Berharap

.

.

Tangan Jason mulai menjelajahi bagian depan tubuh Alma. Jari jemarinya mulai membuka kancing baju kemeja yang dipakai Alma. Kenapa kesialan dan masalah hari itu tak kunjung reda? baru saja ia bebas dari penculikan, sekarang?? apa lagi??

" Ja-jangan kak Jason ! jangan lakukan ini, kakak akan menyesal nanti. Kak Laura akan sedih dan marah pada kakak. Tolong hentikan " Alma memohon sambil menangis.

" Kalau kita ketahuan, aku tinggal bilang saja kamu yang menggodaku. Dia pasti akan percaya padaku daripada percaya padamu " Jason membuka kancing pertama kemeja Alma.

" To-tolong !! TOLONG!! Ahh !!"

Yang teringat oleh Alma saat dalam keadaan terdesak itu adalah nama Bryan.

" Pak Bryan !! TOLONG !!"

BRAK !!

Bryan datang pada tepat waktunya saat mendengar teriakan Alma, ia mendobrak pintu kamar Jason yang terkunci dari dalam. Dengan emosi, ia menghampiri Jason, menarik tubuh Jason dan memukuli nya. Jason juga memberikan perlawanan pada Bryan. Mereka saling memukul dan akhirnya perkelahian pun terjadi.

Alma yang masih menangis, berusaha melerai mereka.

" Hentikan ! udah !"

" Kamu main pukul aku aja ! kamu gak lihat istri kamu yang goda aku?!!" kata Jason memutarbalikkan fakta

" Kamu pikir, aku percaya kamu Jason ! aku sudah duga kamu tuh brengsek ! aku udah curiga sama gelagat kamu saat melihat istriku ! kamu yang menggoda dia. " Bryan meninju wajah Jason yang sudah memar dan membiru

BUGHH

"Aku brengsek? bukannya kita sama aja ya? jangan sok suci deh kamu Bryan! kamu sama aku apa bedanya? " tanya Jason sinis

JLEB

Kata-kata Jason memang tidak salah, dan tepat sasaran. Bukankah dirinya dan Jason sama saja? sama-sama laki-laki brengsek yang mencari dan meniduri perempuan lain meskipun sudah berstatus suami orang. Bryan merasa tertohok dengan kata-kata Jason padanya.

Sialan, aku juga brengsek.

" Aku bakal bilang ini semua sama kak Laura. Biar dia cerai in kamu ! biar kamu tau rasa ! beraninya kamu !" seru Bryan kesal

" Kalau kamu kasih tau Laura tentang apa yang terjadi hari ini, aku boleh dong kasih tau semua orang tentang nikah kontrak kalian itu ?" Jason tersenyum, dan mengancam Alma juga Bryan.

Alma dan Bryan kaget, kenapa Jason bisa mengetahui tentang pernikahan kontrak mereka? Bryan terdiam, ia merasa terancam tapi ia juga marah pada Jason karena Alma hampir saja di perkosa oleh kakak iparnya itu.

" Kira-kira gimana ya reaksi kakek, kalau kakek tau nikah kalian itu cuma kontrak yang akan berakhir dalam 3 tahun? kalian sudah tau dong, apa yang akan terjadi?" Jason tersenyum menyeringai

Aku gak bisa kehilangan Laura, meskipun aku main-main sama wanita lain. Tapi, aku hanya mencintai Laura. Dia satu satunya wanita yang pantas untuk menjadi istriku.

" Pak Bryan, udah. JANGAN bilang ini sama kak Laura dan yang lainnya. " kata Alma tegas

" Terus kamu mau biarin masalah ini gitu aja? bajingan ini, dia hampir saja merampas kesucian kamu !" Bryan kesal

" Demi kakek, kakek gak boleh tau masalah ini pak. Dan kalau kak Laura juga tau, dia pasti sedih. " Alma memegang erat pergelangan tangan Bryan, ia masih ketakutan dengan apa yang baru saja hampir menimpanya. Bryan bisa merasakan tubuh gadis itu gemetaran.

Bryan, Alma dan Jason akhirnya sepakat untuk merahasiakan semua yang terjadi. Dengan syarat, Jason tidak boleh mengatakan pada siapapun tentang pernikahan kontrak mereka. Hancur sudah topeng Jason selama ini yang selalu terlihat baik di mata Alma, ternyata dia hanyalah pria bermuka dua. Kasihan Laura memiliki suami bejat seperti dirinya.

Setelah itu Bryan membawa Alma ke dalam kamar mereka. Bryan kesal sendiri dengan apa yang terjadi hari ini. 2 masalah bertubi-tubi terjadi dan menimpa Alma. Apa ini karma nya karena sudah sering tidur dengan wanita? atau mempermainkan wanita? jadi istrinya lah yang harus terkena imbasnya.

Saking syok nya, Alma tidak bicara apa apa. Gadis itu hanya duduk diam di sudut kamar. Tubuhnya masih gemetaran, ia menggigit bibirnya sendiri saking ketakutannya.

" Aku minta maaf, aku benar-benar minta maaf " Bryan duduk berlutut di depan Alma. Gadis itu terpana dan heran, kenapa Bryan yang sombong dan angkuh bisa meminta maaf padanya? terlebih lagi dengan nada penyesalan.

" Ke-kenapa bapak minta maaf?" tanya Alma gugup.

" Karena aku membawamu ke rumah ini, kamu jadi mengalami hal seperti ini. Aku minta maaf " Bryan merasa bersalah.

" Ini bukan salah bapak, kenapa bapak minta maaf seolah olah bapak yang melakukan nya pada saya? " suara Alma mulai meninggi.

" Karena aku adalah bajingan, aku brengsek. "

" Pak Bryan, saya lelah saya ingin tidur. " Alma terlihat sedih dan ia ingin segera menyudahi obrolan mereka. Alma merebahkan dirinya di ranjang, dan memalingkan tubuhnya dari Bryan.

" Baiklah, kamu tidur di kamar ini "

Dia masih syok. Dan dia pasti lelah dengan semua kejadian hari ini.

" Apa bapak mau pergi kepada wanita wanita itu dan tidur dengan mereka? apa bapak mau meninggalkan saya lagi disini sendirian? " tanya Alma sedih

" Tidak, kenapa kamu berfikir begitu?"

" Karena bapak selalu begitu " Alma meneteskan air matanya.

Deg!!

Hati Bryan terhenyak saat mendengar kata-kata Alma yang terkesan menuduhnya. Memangnya sebrengsek apa dirinya? sampai-sampai Alma berfikir bahwa ia akan meninggalkan nya dalam keadaan nya yang masih syok itu dan pergi dengan wanita lain? ia bahkan tidak memikirkan nya sama sekali.

" Aku tidak akan bertemu mereka, aku akan tidur di kamar tamu dulu. Aku pikir kamu butuh sendirian saat ini. " kata Bryan merasa bersalah

" Jangan pergi, jangan tinggalkan kamar ini " ucap Alma

" Kamu mau aku disini?" tanya Bryan sambil melihat Alma yang berbaring di ranjangnya

" Iya. Kakek, ibu dan kak Laura akan pulang sebentar lagi. Jika bapak tidur di kamar tamu, apa yang akan dipikirkan mereka. Bapak juga.. jangan merasa bersalah, karena saya baik-baik saja. Ini bukan salah bapak " jelas Alma

" Baiklah "

Meskipun Alma mengatakan bahwa itu bukan salah Bryan. Bryan tetap saja merasa bersalah pada Alma. Jika bukan karena dirinya, Alma tidak akan mengalami pelecehan dari Jason. Di depan Bryan, Alma berusaha tetap baik-baik saja. Ia berusaha untuk tidak menangis dan menahan tubuhnya yang gemetar. Karena ia memikirkan perasaan Bryan dan keluarga nya.

Hati Bryan terasa sakit saat melihat Alma berusaha menyembunyikan kesedihannya. Saat ini ingin rasanya ia memeluk gadis itu untuk menghibur nya. Tapi, ia teringat dengan tangan dan tubuhnya yang kotor. " Mana bisa orang seperti diriku menghibur nya dan menyentuhnya. Aku sudah terlalu kotor"

Bryan mulai menyadari bahwa Alma tidak seperti wanita wanita yang selama ini menjalin hubungan cinta satu malam dengannya. Alma berbeda.

****

Bryan hanya bisa melihat Alma dengan rasa bersalah nya itu tanpa bisa menyentuhnya. Bryan merasa bahwa Alma memalingkan tubuhnya darinya karena Alma masih menyalahkan nya, dan sakit hati atas apa yang ia perbuat. Apa yang dipikirkan Bryan itu salah, Alma sama sekali tidak menyalahkan nya, ia hanya tidak ingin Bryan melihatnya yang sedang menangis dan dalam keadaan lemah.

Padahal hubungan mereka sudah mulai mengarah ke arah yang lebih baik, tapi kekurang ajaran Jason membuat hubungan Bryan dan Alma kembali renggang. Begitulah pikir Bryan.

" Aku akan tidur di sofa, kamu tidurlah di ranjang !" seru Bryan

" Tidak, saya saja yang tidur di sofa " kata Alma menyanggah

" Tidurlah di ranjang saja, kumohon " ucap Bryan dengan nada bicara yang rendah

" Ya, bapak belum makan kan? tadi saya sudah masak makanan di dapur untuk bapak " ucap Alma sambil menahan air matanya.

Bryan tak menjawab apa apa, pria itu duduk di sudut ranjang. Ia teringat beberapa menit yang lalu saat ia akan berangkat untuk rapat. Saat baru sampai setengah perjalanan, ia menerima telpon dari Andre bahwa pihak klien menunda rapatnya jadi besok.

" Sialan kamu Andre ! aku sudah setengah perjalanan. "

" Maafkan saya pak, jangan salahkan saya. Ini karena pihak klien nya. Ampuni saya pak " suara Andre terdengar ketakutan.

" Ya sudah kali ini aku ampuni kamu, kebetulan aku juga lelah dan ingin segera pulang. Kamu atur kembali jadwalku untuk besok !" seru Bryan kesal

TUT..

Bryan menutup telponnya dengan kesal, ia memutarbalikkan mobilnya itu, kembali menuju ke arah rumahnya.Tak berselang lama setelah itu ia menerima telpon dari Laura, yang menanyakan apakah adiknya itu sudah pulang ke rumah atau belum.

" Memangnya kenapa kak?"

" Aku pulang agak terlambat, mama sama kakek juga. Aku kira kamu udah di rumah, berarti Alma sama Jason berdua di rumah. Apa gak papa ya?"

" APA?? kenapa kakak baru bilang sekarang kalau kakak pergi dari rumah??" tanya Bryan kaget

" Kenapa kamu kedengaran nya panik gitu? memangnya kenapa sama Jason dan Alma kalau berdua di rumah?" tanya Laura polos

TUT

Bryan memutus telponnya secara sepihak, ia menancap gas nya lebih cepat menuju ke rumahnya. Ia sudah curiga dengan Jason yang beberapa hari ini melihat Alma dengan tatapan yang tidak biasa. Dan benar saja, malam itu hampir saja Alma menjadi korban pelecehan oleh Jason. Dalam hatinya , Bryan merasa berterimakasih pada Andre yang menelponnya dan pembatalan rapat.

Jika saja Andre telat menelponnya, dan andai saja Laura tidak menelpon nya, ia pasti tidak akan cepat-cepat sampai ke rumah. Dan Alma mungkin sudah menjadi korban Jason. Syukurlah. Bryan merasa lega.

Saat Pak Hardi, Ny. Delia dan Laura pulang, Jason bertingkah seolah tidak terjadi apa-apa. Bryan yang akan mengambil makanan untuk Alma di dapur, merasa kesal melihat Jason. Namun Jason, santai saja seolah ia tak berdosa.

" Mana istri kamu? jangan bilang dia belum pulang kayak kemarin ?" tanya Ny. Delia yang berusaha mencari masalah pada Alma

" Alma udah pulang dari tadi kok ma, dia bahkan udah masak makan malam buat semuanya " kata Jason santai

Brengsek, bajingan. Gimana bisa dia bicara sesantai itu seolah tidak terjadi apa-apa. Bryan melirik kesal pada Jason yang mendahului nya bicara.

" Besok aku sama Alma mau pindah ke rumah ku " ucap Bryan tiba-tiba.

" Apa rumah nya sudah selesai di renovasi?" tanya Pak Hardi sambil duduk di sofa

" Sudah, barang-barang nya juga sudah lengkap "

" Baguslah, kamu baik-baik ya Bryan sama istri kamu " ucap Pak Hardi menasehati

" Iya kek, aku bakal jagain dia " kata Bryan tulus dari dalam lubuk hatinya.

Terlihat senyuman di bibir Pak Hardi saat melihat ekspresi wajah Bryan saat mengatakan bahwa ia akan menjaga Alma. Pak Hardi merasakan akan adanya perubahan pada diri Bryan.

****

Semua orang pun beristirahat, masuk ke dalam kamar mereka masing-masing. Termasuk Jason dan Laura. Setelah selesai mandi, Laura langsung merebahkan badannya di ranjang saking lelahnya. Ia menceritakan pada Jason dengan semangat bagaimana ia melewatkan hari itu bersama teman-teman nya. Jason hanya mengiyakan semua ucapan istrinya itu tanpa mendengarkan nya dengan baik, dan tak berkomentar apapun tentang kegiatan istrinya.

Saat istrinya asik bercerita sendiri, Jason terbayang bayang wajah Alma saat tadi pria bejat itu hampir memperkosa nya. Wajah polos, natural, dan ekspresi Alma saat menangis membuatnya ketagihan. Ia sungguh berimajinasi liar tentang tidur dengan Alma. Jason benar-benar sudah gila, seandainya tadi Bryan tidak datang. Ia pasti sudah menerkam gadis itu dan memakannya dengan lahap.

Malam itu ia melampiaskan nafsu dan hasrat nya pada Laura, sambil membayangkan wanita yang bercinta dengannya malam itu adalah Alma.

****

.

.

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Alma sudah bangun lebih dulu dibanding kan Bryan dan yang lainnya di rumah itu. Saat melihat Bryan yang tidur pulas di sofa, Alma tersenyum senang.

Ini pertama kalinya di pagi hari, ia melihat wajah Bryan yang sedang tertidur. Dan untuk pertama kalinya mereka tidur satu kamar meskipun tidak satu ranjang. Tapi, hati Alma sangat senang karena malam itu Bryan tidak pergi bersama wanita wanita lain dan bermalam di luar.

" Wajahnya tampan, siapa yang tidak akan jatuh cinta dengan wajah tampan ini? Kenapa saya harus jatuh cinta sama bapak ? padahal bapak tidak mungkin jatuh cinta pada saya " gumam Alma pelan sambil tersenyum pahit. Pengakuan itu datang dari dalam hatinya, ia tak bisa berbohong soal perasaan. Ia mulai jatuh cinta pada Bryan. Entah sejak kapan itu dimulai.

Alma bersikap seperti seorang istri untuk Bryan, ia berinisiatif menyiapkan baju setelan jas untuk Bryan yang nanti akan pergi bekerja. Agar Bryan tidak kesulitan mencari-cari bajunya.

Sebelum semua orang bangun, ia menyiapkan sarapan bersama Bi Inah. Alma juga menanyakan kemana Bi Inah semalam, Art itu berkata kalau Jason menyuruhnya untuk belanja ke supermarket. Alma kaget karena mungkin ini sudah direncanakan oleh Jason agar mereka berduaan semalam di rumah. Saat selesai memasak, tubuh Alma kembali gemetaran ketakutan.

Melihat Jason sudah duduk di meja makan dan melirik ke arah Alma sambil tersenyum santai seolah tidak ada yang terjadi.

Dasar tidak tahu diri. Alma kesal

Saat Jason duduk, Laura, dan Ny. Delia juga ikut duduk di meja makan. Alma dan Bi Inah masih sibuk menata makanan di meja makan.

" Heh Alma, buatkan saya susu !" seru Ny. Delia dengan nada yang sinis seperti biasanya

" Iya ma, tunggu sebentar "

Ny. Delia seperti nya sengaja mengerjai Alma, gadis itu harus sampai bolak-balik ke dapur hanya untuk membuat susu. Karena Ny. Delia berkali-kali menolak susu yang dibuatkan Alma dengan berbagai alasan. Terlalu manis lah, terlalu panas lah, dan banyak lagi alasan.

Bryan yang baru saja turun dari kamarnya memperhatikan sikap ibunya pada Alma. Apakah ibunya selalu memperlakukan Alma seperti ini saat dia tidak ada di rumah? bagaimana Alma bisa menghadapi ibunya sendirian?

Mengingat hal itu, Bryan semakin kesal. Ditambah lagi dengan melihat sikap Jason yang tidak tahu malu berada di depannya.

" Cukup Ma !! mama udah keterlaluan " ucap Bryan membela istrinya

Ny. Delia kaget dengan sikap putranya, apalagi putranya itu membentaknya. Hal yang tidak pernah dilakukan Bryan pada ibunya. Ny. Delia semakin tidak suka pada Alma yang sudah membuat anaknya berubah dan menentangnya.

Akhirnya pagi itu Ny. Delia cek cok dengan Bryan karena perlakuan Ny. Delia pada Alma yang sudah keterlaluan, menurut Bryan. Alma berusaha melerai pertengkaran ibu dan anak itu, malah akhirnya ia terkena tamparan keras dari Ny. Delia.

PLAKK

Alma langsung memegang pipinya yang terkena tamparan dari Ny. Delia. Pipinya terasa nyut nyutan.

" Ini semua gara-gara kamu, anak ku yang tidak pernah membentak ku apalagi melawanku, hari ini membentak ku karena gadis kampungan seperti kamu ! "

" Ma ! cukup, aku seperti ini bukan gara-gara dia ,tapi gara-gara mama ! mama yang salah dalam bersikap, dan aku bukan melawan mama. Aku cuma ngasih tau mama , kalau mama harus bersikap baik sama istri aku ! " kata Bryan setengah berteriak

Entah kenapa dada Bryan terasa sesak saat ibunya menghina Alma dengan sebutan gadis kampung, padahal ia juga suka mengatai Alma dengan sebutan seperti itu sebelumnya.Tapi kenapa, sekarang hatinya malah sakit saat mendengar Alma dihina oleh ibunya.

Alma merasa tersentuh saat Bryan membelanya di hadapan ibu mertuanya. Namun seperti biasa, Alma mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja. Dan menyuruh Bryan menyudahi semua pertengkaran nya dengan ibunya. Alma bahkan meminta maaf pada Ny. Delia meskipun itu bukan salahnya.

Bertambah lah rasa tidak suka Ny. Delia pada Alma.

Alma dan Bryan berangkat bersama, wajah Bryan masih terlihat kesal dengan sikap ibunya. " Apa ibu ku selalu memperlakukan kamu seperti itu, Alma?" tanya Bryan serius.

Baru kali ini dia memanggil namaku. Bukan dengan sebutan bocah.

" Almahyra !" seru Bryan yang pertanyaan nya ingin segera dijawab. Bryan memberikan kain kompresan pada Alma untuk pipinya yang ditampar oleh ibunya.

" Tidak apa apa kok pak, saya sudah terbiasa. Bapak tolong jangan bersikap seperti itu pada mama. Mama adalah orang tua bapak yang harus bapak hormati " Alma menasehati

" Kamu masih sempat-sempatnya membela orang yang sudah memukul kamu, hati kamu terbuat dari apa? kamu itu polos apa bodoh sih?" tanya Bryan kesal. " Aku saja kesal melihatmu diperlakukan seperti itu. " gumam Bryan kesal

" Bapak kesal saya diperlakukan seperti tadi??!" Alma kaget sekaligus senang, mendengar Bryan yang peduli padanya.

Bryan jadi salah tingkah sendiri dengan kata-kata nya. " Apa yang aku katakan? kenapa aku cemas padanya? perasaan berdebar ini datang lagi. Aku benar-benar harus berobat."

Sementara Alma terlihat malu-malu, pipinya yang putih mulai memerah tanpa blush on.

Apakah aku ada harapan untuk dicintai oleh pak Bryan?. Kata Alma dalam hatinya penuh harapan.

...--***--...

Hai Readers ! jangan lupa, ikutin terus kelanjutan kisah Bryan dan Alma. Jangan lupa juga udah baca, like komen nya ya 🌹😁

Kasih hadiah dan vote juga boleh banget 😘😘

Terpopuler

Comments

Wirda Lubis

Wirda Lubis

alma sabar mertua memang keterlaluan

2022-06-30

0

karmila Nilam

karmila Nilam

Alma kamu polos banget, kenapa suka sama si Bryan playboy ity

2021-12-09

0

Lasma Sinaga

Lasma Sinaga

cinta mulai ada

2021-11-20

0

lihat semua
Episodes
1 Hari pernikahan
2 Membahas kontrak
3 Dosen baru
4 Kehidupan Alma
5 Istri Bryan Alvaro Aditama
6 Pangeran Narsis
7 Pikiran Liar
8 Jangan lupa dia playboy
9 Hari pertama di rumah mertua
10 Masalah
11 Topeng Jason
12 Berharap
13 Ada rasa
14 Mulai cemburu
15 Bertemu di pesta
16 Ciuman pertama
17 Mulai dari awal
18 Kepercayaan
19 Hadirnya Selina
20 Dua orang di masa lalu
21 Pernyataan cinta
22 Kita suami istri
23 Ulang tahun Laura
24 Pelakor beraksi
25 ITS over
26 Cerai
27 Hilangnya kesucian
28 Selamat tinggal Bryan
29 Ada yang aneh pada tubuhku?
30 Siapa ayah bayi itu?
31 Hancur !
32 6 tahun kemudian
33 Rencana Kelvin
34 Akhirnya bertemu juga
35 Tertampar kenyataan
36 Mereka anakku, bukan anak kita
37 Perceraian kedua Bryan
38 Pernyataan cinta Leon
39 Kebenaran pahit
40 Mengejar kembali mantan istri
41 Leon kembali
42 Kesempatan untuk Bryan
43 Jawaban untuk Leon
44 Ingatlah hari ini
45 Bryan Alma jadian?
46 Firasat buruk
47 Alma sakit
48 Ayo putus?
49 Good bye masa lalu!
50 Jangan pergi Leon!
51 Surprise
52 Malam di Paris
53 Paris menjadi saksi
54 Berita bahagia
55 Alma ngambek?
56 Prewedding
57 7 hari lagi?
58 Acara reuni
59 Sayang! aku mencintaimu
60 Janji suci Albry
61 Malam pertama yang sebenarnya?
62 Nyonya Aditama
63 Leon Laura
64 Dua couple
65 Selina tidak waras?
66 Akhir dari Selina
67 Seperti tikus dan kucing
68 Wisuda si kembar
69 Pergilah bulan madu, dan kalian menikah!
70 Bulan madu (1)
71 Bulan madu (2)
72 Nenek sakit ya?
73 Akhir dari bulan Madu
74 Semoga kamu bahagia
75 Kenangan bersama nenek
76 Accident
77 Putus hubungan
78 Kamulah takdirku
79 Aku percaya padamu
80 Maafkan aku Bryan
81 Kenapa belum pulang?
82 Badai ( End Season 1 )
83 Konferensi pers (S2)
84 Masih marah?
85 Istriku semakin seksi
86 Peri cantik
87 Menengok Dede bayi?
88 Hati-hati suamiku
89 Mengambil alih
90 Bryan berubah
91 Luluh
92 Rahasia terkuak
93 Kebenaran
94 Papa kangen kalian
95 Persalinan
96 Terimakasih sudah kembali
97 Anggota keluarga baru
98 Penyambutan
99 Sekretaris kakak ipar
100 Di panggil kepala sekolah?
101 Akhir dari semuanya( End Season 2)
102 Pengumuman
103 Prolog ( SILC season 3 )
104 Bab 1. Hari pertama sekolah
105 Bab 2. MOS
106 Bab 3. Kei kelinci
107 Bab 4. Mr genius cold man
108 Bab 5. Lo lagi?
109 Bab 6. Kerja paruh waktu
110 Bab 7. Boneka beruang Stoberi
111 Bab 8. Junai
112 Bab 9. Kejadian tidak terduga
113 Bab 10. Albry, ayo pulang!
114 Bab 11. Albry sudah pergi
115 Bab 12. Pemakaman
116 Bab 13. Tinggal Kenangan
117 Bab 14. Teman baru? atau musuh?
118 Bonus visual karakter
119 Bab 15. Naina ngambek
120 Visual karakter 2
121 Bab 16. Balap motor
122 Bab 17. Dasar tidak peka
123 Bab 18. Cowok bucin
124 Bab 19. Pelajaran olahraga
125 Bab 20. Rumah sakit
126 Bab 21. Risya ditangkap
127 Bab 22. Pembunuh Albry
128 Bab 23. Kompak
129 Bab 24. Memohon
130 Bab 25. Monster kecil
131 Bab 26. Putusan pengadilan
132 Bab 27. Cinta dalam hati
133 Bab 28. Sebelum ujian
134 Bab 29. Mengantar pulang
135 Bab 30. Aku suka kamu
136 Bab 31. Resmi pacaran?
137 Bab 32. NINAINA!!
138 Bab 33. Kasih sayang keluarga
139 Bab 34. Exam Day
140 Bab 35. Angry Cat
141 Bab 36. Juna tuan muda
142 Bab 37. Naik kelas malah galau?
143 Bab 38. Curhat
144 Bab 39. Permohonan maaf
145 Bab 40. Satu tahun berlalu
146 Bab 41. Tak sepaham
147 Bab 42. Acara makan malam
148 Bab 43. Kecewa
149 Bab 44. Kamu jahat
150 Bab 45. Tanpa Juna
151 Bab 46. Hidup baru
152 Bab 47. Telpon misterius
153 Bab 48. Sudah tua masih cemburu
154 Bab 49. Aku pengecut
155 Bab 50. Pertemuan di bandara
156 Bab 51. Perusahaan A-Tech
157 Bab 52. Rasa bersalah Keira
158 Bab 53. Juna kembali
159 Bab 54. I miss you
160 Bab 55. Penjelasan dan maaf Juna
161 Bab 56. Baikan dan meminta penjelasan?
162 Bab 57. Keira buka mulut
163 Bab 58. Maaf dan terimakasih
164 Bab 59. Kesempatan kedua
165 Bab 60. Di pameran
166 Bab 61. Ada yang cembukor
167 Bab 62. Siapa friendzone?
168 Bab 63. Cari kesempatan
169 Bab 64. Kita bukan teman lagi
170 Bab 65. Lampu hijau
171 Bab 66. Kelvin curhat
172 Bab 67. Menggoda Naina
173 Bab 68. Restu
174 Bab 69. Isi daya
175 Bab 70. Jadi begini rasanya
176 Bab 71. Keira marah
177 Bab 72. Baikan
178 Bab 73. Dua bunga dua coklat
179 Bab 74. Libur untuk Theo
180 Bab 75. Arti cemburu
181 Bab 76. Ke rumah calon mertua
182 Bab 77. Aku pilih Juna
183 Bab 78. Maaf kak Theo
184 Bab 79. Star of Heaven
185 Bab 80. Cinta sepihak
186 Bab 81. Pura-pura
187 Bab 82. Begadang gara-gara drakor
188 Bab 83. Lamaran ala drakor
189 Bab 84. Pembicaraan pernikahan
190 Bab 85. Pingsan
191 Bab 86. Siapa dia?
192 Bab 87. Citra
193 Bab 88. Tak sepaham
194 Bab 89. Juna cemas
195 Bab 90. Dia tunangan ku
196 Bab 91. Hadiah untuk Keira
197 Bab 92. Kecelakaan
198 Bab 93. Leukimia
199 Bab 94. Kita kembar
200 Bab 95. Sabar
201 Bab 96. Naina pulang
202 Bab 97. Rumpi gaun pengantin
203 Bab 98. Aku sayang kamu
204 Bab 99. Menguji cinta (1)
205 Bab 100. Menguji cinta (2)
206 Bab 101. Restu
207 Bab 102. Juna curiga
208 Bab 103. Kambuh
209 Bab 104. Gaun pengantin
210 Bab 105. Terkuak
211 Bab 106. Menjelang pernikahan
212 Bab 107. Wedding 2K
213 Bab 108. Naina tidak mungkin..
214 Bab 109. Harus kuat
215 Bab 110. Pulang ke rumah
216 Bab 111. Malam pertama di rumah
217 Bab 112. Juna semangat
218 Bab 113. Pray for Naina
219 Bab 114. Mimpi Naina
220 Bab 115. Kembali
221 Bab 116. Semangat Naina
222 Bab 117. Kemo ketiga
223 Bab 118. Sayang kamu
224 Bab 119. Keira sakit
225 Bab 120. Menantu? cucu?
226 Bab 121. Juna pergi
227 Bab 122. Pregnant
228 Bab 123. Bule nyasar
229 Bab 124. Operasi Naina
230 Bab 125. Wanita psikopat
231 Bab 126. Mahkota wanita
232 Bab 127. Kena mental
233 Bab 128. Rumah sakit lagi
234 Bab 129. Tercipta untukku
235 Bab 130. Before married (1)
236 Bab 130. Before married (2)
237 Bab 131. Teror
238 Bab 132. Body shaming
239 Bab 133. VC
240 Bab 134. Maaf yang terlambat
241 Bab 135. Titip Kayla
242 Bab 136. Sekolah lama
243 Bab 137. Meminta maaf
244 Bab 138. Ancaman Clay
245 Bab 139. Masuk RSJ
246 Bab 140. Wedding day (Junai) 1
247 Bab 141. Wedding day (2)
248 Bab 142. Masih resepsi
249 Bab 143. Akhirnya kita suami istri..
250 Bab 144. Singapura?
251 Bab 145. Malam pertama JuNai
252 Bab 146. Ngidam ibu hamil
253 Bab 147. Dokter tampan
254 Bab 148. Alhamdulillah
255 Bab 149. Back Jakarta
256 Bab 150. Junior telah hadir
257 Bab 151. Pertengkaran pertama
258 Bab 152. Sensitif!
259 Bab 153. Pingsan
260 Bab 154. Anugerah terindah
261 Bab 155. Suami ngidam
262 Bab 156. Kehadiran Tata surya (End)
263 Pengumuman!
264 Second life Liliana
265 promo novel baruku
266 Obsesi Cinta Tuan Mafia
267 Benih Yang Kau Tinggalkan
Episodes

Updated 267 Episodes

1
Hari pernikahan
2
Membahas kontrak
3
Dosen baru
4
Kehidupan Alma
5
Istri Bryan Alvaro Aditama
6
Pangeran Narsis
7
Pikiran Liar
8
Jangan lupa dia playboy
9
Hari pertama di rumah mertua
10
Masalah
11
Topeng Jason
12
Berharap
13
Ada rasa
14
Mulai cemburu
15
Bertemu di pesta
16
Ciuman pertama
17
Mulai dari awal
18
Kepercayaan
19
Hadirnya Selina
20
Dua orang di masa lalu
21
Pernyataan cinta
22
Kita suami istri
23
Ulang tahun Laura
24
Pelakor beraksi
25
ITS over
26
Cerai
27
Hilangnya kesucian
28
Selamat tinggal Bryan
29
Ada yang aneh pada tubuhku?
30
Siapa ayah bayi itu?
31
Hancur !
32
6 tahun kemudian
33
Rencana Kelvin
34
Akhirnya bertemu juga
35
Tertampar kenyataan
36
Mereka anakku, bukan anak kita
37
Perceraian kedua Bryan
38
Pernyataan cinta Leon
39
Kebenaran pahit
40
Mengejar kembali mantan istri
41
Leon kembali
42
Kesempatan untuk Bryan
43
Jawaban untuk Leon
44
Ingatlah hari ini
45
Bryan Alma jadian?
46
Firasat buruk
47
Alma sakit
48
Ayo putus?
49
Good bye masa lalu!
50
Jangan pergi Leon!
51
Surprise
52
Malam di Paris
53
Paris menjadi saksi
54
Berita bahagia
55
Alma ngambek?
56
Prewedding
57
7 hari lagi?
58
Acara reuni
59
Sayang! aku mencintaimu
60
Janji suci Albry
61
Malam pertama yang sebenarnya?
62
Nyonya Aditama
63
Leon Laura
64
Dua couple
65
Selina tidak waras?
66
Akhir dari Selina
67
Seperti tikus dan kucing
68
Wisuda si kembar
69
Pergilah bulan madu, dan kalian menikah!
70
Bulan madu (1)
71
Bulan madu (2)
72
Nenek sakit ya?
73
Akhir dari bulan Madu
74
Semoga kamu bahagia
75
Kenangan bersama nenek
76
Accident
77
Putus hubungan
78
Kamulah takdirku
79
Aku percaya padamu
80
Maafkan aku Bryan
81
Kenapa belum pulang?
82
Badai ( End Season 1 )
83
Konferensi pers (S2)
84
Masih marah?
85
Istriku semakin seksi
86
Peri cantik
87
Menengok Dede bayi?
88
Hati-hati suamiku
89
Mengambil alih
90
Bryan berubah
91
Luluh
92
Rahasia terkuak
93
Kebenaran
94
Papa kangen kalian
95
Persalinan
96
Terimakasih sudah kembali
97
Anggota keluarga baru
98
Penyambutan
99
Sekretaris kakak ipar
100
Di panggil kepala sekolah?
101
Akhir dari semuanya( End Season 2)
102
Pengumuman
103
Prolog ( SILC season 3 )
104
Bab 1. Hari pertama sekolah
105
Bab 2. MOS
106
Bab 3. Kei kelinci
107
Bab 4. Mr genius cold man
108
Bab 5. Lo lagi?
109
Bab 6. Kerja paruh waktu
110
Bab 7. Boneka beruang Stoberi
111
Bab 8. Junai
112
Bab 9. Kejadian tidak terduga
113
Bab 10. Albry, ayo pulang!
114
Bab 11. Albry sudah pergi
115
Bab 12. Pemakaman
116
Bab 13. Tinggal Kenangan
117
Bab 14. Teman baru? atau musuh?
118
Bonus visual karakter
119
Bab 15. Naina ngambek
120
Visual karakter 2
121
Bab 16. Balap motor
122
Bab 17. Dasar tidak peka
123
Bab 18. Cowok bucin
124
Bab 19. Pelajaran olahraga
125
Bab 20. Rumah sakit
126
Bab 21. Risya ditangkap
127
Bab 22. Pembunuh Albry
128
Bab 23. Kompak
129
Bab 24. Memohon
130
Bab 25. Monster kecil
131
Bab 26. Putusan pengadilan
132
Bab 27. Cinta dalam hati
133
Bab 28. Sebelum ujian
134
Bab 29. Mengantar pulang
135
Bab 30. Aku suka kamu
136
Bab 31. Resmi pacaran?
137
Bab 32. NINAINA!!
138
Bab 33. Kasih sayang keluarga
139
Bab 34. Exam Day
140
Bab 35. Angry Cat
141
Bab 36. Juna tuan muda
142
Bab 37. Naik kelas malah galau?
143
Bab 38. Curhat
144
Bab 39. Permohonan maaf
145
Bab 40. Satu tahun berlalu
146
Bab 41. Tak sepaham
147
Bab 42. Acara makan malam
148
Bab 43. Kecewa
149
Bab 44. Kamu jahat
150
Bab 45. Tanpa Juna
151
Bab 46. Hidup baru
152
Bab 47. Telpon misterius
153
Bab 48. Sudah tua masih cemburu
154
Bab 49. Aku pengecut
155
Bab 50. Pertemuan di bandara
156
Bab 51. Perusahaan A-Tech
157
Bab 52. Rasa bersalah Keira
158
Bab 53. Juna kembali
159
Bab 54. I miss you
160
Bab 55. Penjelasan dan maaf Juna
161
Bab 56. Baikan dan meminta penjelasan?
162
Bab 57. Keira buka mulut
163
Bab 58. Maaf dan terimakasih
164
Bab 59. Kesempatan kedua
165
Bab 60. Di pameran
166
Bab 61. Ada yang cembukor
167
Bab 62. Siapa friendzone?
168
Bab 63. Cari kesempatan
169
Bab 64. Kita bukan teman lagi
170
Bab 65. Lampu hijau
171
Bab 66. Kelvin curhat
172
Bab 67. Menggoda Naina
173
Bab 68. Restu
174
Bab 69. Isi daya
175
Bab 70. Jadi begini rasanya
176
Bab 71. Keira marah
177
Bab 72. Baikan
178
Bab 73. Dua bunga dua coklat
179
Bab 74. Libur untuk Theo
180
Bab 75. Arti cemburu
181
Bab 76. Ke rumah calon mertua
182
Bab 77. Aku pilih Juna
183
Bab 78. Maaf kak Theo
184
Bab 79. Star of Heaven
185
Bab 80. Cinta sepihak
186
Bab 81. Pura-pura
187
Bab 82. Begadang gara-gara drakor
188
Bab 83. Lamaran ala drakor
189
Bab 84. Pembicaraan pernikahan
190
Bab 85. Pingsan
191
Bab 86. Siapa dia?
192
Bab 87. Citra
193
Bab 88. Tak sepaham
194
Bab 89. Juna cemas
195
Bab 90. Dia tunangan ku
196
Bab 91. Hadiah untuk Keira
197
Bab 92. Kecelakaan
198
Bab 93. Leukimia
199
Bab 94. Kita kembar
200
Bab 95. Sabar
201
Bab 96. Naina pulang
202
Bab 97. Rumpi gaun pengantin
203
Bab 98. Aku sayang kamu
204
Bab 99. Menguji cinta (1)
205
Bab 100. Menguji cinta (2)
206
Bab 101. Restu
207
Bab 102. Juna curiga
208
Bab 103. Kambuh
209
Bab 104. Gaun pengantin
210
Bab 105. Terkuak
211
Bab 106. Menjelang pernikahan
212
Bab 107. Wedding 2K
213
Bab 108. Naina tidak mungkin..
214
Bab 109. Harus kuat
215
Bab 110. Pulang ke rumah
216
Bab 111. Malam pertama di rumah
217
Bab 112. Juna semangat
218
Bab 113. Pray for Naina
219
Bab 114. Mimpi Naina
220
Bab 115. Kembali
221
Bab 116. Semangat Naina
222
Bab 117. Kemo ketiga
223
Bab 118. Sayang kamu
224
Bab 119. Keira sakit
225
Bab 120. Menantu? cucu?
226
Bab 121. Juna pergi
227
Bab 122. Pregnant
228
Bab 123. Bule nyasar
229
Bab 124. Operasi Naina
230
Bab 125. Wanita psikopat
231
Bab 126. Mahkota wanita
232
Bab 127. Kena mental
233
Bab 128. Rumah sakit lagi
234
Bab 129. Tercipta untukku
235
Bab 130. Before married (1)
236
Bab 130. Before married (2)
237
Bab 131. Teror
238
Bab 132. Body shaming
239
Bab 133. VC
240
Bab 134. Maaf yang terlambat
241
Bab 135. Titip Kayla
242
Bab 136. Sekolah lama
243
Bab 137. Meminta maaf
244
Bab 138. Ancaman Clay
245
Bab 139. Masuk RSJ
246
Bab 140. Wedding day (Junai) 1
247
Bab 141. Wedding day (2)
248
Bab 142. Masih resepsi
249
Bab 143. Akhirnya kita suami istri..
250
Bab 144. Singapura?
251
Bab 145. Malam pertama JuNai
252
Bab 146. Ngidam ibu hamil
253
Bab 147. Dokter tampan
254
Bab 148. Alhamdulillah
255
Bab 149. Back Jakarta
256
Bab 150. Junior telah hadir
257
Bab 151. Pertengkaran pertama
258
Bab 152. Sensitif!
259
Bab 153. Pingsan
260
Bab 154. Anugerah terindah
261
Bab 155. Suami ngidam
262
Bab 156. Kehadiran Tata surya (End)
263
Pengumuman!
264
Second life Liliana
265
promo novel baruku
266
Obsesi Cinta Tuan Mafia
267
Benih Yang Kau Tinggalkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!