.
.
" Apa yang mau kamu bicarakan?" tanya Bryan
" Bapak yang sudah menutup Restoran Prancia kan?" tanya Alma tegas
" Iya itu aku, kenapa?" Bryan tidak mengelak
" Kenapa kata bapak? kenapa bapak melakukan itu?" tanya Alma kesal
" Aku tidak suka kamu bekerja disana, dan aku sudah melarang kamu untuk bekerja disana. Tapi kamu tidak mau dengar, ya jadi inilah akibatnya "
Jadi, ini semua adalah kesalahanku? karena ku kak Zain menutup restorannya? dan karena ku teman teman kehilangan pekerjaan mereka?
" Kenapa bapak sampai melakukan semua ini hanya agar saya berhenti bekerja? ini sudah berlebihan, saya dosa apa sih pada bapak?"
Aku tidak tahan lagi, rasanya kepalaku ingin meledak. Ingin ku curahkan semua kemarahan ku pada nya yang selalu bertindak seenaknya tanpa memikirkan perasaan orang lain. Salahku, menganggap pria ini baik. Salahku karena aku punya perasaan padanya.
" Kamu sudah berani ya marah-marah padaku " Bryan mengangkat dagu Alma dengan tangannya.
" Bapak sudah sangat keterlaluan. Bapak selalu saja seenaknya, egois dan tidak memikirkan perasaan orang lain. "
" Kamu bilang aku egois? tidak memikirkan perasaan orang lain? kamu lah yang tidak memikirkan perasaan ku dan berani melawan ku " suara Bryan mulai meninggi
" Apa yang saya katakan itu benar, apa anda tidak sadar betapa egoisnya anda dengan lingkungan sekitar? anda sangat apatis pak Bryan. Tindakan bapak sangat kekanak kanakan, hanya karena tidak menuruti permintaan bapak untuk tidak bekerja, bapak sampai melakukan ini "
PAK
Alma menepis tangan Bryan yang menyentuhnya, wanita itu melihat Bryan dengan mata yang berkaca-kaca.
Sialan, kenapa aku merasa terganggu melihat ekspresi wajahnya yang seperti itu? kenapa aku sampai menutup restoran itu hanya karena dia melawan perintah ku? sebenarnya ada apa denganku?
" Cukup ! Diam jangan bicara lagi dan pergi kamu dari sini !" ujar Bryan
" Tidak, saya tidak mau diam lagi. Saya akan tetap disini sampai bapak mengembalikan restoran Kak Zain dan teman-teman saya yang dipecat dari sana harus kembali bekerja "
Kali ini Alma tidak mau kalah dengan Bryan, ia keras kepala jika ini mengenai teman-teman nya. Apalagi Zain, pemilik restoran itu yang sudah seperti kakak nya sendiri. Teman temannya yang bergantung hidup pada restoran itu, harus berhenti bekerja karena keegoisan Bryan yang juga adalah kesalahan nya.
Pikirannya hampir meledak, ditambah lagi dengan masalah hutang nya yang tinggal 3 hari lagi pasti akan ditagih. Ia belum bisa mengumpulkan uang 250 juta untuk membayarnya.
" Kamu serius mau seperti ini hanya karena tidak bekerja lagi di restoran kecil itu ?" tanya Bryan heran
" Bukan karena restoran nya pak, tapi karena teman-teman saya yang bekerja disana. Mereka hanya orang-orang sederhana dan kekurangan uang, mereka sudah bekerja disana bertahun-tahun. Saya tidak bisa membiarkan mereka kesusahan " jelas Alma
Tidak tega melihat wajah sedih Alma, Bryan pun menyuruh Alma untuk duduk dan bicara dengannya. Dengan bujukan Alma, akhirnya Bryan akan mengembalikan lagi restoran yang ditutup itu, dengan syarat Alma tidak boleh bekerja lagi di restoran itu. Alma pun sepakat.
Tapi Alma juga menyuruh Bryan agar para bodyguard nya tidak mengikutinya lagi.
Bryan mengangkat gagang telpon yang ada di mejanya.
" Andre, buka kembali restoran itu. Kembalikan lagi pada pemiliknya " ucap Bryan tegas
" Apa pak? apa saya tidak salah dengar?" tanya Andre
" Andre, kamu tuli ya?"
" Ah baiklah pak, akan saya lakukan " jawab Andre takut
Aku benar-benar tidak mengerti pikiran pak presdir.
" Dan juga suruh para bodyguard itu berhenti mengikuti Alma "
" Ya baik pak "
Tut...
Bryan menutup telponnya dan melanjutkan kembali pembicaraan nya dengan Alma.
" Kamu adalah istriku, jika orang-orang sampai tau kamu adalah istriku dan bekerja di restoran kecil itu. Apa kata dunia? ambillah ini dan belilah keperluan mu dengan kartu ini " Bryan menyerahkan sebuah kartu hitam miliknya pada Alma
" Tidak pak, saya tidak bisa menerima nya " Alma menolak
" Jangan menolak nya, ini adalah fasilitas yang sudah seharusnya kamu dapatkan ketika menjadi istri keluarga Aditama "
" Tapi saya bukan istri bapak yang sesungguhnya, kartu ini berikanlah pada istri bapak nanti "
Bukan istri ku yang sesungguhnya? jelas-jelas dia menikah secara sah di mata negara dan agama dengan ku. Kenapa masih bilang begitu?
" Kamu mau membuatku marah lagi? jangan lupa, aku bisa menjungkirbalikkan hidupmu. Mau restoran nya ku tutup lagi?" Bryan mengancam
" Iya baik pak, akan saya ambil " jawab Alma sambil mengambil kartu hitam itu dari tangan Bryan.
Dasar pria kejam, menyebalkan.
" Pergilah dan kembali bekerja " ujar Bryan
" Ya pak. Tunggu pak ada satu hal lagi yang ingin saya katakan "
" Apa?"
" jika bapak ingin pergi keluar rumah, tolong kabari saya dulu. Bapak jangan salah paham dulu ya, ini saya bukannya karena ingin dihubungi oleh bapak atau ikut campur urusan bapak. Tapi, kakek dan ibu mertua menanyakan bapak saat sarapan tadi pagi. Seperti nya ibu mertua dan yang lain nya di rumah, kecuali kakek, sudah tau kalau bapak keluar rumah tadi malam. Jika bapak mau bermain main lagi dengan wanita di luar sana seperti malam pertama kita waktu itu, tolong beritahu saya dulu. Agar saya punya alasan untuk berbohong di depan kakek. Dan saya tidak tampak seperti orang bodoh "
Sakit hati Alma saat ibunya memperlakukan nya dengan buruk, tapi sakit hati Alma tertutupi oleh sikap baik Laura, Jason dan Pak Hardi padanya. Meskipun begitu, ia merasa tak dihargai oleh ibu mertuanya sebagai istri Bryan
Ia merasa seperti pajangan saja. Dan Bryan tak merasakan itu.
Alma tersenyum pahit saat melihat Bryan yang berdiri tak jauh darinya. Tidak disangka bahwa kata-kata itu akan keluar dari mulutnya dan ia lontarkan pada Bryan. Ternyata kata-kata itu juga menyakiti hatinya sendiri. Bryan juga merasa dadanya tertusuk sesuatu yang tajam saat Alma mengatakan hal itu padanya.
Semacam peringatan dan sindiran, kata-kata pedas itu ternyata bisa sangat menganggu nya. Bryan terpana dan terpaku.
Alma sudah memegang gagang pintu dan hendak menariknya, namun Bryan mengatakan sesuatu yang membuatnya terdiam di tempatnya.
" Aku tidak akan melakukan nya lagi, semalam aku tidak melakukan nya dengan wanita lain. Jangan salah paham padaku " entah apa yang dipikirkan Bryan, kata-kata itu meluncur begitu saja dari bibirnya
Kenapa dia mengatakannya padaku? seolah olah dia ingin aku tau tentang kemana dia pergi semalam. Tidak, Alma jangan salah paham.
" Mau bapak melakukan nya dengan wanita lain atau tidak, kenapa harus mengatakan nya pada saya? kita sudah sepakat untuk tidak ikut campur satu sama lain." lagi-lagi Alma tersenyum pahit
Kamu sendiri yang membuat perjanjian kontrak itu Bryan. Kenapa kamu bertindak seolah kamu melanggarnya? ini benar-benar menggangguku.
" Ya, kamu benar. Tapi aku akan menghubungi mu jika aku akan pergi kemana pun, sebaliknya kamu juga harus mengabari ku. Setidaknya agar kita tau dimana diri kita berada " jelas Bryan
" Baik pak, mari kita bekerjasama sebagai suami dan istri yang baik selama 3 tahun " Alma berusaha tersenyum
Kenapa hatiku sakit saat mengatakannya? entahlah.
" Ya " jawab Bryan singkat
3 tahun, ya benar hanya 3 tahun. Aku hanya akan menjadi suaminya, dan setelah itu dia akan pergi dariku. Setelah itu kami hanya orang asing.
****
.
.
Alma dan Mia bekerja magang di tim perencanaan perusahaan Aditama Grup. Mereka bekerja dengan sangat baik, bahkan atasan mereka juga memuji pekerjaan mereka berdua dan memberikan nilai A plus untuk pekerjaan mereka.
Sore itu Alma dan Mia sudah selesai magang, mereka berdua berjalan menuju ke halte bus. Bryan melihat Alma dari jendela kantornya, ia juga akan bersiap-siap untuk pergi ke rapat kedua.
" Al, bagus banget kan kita dapat nilai A+ " kata Mia senang
" Ya, itu kan sepadan sama usaha kita selama 2 bulan magang disini "
" Oh ya, bentar lagi magang kita beres kan? tadi ketua tim bilang kalau minggu depan ada liburan ke puncak. Kamu bakal ikut kan? "
" Tidak tahu lah " jawab Alma bingung
" Kenapa? kamu gak mau ikut? itu kan Minggu terakhir kita kerja magang di perusahaan Aditama. Ikut ya ikut.. gratis kok " ucap Mia memohon
" Baiklah, aku mau minta izin dulu "
Ya, tidak ada salahnya kan liburan, tapi aku harus minta izin dulu sama pak Bryan. Oh ya apa dia juga ikut ya?
" Kamu minta izin sama siapa? bukannya orang tua kamu udah meninggal, dan kakek kamu juga udah meninggal? " tanya Mia bingung
" Ah ! minta izin..itu maksud aku minta izin cuti ke kampus, kan kita perginya 3 hari 2 malam. Jadi harus izin ke kampus hehe " Alma tersenyum
" Oh iya ya, aku juga harus minta izin. Kita minta izin barengan ya " Mia tersenyum senang
Akhirnya Mia percaya, walaupun itu cuma alasan. Tapi itu beneran.
Saat mereka berdua sedang asik berbincang sambil menunggu bus di halte bus yang tidak jauh dari kantor Aditama Grup. Sebuah mobil Jeep berwarna hitam berhenti tepat di depan mereka.
Alma langsung berlari saat tau siapa yang ada di dalam mobil itu. Mia terlihat bingung melihat Alma yang panik dan ketakutan. 2 orang pria yang sebelumnya mengacak-ngacak rumah Alma, turun dari mobilnya dan memegang tangan Alma.
" Lepaskan aku ! kalian berani ya di depan umum seperti ini !" teriak Alma
" Kami cuma mengikuti perintah bos Baron !" kata salah seorang pria berbadan besar itu.
Salah seorang pria itu menggendong Alma di bahu dengan paksa, Alma mencoba memberontak dengan memukul mukul dan menendang nendang pria itu. Namun, usahanya tidak berguna.
Mia mencoba menolong sahabatnya itu, namun ia malah di dorong hingga jatuh ke aspal.
" Mia !! telpon polis..
Sebelum Alma meneruskan kata-katanya, ia sudah dipukul oleh pria yang membawanya hingga tidak sadarkan diri. Lalu mobil itu pun melaju kencang setelah berhasil membawa Alma masuk ke dalamnya.
" Alma !! Alma !! " teriak Mia sambil menangis, ia berusaha berdiri, tangannya gemetaran, ia ketakutan dan berusaha meraih ponselnya yang ada di tas nya.
Aku harus telpon polisi, kenapa aku gak ingat plat nomor mobilnya sih. berapa ya?
KRETT
Mobil Bryan berhenti tepat di depan Mia yang terlihat panik, sambil memegang ponsel dan tas gendong milik Alma. Andre menurunkan sedikit kaca mobilnya.
" Kamu pegawai magang dari UI kan?" tanya Andre yang menyetir di depan, sedangkan Bryan duduk di kursi belakang
" Pak sekretaris, pak presdir, selamat sore.." Mia menyapa Bryan dan Andre dengan gugup
Apa aku minta tolong pak sekretaris aja ya?
Kenapa dia pegang tas si bocah itu?. Bryan melihat tas yang di jinjing oleh Mia dan mengenali tas itu.
" Iya sore juga, tapi kamu kenapa gemetaran gitu?" tanya Andre heran
" To-tolong teman saya pak, tolong teman saya ..izinkan saya melihat CCTV di dekat kantor "
" Apa yang terjadi sama teman kamu?" tanya Bryan penasaran
" Teman saya di culik pak, dia dibawa orang orang berbadan besar ke dalam mobil " jawab Mia sambil menangis
" A-Apa?" tanya Bryan kaget
Seharusnya aku tidak menuruti permintaan nya untuk menghentikan bodyguard mengikutinya. Benar-benar dia itu !
Bryan panik dan langsung menyuruh Andre turun dari mobilnya dan menyuruh Andre untuk mengantar Mia pulang ke rumahnya.
" tapi pak, bapak ada rapat penting dengan perusahaan Maxton !" ujar Andre mengingatkan
" Itu tugasmu sebagai sekretaris untuk menunda jadwalku. Dan antar dia ke rumahnya dengan selamat, aku harus mencari istriku " Bryan tegas
Mia tercengang mendengar kata-kata istriku yang keluar dari mulut Bryan. Apa katanya, istrinya adalah Alma? kapan Alma menikah? banyak pertanyaan di kepalanya? begitu pikirnya.
Andre bisa melihat kepanikan di wajah Bryan saat mengetahui bahwa Alma diculik, Bryan sampai keceplosan mengatakan bahwa Alma adalah istrinya di depan orang lain saking paniknya.
Ini pertama kalinya Andre melihat Bryan begitu peduli pada seorang wanita sampai dirinya panik dan mengesampingkan hal lain demi Alma. Andre merasa, bahwa Alma dan Bryan akan berjodoh.
" Ayo, saya antar kamu ke rumah kamu. Naik taksi aja ya?" kata Andre pada Mia
" I-istri? Alma sudah menikah ? kapan? dan dengan pak presdir?!!" Mia tak menyangka
" Saya akan jelaskan saat dalam perjalanan pulang ke rumah mba Mia ya " Andre tersenyum. Senyuman yang profesional. Pada akhirnya Andre yang harus membereskan kekacauan yang diakibatkan oleh Bryan.
****
Bryan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, pria itu sampai menunda rapat nya dengan klien penting demi Alma, ia meletakkan hpnya di dekat mobilnya, beruntungnya Alma membawa ponselnya di saku baju nya. Dengan begitu Bryan bisa melacak posisi Alma lewat GPS.
" Bagus, untunglah aku memasang GPS di ponselnya. " gumam Bryan sambil tersenyum melihat lokasi Alma yang terlihat di ponselnya.
Tak lupa Bryan juga memanggil para bodyguard nya untuk mengikutinya menolong Alma.
🍂🍂🍂
Di sebuah gudang tua, dan jauh dari keramaian. Disitulah Alma dan para preman suruhan rentenir itu berada. Alma terbangun dari pingsan nya, dan ia sadar bahwa dirinya sudah terikat di sebuah kursi.
" Si manis udah bangun tuh bos " ujar salah satu preman itu
Alma menatap Baron ( si rentenir ) dengan mata tajam dan penuh amarah.
" Bukankah saya masih punya waktu 3 hari lagi? kenapa anda membawa saya seperti ini? ini namanya kejahatan !" seru Alma
" Udahlah, gua tau lo gak punya duit. Jangan sok sok an minta waktu segala " kata Baron
" Terus ngapain bapak bawa saya kesini? bapak tau saya gak punya uang kan?" tanya Alma heran
" Haha.. pertanyaan lo bagus banget. Gua bawa lo kesini buat lunasin hutang lo. Gua mau jual organ tubuh lo, tapi sebelum itu gua mau nikmatin loh dulu " Baron tersenyum genit melihat Alma
" A-Apa??! ini kriminal ! teman saya sudah menelpon polisi, mereka pasti akan segera kemari dan menangkap kalian !" Alma panik
" Sebelum teman Lo atau polisi kemari, lo mungkin udah mati " kata Baron sambil membuka kancing bajunya
" Bapak jangan macam-macam !! "
Siapapun, tolong aku!
Baron sudah bersiap-siap menyentuh dada Alma, Alma semakin panik tidak bisa bergerak ,karena kedua tangannya terikat, tubuhnya juga terikat.
BRAK
Pintu gudang itu terbuka lebar, ditendang oleh seorang pria yang tidak asing untuk Alma.
" Sentuh dia, kamu mati !"
Alma kaget melihat seseorang yang tidak pernah ia sangka, tak pernah ia harapkan, kini ada di depannya untuk menolongnya.
...---***--+...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 267 Episodes
Comments
Wirda Lubis
Bryan datang menyelamat kan alma
2022-06-30
0
Anonymous
hal139
2021-12-28
1
Laras
karma kapan datang buat Bryan
2021-12-17
1