Hari pertama di rumah mertua

Alma masuk ke dalam kamarnya dengan hati yang kecewa, senyuman pahit tersirat di bibirnya. Perasaan nya berkecamuk, antara kesal, sedih, kecewa, dan bingung. Kenapa ia harus marah karena Bryan pergi dengan wanita-wanita yang biasanya memang selalu ditemui olehnya? kenapa ia peduli pada Bryan?

Sesaat terbesit di benak nya, bahwa ia sudah mulai memiliki perasaan yang tidak boleh ia miliki pada Bryan. Mulutnya mengatakan tidak, tapi hatinya tidak bisa berbohong.

Membayangkan Bryan berada di luar sana bersama dengan wanita-wanita cantik, membuat hatinya tidak tenang dan resah. Ia mengambil ponsel barunya, dan melihat-lihat kontak yang ada di dalamnya. Hanya ada kontak Bryan saja di dalamnya.

" Dia pasti sedang bersenang-senang bukan? " gumam Alma dengan hati yang sedih

Bryan memang datang ke sebuah bar dengan salah satu perempuan yang pernah satu malam dengannya. Perempuan itu terus menempel pada Bryan, mencium tubuhnya dan bertindak agresif. Sementara Bryan, sedang mengisap rokoknya.

" Mona, jangan mencium ku terus. Aku sedang merokok " ucap Bryan tak senang

" Aku bukan Mona sayang, aku Fira " kata Fira sambil menuangkan minuman yang ada di botol ke dalam gelas kosong di depan Bryan.

Entah berapa banyak wanita yang sudah ditiduri oleh Bryan. Sudah tak terhitung jumlahnya, tapi tidak ada satupun nama dari perempuan itu yang ia ingat. Karena baginya perempuan perempuan itu hanyalah teman satu malam nya, teman tidur, teman untuk berbagi nafsu. Bukan untuk nya berbagi cinta, karena baginya cinta adalah pembodohan.

" Cinta? bocah yang tidak tau apa-apa tentang cinta, berani berbicara tentang cinta? aku sudah pernah merasakan pahit dan sakitnya cinta, dia tidak tau apa-apa. Cinta itu menyakitkan, dia terlalu muda untuk mengenal cinta" gumam Bryan yang tiba-tiba teringat sosok cinta pertama nya.

" Sayangku bicara apa sih?" tanya Fira

" Oh tidak apa-apa, Fira sayang. Mari kita selesaikan malam ini "

" Saya siap melayani sayangku " Fira tersenyum dan merengkuh leher Bryan dengan genit. Memberikan Bryan ciuman di bibir.

Mereka berdua pun akhirnya pergi ke sebuah kamar hotel. Fira dan Bryan bercumbu malam itu. Tujuan Bryan pergi keluar rumah adalah untuk meredakan panas yang ada ditubuh nya.

Ciuman, pelukan dan sentuhan sentuhan bagian dalam tubuh sudah dilakukan nya dengan perempuan yang bernama Fira itu. Fira berinisiatif membuka kancing baju Bryan, lalu beralih membuka kancing celana Bryan. Wanita itu duduk di tubuh Bryan, ia mulai membuka pakaian nya untuk menunjukkan keseksian nya.

" Sayang.." lirih Fira dengan suara yang manis

" Fira.."

Deg, Bryan tercengang sekaligus berdebar saat melihat wanita di duduk ditubuhnya itu berubah menjadi Alma. Alma yang menatapnya dengan penuh gairah dan senyuman manisnya.

" Pak, Pak Bryan?" suara Alma terdengar di dalam pikirannya sendiri.

Bryan semakin kaget saat melihat Alma kembali berubah menjadi Fira. Pikirannya kacau, ia tak pernah merasa seperti ini sebelumnya. Membayangkan Alma sedang bercumbu dengannya, padahal ia sedang bercumbu dengan orang lain? sungguh gila, Alma benar-benar mempengaruhi nya.

" Al-Alma .." Bryan langsung mendorong Fira hingga wanita itu jatuh dari ranjangnya yang empuk, dan mendarat di lantai dengan hanya memakai bra saja.

" Sayang? kenapa kamu mendorong ku?" tanya Fira sambil kembali berdiri.

Sialan, bagaimana bisa ada kejadian seperti ini? kenapa aku membayangkan Fira adalah dirinya? aku pasti sudah gila !

" Ambil uang ini dan pergilah !" Bryan kembali duduk dan menulis di secarik kertas kecil. Lalu memberikannya pada Fira

" Tapi kenapa sayang? ini bahkan belum dimulai ?" Fira keheranan, ia kembali memakai bajunya.

" Aku bilang pergi sekarang ! kamu sudah dapat uangnya kan?!" Bryan membentak wanita di depannya itu.

" Iya, baiklah sayang. Kalau kamu kesepian, kamu hubungi lagi aku " Fira tersenyum dan memasukkan cek itu ke dalam tas branded nya.

Brengsek, bajingan. Kalau bukan karena uangmu, aku tidak mau diperlakukan seperti ini. gerutu Fira di dalam hatinya.

Fira keluar dari kamar hotel itu dengan wajah yang kesal. Pada akhirnya malam itu Bryan menghabiskan malam nya sendirian.

****

Pagi itu, Alma sudah bangun pagi-pagi untuk membantu Bi Inah, seorang pembantu rumah tangga di rumah itu untuk membuatkan sarapan untuk semua orang. Selain menjadi pembantu di rumah itu, bi Inah juga adalah pengasuh Bryan dari kecil.

" Non, rajin sekali jam segini sudah bangun " Bi Inah memuji

" Rajin apanya bi? saya udah biasa bangun jam segini kok " kata Alma sambil membantu memotong sayuran

Tuan muda beruntung sekali mendapatkan istri yang baik seperti nona Alma. Sederhana, ayu, rendah hati, dan pintar. Tapi kenapa tuan muda malah meninggalkan non Alma sendirian tadi malam. Apa setelah menikah, tuan muda masih tidak berubah?

" Maksud saya, non rajin bangun pagi-pagi begini cuma buat bantuin saya nyiapin sarapan. Padahal non gak usah repot-repot, ini kan tugas saya "

" Tidak apa bi, ini pertama kalinya saya buatin sarapan buat semua orang di rumah. Nanti kan saya pindah ke rumah pak Bryan, jadi saya gak bisa sering-sering masak disini " Alma tersenyum tulus sambil mengorek orek nasi yang sudah dicampur bumbu di dalam ketel.

Semua orang sudah berkumpul dan duduk di meja makan, termasuk Alma. Dan melihat makanan sudah tersaji di atas meja makan. Mereka terlihat takjub melihat tampilan nasi goreng yang tampak seperti makanan di restoran bintang lima.

" Wah, wah ada apa ini? makanan nya terlihat lebih enak dari biasanya " kata Laura takjub melihat tampilan nasi goreng yang ada di depannya itu.

" Bi Inah, gaya masak nya ganti ya? masakan di hotel ku aja kalah sama masakan bi Inah nih" tanya Jason penasaran

" Iya, ini kelihatan mewah dan enak. " kata Pak Hardi memuji

" dari tampilannya sih bagus " Ny. Delia tersenyum

" Ini sebenarnya yang memasak bukan saya nyonya " jawab Bi Inah

" Lalu siapa?" tanya Ny. Delia

" Yang masaknya non Alma "

Begitu mendengar nama Alma disebut, Ny. Delia yang tadinya akan menyantap makanan yang ada di depannya, malah melempar sendok nya ke meja.

BRAK

" Aku tidak nafsu makan " kata Ny. Delia sinis

" Delia, duduk ! duduk dan nikmati makanannya !" teriak Pak Hardi sambil melotot kepada menantunya itu

" Aku tidak lapar, ayah " jawab Ny. Delia sambil berdiri dari kursinya

" Delia !" Pak Hardi memegang dadanya, seperti kesakitan. " Uhh.. "

" Ka-kakek tidak apa apa?" tanya Alma cemas

" DELIA !!" seru Pak Hardi

" Ma, udahlah ma." kata Laura membujuk

Si Bryan mana sih di saat kaya gini? apa dia masih dengan kebiasaan lamanya main-main sama cewek?. Batin Laura sedih melihat Alma

" Iya, ayah aku duduk " Ny. Delia menurut dan kembali duduk di kursinya

Kalau bukan karena ayah, aku tidak sudi untuk duduk disini apalagi makan makanan buatan gadis kampungan ini.

Kenapa ibu mertua ku begitu membenciku? apa karena aku miskin? ya benar juga, aku kan tidak sepadan dengan putranya.

Jason, Laura dan Pak Hardi memuji keterampilan memasak Alma yang baik. Bahkan Jason menawarkan Alma untuk bekerja sebagai koki di dapur hotelnya.

Awalnya mereka sarapan pagi, sambil berbincang bincang dengan santai. Saat Pak Hardi pergi dari ruang makan. Ny. Delia tiba-tiba menanyakan tentang keberadaan Bryan pada Alma. Membuat suasana pagi menjadi semakin tegang.

" Pak, kak Bryan sudah berangkat ke kantor duluan ma " Alma menyembunyikan keberadaan suaminya, sebenarnya ia juga tidak tau dimana suaminya.

" Oh begitu ya? iya sih dia memang selalu melewatkan sarapan pagi, dan selalu bermalam di luar. Tidak heran, tapi seharusnya kamu sebagai istrinya bisa membuat suami kamu nyaman di rumah " kata Ny. Delia sinis

Pasti Bryan masih main main diluar sana.Ya, gimana dia mau betah kalau istrinya kampungan kaya begini.

" Stop ma ! ini bukan salah nya Alma. Ini salahnya Bryan, yang tidak pernah berubah " Laura kesal karena ibunya selalu menyalahkan menantunya itu.

Untung saja gak ada kakek yang dengar keributan ini. Kalau dia tau pak Bryan gak ada di rumah semalam, pasti serangan jantung kakek bakalan kambuh. Aku harus bicara sama Pak Bryan nanti.

Alma berterimakasih pada Laura dan Jason yang selalu membelanya di rumah. Laura malah merasa tidak enak karena adiknya masih belum bisa berubah dan membuat Alma berada dalam kesulitan. Namun, Alma tak mengindahkan nya dan tak mengambil hati perlakuan mertuanya padanya.

" Kamu mau ke kampus kan? ayo sekalian aja bareng sama kami " ajak Laura ramah

" tidak perlu kak, gak usah ngerepotin, aku bisa naik bus "

" Kita kan searah, ayo barengan aja. " Laura tersenyum ramah. " Gak papa kan sayang?" tanya Laura pada suaminya

" Iya gak papa, ayo Alma aku anter kamu sampai kampus. "

" Iya deh "

Jason, Alma dan Laura masuk ke dalam mobil. Hari itu Laura ada acara arisan bersama teman temannya, Jason akan pergi ke hotel miliknya untuk bekerja. Alma duduk di kursi belakang, Jason dan Laura duduk di kursi depan. Tanpa mereka sadari, Jason melihat Alma dari jendela depan mobilnya.

" Sayang?"

" Hmm?" jawab Jason sambil menyetir

" Kamu yakin tidak mau datang ke acara arisan teman teman ku? mungkin sampai malam juga loh " tanya Laura

" Iya, aku di rumah aja. Itu kan urusan kamu, sayang " Jason tersenyum pada istrinya itu

" Tapi kamu mungkin akan sendirian di rumah sampai malam, gak papa kan? " tanya Laura

" Sendirian, kenapa aku sendirian?" tanya Jason

" Mama sama kakek kan mau pergi ke rumah sakit di Bandung buat check up, pasti mereka pulang malem. Bryan juga pasti sibuk di kantornya, paling kamu sama bi Inah di rumah, atau sama Alma " jelas Laura

Di rumah sama bi Inah dan Alma? bukankah ini kesempatan bagus.

" Kamu tenang aja sayang, aku beneran tidak apa-apa kamu pergi sampai malam. Kan ada Alma sama bi Inah di rumah. Kamu nyantai aja sayang " Jason tersenyum manis pada Laura

" Makasih sayang, kamu sangat pengertian "

Laura memeluk Jason dengan penuh kasih sayang. Terlihat seringai di wajah Jason, Alma menyadari Jason yang tersenyum padanya, dan Alma menanggapi Jason dengan senyuman juga tanpa menaruh kecurigaan pada Jason.

****

Alma sampai di kampusnya, tak lupa ia berterimakasih pada Jason dan Laura yang sudah mengantarnya. Hari itu selain ke kampus, pada siang hari nya ia juga harus ke perusahaan Aditama, karena hari Rabu adalah jadwal magangnya di sana.

" Al, kamu udah datang?" Mia tersenyum menyapa Alma

" Iya, baru aja. Oh ya, kamu kelihatan senang banget? ada apa?" tanya Alma yang tersenyum melihat Mia yang terlihat cerah ceria.

" Apa kelihatan ?" tanya Mia sambil memegang kedua pipinya dan tersenyum lebar

" Iya, aku bahkan bisa lihat ada bunga di sana " Alma tersenyum dan menunjuk ke arah bibir Mia

" Haha, kamu bisa aja deh. Tapi Al, kamu juga pasti bakalan senang deh kalau dengar berita ini " kata Mia semangat

" Berita apa emangnya?" Alma duduk di kursi kosong yang ada samping Mia

" Dosen pembimbing skripsi kita yang baru diganti jadi pak Leon !" jawab Mia senang

" APA?? seriusan?" Alma kaget

" Kamu senang kan Al? mahasiswi yang lain pada iri loh sama kita karena kita dapat dosen pembimbing baru nya pak Leon "

Aku malu banget kalau harus berhadapan sama pak Leon, setelah kejadian di halte bus waktu itu. Gimana ya?. Alma terlihat malu dan bingung

Kenapa Alma kelihatan nya tidak senang ya? apa dia lebih suka dospem nya Bu Liana yang galak itu?.

Leon masuk ke dalam kelas yang hanya ada Mia dan Alma saja, Leon tersenyum melihat Mia dan Alma yang sudah menunggunya.

" Pagi pak " kata Mia menyapa

" Pa-pagi pak " Alma menyapa Leon, tapi tak melihat ke arah Leon. Matanya memutar kemana-mana.

Gila, kenapa berhadapan langsung sama dia aku malu banget? cepet beres deh.

Apa dia malu? Leon menyeringai

Mia dan Leon menyadari keanehan pada Alma. Namun, Leon hanya tersenyum menanggapinya. Lalu mereka bertiga berdiskusi tentang skripsi Mia dan Alma. Satu jam berlalu, Alma dan Mia berpamitan pada Leon untuk pergi ke perusahaan Aditama.

" Baiklah kalian bisa pergi. Tapi, Mia maaf saya mau pinjam Alma sebentar. Ada hal yang mau saya bicarakan dengan Alma" Leon tersenyum hangat

" Ah? iya pak, saya akan tunggu diluar. " Mia tersenyum memandangi Alma dan Leon

" Ciee Alma " bisik Mia pada Alma

" Apaan sih Mia?" Alma terlihat bingung

Mia meninggalnya Leon dan Alma berdua dia ruang kelas yang kosong dan sepi itu.

" Apa yang mau bapak bicarakan dengan saya. maaf saya tidak punya waktu banyak, karena saya dan Mia harus pergi ke kantor Aditama " kata Alma sopan

" Iya aku tau. Tapi kenapa kamu manggil aku bapak?" Leon tersenyum

Kenapa dia bicara tidak formal pada ku?. Alma heran melihat sikap pria yang ada di depannya itu.

" Lalu saya harus panggil bapak apa? bapak kan dosen saya?"

" Sebelum nya kamu panggil aku kakak, aku lebih suka panggilan itu " Leon tersenyum ramah

" Eh?" Alma terperangah mendengar Leon yang terkesan sok akrab dengannya

" Sudah kubilang, kita akan bertemu lagi. Dan pertemuan kita bukan kebetulan, tapi takdir " Leon tersenyum

Sebenarnya ada apa dengan pria ini? kenapa dia bertingkah seperti ini?

" Kenapa bapak seperti ini?" tanya Alma keheranan

" Aku hanya ingin berteman akrab dengan mu. Dan aku juga ingin kamu bertanggungjawab "

Leon mengatakan kepada Alma untuk bertanggungjawab untuk luka yang ada di dahinya. Karena Leon memaksa, akhirnya Alma setuju untuk bertanggung jawab pada Leon. Alma merasa heran dengan sikap Leon yang sok akrab dengannya.

" Karena kamu sudah memutuskan untuk bertanggungjawab, kamu harus makan siang bersama ku nanti "

" Hanya makan siang saja?"

" Ya, traktir aku makan siang atau makan malam saat kamu sudah senggang "

Aku memang sudah menikah, tapi tidak ada larangan bagiku untuk berinteraksi dengan pria lain. Karena di kontrak tertulis jelas, tidak ada larangan untuk bertemu dengan lawan jenis. Jadi ini akan baik-baik saja kan? kenapa Pak Bryan bisa bersama dengan wanita lain setiap malam, dan kenapa aku tidak bisa?

" Baiklah pak "

Alma pergi bersama Mia setelah bertukar nomor ponsel dengan Leon. Mia merasa bahwa Leon memiliki ketertarikan pada Alma, tapi Alma tidak merasa begitu.

🍂🍂🍂

Bryan berada di ruangannya, ia bekerja seperti biasa. Hari itu ia memang lebih sibuk dari biasanya karena ada 2 rapat penting yang harus ia hadiri. Pikiran Bryan melayang kemana-mana, padahal semalaman ia sudah merenungkan ada apa dengan dirinya. Kenapa ia membayangkan Alma saat akan tidur dengan wanita lain?

Dan kenapa jantungnya berdegup tidak karuan saat berada di dekat Alma? hal itu menganggu pikirannya.

" Andre, setelah rapat kedua. Panggil dokter Ian kemari "

" Siapa yang sakit pak? "

" Aku "

" Apa yang terjadi dengan bapak?"

" Kamu banyak bertanya ya ! apa kamu dokternya?!" teriak Bryan emosi

Ada yang salah dengan jantungku akhir-akhir ini. Aku harus tau apa penyebab nya.

" Maaf pak, baik pak akan saya laksanakan. Oh ya pak, restoran itu sudah selesai ditutup " kata Andre

Ada apa dengan Pak Bryan hari ini? intensitas kemarahan nya lebih sering dari biasanya.

BRAK

Tiba-tiba Alma menerobos dan masuk ke ruangan Presdir dengan wajah yang terlihat kesal dan marah.

" Maaf Presdir, saya sudah berusaha menghentikan nya" kata salah seorang karyawan wanita yang datang bersamaan dengan Alma

" Tidak apa. kalian pergilah ! " kata Bryan pada Andre dan karyawan wanita itu.

Andre dan karyawan wanita itu mengerti dan langsung pergi meninggalkan ruangan Presdir, lalu menutup pintunya rapat-rapat.

" Ada apa kamu kemari?" tanya Bryan santai

" Banyak yang harus saya bicarakan dengan anda pak Bryan !"

Alma menatap Bryan dengan tajam dan wajah nya kesal.

...---***---...

Terpopuler

Comments

Laras

Laras

udah kebayang bayang Alma tuh, mau tidur gak jadi

2021-12-17

0

karmila Nilam

karmila Nilam

baca maraton, harus beres hari ini kejar tayang 🤧

2021-12-09

0

Dewi_millatul

Dewi_millatul

q tkutnya nnti trjadi slah paham kl smp jason mndekati alma,laura jdi bnci alma & bryan jg tmbh bnci ama alma😥

2021-10-12

2

lihat semua
Episodes
1 Hari pernikahan
2 Membahas kontrak
3 Dosen baru
4 Kehidupan Alma
5 Istri Bryan Alvaro Aditama
6 Pangeran Narsis
7 Pikiran Liar
8 Jangan lupa dia playboy
9 Hari pertama di rumah mertua
10 Masalah
11 Topeng Jason
12 Berharap
13 Ada rasa
14 Mulai cemburu
15 Bertemu di pesta
16 Ciuman pertama
17 Mulai dari awal
18 Kepercayaan
19 Hadirnya Selina
20 Dua orang di masa lalu
21 Pernyataan cinta
22 Kita suami istri
23 Ulang tahun Laura
24 Pelakor beraksi
25 ITS over
26 Cerai
27 Hilangnya kesucian
28 Selamat tinggal Bryan
29 Ada yang aneh pada tubuhku?
30 Siapa ayah bayi itu?
31 Hancur !
32 6 tahun kemudian
33 Rencana Kelvin
34 Akhirnya bertemu juga
35 Tertampar kenyataan
36 Mereka anakku, bukan anak kita
37 Perceraian kedua Bryan
38 Pernyataan cinta Leon
39 Kebenaran pahit
40 Mengejar kembali mantan istri
41 Leon kembali
42 Kesempatan untuk Bryan
43 Jawaban untuk Leon
44 Ingatlah hari ini
45 Bryan Alma jadian?
46 Firasat buruk
47 Alma sakit
48 Ayo putus?
49 Good bye masa lalu!
50 Jangan pergi Leon!
51 Surprise
52 Malam di Paris
53 Paris menjadi saksi
54 Berita bahagia
55 Alma ngambek?
56 Prewedding
57 7 hari lagi?
58 Acara reuni
59 Sayang! aku mencintaimu
60 Janji suci Albry
61 Malam pertama yang sebenarnya?
62 Nyonya Aditama
63 Leon Laura
64 Dua couple
65 Selina tidak waras?
66 Akhir dari Selina
67 Seperti tikus dan kucing
68 Wisuda si kembar
69 Pergilah bulan madu, dan kalian menikah!
70 Bulan madu (1)
71 Bulan madu (2)
72 Nenek sakit ya?
73 Akhir dari bulan Madu
74 Semoga kamu bahagia
75 Kenangan bersama nenek
76 Accident
77 Putus hubungan
78 Kamulah takdirku
79 Aku percaya padamu
80 Maafkan aku Bryan
81 Kenapa belum pulang?
82 Badai ( End Season 1 )
83 Konferensi pers (S2)
84 Masih marah?
85 Istriku semakin seksi
86 Peri cantik
87 Menengok Dede bayi?
88 Hati-hati suamiku
89 Mengambil alih
90 Bryan berubah
91 Luluh
92 Rahasia terkuak
93 Kebenaran
94 Papa kangen kalian
95 Persalinan
96 Terimakasih sudah kembali
97 Anggota keluarga baru
98 Penyambutan
99 Sekretaris kakak ipar
100 Di panggil kepala sekolah?
101 Akhir dari semuanya( End Season 2)
102 Pengumuman
103 Prolog ( SILC season 3 )
104 Bab 1. Hari pertama sekolah
105 Bab 2. MOS
106 Bab 3. Kei kelinci
107 Bab 4. Mr genius cold man
108 Bab 5. Lo lagi?
109 Bab 6. Kerja paruh waktu
110 Bab 7. Boneka beruang Stoberi
111 Bab 8. Junai
112 Bab 9. Kejadian tidak terduga
113 Bab 10. Albry, ayo pulang!
114 Bab 11. Albry sudah pergi
115 Bab 12. Pemakaman
116 Bab 13. Tinggal Kenangan
117 Bab 14. Teman baru? atau musuh?
118 Bonus visual karakter
119 Bab 15. Naina ngambek
120 Visual karakter 2
121 Bab 16. Balap motor
122 Bab 17. Dasar tidak peka
123 Bab 18. Cowok bucin
124 Bab 19. Pelajaran olahraga
125 Bab 20. Rumah sakit
126 Bab 21. Risya ditangkap
127 Bab 22. Pembunuh Albry
128 Bab 23. Kompak
129 Bab 24. Memohon
130 Bab 25. Monster kecil
131 Bab 26. Putusan pengadilan
132 Bab 27. Cinta dalam hati
133 Bab 28. Sebelum ujian
134 Bab 29. Mengantar pulang
135 Bab 30. Aku suka kamu
136 Bab 31. Resmi pacaran?
137 Bab 32. NINAINA!!
138 Bab 33. Kasih sayang keluarga
139 Bab 34. Exam Day
140 Bab 35. Angry Cat
141 Bab 36. Juna tuan muda
142 Bab 37. Naik kelas malah galau?
143 Bab 38. Curhat
144 Bab 39. Permohonan maaf
145 Bab 40. Satu tahun berlalu
146 Bab 41. Tak sepaham
147 Bab 42. Acara makan malam
148 Bab 43. Kecewa
149 Bab 44. Kamu jahat
150 Bab 45. Tanpa Juna
151 Bab 46. Hidup baru
152 Bab 47. Telpon misterius
153 Bab 48. Sudah tua masih cemburu
154 Bab 49. Aku pengecut
155 Bab 50. Pertemuan di bandara
156 Bab 51. Perusahaan A-Tech
157 Bab 52. Rasa bersalah Keira
158 Bab 53. Juna kembali
159 Bab 54. I miss you
160 Bab 55. Penjelasan dan maaf Juna
161 Bab 56. Baikan dan meminta penjelasan?
162 Bab 57. Keira buka mulut
163 Bab 58. Maaf dan terimakasih
164 Bab 59. Kesempatan kedua
165 Bab 60. Di pameran
166 Bab 61. Ada yang cembukor
167 Bab 62. Siapa friendzone?
168 Bab 63. Cari kesempatan
169 Bab 64. Kita bukan teman lagi
170 Bab 65. Lampu hijau
171 Bab 66. Kelvin curhat
172 Bab 67. Menggoda Naina
173 Bab 68. Restu
174 Bab 69. Isi daya
175 Bab 70. Jadi begini rasanya
176 Bab 71. Keira marah
177 Bab 72. Baikan
178 Bab 73. Dua bunga dua coklat
179 Bab 74. Libur untuk Theo
180 Bab 75. Arti cemburu
181 Bab 76. Ke rumah calon mertua
182 Bab 77. Aku pilih Juna
183 Bab 78. Maaf kak Theo
184 Bab 79. Star of Heaven
185 Bab 80. Cinta sepihak
186 Bab 81. Pura-pura
187 Bab 82. Begadang gara-gara drakor
188 Bab 83. Lamaran ala drakor
189 Bab 84. Pembicaraan pernikahan
190 Bab 85. Pingsan
191 Bab 86. Siapa dia?
192 Bab 87. Citra
193 Bab 88. Tak sepaham
194 Bab 89. Juna cemas
195 Bab 90. Dia tunangan ku
196 Bab 91. Hadiah untuk Keira
197 Bab 92. Kecelakaan
198 Bab 93. Leukimia
199 Bab 94. Kita kembar
200 Bab 95. Sabar
201 Bab 96. Naina pulang
202 Bab 97. Rumpi gaun pengantin
203 Bab 98. Aku sayang kamu
204 Bab 99. Menguji cinta (1)
205 Bab 100. Menguji cinta (2)
206 Bab 101. Restu
207 Bab 102. Juna curiga
208 Bab 103. Kambuh
209 Bab 104. Gaun pengantin
210 Bab 105. Terkuak
211 Bab 106. Menjelang pernikahan
212 Bab 107. Wedding 2K
213 Bab 108. Naina tidak mungkin..
214 Bab 109. Harus kuat
215 Bab 110. Pulang ke rumah
216 Bab 111. Malam pertama di rumah
217 Bab 112. Juna semangat
218 Bab 113. Pray for Naina
219 Bab 114. Mimpi Naina
220 Bab 115. Kembali
221 Bab 116. Semangat Naina
222 Bab 117. Kemo ketiga
223 Bab 118. Sayang kamu
224 Bab 119. Keira sakit
225 Bab 120. Menantu? cucu?
226 Bab 121. Juna pergi
227 Bab 122. Pregnant
228 Bab 123. Bule nyasar
229 Bab 124. Operasi Naina
230 Bab 125. Wanita psikopat
231 Bab 126. Mahkota wanita
232 Bab 127. Kena mental
233 Bab 128. Rumah sakit lagi
234 Bab 129. Tercipta untukku
235 Bab 130. Before married (1)
236 Bab 130. Before married (2)
237 Bab 131. Teror
238 Bab 132. Body shaming
239 Bab 133. VC
240 Bab 134. Maaf yang terlambat
241 Bab 135. Titip Kayla
242 Bab 136. Sekolah lama
243 Bab 137. Meminta maaf
244 Bab 138. Ancaman Clay
245 Bab 139. Masuk RSJ
246 Bab 140. Wedding day (Junai) 1
247 Bab 141. Wedding day (2)
248 Bab 142. Masih resepsi
249 Bab 143. Akhirnya kita suami istri..
250 Bab 144. Singapura?
251 Bab 145. Malam pertama JuNai
252 Bab 146. Ngidam ibu hamil
253 Bab 147. Dokter tampan
254 Bab 148. Alhamdulillah
255 Bab 149. Back Jakarta
256 Bab 150. Junior telah hadir
257 Bab 151. Pertengkaran pertama
258 Bab 152. Sensitif!
259 Bab 153. Pingsan
260 Bab 154. Anugerah terindah
261 Bab 155. Suami ngidam
262 Bab 156. Kehadiran Tata surya (End)
263 Pengumuman!
264 Second life Liliana
265 promo novel baruku
266 Obsesi Cinta Tuan Mafia
267 Benih Yang Kau Tinggalkan
Episodes

Updated 267 Episodes

1
Hari pernikahan
2
Membahas kontrak
3
Dosen baru
4
Kehidupan Alma
5
Istri Bryan Alvaro Aditama
6
Pangeran Narsis
7
Pikiran Liar
8
Jangan lupa dia playboy
9
Hari pertama di rumah mertua
10
Masalah
11
Topeng Jason
12
Berharap
13
Ada rasa
14
Mulai cemburu
15
Bertemu di pesta
16
Ciuman pertama
17
Mulai dari awal
18
Kepercayaan
19
Hadirnya Selina
20
Dua orang di masa lalu
21
Pernyataan cinta
22
Kita suami istri
23
Ulang tahun Laura
24
Pelakor beraksi
25
ITS over
26
Cerai
27
Hilangnya kesucian
28
Selamat tinggal Bryan
29
Ada yang aneh pada tubuhku?
30
Siapa ayah bayi itu?
31
Hancur !
32
6 tahun kemudian
33
Rencana Kelvin
34
Akhirnya bertemu juga
35
Tertampar kenyataan
36
Mereka anakku, bukan anak kita
37
Perceraian kedua Bryan
38
Pernyataan cinta Leon
39
Kebenaran pahit
40
Mengejar kembali mantan istri
41
Leon kembali
42
Kesempatan untuk Bryan
43
Jawaban untuk Leon
44
Ingatlah hari ini
45
Bryan Alma jadian?
46
Firasat buruk
47
Alma sakit
48
Ayo putus?
49
Good bye masa lalu!
50
Jangan pergi Leon!
51
Surprise
52
Malam di Paris
53
Paris menjadi saksi
54
Berita bahagia
55
Alma ngambek?
56
Prewedding
57
7 hari lagi?
58
Acara reuni
59
Sayang! aku mencintaimu
60
Janji suci Albry
61
Malam pertama yang sebenarnya?
62
Nyonya Aditama
63
Leon Laura
64
Dua couple
65
Selina tidak waras?
66
Akhir dari Selina
67
Seperti tikus dan kucing
68
Wisuda si kembar
69
Pergilah bulan madu, dan kalian menikah!
70
Bulan madu (1)
71
Bulan madu (2)
72
Nenek sakit ya?
73
Akhir dari bulan Madu
74
Semoga kamu bahagia
75
Kenangan bersama nenek
76
Accident
77
Putus hubungan
78
Kamulah takdirku
79
Aku percaya padamu
80
Maafkan aku Bryan
81
Kenapa belum pulang?
82
Badai ( End Season 1 )
83
Konferensi pers (S2)
84
Masih marah?
85
Istriku semakin seksi
86
Peri cantik
87
Menengok Dede bayi?
88
Hati-hati suamiku
89
Mengambil alih
90
Bryan berubah
91
Luluh
92
Rahasia terkuak
93
Kebenaran
94
Papa kangen kalian
95
Persalinan
96
Terimakasih sudah kembali
97
Anggota keluarga baru
98
Penyambutan
99
Sekretaris kakak ipar
100
Di panggil kepala sekolah?
101
Akhir dari semuanya( End Season 2)
102
Pengumuman
103
Prolog ( SILC season 3 )
104
Bab 1. Hari pertama sekolah
105
Bab 2. MOS
106
Bab 3. Kei kelinci
107
Bab 4. Mr genius cold man
108
Bab 5. Lo lagi?
109
Bab 6. Kerja paruh waktu
110
Bab 7. Boneka beruang Stoberi
111
Bab 8. Junai
112
Bab 9. Kejadian tidak terduga
113
Bab 10. Albry, ayo pulang!
114
Bab 11. Albry sudah pergi
115
Bab 12. Pemakaman
116
Bab 13. Tinggal Kenangan
117
Bab 14. Teman baru? atau musuh?
118
Bonus visual karakter
119
Bab 15. Naina ngambek
120
Visual karakter 2
121
Bab 16. Balap motor
122
Bab 17. Dasar tidak peka
123
Bab 18. Cowok bucin
124
Bab 19. Pelajaran olahraga
125
Bab 20. Rumah sakit
126
Bab 21. Risya ditangkap
127
Bab 22. Pembunuh Albry
128
Bab 23. Kompak
129
Bab 24. Memohon
130
Bab 25. Monster kecil
131
Bab 26. Putusan pengadilan
132
Bab 27. Cinta dalam hati
133
Bab 28. Sebelum ujian
134
Bab 29. Mengantar pulang
135
Bab 30. Aku suka kamu
136
Bab 31. Resmi pacaran?
137
Bab 32. NINAINA!!
138
Bab 33. Kasih sayang keluarga
139
Bab 34. Exam Day
140
Bab 35. Angry Cat
141
Bab 36. Juna tuan muda
142
Bab 37. Naik kelas malah galau?
143
Bab 38. Curhat
144
Bab 39. Permohonan maaf
145
Bab 40. Satu tahun berlalu
146
Bab 41. Tak sepaham
147
Bab 42. Acara makan malam
148
Bab 43. Kecewa
149
Bab 44. Kamu jahat
150
Bab 45. Tanpa Juna
151
Bab 46. Hidup baru
152
Bab 47. Telpon misterius
153
Bab 48. Sudah tua masih cemburu
154
Bab 49. Aku pengecut
155
Bab 50. Pertemuan di bandara
156
Bab 51. Perusahaan A-Tech
157
Bab 52. Rasa bersalah Keira
158
Bab 53. Juna kembali
159
Bab 54. I miss you
160
Bab 55. Penjelasan dan maaf Juna
161
Bab 56. Baikan dan meminta penjelasan?
162
Bab 57. Keira buka mulut
163
Bab 58. Maaf dan terimakasih
164
Bab 59. Kesempatan kedua
165
Bab 60. Di pameran
166
Bab 61. Ada yang cembukor
167
Bab 62. Siapa friendzone?
168
Bab 63. Cari kesempatan
169
Bab 64. Kita bukan teman lagi
170
Bab 65. Lampu hijau
171
Bab 66. Kelvin curhat
172
Bab 67. Menggoda Naina
173
Bab 68. Restu
174
Bab 69. Isi daya
175
Bab 70. Jadi begini rasanya
176
Bab 71. Keira marah
177
Bab 72. Baikan
178
Bab 73. Dua bunga dua coklat
179
Bab 74. Libur untuk Theo
180
Bab 75. Arti cemburu
181
Bab 76. Ke rumah calon mertua
182
Bab 77. Aku pilih Juna
183
Bab 78. Maaf kak Theo
184
Bab 79. Star of Heaven
185
Bab 80. Cinta sepihak
186
Bab 81. Pura-pura
187
Bab 82. Begadang gara-gara drakor
188
Bab 83. Lamaran ala drakor
189
Bab 84. Pembicaraan pernikahan
190
Bab 85. Pingsan
191
Bab 86. Siapa dia?
192
Bab 87. Citra
193
Bab 88. Tak sepaham
194
Bab 89. Juna cemas
195
Bab 90. Dia tunangan ku
196
Bab 91. Hadiah untuk Keira
197
Bab 92. Kecelakaan
198
Bab 93. Leukimia
199
Bab 94. Kita kembar
200
Bab 95. Sabar
201
Bab 96. Naina pulang
202
Bab 97. Rumpi gaun pengantin
203
Bab 98. Aku sayang kamu
204
Bab 99. Menguji cinta (1)
205
Bab 100. Menguji cinta (2)
206
Bab 101. Restu
207
Bab 102. Juna curiga
208
Bab 103. Kambuh
209
Bab 104. Gaun pengantin
210
Bab 105. Terkuak
211
Bab 106. Menjelang pernikahan
212
Bab 107. Wedding 2K
213
Bab 108. Naina tidak mungkin..
214
Bab 109. Harus kuat
215
Bab 110. Pulang ke rumah
216
Bab 111. Malam pertama di rumah
217
Bab 112. Juna semangat
218
Bab 113. Pray for Naina
219
Bab 114. Mimpi Naina
220
Bab 115. Kembali
221
Bab 116. Semangat Naina
222
Bab 117. Kemo ketiga
223
Bab 118. Sayang kamu
224
Bab 119. Keira sakit
225
Bab 120. Menantu? cucu?
226
Bab 121. Juna pergi
227
Bab 122. Pregnant
228
Bab 123. Bule nyasar
229
Bab 124. Operasi Naina
230
Bab 125. Wanita psikopat
231
Bab 126. Mahkota wanita
232
Bab 127. Kena mental
233
Bab 128. Rumah sakit lagi
234
Bab 129. Tercipta untukku
235
Bab 130. Before married (1)
236
Bab 130. Before married (2)
237
Bab 131. Teror
238
Bab 132. Body shaming
239
Bab 133. VC
240
Bab 134. Maaf yang terlambat
241
Bab 135. Titip Kayla
242
Bab 136. Sekolah lama
243
Bab 137. Meminta maaf
244
Bab 138. Ancaman Clay
245
Bab 139. Masuk RSJ
246
Bab 140. Wedding day (Junai) 1
247
Bab 141. Wedding day (2)
248
Bab 142. Masih resepsi
249
Bab 143. Akhirnya kita suami istri..
250
Bab 144. Singapura?
251
Bab 145. Malam pertama JuNai
252
Bab 146. Ngidam ibu hamil
253
Bab 147. Dokter tampan
254
Bab 148. Alhamdulillah
255
Bab 149. Back Jakarta
256
Bab 150. Junior telah hadir
257
Bab 151. Pertengkaran pertama
258
Bab 152. Sensitif!
259
Bab 153. Pingsan
260
Bab 154. Anugerah terindah
261
Bab 155. Suami ngidam
262
Bab 156. Kehadiran Tata surya (End)
263
Pengumuman!
264
Second life Liliana
265
promo novel baruku
266
Obsesi Cinta Tuan Mafia
267
Benih Yang Kau Tinggalkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!