Kehidupan Alma

.

.

Seperti biasanya, Bryan selalu marah-marah jika tidak ada yang sesuai dengan keinginannya. Kepada siapapun tanpa terkecuali. Andre yang sudah lama bersama nya pun tidak bisa menangani sifat yang sudah melekat dengan Bryan.

" Bagaimana bisa kau sebut ini laporan?! bahkan monyet di kebun binatang saja bisa membuatnya !" teriak Bryan pada salah satu karyawan nya.

Bryan melempar kertas yang ada di meja nya, tepat ke wajah karyawan pria itu.

" Saya akan memperbaiki nya pak, mohon berikan saya waktu " kata karyawan itu memohon

" besok, jika belum selesai sampai besok. Maka kamu akan tamat !"

Bryan menunjuk jarinya ke wajah karyawan yang sedang ketakutan berdiri di depannya itu.

" Baik pak, saya akan selesaikan besok. Terimakasih banyak pak " Karyawan itu tersenyum dan membungkuk dengan hormat pada Bryan

" Pergi !"

Karyawan itu segera keluar dari ruang presdir. Tak lama kemudian Andre datang ke ruangan Bryan dan memberitahukan bahwa seorang wanita yang bernama Mona datang untuk menemuinya.

" Kamu bilang, Mona? siapa Mona?" tanya Bryan tak tau

" Saya juga tidak tau pak, nona itu bilang kalau dia pacar bapak " Andre menjawab sambil tersenyum

" Aku tidak ingat pernah punya pacar bernama Mona "

Tentu saja bapak tidak ingat, saking banyaknya wanita yang dekat dengan bapak. Bapak sampai lupa. Tentu saja kata-kata itu hanya diucapkan Andre di dalam hatinya.

" Jadi bagaimana pak? haruskah saya suruh masuk atau.."

Sebelum Andre melanjutkan kata-kata nya, pintu ruang presdir tiba-tiba terbuka lebar. Seorang wanita cantik, dengan rambut panjang dan memakai rok pendek masuk ke dalam ruangan itu.

" Sayang, aku udah telpon semalaman. Kenapa kamu gak balas balas? chat aku juga gak dibalas balas " wanita bernama Mona itu menghampiri Bryan dan langsung duduk di pangkuan nya, mencium dan memeluk Bryan.

Memang tidak diragukan lagi, semua wanita yang menempel pada Bryan dan memiliki hubungan dengannya adalah wanita wanita cantik. Kebanyakan nya mereka adalah model, tapi mereka tidak benar-benar berhubungan dengan Bryan. Hanya menemani tidur, menjadi pemuas nafsu birahi Bryan.

Kasihan nona Alma, punya suami brengsek seperti pak presdir ini. Aku sangat menyayangkan wajah tampan nya. Anda jangan sampai jatuh cinta pada nya, nona Alma.

Andre miris saat melihat setiap hari kelakuan Presdir nya itu, ia juga berharap semoga Alma tidak jatuh cinta pada pria seperti Bryan. Karena Andre tau kalau Alma adalah gadis baik-baik, dan gadis yang polos. Jika seandainya Alma jatuh cinta pada Bryan, ia akan terjebak cinta itu sendiri. Pasti akan lebih menyakitkan nya.

Bryan mengisyaratkan pada Andre untuk keluar dari ruangannya. Secepat mungkin Andre pergi meninggalkan ruangan itu, Bryan akhirnya berduaan dengan wanita yang bernama Mona itu.

" Mau apa kamu kesini? aku banyak kerjaan " ucap Bryan malas

" Mau apa lagi lah selain ketemu dengan sayangku " Mona mencium mi pipi Bryan

" Pergilah ! hari ini aku tidak ada waktu bermain-main denganmu "

" Apa ini karena istri baru mu? makanya kamu tidak mau bersama ku lagi?" tanya Mona dengan nada genitnya

Drett.. drettt..

Bryan merasakan getaran di saku jas nya, ia mendorong Mona dan mengambil ponsel yang ada di saku nya.

" Kakek?" Bryan melihat tulisan di ponselnya, dan sedikit terkejut. " Hey, sekarang pergilah dulu. Aku akan hubungin kamu nanti " ujar Bryan pada Mona.

Mona mengangguk dan segera keluar dari ruangan Presdir. Bryan mengangkat telponnya.

" Halo kek "

" Kapan kamu sama Alma pulang ke rumah? ayo kita makan siang bersama " tanya pak Hardi

" Iya nanti aku bawa dia buat makan siang bareng "

" Ya, kakek tunggu di rumah ya "

" iya kek "

Bryan menutup telponnya, lalu mencari-cari nomor ponsel Alma di ponselnya. Setelah ia pikirkan lagi, ia tidak tau nomor ponsel Alma.

" Andre, masuk lah !" seru Bryan setengah berteriak

" Ya pak? " Andre menghampiri Bryan

" Berapa nomor ponsel bocah itu?"

" Maksud bapak siapa?"

" Istriku ! berapa nomornya? oh ya kalau bisa kamu saja yang hubungi dia, suruh dia kemari sebelum jam makan siang"

" Maaf pak, seperti nya saya tidak bisa menghubungi nona "

" Kenapa tidak bisa?" tanya Bryan heran

" Karena nona Alma tidak bisa dihubungi "

" Apa maksud mu ponselnya tidak aktif?' tanya Bryan

Astaga, ternyata pak presdir benar-benar tidak tau kalau istrinya tidak punya hp.

" bukan begitu pak "

" Katakan yang jelas ! jangan berbelit-belit !" seru Bryan kesal

" Nona Alma tidak punya hp "jawab Andre

" APA? apa aku tidak salah dengar?" tanya Bryan heran

" Benar pak, nona Alma tidak punya hp. Saat mendaftar untuk magang ke perusahaan ini pun, nona Alma tidak mencantumkan nomor hp nya. Dan dia bilang tidak punya hp " jelas Andre

" Astaga, jadi dia benar-benar tidak punya hp? orang mana di zaman ini yang tidak punya hp, bahkan anak kecil saja punya " gerutu Bryan

Apa jangan-jangan dia tidak punya uang untuk membelinya? Apa dia begitu miskin makanya mau menikah denganku?

" Andre, kamu jemput dia dari kampusnya! dan bawa dia kehadapan ku ! sekarang !" seru Bryan

" Baik pak "

🍂🍂🍂

Setelah menyelesaikan kelas nya, Alma pergi ke rumah nya untuk mengemas barang-barang penting yang harus ia bawa ke rumah Bryan.

Hati Alma sedih saat melihat foto nya dan kedua orang tuanya saat gadis itu masih duduk di bangku sekolah dasar.

" Ayah, ibu, Alma kangen kalian. " Alma mendekap foto itu ke dadanya. Seolah olah ia sedang memeluk kedua orang tuanya.

Alma sangat menyayangi kedua orang tua nya yang sudah tiada. Ibunya meninggal saat Alma memasuki sekolah menengah karena sakit parah, dan ayahnya meninggal kecelakaan tepat saat hari kelulusan Alma dari sekolah menengah.

Sejak saat itu kakek nya yang selalu menjaga dan mengasuhnya dengan sepenuh hati, memberikan Alma kasih sayang yang sama seperti kasih sayang orang tua pada anaknya.

Hidupnya begitu berat, karena sejak masuk sekolah menengah atas ia harus mulai menghidupi dirinya sendiri dan kakek nya yang sakit-sakitan. Meskipun begitu, Alma tidak pernah mengeluh. Ia selalu mengerjakan semua pekerjaan dengan ikhlas, menjadi anak yang berbakti untuk orang tua.

5 tahun kemudian ketika Alma berusia 18 tahun, kakek nya meninggal karena sakit jantung nya yang semakin parah. Sang kakek meninggalkan surat wasiat untuk Alma, disana tertulis bahwa Alma harus datang ke rumah pak Hardi, sahabat lamanya. Secara tidak langsung kakek Alma menitipkan Alma pada pak Hardi dan keluarga nya.

****

Saat ia tengah berkemas dan beres-beres. Terdengar suara berisik orang menggedor gedor pintu rumahnya.

DUK

DUK

DUK

" keluar kamu Alma ! jangan sembunyi !!" teriak seorang pria dari luar rumah Alma

Hah, mereka lagi.

KLAK

Alma membuka pintu rumahnya, ia memasang wajah tak senang kepada 3 orang pria berbadan besar yang sedang berdiri di hadapan nya.

" Saya gak sembunyi ya, dan tolong yang sopan kalau mau bertamu ke rumah orang !" ujar Alma mengingatkan dengan tegas

" Berani ya kamu melawan kami, mentang-mentang kamu sudah merasa dewasa sekarang " pria bertubuh besar itu memegang dagu Alma dengan kasar. Lalu Alma menepisnya

" Jangan sentuh saya ! kalau kalian macam-macam, saya bisa laporkan polisi "

" Kamu berlagak banget ya? lapor polisi? yang ada kamu yang dilaporin ke polisi ! mana uang nya hah?"

" Saya belum gajian bulan ini, akhir bulan saya pasti.. "

Alma belum menyelesaikan kata-kata nya, salah satu pria itu memegang tangan Alma dengan kencang.

" Apa yang kalian lakukan? lepaskan saya !!" teriak Alma, gadis itu berusaha memberontak. Tapi pria itu terlalu kuat untuk ia lawan.

Dan kedua pria lainnya masuk ke dalam rumah Alma, lalu mengacak ngacak rumah nya.

Menghancurkan barang-barang yang ada disana. Dari mulai meja, kursi, piring-piring, bahkan foto foto yang tergantung di dinding juga di rusak oleh mereka.

PRANG

BRAK

BRUK

DUK

" Tidak ! jangan, tolong jangan hancurkan barang-barang nya ! saya mohon.."

Alma hampir menangis melihat barang-barang peninggalan kakek dan kedua orang tuanya yang ia sayangi itu hancur berantakan di depannya.

Suara barang-barang dirumahnya yang tidak seberapa banyak, memenuhi isi rumah yang sederhana itu. Tidak ada tetangga yang tinggal di dekat sana, dan tidak ada yang bisa menolong Alma. Karena rumah itu jauh dari pemukiman warga, dan berada di tempat yang agak terpencil dari rumah rumah yang lainnya.

Berulang kali gadis itu memohon agar para preman itu berhenti menghancurkan barang barang di rumahnya, dan mengatakan akan membayar hutang nya akhir bulan. Tapi, para preman itu tidak mendengarkan nya.

BRAK

PRANG

Hati Alma hancur saat melihat foto-foto nya dan keluarga nya dihancurkan. Di injak injak.

" Kalian benar-benar keterlaluan ! saya bilang kan saya akan bayar semuanya !"

Alma tak bisa lagi menahan amarahnya,

ia menatap tajam ketiga pria berbadan besar itu tanpa rasa takut.

" Bayar pakai apa hah? sudah 1 tahun belum lunas lunas !"

" Bagaimana bisa lunas dengan cepat? kalau kalian terus menaikan bunga nya berlipat-lipat?" kemarahan Alma meledak, sekuat tenaga ia berusaha menahan tangisnya, ia tak mau kelihatan lemah.

" Kamu berani ngejawab ya? gak tau diri !"

PLAK

Tamparan melayang keras di pipi Alma, pipinya yang awalnya putih dan mulus itu, sekarang berwarna merah.

" Kalau kamu mau hutang orang tua kamu lunas, aku ada cara nya yang gampang. Tidur sama aku sekarang. Gimana?"

Pria itu melihat Alma dengan wajah genit dan cabul. Mata nya tak berhenti menatap wajah Alma.yang cantik, bahkan pria itu berani menyentuh tangan Alma. Dengan cepat Alma menepisnya.

" Saya bukan pelacur ! saya akan membayarnya segera "

" Bagaimana caranya? masih tersisa 200 juga, belum lagi bunga nya. Kamu mau bayar pakai apa? hutangnya harus lunas minggu depan loh ! tanya Baron ( bos rentenir )

" Sa-saya.. "

Apa aku pinjam uang aja sama kakek Hardi? enggak, aku gak boleh gak tau diri kaya gini. Aku nikah sama pak Bryan karena amanat kakek. Aku gak bisa manfaatin pernikahan ku untuk bayar hutang. Tapi, minggu depan? darimana aku dapat uang sebanyak itu, 250 juta?

Kepala Alma terasa sangat berat saat memikirkannya. Setelah Alma mengatakan bahwa ia akan membayar nya minggu depan, barulah ketiga preman itu pergi meninggalkan nya sendiri. Mereka mengancam Alma, jika minggu depan gadis itu tidak bisa membayar hutangnya, maka tubuhnya yang akan menjadi taruhannya.

Dengan hati yang terluka dan badan yang terluka, Alma membereskan rumahnya yang berantakan.

" Maaf kakek, maafin Al. Al udah janji bakal kuat. Tapi Al tetap nangis, maafin Al kek " sembari menyapu, kedua mata Alma mulai meneteskan air mata. Air mata yang deras berjatuhan ke pipi nya.

" Permisi, nona Alma " ucap Andre tiba-tiba sudah ada di depan pintu.

Secepat mungkin Alma menyeka air matanya, ia berusaha seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Tapi, Andre sekretaris Bryan itu sudah melihat semuanya. Barang barang yang masih berserakan di rumah Alma, menandakan bahwa sesuatu terjadi pada Alma.

" Eh, pak Andre? ada apa pak?" tanya Alma dengan suara yang parau.

Nona Alma menangis?

" Nona Alma, saya sudah mencari nona di kampus nona. Dan nona tidak ada. Saya sudah berusaha menghubungi nona , tapi saya baru ingat kalau nona tidak punya hp. " terang Andre

" Oh begitu ya, ada apa pak Andre? apa pak Bryan mengatakan sesuatu?"

" Pak Hardi mengajak nona Alma dan Presdir untuk makan siang bersama, jadi saya disuruh mencari nona " jelas Andre

Wajah nona Alma memar dan merah, tangannya juga berdarah. Apa ada seseorang yang menindas nona Alma?

Andre terlihat mencemaskan keadaan Alma.

Dengan keadaan ku yang seperti ini, aku tidak bisa ikut makan siang bersama mereka. Pasti kakek Hardi akan bertanya tanya tentang memar di wajahku dan luka di tanganku.

" Pak Andre, apa saya bisa minta tolong pada pak Andre?"

" Ya, nona "

" Tolong beritahu pak Bryan dan pak Hardi, kalau saya tidak bisa ikut makan siang bersama. Bilang saja saya ada persentasi di kampus. "

" Ta-tapi saya tidak bisa berbohong pada Pak presdir " Andre terlihat gugup dan takut.

Andre ingat terakhir kali ia berbohong pada Presdir nya itu. Andre hampir mati karena kemarahan Bryan dan hukuman dari Bryan.

" Tolong saya pak Andre, kali ini saja. Saya mohon " Alma mengatupkan tangannya seraya memohon kepada sekretaris itu untuk menolongnya.

" Maafkan saya nona Alma, tapi saya harus menjalankan perintah dari Presdir. Saya juga harus melaporkan apa yang terjadi disini. Saya mohon maaf nona " Andre merasa bersalah tidak bisa menolong Alma, karena ia juga melakukan perintah Presdir.

" Baik, kalau pak Andre tidak bisa menolong saya. Tapi, jangan menolak saya untuk yang satu ini. Tolong rahasiakan apa yang pak Andre lihat disini !" kata Alma tegas

" baik nona "

Setelah Alma selesai mengompres pipinya agar tidak terlihat memar. Dan mengobati luka goresan yang ada di tangannya, ia masuk ke dalam mobil Bryan yang di kendarai oleh Andre.

Tak lama kemudian Alma sampai di depan rumah utama keluarga Aditama, Bryan sudah berdiri di depan pintu. Wajahnya terlihat kesal.

" Lama sekali ! aku seperti sudah setahun menunggumu " ucap Bryan dengan nada yang ketus seperti biasanya

Kasihan nona Alma, baru saja mengalami kejadian buruk. Lalu sekarang dimarahi oleh Presdir.

" Maaf pak , ini salah saya karena tadi saya mengisi bensin dulu. " ucap Andre

Pak Andre nolong aku. Makasih pak Andre.

Melihat Andre dan Alma saling melirik dan tersenyum satu sama lain, membuat Bryan merasa aneh.

Kenapa sama mereka berdua? senyum senyum gitu. Kenapa juga aku kesal?

Bryan langsung memegang tangan Alma.

" Pak Bryan !" Alma kaget karena tangannya tiba-tiba dipegang oleh Bryan.

" Ayo masuk ! malah tebar pesona segala, kakek udah nunggu "

" I-iya pak "

" Panggil kak, bukan pak. Awas kalau salah "

" Iya pak, eh kak " jawab Alma malas

Andre mengekor Bryan dan Alma dari belakang, tiba-tiba terkena marah Bryan.

" Siapa suruh kamu ngikut kesini? tunggu diluar !" seru Bryan

Andre merasa aneh, karena biasanya ia selalu ikut kemana pun Bryan pergi. Kali ini ia disuruh menunggu diluar.

...---***--...

Hai Readers! untuk bab 1-3 belum masuk ke konflik inti nya, jadi dimohon sabar membaca nya ya 😘

jangan lupa klik Favorit, like, komen, rate 5 ya 😘😘

Terpopuler

Comments

Mayya_zha

Mayya_zha

aku baca pelan ya. bantu ramaikan karyaku juga ya. salam satu cinta dua keyakinan

2022-01-21

1

Fitmr31_

Fitmr31_

Semangat terus ya kaka ❤

2021-12-26

2

Bella

Bella

karma nya kapan nih

2021-12-15

2

lihat semua
Episodes
1 Hari pernikahan
2 Membahas kontrak
3 Dosen baru
4 Kehidupan Alma
5 Istri Bryan Alvaro Aditama
6 Pangeran Narsis
7 Pikiran Liar
8 Jangan lupa dia playboy
9 Hari pertama di rumah mertua
10 Masalah
11 Topeng Jason
12 Berharap
13 Ada rasa
14 Mulai cemburu
15 Bertemu di pesta
16 Ciuman pertama
17 Mulai dari awal
18 Kepercayaan
19 Hadirnya Selina
20 Dua orang di masa lalu
21 Pernyataan cinta
22 Kita suami istri
23 Ulang tahun Laura
24 Pelakor beraksi
25 ITS over
26 Cerai
27 Hilangnya kesucian
28 Selamat tinggal Bryan
29 Ada yang aneh pada tubuhku?
30 Siapa ayah bayi itu?
31 Hancur !
32 6 tahun kemudian
33 Rencana Kelvin
34 Akhirnya bertemu juga
35 Tertampar kenyataan
36 Mereka anakku, bukan anak kita
37 Perceraian kedua Bryan
38 Pernyataan cinta Leon
39 Kebenaran pahit
40 Mengejar kembali mantan istri
41 Leon kembali
42 Kesempatan untuk Bryan
43 Jawaban untuk Leon
44 Ingatlah hari ini
45 Bryan Alma jadian?
46 Firasat buruk
47 Alma sakit
48 Ayo putus?
49 Good bye masa lalu!
50 Jangan pergi Leon!
51 Surprise
52 Malam di Paris
53 Paris menjadi saksi
54 Berita bahagia
55 Alma ngambek?
56 Prewedding
57 7 hari lagi?
58 Acara reuni
59 Sayang! aku mencintaimu
60 Janji suci Albry
61 Malam pertama yang sebenarnya?
62 Nyonya Aditama
63 Leon Laura
64 Dua couple
65 Selina tidak waras?
66 Akhir dari Selina
67 Seperti tikus dan kucing
68 Wisuda si kembar
69 Pergilah bulan madu, dan kalian menikah!
70 Bulan madu (1)
71 Bulan madu (2)
72 Nenek sakit ya?
73 Akhir dari bulan Madu
74 Semoga kamu bahagia
75 Kenangan bersama nenek
76 Accident
77 Putus hubungan
78 Kamulah takdirku
79 Aku percaya padamu
80 Maafkan aku Bryan
81 Kenapa belum pulang?
82 Badai ( End Season 1 )
83 Konferensi pers (S2)
84 Masih marah?
85 Istriku semakin seksi
86 Peri cantik
87 Menengok Dede bayi?
88 Hati-hati suamiku
89 Mengambil alih
90 Bryan berubah
91 Luluh
92 Rahasia terkuak
93 Kebenaran
94 Papa kangen kalian
95 Persalinan
96 Terimakasih sudah kembali
97 Anggota keluarga baru
98 Penyambutan
99 Sekretaris kakak ipar
100 Di panggil kepala sekolah?
101 Akhir dari semuanya( End Season 2)
102 Pengumuman
103 Prolog ( SILC season 3 )
104 Bab 1. Hari pertama sekolah
105 Bab 2. MOS
106 Bab 3. Kei kelinci
107 Bab 4. Mr genius cold man
108 Bab 5. Lo lagi?
109 Bab 6. Kerja paruh waktu
110 Bab 7. Boneka beruang Stoberi
111 Bab 8. Junai
112 Bab 9. Kejadian tidak terduga
113 Bab 10. Albry, ayo pulang!
114 Bab 11. Albry sudah pergi
115 Bab 12. Pemakaman
116 Bab 13. Tinggal Kenangan
117 Bab 14. Teman baru? atau musuh?
118 Bonus visual karakter
119 Bab 15. Naina ngambek
120 Visual karakter 2
121 Bab 16. Balap motor
122 Bab 17. Dasar tidak peka
123 Bab 18. Cowok bucin
124 Bab 19. Pelajaran olahraga
125 Bab 20. Rumah sakit
126 Bab 21. Risya ditangkap
127 Bab 22. Pembunuh Albry
128 Bab 23. Kompak
129 Bab 24. Memohon
130 Bab 25. Monster kecil
131 Bab 26. Putusan pengadilan
132 Bab 27. Cinta dalam hati
133 Bab 28. Sebelum ujian
134 Bab 29. Mengantar pulang
135 Bab 30. Aku suka kamu
136 Bab 31. Resmi pacaran?
137 Bab 32. NINAINA!!
138 Bab 33. Kasih sayang keluarga
139 Bab 34. Exam Day
140 Bab 35. Angry Cat
141 Bab 36. Juna tuan muda
142 Bab 37. Naik kelas malah galau?
143 Bab 38. Curhat
144 Bab 39. Permohonan maaf
145 Bab 40. Satu tahun berlalu
146 Bab 41. Tak sepaham
147 Bab 42. Acara makan malam
148 Bab 43. Kecewa
149 Bab 44. Kamu jahat
150 Bab 45. Tanpa Juna
151 Bab 46. Hidup baru
152 Bab 47. Telpon misterius
153 Bab 48. Sudah tua masih cemburu
154 Bab 49. Aku pengecut
155 Bab 50. Pertemuan di bandara
156 Bab 51. Perusahaan A-Tech
157 Bab 52. Rasa bersalah Keira
158 Bab 53. Juna kembali
159 Bab 54. I miss you
160 Bab 55. Penjelasan dan maaf Juna
161 Bab 56. Baikan dan meminta penjelasan?
162 Bab 57. Keira buka mulut
163 Bab 58. Maaf dan terimakasih
164 Bab 59. Kesempatan kedua
165 Bab 60. Di pameran
166 Bab 61. Ada yang cembukor
167 Bab 62. Siapa friendzone?
168 Bab 63. Cari kesempatan
169 Bab 64. Kita bukan teman lagi
170 Bab 65. Lampu hijau
171 Bab 66. Kelvin curhat
172 Bab 67. Menggoda Naina
173 Bab 68. Restu
174 Bab 69. Isi daya
175 Bab 70. Jadi begini rasanya
176 Bab 71. Keira marah
177 Bab 72. Baikan
178 Bab 73. Dua bunga dua coklat
179 Bab 74. Libur untuk Theo
180 Bab 75. Arti cemburu
181 Bab 76. Ke rumah calon mertua
182 Bab 77. Aku pilih Juna
183 Bab 78. Maaf kak Theo
184 Bab 79. Star of Heaven
185 Bab 80. Cinta sepihak
186 Bab 81. Pura-pura
187 Bab 82. Begadang gara-gara drakor
188 Bab 83. Lamaran ala drakor
189 Bab 84. Pembicaraan pernikahan
190 Bab 85. Pingsan
191 Bab 86. Siapa dia?
192 Bab 87. Citra
193 Bab 88. Tak sepaham
194 Bab 89. Juna cemas
195 Bab 90. Dia tunangan ku
196 Bab 91. Hadiah untuk Keira
197 Bab 92. Kecelakaan
198 Bab 93. Leukimia
199 Bab 94. Kita kembar
200 Bab 95. Sabar
201 Bab 96. Naina pulang
202 Bab 97. Rumpi gaun pengantin
203 Bab 98. Aku sayang kamu
204 Bab 99. Menguji cinta (1)
205 Bab 100. Menguji cinta (2)
206 Bab 101. Restu
207 Bab 102. Juna curiga
208 Bab 103. Kambuh
209 Bab 104. Gaun pengantin
210 Bab 105. Terkuak
211 Bab 106. Menjelang pernikahan
212 Bab 107. Wedding 2K
213 Bab 108. Naina tidak mungkin..
214 Bab 109. Harus kuat
215 Bab 110. Pulang ke rumah
216 Bab 111. Malam pertama di rumah
217 Bab 112. Juna semangat
218 Bab 113. Pray for Naina
219 Bab 114. Mimpi Naina
220 Bab 115. Kembali
221 Bab 116. Semangat Naina
222 Bab 117. Kemo ketiga
223 Bab 118. Sayang kamu
224 Bab 119. Keira sakit
225 Bab 120. Menantu? cucu?
226 Bab 121. Juna pergi
227 Bab 122. Pregnant
228 Bab 123. Bule nyasar
229 Bab 124. Operasi Naina
230 Bab 125. Wanita psikopat
231 Bab 126. Mahkota wanita
232 Bab 127. Kena mental
233 Bab 128. Rumah sakit lagi
234 Bab 129. Tercipta untukku
235 Bab 130. Before married (1)
236 Bab 130. Before married (2)
237 Bab 131. Teror
238 Bab 132. Body shaming
239 Bab 133. VC
240 Bab 134. Maaf yang terlambat
241 Bab 135. Titip Kayla
242 Bab 136. Sekolah lama
243 Bab 137. Meminta maaf
244 Bab 138. Ancaman Clay
245 Bab 139. Masuk RSJ
246 Bab 140. Wedding day (Junai) 1
247 Bab 141. Wedding day (2)
248 Bab 142. Masih resepsi
249 Bab 143. Akhirnya kita suami istri..
250 Bab 144. Singapura?
251 Bab 145. Malam pertama JuNai
252 Bab 146. Ngidam ibu hamil
253 Bab 147. Dokter tampan
254 Bab 148. Alhamdulillah
255 Bab 149. Back Jakarta
256 Bab 150. Junior telah hadir
257 Bab 151. Pertengkaran pertama
258 Bab 152. Sensitif!
259 Bab 153. Pingsan
260 Bab 154. Anugerah terindah
261 Bab 155. Suami ngidam
262 Bab 156. Kehadiran Tata surya (End)
263 Pengumuman!
264 Second life Liliana
265 promo novel baruku
266 Obsesi Cinta Tuan Mafia
267 Benih Yang Kau Tinggalkan
Episodes

Updated 267 Episodes

1
Hari pernikahan
2
Membahas kontrak
3
Dosen baru
4
Kehidupan Alma
5
Istri Bryan Alvaro Aditama
6
Pangeran Narsis
7
Pikiran Liar
8
Jangan lupa dia playboy
9
Hari pertama di rumah mertua
10
Masalah
11
Topeng Jason
12
Berharap
13
Ada rasa
14
Mulai cemburu
15
Bertemu di pesta
16
Ciuman pertama
17
Mulai dari awal
18
Kepercayaan
19
Hadirnya Selina
20
Dua orang di masa lalu
21
Pernyataan cinta
22
Kita suami istri
23
Ulang tahun Laura
24
Pelakor beraksi
25
ITS over
26
Cerai
27
Hilangnya kesucian
28
Selamat tinggal Bryan
29
Ada yang aneh pada tubuhku?
30
Siapa ayah bayi itu?
31
Hancur !
32
6 tahun kemudian
33
Rencana Kelvin
34
Akhirnya bertemu juga
35
Tertampar kenyataan
36
Mereka anakku, bukan anak kita
37
Perceraian kedua Bryan
38
Pernyataan cinta Leon
39
Kebenaran pahit
40
Mengejar kembali mantan istri
41
Leon kembali
42
Kesempatan untuk Bryan
43
Jawaban untuk Leon
44
Ingatlah hari ini
45
Bryan Alma jadian?
46
Firasat buruk
47
Alma sakit
48
Ayo putus?
49
Good bye masa lalu!
50
Jangan pergi Leon!
51
Surprise
52
Malam di Paris
53
Paris menjadi saksi
54
Berita bahagia
55
Alma ngambek?
56
Prewedding
57
7 hari lagi?
58
Acara reuni
59
Sayang! aku mencintaimu
60
Janji suci Albry
61
Malam pertama yang sebenarnya?
62
Nyonya Aditama
63
Leon Laura
64
Dua couple
65
Selina tidak waras?
66
Akhir dari Selina
67
Seperti tikus dan kucing
68
Wisuda si kembar
69
Pergilah bulan madu, dan kalian menikah!
70
Bulan madu (1)
71
Bulan madu (2)
72
Nenek sakit ya?
73
Akhir dari bulan Madu
74
Semoga kamu bahagia
75
Kenangan bersama nenek
76
Accident
77
Putus hubungan
78
Kamulah takdirku
79
Aku percaya padamu
80
Maafkan aku Bryan
81
Kenapa belum pulang?
82
Badai ( End Season 1 )
83
Konferensi pers (S2)
84
Masih marah?
85
Istriku semakin seksi
86
Peri cantik
87
Menengok Dede bayi?
88
Hati-hati suamiku
89
Mengambil alih
90
Bryan berubah
91
Luluh
92
Rahasia terkuak
93
Kebenaran
94
Papa kangen kalian
95
Persalinan
96
Terimakasih sudah kembali
97
Anggota keluarga baru
98
Penyambutan
99
Sekretaris kakak ipar
100
Di panggil kepala sekolah?
101
Akhir dari semuanya( End Season 2)
102
Pengumuman
103
Prolog ( SILC season 3 )
104
Bab 1. Hari pertama sekolah
105
Bab 2. MOS
106
Bab 3. Kei kelinci
107
Bab 4. Mr genius cold man
108
Bab 5. Lo lagi?
109
Bab 6. Kerja paruh waktu
110
Bab 7. Boneka beruang Stoberi
111
Bab 8. Junai
112
Bab 9. Kejadian tidak terduga
113
Bab 10. Albry, ayo pulang!
114
Bab 11. Albry sudah pergi
115
Bab 12. Pemakaman
116
Bab 13. Tinggal Kenangan
117
Bab 14. Teman baru? atau musuh?
118
Bonus visual karakter
119
Bab 15. Naina ngambek
120
Visual karakter 2
121
Bab 16. Balap motor
122
Bab 17. Dasar tidak peka
123
Bab 18. Cowok bucin
124
Bab 19. Pelajaran olahraga
125
Bab 20. Rumah sakit
126
Bab 21. Risya ditangkap
127
Bab 22. Pembunuh Albry
128
Bab 23. Kompak
129
Bab 24. Memohon
130
Bab 25. Monster kecil
131
Bab 26. Putusan pengadilan
132
Bab 27. Cinta dalam hati
133
Bab 28. Sebelum ujian
134
Bab 29. Mengantar pulang
135
Bab 30. Aku suka kamu
136
Bab 31. Resmi pacaran?
137
Bab 32. NINAINA!!
138
Bab 33. Kasih sayang keluarga
139
Bab 34. Exam Day
140
Bab 35. Angry Cat
141
Bab 36. Juna tuan muda
142
Bab 37. Naik kelas malah galau?
143
Bab 38. Curhat
144
Bab 39. Permohonan maaf
145
Bab 40. Satu tahun berlalu
146
Bab 41. Tak sepaham
147
Bab 42. Acara makan malam
148
Bab 43. Kecewa
149
Bab 44. Kamu jahat
150
Bab 45. Tanpa Juna
151
Bab 46. Hidup baru
152
Bab 47. Telpon misterius
153
Bab 48. Sudah tua masih cemburu
154
Bab 49. Aku pengecut
155
Bab 50. Pertemuan di bandara
156
Bab 51. Perusahaan A-Tech
157
Bab 52. Rasa bersalah Keira
158
Bab 53. Juna kembali
159
Bab 54. I miss you
160
Bab 55. Penjelasan dan maaf Juna
161
Bab 56. Baikan dan meminta penjelasan?
162
Bab 57. Keira buka mulut
163
Bab 58. Maaf dan terimakasih
164
Bab 59. Kesempatan kedua
165
Bab 60. Di pameran
166
Bab 61. Ada yang cembukor
167
Bab 62. Siapa friendzone?
168
Bab 63. Cari kesempatan
169
Bab 64. Kita bukan teman lagi
170
Bab 65. Lampu hijau
171
Bab 66. Kelvin curhat
172
Bab 67. Menggoda Naina
173
Bab 68. Restu
174
Bab 69. Isi daya
175
Bab 70. Jadi begini rasanya
176
Bab 71. Keira marah
177
Bab 72. Baikan
178
Bab 73. Dua bunga dua coklat
179
Bab 74. Libur untuk Theo
180
Bab 75. Arti cemburu
181
Bab 76. Ke rumah calon mertua
182
Bab 77. Aku pilih Juna
183
Bab 78. Maaf kak Theo
184
Bab 79. Star of Heaven
185
Bab 80. Cinta sepihak
186
Bab 81. Pura-pura
187
Bab 82. Begadang gara-gara drakor
188
Bab 83. Lamaran ala drakor
189
Bab 84. Pembicaraan pernikahan
190
Bab 85. Pingsan
191
Bab 86. Siapa dia?
192
Bab 87. Citra
193
Bab 88. Tak sepaham
194
Bab 89. Juna cemas
195
Bab 90. Dia tunangan ku
196
Bab 91. Hadiah untuk Keira
197
Bab 92. Kecelakaan
198
Bab 93. Leukimia
199
Bab 94. Kita kembar
200
Bab 95. Sabar
201
Bab 96. Naina pulang
202
Bab 97. Rumpi gaun pengantin
203
Bab 98. Aku sayang kamu
204
Bab 99. Menguji cinta (1)
205
Bab 100. Menguji cinta (2)
206
Bab 101. Restu
207
Bab 102. Juna curiga
208
Bab 103. Kambuh
209
Bab 104. Gaun pengantin
210
Bab 105. Terkuak
211
Bab 106. Menjelang pernikahan
212
Bab 107. Wedding 2K
213
Bab 108. Naina tidak mungkin..
214
Bab 109. Harus kuat
215
Bab 110. Pulang ke rumah
216
Bab 111. Malam pertama di rumah
217
Bab 112. Juna semangat
218
Bab 113. Pray for Naina
219
Bab 114. Mimpi Naina
220
Bab 115. Kembali
221
Bab 116. Semangat Naina
222
Bab 117. Kemo ketiga
223
Bab 118. Sayang kamu
224
Bab 119. Keira sakit
225
Bab 120. Menantu? cucu?
226
Bab 121. Juna pergi
227
Bab 122. Pregnant
228
Bab 123. Bule nyasar
229
Bab 124. Operasi Naina
230
Bab 125. Wanita psikopat
231
Bab 126. Mahkota wanita
232
Bab 127. Kena mental
233
Bab 128. Rumah sakit lagi
234
Bab 129. Tercipta untukku
235
Bab 130. Before married (1)
236
Bab 130. Before married (2)
237
Bab 131. Teror
238
Bab 132. Body shaming
239
Bab 133. VC
240
Bab 134. Maaf yang terlambat
241
Bab 135. Titip Kayla
242
Bab 136. Sekolah lama
243
Bab 137. Meminta maaf
244
Bab 138. Ancaman Clay
245
Bab 139. Masuk RSJ
246
Bab 140. Wedding day (Junai) 1
247
Bab 141. Wedding day (2)
248
Bab 142. Masih resepsi
249
Bab 143. Akhirnya kita suami istri..
250
Bab 144. Singapura?
251
Bab 145. Malam pertama JuNai
252
Bab 146. Ngidam ibu hamil
253
Bab 147. Dokter tampan
254
Bab 148. Alhamdulillah
255
Bab 149. Back Jakarta
256
Bab 150. Junior telah hadir
257
Bab 151. Pertengkaran pertama
258
Bab 152. Sensitif!
259
Bab 153. Pingsan
260
Bab 154. Anugerah terindah
261
Bab 155. Suami ngidam
262
Bab 156. Kehadiran Tata surya (End)
263
Pengumuman!
264
Second life Liliana
265
promo novel baruku
266
Obsesi Cinta Tuan Mafia
267
Benih Yang Kau Tinggalkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!