Istri Bryan Alvaro Aditama

Bryan menggandeng tangan Alma dan masuk ke dalam rumah utama keluarga Aditama. Mereka mendapat sambutan hangat dari kakek, Laura, dan Jason. Sedangkan Ny. Delia, tidak menyambut ramah menantunya itu.

" Kamu lama banget sih Alma, dari mana aja kamu? kamu tau gak sih? kakek nunda makan siang dan minum obat cuma buat nunggu kamu doang " Ny. Delia marah pada Alma

" Maaf ma, tadi Alma masih ada kelas di kampus "

" Cih, alasan aja kamu "

Laura terlihat tidak suka dengan sikap Bryan yang diam saja saat Ny. Delia memarahi Alma. Bagi Laura, sikap Bryan sangat tidak baik. Sementara itu Jason melihat Alma dengan tatapan yang tidak biasa.

Tuh anak, istrinya lagi di marahin mama, malah diem aja. Suami macam apa dia?.

Bryan menyadari tatapan Laura yang tajam padanya, dan pria itu malah mengabaikan nya.

" Delia, udahlah. Papa gak papa kok, Alma omongan mama mertua kamu jangan dimasukin ke hati. Dia emang kaya gitu orangnya " kata Pak Hardi ramah seperti biasanya.

" Gak papa kok kek " Alma yang suasana hatinya kurang baik, berusaha untuk tersenyum di hadapan semua orang disana.

Pak Hardi duduk di tengah-tengah, Laura duduk bersebelahan dengan Jason, Ny. Delia duduk bersebelahan dengan Alma dan Bryan. Mereka pun makan bersama, sembari berbincang sedikit.

" Heh, kamu gak bisa makan pake pisau dan garpu ya?" tanya Ny. Delia dengan nada yang ketus, sambil melihat ke arah menantunya yang kesulitan memotong steak menggunakan pisau dan garpu.

Gila, cewek ini selain penampilan nya kampungan. Dia juga malu-malu in. Bryan terlihat kesal melihat istrinya itu.

" Ma-maaf, saya tidak terbiasa makan pakai garpu atau pisau. " jawab Alma, sambil menunduk malu-malu.

Pak Hardi menatap tajam pada Bryan, seolah sedang melihat sikap Bryan. Menyadari bahwa dirinya diperhatikan oleh sang kakek, Bryan berinisiatif untuk memotong steak yang ada di piring Alma. Dan hal itu membuat Alma kaget, dalam hatinya ia merasa tertolong.

" Sayang, biar aku potongin steak nya " Bryan memasang senyuman palsu nya lagi.

Tak, Tak, Tak.

Daging yang ada di piring Alma sudah hampir selesai di potong oleh Bryan ,dengan hati-hati. Terlihat jelas kalau Bryan sangat menguasai tatakrama saat sedang makan. Hal itu mudah untuk Bryan, karena ia memang sudah menjadi anak orang kaya dari lahir, dan makan pun mungkin dengan sendok emas.

Tapi, bagi Alma makan dengan garpu, dan pisau adalah hal yang sulit baginya yang tidak terbiasa. Karena Alma biasa makan menggunakan sendok, atau tangannya.

" Makasih pak, eh kak Bryan " Alma tersenyum

Kenapa perasaan ku jadi aneh gini? padahal pak Bryan kan cuma akting.

Pak Hardi tersenyum melihat kerukunan palsu antara Alma dan Bryan. Laura dan Jason terlihat tak percaya dengan apa yang mereka lihat, mereka sudah tau kalau Bryan dan Alma itu hanya berakting di depan sang kakek.

" Udahlah ma, gak usah di besar besarkan. Nanti juga dia bisa belajar " ucap Bryan membela istrinya

" Kamu harus ingat, sebagai menantu keluarga Aditama harus memahami tatakrama kecil seperti ini. Apa perlu aku bawa guru buat ngajarin kamu?" tanya Ny. Delia sinis pada Alma

" Maaf ma "

" Delia, udahlah. Jangan ribut kalau lagi makan. " kata Pak Hardi tidak senang.

Tak sengaja Pak Hardi melihat ada plester yang menempel di telapak tangan Alma. Hal itu membuat Pak Hardi cemas dan bertanya pada gadis itu, apa yang terjadi dengan lengannya, kenapa bisa terluka. Padahal tidak ada satupun orang di rumah itu yang memperhatikan nya, tapi pak Hardi memperhatikan nya dengan baik. Alma merasa senang diperhatikan oleh Pak Hardi.

" Ini tadi aku terjatuh di kampus kek " jawab Alma

" Ya ampun, kamu hati-hati dong nak. Bryan, kamu perhatikan dong istri kamu baik-baik ! " ucap Pak Hardi

" Ya kek " jawab Bryan malas

Apa terjadi sesuatu ya? tangannya terluka dan pipi nya juga merah seperti ada bekas tamparan. Apa benar dia hanya terjatuh? haa..kenapa juga aku peduli padanya.

Setelah selesai makan siang bersama, Pak Hardi mengatakan bahwa selama beberapa hari Alma dan Bryan harus tinggal di rumah utama dulu. Karena rumah Bryan masih dalam tahap renovasi, belum ada barang-barang di rumah baru itu. Bryan dan Alma setuju setuju saja dengan keputusan pak Hardi.

Alma dan Bryan berjalan di halaman rumah utama keluarga Aditama. Mereka harus kembali berangkat untuk mengerjakan pekerjaan masing-masing.

" Maaf pak Bryan, saya masih ada pekerjaan lain. Mungkin saya akan pulang malam "

Pulang malam? apa dia bercanda?

" Kerjaan lain? kamu kan magang di kantor ku hanya seminggu 3 kali, dan setahuku ini bukan jadwal mu magang di kantorku " Bryan heran dan sedikit kesal

" Saya tidak hanya bekerja di kantor bapak saja, saya juga punya pekerjaan di tempat lain. "

" Apa pekerjaan mu itu bisa membuatku malu? dimana kamu bekerja?" tanya Bryan datar

" Bapak tenang saja, hanya sedikit orang yang mengetahui pernikahan kita. Dan kita sudah memutuskan untuk merahasiakan nya dari publik. Jadi, bapak tidak perlu khawatir. Pekerjaan saya tidak akan menganggu bapak " jelas Alma

" Kamu, masuk akal juga sih. Oh ya, ini untukmu " Bryan melempar kotak yang berisi ponsel pada Alma. Refleks, Alma langsung menangkap nya dengan kedua tangannya.

" Apa ini pak?" tanya Alma heran melihat benda yang dipegangnya.

" Bodoh, kamu tidak tau apa itu? itu hp !" Bryan kesal

" Bukan begitu, maksud saya kenapa bapak memberikan hp ini pada saya?" tanya Alma bingung

" Kamu sulit dihubungi, masa anak zaman sekarang tidak punya hp. Aku tidak memberikan itu untukmu ya, aku membelikan nya untukku dan itu demi kakek. " ucap Bryan tegas

" Baik pak, saya mengerti. Terimakasih pak, akan saya ganti biaya ponselnya setelah saya gajian. " Alma tersenyum

Ternyata pak Bryan presdir tirani ini, masih memiliki hati.

" Ga-ganti? tidak perlu, uang segitu tidak perlu diganti. Ambil saja untukmu, itu kan tidak seberapa "

Mendadak Bryan jadi terlihat gugup, pria itu menjadi salah tingkah, saat ia melihat senyuman yang tulus terukir indah di bibir Alma. Seketika jantungnya berdebar-debar.

Ada apa dengan jantungku? kenapa dag dig dug seperti ini? perasaan terakhir aku cek kesehatan aku baik-baik saja. Apa jangan-jangan sebenarnya aku ada riwayat penyakit jantung? tidak mungkin.

" pokoknya makasih ya pak " Alma tersenyum ceria

" Ayo masuk mobil " ujar Bryan tanpa bisa melihat ke arah Alma

" Bapak kan mau ke kantor dan saya mau bekerja, jadi kita tidak bisa berangkat bersama "

" Aku antar kamu dulu, sekalian aku ingin tau tempat kamu kerja "

" Ti-tidak usah pak, saya bisa naik angkot atau bus " Alma menolak

" Apa kamu lupa statusmu? apa aku harus jelaskan lagi? katakan, apa statusmu Almahyra?"

Bryan kesal, ia menghampiri Alma yang berdiri tak jauh dari tempat nya berdiri. Tangan Bryan mengangkat dagu Alma. Andre yang berdiri disana melihatnya juga kaget dengan tindakan Bryan.

Kenapa dia tiba-tiba seperti ini? tadi dia menggandeng tanganku. Dan sekarang dia menyentuh daguku. Tatapannya itu, ada apa dengannya?

" P-pak " Alma terpana, matanya tak berani melirik ke arah Bryan yang menatapnya.

Sial, kenapa aku tidak sadar ya? dilihat dari dekat, gadis kampungan ini cantik juga. Kenapa dia tidak memakai make up? jika dia memakai make up dan pakaian yang sedikit terbuka, mungkin dia akan terlihat lebih.. ah apa yang kupikirkan.

Bryan sedang perang dengan batin dan pikiran nya, ia merasa Alma sangat cantik natural. Saat menyentuh Alma, jantungnya mendadak berpacu lebih kencang dari biasanya. Bagaimana bisa wanita kampungan itu membuat perasaan nya aneh? pikirnya dalam hati.

" Pak, tolong lepaskan saya " Alma keheranan dengan skinsip yang dilakukan oleh Bryan secara tiba-tiba.

Apa yang dia lakukan di depan orang begini? bukankah dia yang bilang sendiri tidak boleh ada kontak fisik? sekarang apa yang dia lakukan?

Tanpa sadar, Bryan meraih pinggang mungil Alma dan mendekap wanita itu hingga berhimpitan dengan tubuh kekarnya.

" Aku tidak akan melepaskan mu sebelum kamu mengatakan apa status mu? kamu belum menjawab ku "

" Status? status saya adalah istri bapak " jawab Alma

Semoga jawaban ku benar. Alma berharap bisa segera lepas dari dekapan Bryan yang erat padanya.

" Katakan yang jelas ! kamu istri siapa?" tanya Bryan tegas

" Saya adalah istri Bryan Alvaro Aditama " jawab Alma

" Bagus, begitu baru benar. Istri Bryan Alvaro Aditama, jadi kamu harus bertindak layaknya istri Bryan Alvaro Aditama. Sekarang patuh lah, aku akan mengantarmu ke tempat mu bekerja. " Bryan melepaskan dekapannya dan tersenyum melihat Alma.

Tuhan, apa terjadi sesuatu dengan kepala nya? kenapa dia tiba-tiba bersikap seperti ini? dia pasti titisan iblis, senyuman nya itu yang bisa memikat gadis gadis yang ada di sekitar nya. Wajah tampannya yang menggoda, jujur saja aku sedikit tergoda dengan wajahnya. Tetap saja, dia itu iblis. Penjahat wanita.

Wanita itu malah bergidik ngeri melihat senyuman tipis Bryan, dalam pandangan Alma, senyuman Bryan adalah senyuman iblis. Tapi bagi Andre, senyuman yang ditunjukkan Bryan itu adalah senyuman yang langka. Tidak pernah sekalipun Andre melihat senyuman itu sebelumnya.

Andre, Bryan dan Alma masuk ke dalam mobil. Andre menyetir mobil di depan, sementara Alma dan Bryan duduk di kursi belakang.

" Ke-kenapa bapak duduk disini?" tanya Alma heran

Bukankah tadi dia duduk di depan?

" kamu mau aku duduk di depan, lalu kamu duduk disini sendiri, dan terlihat seperti supir yang mengantar nyonya nya?" Bryan bicara dengan nada sarkastik

" Ma-af bukan maksud saya seperti itu." Alma menundukkan kepalanya dan tubuhnya mendadak gemetar

Lucu sekali melihat wajah polosnya itu. Aku belum pernah melihat wanita yang polos dan bodoh seperti dia.

Andre terpana melihat dari kaca mobil , Bryan sedang tersenyum manis. Ia seperti nya menikmati wajah Alma yang sedang ketakutan. Sebenarnya Bryan tersenyum tanpa ia sadari.

Pak presdir tersenyum lembut? apa aku tidak salah lihat?

Tentu saja Bryan tidak pernah bertemu dengan gadis seperti Alma. Di sekitarnya hanya ada wanita wanita yang menginginkan uangnya setelah ia tiduri. Wanita wanita cerdik, cantik, seksi dan memuaskan untuknya. Bryan tidak pernah melihat wanita dengan karakter nya, tapi melihat pada tubuhnya. Apa wanita itu cukup baik untuk tidur dengannya atau tidak?

Bryan hendak menyentuh pipi Alma, sontak Alma menghindar dan menutupi wajahnya. Kepalanya menunduk ketakutan.

" Ja-jangan pukul saya pak ! saya mohon "

Melihat reaksi Alma yang berlebihan saat Bryan akan menyentuh nya, membuat Bryan sedikit bingung. Padahal ia hanya ingin menyentuh pipi Alma yang terlihat merah, malah disangka ingin memukulnya. Andre sempat melirik ke arah Alma yang terlihat ketakutan.

Andre yang sudah berjanji akan merahasiakan tentang Alma yang ditagih para rentenir, diam saja dan pura-pura tidak tau apa apa. Tapi, Bryan yang mempunyai insting kuat. Menyadari bahwa ada yang disembunyikan oleh Andre.

" Pak Andre, berhenti ! sudah sampai disini "

" Iya nona " jawab Andre patuh

Mereka bertiga keluar dari mobil, berhenti tepat di depan sebuah restoran bergaya khas Prancis. Bryan terlihat kesal mengetahui kalau Alma bekerja di restoran itu.

" Terimakasih sudah mengantar saya pak Andre, Pak Bryan "

" Tunggu ! kamu kerja disini?" Mata Bryan melirik ke arah para tamu yang di dalam restoran Prancis itu.

Kebanyakan tamu nya seperti nya pria. pikir Bryan

" Ya pak "

" Sebagai apa?" tanya Bryan

" Waitress "

" Segera berhenti dari pekerjaan mu, sekarang juga "

" A-Apa?" Alma kaget mendengar kata-kata Bryan yang tegas itu.

" Istri ku tidak boleh bekerja di tempat seperti ini, kamu mau menodai reputasi ku ya?!" teriak Bryan marah

Ada apa dengan presdir? kenapa dia marah nona Alma bekerja disini?. ucap Andre di dalam hatinya, dari tadi sekretaris itu hanya berdiri seperti patung dan tidak berani berkomentar apapun.

" Ke-kenapa bapak marah? sudahlah saya mau masuk dan bekerja " Alma kesal dan ia memutuskan untuk mengabaikan Bryan yang marah padanya.

Tangan Bryan memegang kuat tangan Alma, matanya tajam dan penuh kemarahan.

" Aku bisa berikan pekerjaan yang lebih baik, sekarang berhenti lah bekerja disini "

" Sudah cukup pak, hari ini bapak bertindak sangat aneh tidak seperti biasanya. Saya sudah cukup bersabar dari kemarin. Bukankah kita sudah sepakat untuk tidak saling ikut campur urusan masing masing? kenapa bapak ikut campur urusan saya? "

" Dan kita juga sudah sepakat kamu akan mematuhi perintah ku !" ujar Bryan kesal

Alma kesal dan menepis tangan Bryan.

" Tidak untuk yang satu ini ! saya tidak akan menuruti perintah bapak " kata Alma tegas

" Kamu berani ya !" Bryan melotot pada Alma. " Istri Bryan Aditama tidak boleh bekerja ditempat seperti ini "

Alma yang sudah kelewat kesal, tidak tahan lagi dengan sikap Bryan. Apalagi ia ingat kalau semalam Bryan membawa perempuan ke kamar pengantin mereka dan tidur dengan perempuan itu. Mengingat hal itu, Alma semakin kesal dengan Bryan yang sekarang mengatur atur hidupnya. Hatinya bertanya-tanya, ada apa dengan Bryan?

Tanpa mempedulikan Bryan, Alma masuk ke dalam restoran itu. Bryan memanggil nya berkali kali, tapi tidak digubris oleh Alma.

" Sialan ! bocah itu beraninya dia !" teriak Bryan kesal. Bryan mengepal tangannya.

" Sabar pak " Andre hanya bisa mengucapkan itu pada Presdir nya yang sedang marah ,ia tak terpikirkan kata-kata yang lain lagi.

" Andre, aku mau restoran itu ditutup besok"

" A- Apa??!!" Andre kaget mendengar nya, bagai petir yang menyambar di siang bolong.

...---***---...

Jangan lupa tinggalkan jejak like, rate komen nya ya 😘😘

Terpopuler

Comments

maysa

maysa

jangan jatuh cinta Alma, jangan

2021-12-15

1

Laras

Laras

awas tar kau bucin sama Alma

2021-12-13

1

Yuni Sriwahyuni

Yuni Sriwahyuni

lucu lihat tingkah pak Bryan...heheheheh

2021-12-02

2

lihat semua
Episodes
1 Hari pernikahan
2 Membahas kontrak
3 Dosen baru
4 Kehidupan Alma
5 Istri Bryan Alvaro Aditama
6 Pangeran Narsis
7 Pikiran Liar
8 Jangan lupa dia playboy
9 Hari pertama di rumah mertua
10 Masalah
11 Topeng Jason
12 Berharap
13 Ada rasa
14 Mulai cemburu
15 Bertemu di pesta
16 Ciuman pertama
17 Mulai dari awal
18 Kepercayaan
19 Hadirnya Selina
20 Dua orang di masa lalu
21 Pernyataan cinta
22 Kita suami istri
23 Ulang tahun Laura
24 Pelakor beraksi
25 ITS over
26 Cerai
27 Hilangnya kesucian
28 Selamat tinggal Bryan
29 Ada yang aneh pada tubuhku?
30 Siapa ayah bayi itu?
31 Hancur !
32 6 tahun kemudian
33 Rencana Kelvin
34 Akhirnya bertemu juga
35 Tertampar kenyataan
36 Mereka anakku, bukan anak kita
37 Perceraian kedua Bryan
38 Pernyataan cinta Leon
39 Kebenaran pahit
40 Mengejar kembali mantan istri
41 Leon kembali
42 Kesempatan untuk Bryan
43 Jawaban untuk Leon
44 Ingatlah hari ini
45 Bryan Alma jadian?
46 Firasat buruk
47 Alma sakit
48 Ayo putus?
49 Good bye masa lalu!
50 Jangan pergi Leon!
51 Surprise
52 Malam di Paris
53 Paris menjadi saksi
54 Berita bahagia
55 Alma ngambek?
56 Prewedding
57 7 hari lagi?
58 Acara reuni
59 Sayang! aku mencintaimu
60 Janji suci Albry
61 Malam pertama yang sebenarnya?
62 Nyonya Aditama
63 Leon Laura
64 Dua couple
65 Selina tidak waras?
66 Akhir dari Selina
67 Seperti tikus dan kucing
68 Wisuda si kembar
69 Pergilah bulan madu, dan kalian menikah!
70 Bulan madu (1)
71 Bulan madu (2)
72 Nenek sakit ya?
73 Akhir dari bulan Madu
74 Semoga kamu bahagia
75 Kenangan bersama nenek
76 Accident
77 Putus hubungan
78 Kamulah takdirku
79 Aku percaya padamu
80 Maafkan aku Bryan
81 Kenapa belum pulang?
82 Badai ( End Season 1 )
83 Konferensi pers (S2)
84 Masih marah?
85 Istriku semakin seksi
86 Peri cantik
87 Menengok Dede bayi?
88 Hati-hati suamiku
89 Mengambil alih
90 Bryan berubah
91 Luluh
92 Rahasia terkuak
93 Kebenaran
94 Papa kangen kalian
95 Persalinan
96 Terimakasih sudah kembali
97 Anggota keluarga baru
98 Penyambutan
99 Sekretaris kakak ipar
100 Di panggil kepala sekolah?
101 Akhir dari semuanya( End Season 2)
102 Pengumuman
103 Prolog ( SILC season 3 )
104 Bab 1. Hari pertama sekolah
105 Bab 2. MOS
106 Bab 3. Kei kelinci
107 Bab 4. Mr genius cold man
108 Bab 5. Lo lagi?
109 Bab 6. Kerja paruh waktu
110 Bab 7. Boneka beruang Stoberi
111 Bab 8. Junai
112 Bab 9. Kejadian tidak terduga
113 Bab 10. Albry, ayo pulang!
114 Bab 11. Albry sudah pergi
115 Bab 12. Pemakaman
116 Bab 13. Tinggal Kenangan
117 Bab 14. Teman baru? atau musuh?
118 Bonus visual karakter
119 Bab 15. Naina ngambek
120 Visual karakter 2
121 Bab 16. Balap motor
122 Bab 17. Dasar tidak peka
123 Bab 18. Cowok bucin
124 Bab 19. Pelajaran olahraga
125 Bab 20. Rumah sakit
126 Bab 21. Risya ditangkap
127 Bab 22. Pembunuh Albry
128 Bab 23. Kompak
129 Bab 24. Memohon
130 Bab 25. Monster kecil
131 Bab 26. Putusan pengadilan
132 Bab 27. Cinta dalam hati
133 Bab 28. Sebelum ujian
134 Bab 29. Mengantar pulang
135 Bab 30. Aku suka kamu
136 Bab 31. Resmi pacaran?
137 Bab 32. NINAINA!!
138 Bab 33. Kasih sayang keluarga
139 Bab 34. Exam Day
140 Bab 35. Angry Cat
141 Bab 36. Juna tuan muda
142 Bab 37. Naik kelas malah galau?
143 Bab 38. Curhat
144 Bab 39. Permohonan maaf
145 Bab 40. Satu tahun berlalu
146 Bab 41. Tak sepaham
147 Bab 42. Acara makan malam
148 Bab 43. Kecewa
149 Bab 44. Kamu jahat
150 Bab 45. Tanpa Juna
151 Bab 46. Hidup baru
152 Bab 47. Telpon misterius
153 Bab 48. Sudah tua masih cemburu
154 Bab 49. Aku pengecut
155 Bab 50. Pertemuan di bandara
156 Bab 51. Perusahaan A-Tech
157 Bab 52. Rasa bersalah Keira
158 Bab 53. Juna kembali
159 Bab 54. I miss you
160 Bab 55. Penjelasan dan maaf Juna
161 Bab 56. Baikan dan meminta penjelasan?
162 Bab 57. Keira buka mulut
163 Bab 58. Maaf dan terimakasih
164 Bab 59. Kesempatan kedua
165 Bab 60. Di pameran
166 Bab 61. Ada yang cembukor
167 Bab 62. Siapa friendzone?
168 Bab 63. Cari kesempatan
169 Bab 64. Kita bukan teman lagi
170 Bab 65. Lampu hijau
171 Bab 66. Kelvin curhat
172 Bab 67. Menggoda Naina
173 Bab 68. Restu
174 Bab 69. Isi daya
175 Bab 70. Jadi begini rasanya
176 Bab 71. Keira marah
177 Bab 72. Baikan
178 Bab 73. Dua bunga dua coklat
179 Bab 74. Libur untuk Theo
180 Bab 75. Arti cemburu
181 Bab 76. Ke rumah calon mertua
182 Bab 77. Aku pilih Juna
183 Bab 78. Maaf kak Theo
184 Bab 79. Star of Heaven
185 Bab 80. Cinta sepihak
186 Bab 81. Pura-pura
187 Bab 82. Begadang gara-gara drakor
188 Bab 83. Lamaran ala drakor
189 Bab 84. Pembicaraan pernikahan
190 Bab 85. Pingsan
191 Bab 86. Siapa dia?
192 Bab 87. Citra
193 Bab 88. Tak sepaham
194 Bab 89. Juna cemas
195 Bab 90. Dia tunangan ku
196 Bab 91. Hadiah untuk Keira
197 Bab 92. Kecelakaan
198 Bab 93. Leukimia
199 Bab 94. Kita kembar
200 Bab 95. Sabar
201 Bab 96. Naina pulang
202 Bab 97. Rumpi gaun pengantin
203 Bab 98. Aku sayang kamu
204 Bab 99. Menguji cinta (1)
205 Bab 100. Menguji cinta (2)
206 Bab 101. Restu
207 Bab 102. Juna curiga
208 Bab 103. Kambuh
209 Bab 104. Gaun pengantin
210 Bab 105. Terkuak
211 Bab 106. Menjelang pernikahan
212 Bab 107. Wedding 2K
213 Bab 108. Naina tidak mungkin..
214 Bab 109. Harus kuat
215 Bab 110. Pulang ke rumah
216 Bab 111. Malam pertama di rumah
217 Bab 112. Juna semangat
218 Bab 113. Pray for Naina
219 Bab 114. Mimpi Naina
220 Bab 115. Kembali
221 Bab 116. Semangat Naina
222 Bab 117. Kemo ketiga
223 Bab 118. Sayang kamu
224 Bab 119. Keira sakit
225 Bab 120. Menantu? cucu?
226 Bab 121. Juna pergi
227 Bab 122. Pregnant
228 Bab 123. Bule nyasar
229 Bab 124. Operasi Naina
230 Bab 125. Wanita psikopat
231 Bab 126. Mahkota wanita
232 Bab 127. Kena mental
233 Bab 128. Rumah sakit lagi
234 Bab 129. Tercipta untukku
235 Bab 130. Before married (1)
236 Bab 130. Before married (2)
237 Bab 131. Teror
238 Bab 132. Body shaming
239 Bab 133. VC
240 Bab 134. Maaf yang terlambat
241 Bab 135. Titip Kayla
242 Bab 136. Sekolah lama
243 Bab 137. Meminta maaf
244 Bab 138. Ancaman Clay
245 Bab 139. Masuk RSJ
246 Bab 140. Wedding day (Junai) 1
247 Bab 141. Wedding day (2)
248 Bab 142. Masih resepsi
249 Bab 143. Akhirnya kita suami istri..
250 Bab 144. Singapura?
251 Bab 145. Malam pertama JuNai
252 Bab 146. Ngidam ibu hamil
253 Bab 147. Dokter tampan
254 Bab 148. Alhamdulillah
255 Bab 149. Back Jakarta
256 Bab 150. Junior telah hadir
257 Bab 151. Pertengkaran pertama
258 Bab 152. Sensitif!
259 Bab 153. Pingsan
260 Bab 154. Anugerah terindah
261 Bab 155. Suami ngidam
262 Bab 156. Kehadiran Tata surya (End)
263 Pengumuman!
264 Second life Liliana
265 promo novel baruku
266 Obsesi Cinta Tuan Mafia
267 Benih Yang Kau Tinggalkan
Episodes

Updated 267 Episodes

1
Hari pernikahan
2
Membahas kontrak
3
Dosen baru
4
Kehidupan Alma
5
Istri Bryan Alvaro Aditama
6
Pangeran Narsis
7
Pikiran Liar
8
Jangan lupa dia playboy
9
Hari pertama di rumah mertua
10
Masalah
11
Topeng Jason
12
Berharap
13
Ada rasa
14
Mulai cemburu
15
Bertemu di pesta
16
Ciuman pertama
17
Mulai dari awal
18
Kepercayaan
19
Hadirnya Selina
20
Dua orang di masa lalu
21
Pernyataan cinta
22
Kita suami istri
23
Ulang tahun Laura
24
Pelakor beraksi
25
ITS over
26
Cerai
27
Hilangnya kesucian
28
Selamat tinggal Bryan
29
Ada yang aneh pada tubuhku?
30
Siapa ayah bayi itu?
31
Hancur !
32
6 tahun kemudian
33
Rencana Kelvin
34
Akhirnya bertemu juga
35
Tertampar kenyataan
36
Mereka anakku, bukan anak kita
37
Perceraian kedua Bryan
38
Pernyataan cinta Leon
39
Kebenaran pahit
40
Mengejar kembali mantan istri
41
Leon kembali
42
Kesempatan untuk Bryan
43
Jawaban untuk Leon
44
Ingatlah hari ini
45
Bryan Alma jadian?
46
Firasat buruk
47
Alma sakit
48
Ayo putus?
49
Good bye masa lalu!
50
Jangan pergi Leon!
51
Surprise
52
Malam di Paris
53
Paris menjadi saksi
54
Berita bahagia
55
Alma ngambek?
56
Prewedding
57
7 hari lagi?
58
Acara reuni
59
Sayang! aku mencintaimu
60
Janji suci Albry
61
Malam pertama yang sebenarnya?
62
Nyonya Aditama
63
Leon Laura
64
Dua couple
65
Selina tidak waras?
66
Akhir dari Selina
67
Seperti tikus dan kucing
68
Wisuda si kembar
69
Pergilah bulan madu, dan kalian menikah!
70
Bulan madu (1)
71
Bulan madu (2)
72
Nenek sakit ya?
73
Akhir dari bulan Madu
74
Semoga kamu bahagia
75
Kenangan bersama nenek
76
Accident
77
Putus hubungan
78
Kamulah takdirku
79
Aku percaya padamu
80
Maafkan aku Bryan
81
Kenapa belum pulang?
82
Badai ( End Season 1 )
83
Konferensi pers (S2)
84
Masih marah?
85
Istriku semakin seksi
86
Peri cantik
87
Menengok Dede bayi?
88
Hati-hati suamiku
89
Mengambil alih
90
Bryan berubah
91
Luluh
92
Rahasia terkuak
93
Kebenaran
94
Papa kangen kalian
95
Persalinan
96
Terimakasih sudah kembali
97
Anggota keluarga baru
98
Penyambutan
99
Sekretaris kakak ipar
100
Di panggil kepala sekolah?
101
Akhir dari semuanya( End Season 2)
102
Pengumuman
103
Prolog ( SILC season 3 )
104
Bab 1. Hari pertama sekolah
105
Bab 2. MOS
106
Bab 3. Kei kelinci
107
Bab 4. Mr genius cold man
108
Bab 5. Lo lagi?
109
Bab 6. Kerja paruh waktu
110
Bab 7. Boneka beruang Stoberi
111
Bab 8. Junai
112
Bab 9. Kejadian tidak terduga
113
Bab 10. Albry, ayo pulang!
114
Bab 11. Albry sudah pergi
115
Bab 12. Pemakaman
116
Bab 13. Tinggal Kenangan
117
Bab 14. Teman baru? atau musuh?
118
Bonus visual karakter
119
Bab 15. Naina ngambek
120
Visual karakter 2
121
Bab 16. Balap motor
122
Bab 17. Dasar tidak peka
123
Bab 18. Cowok bucin
124
Bab 19. Pelajaran olahraga
125
Bab 20. Rumah sakit
126
Bab 21. Risya ditangkap
127
Bab 22. Pembunuh Albry
128
Bab 23. Kompak
129
Bab 24. Memohon
130
Bab 25. Monster kecil
131
Bab 26. Putusan pengadilan
132
Bab 27. Cinta dalam hati
133
Bab 28. Sebelum ujian
134
Bab 29. Mengantar pulang
135
Bab 30. Aku suka kamu
136
Bab 31. Resmi pacaran?
137
Bab 32. NINAINA!!
138
Bab 33. Kasih sayang keluarga
139
Bab 34. Exam Day
140
Bab 35. Angry Cat
141
Bab 36. Juna tuan muda
142
Bab 37. Naik kelas malah galau?
143
Bab 38. Curhat
144
Bab 39. Permohonan maaf
145
Bab 40. Satu tahun berlalu
146
Bab 41. Tak sepaham
147
Bab 42. Acara makan malam
148
Bab 43. Kecewa
149
Bab 44. Kamu jahat
150
Bab 45. Tanpa Juna
151
Bab 46. Hidup baru
152
Bab 47. Telpon misterius
153
Bab 48. Sudah tua masih cemburu
154
Bab 49. Aku pengecut
155
Bab 50. Pertemuan di bandara
156
Bab 51. Perusahaan A-Tech
157
Bab 52. Rasa bersalah Keira
158
Bab 53. Juna kembali
159
Bab 54. I miss you
160
Bab 55. Penjelasan dan maaf Juna
161
Bab 56. Baikan dan meminta penjelasan?
162
Bab 57. Keira buka mulut
163
Bab 58. Maaf dan terimakasih
164
Bab 59. Kesempatan kedua
165
Bab 60. Di pameran
166
Bab 61. Ada yang cembukor
167
Bab 62. Siapa friendzone?
168
Bab 63. Cari kesempatan
169
Bab 64. Kita bukan teman lagi
170
Bab 65. Lampu hijau
171
Bab 66. Kelvin curhat
172
Bab 67. Menggoda Naina
173
Bab 68. Restu
174
Bab 69. Isi daya
175
Bab 70. Jadi begini rasanya
176
Bab 71. Keira marah
177
Bab 72. Baikan
178
Bab 73. Dua bunga dua coklat
179
Bab 74. Libur untuk Theo
180
Bab 75. Arti cemburu
181
Bab 76. Ke rumah calon mertua
182
Bab 77. Aku pilih Juna
183
Bab 78. Maaf kak Theo
184
Bab 79. Star of Heaven
185
Bab 80. Cinta sepihak
186
Bab 81. Pura-pura
187
Bab 82. Begadang gara-gara drakor
188
Bab 83. Lamaran ala drakor
189
Bab 84. Pembicaraan pernikahan
190
Bab 85. Pingsan
191
Bab 86. Siapa dia?
192
Bab 87. Citra
193
Bab 88. Tak sepaham
194
Bab 89. Juna cemas
195
Bab 90. Dia tunangan ku
196
Bab 91. Hadiah untuk Keira
197
Bab 92. Kecelakaan
198
Bab 93. Leukimia
199
Bab 94. Kita kembar
200
Bab 95. Sabar
201
Bab 96. Naina pulang
202
Bab 97. Rumpi gaun pengantin
203
Bab 98. Aku sayang kamu
204
Bab 99. Menguji cinta (1)
205
Bab 100. Menguji cinta (2)
206
Bab 101. Restu
207
Bab 102. Juna curiga
208
Bab 103. Kambuh
209
Bab 104. Gaun pengantin
210
Bab 105. Terkuak
211
Bab 106. Menjelang pernikahan
212
Bab 107. Wedding 2K
213
Bab 108. Naina tidak mungkin..
214
Bab 109. Harus kuat
215
Bab 110. Pulang ke rumah
216
Bab 111. Malam pertama di rumah
217
Bab 112. Juna semangat
218
Bab 113. Pray for Naina
219
Bab 114. Mimpi Naina
220
Bab 115. Kembali
221
Bab 116. Semangat Naina
222
Bab 117. Kemo ketiga
223
Bab 118. Sayang kamu
224
Bab 119. Keira sakit
225
Bab 120. Menantu? cucu?
226
Bab 121. Juna pergi
227
Bab 122. Pregnant
228
Bab 123. Bule nyasar
229
Bab 124. Operasi Naina
230
Bab 125. Wanita psikopat
231
Bab 126. Mahkota wanita
232
Bab 127. Kena mental
233
Bab 128. Rumah sakit lagi
234
Bab 129. Tercipta untukku
235
Bab 130. Before married (1)
236
Bab 130. Before married (2)
237
Bab 131. Teror
238
Bab 132. Body shaming
239
Bab 133. VC
240
Bab 134. Maaf yang terlambat
241
Bab 135. Titip Kayla
242
Bab 136. Sekolah lama
243
Bab 137. Meminta maaf
244
Bab 138. Ancaman Clay
245
Bab 139. Masuk RSJ
246
Bab 140. Wedding day (Junai) 1
247
Bab 141. Wedding day (2)
248
Bab 142. Masih resepsi
249
Bab 143. Akhirnya kita suami istri..
250
Bab 144. Singapura?
251
Bab 145. Malam pertama JuNai
252
Bab 146. Ngidam ibu hamil
253
Bab 147. Dokter tampan
254
Bab 148. Alhamdulillah
255
Bab 149. Back Jakarta
256
Bab 150. Junior telah hadir
257
Bab 151. Pertengkaran pertama
258
Bab 152. Sensitif!
259
Bab 153. Pingsan
260
Bab 154. Anugerah terindah
261
Bab 155. Suami ngidam
262
Bab 156. Kehadiran Tata surya (End)
263
Pengumuman!
264
Second life Liliana
265
promo novel baruku
266
Obsesi Cinta Tuan Mafia
267
Benih Yang Kau Tinggalkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!