☀️☀️☀️
.
.
Sinar mentari masuk melalui celah jendela kamar hotel, membuat Bryan dan wanita yang ia tiduri tadi malam terbangun karena cahayanya.
Ternyata itu adalah ulah Alma yang dengan sengaja membuka tirai jendela kamar hotel itu. Dalam hatinya Alma merasa sangat kesal melihat pemandangan Bryan dan wanita asing yang tidur dengannya berpelukan mesra.
Menjijikan sekali pria yang ku nikahi ini. Dia yang terburuk. Aku tidak boleh jatuh cinta pada pria seperti ini, dia adalah contoh kalau memilih pasangan jangan hanya dilihat wajahnya saja. Jika aku jadi wanita yang mencintai nya, aku pasti sakit hati melihatnya bersama wanita lain seperti ini. Untunglah aku bukan wanita itu. Alma bergidik ngeri melihat kelakukan Bryan.
Bryan yang bangun lebih dulu melihat tatapan Alma yang tajam. Setelah membangunkan Bryan, Alma dengan mata panda nya berjalan menuju keluar pintu kamar itu.
" Mau kemana kamu dengan pakaian begitu?" tanya Bryan dengan nada yang dingin seperti biasanya
" Saya mau ke kampus " jawab Alma cuek
" Naik apa kamu kesana?" tanya Bryan
" Bus " jawab Alma malas
Cepatlah bertanya nya, aku malas melihat mu.
Bryan mengambil dompetnya, dan membuka isi dompetnya. Ada beberapa uang seratus ribuan didalam sana. Ia mengambil semua uang cash nya yang ada di dalam dompetnya, dan meletakkan nya di meja.
" Pergi naik taksi. Ambil uangnya !" seru Bryan yang tidak memakai baju.
Dia kira, aku pengemis apa?
" Tidak perlu, saya biasa naik bus. "
Alma tersenyum sinis dan langsung pergi begitu saja tanpa mempedulikan panggilan Bryan yang berulang kali memanggilnya dengan kata bocah. Alma sudah keluar dari kamar itu, sementara Bryan dan wanita itu masih di dalam kamar.
" Hey, Clara bangun !" Bryan menggoyang-goyangkan tubuh wanita asing yang tidur tanpa busana disampingnya itu.
" Clara? siapa Clara? sayang, aku Milena " jawab Milena sambil mengusap-usap matanya, wanita itu kelihatan masih mengantuk. Di dada dan lehernya terlihat banyak tanda merah.
" Mau Clara atau Milena, terserah ! segeralah bangun dan pergi dari sini !" ujar Bryan sambil membuka selimut yang menutupi tubuh Milena dengan kesal
" Sayang kamu kenapa sih tiba-tiba marah? apa semalam pelayanan ku kurang memuaskan ?" tanya Milena dengan tangan genitnya yang menyentuh otot otot dada milik Bryan
" Hentikan itu ! ini bayaran mu, dan pergilah " Bryan beranjak dari tempat tidurnya dan duduk di sofa, pria itu menyerahkan sebuah kertas pada Milena.
Milena mengambil kertas berukuran kecil berbentuk persegi panjang itu dan tersenyum senang " 600 juta "
" Sayang kamu memang yang terbaik " Milena tersenyum dan mencium pipi Bryan.
Milena segera memakai bajunya dan pergi meninggalkan Bryan sendirian di kamar itu. Bryan mengambil rokok nya, sambil menghisap rokok. Pria itu terlihat begitu kesal, entah kenapa perasaan nya tidak karuan.
" Kenapa aku kesal melihat bocah itu marah? kenapa juga dia harus marah? menyebalkan, ini sangat menganggu. Beraninya dia mengabaikan ku " gerutu Bryan kesal
Hal yang sama di rasakan oleh Alma, bukan hanya Bryan saja yang kesal dengan tingkah Alma yang cuek dan mengabaikan nya. Seperti nya perasaan Alma lebih kesal lagi.
Di halte bus...
" Ya, benar ! aku memang istri kontrak nya, pernikahan kami memang pernikahan kontrak. Tapi seharusnya dia menghargai ku sebagai seorang wanita. Apalagi aku masih perawan, kenapa aku harus mendengarkan suamiku dan wanita lain melakukan itu di kamar pengantin ku? ini sungguh tidak masuk akal..Apa? barusan aku bilang dia suamiku? aku sudah gila. Dasar presiden direktur gila ! penjahat wanita. Ahhhh.. menyebalkan !!!"
" Cewek itu gila ya? dari tadi terus ngedumel gak jelas " kata seorang wanita yang berdiri tak jauh dari Alma berdiri.
" Kayanya beneran deh dia stress " timpal seorang pria yang ada disampingnya.
Dari tadi orang-orang melihat nya dengan tatapan curiga dan waspada. Sejak tadi Alma memang bertingkah aneh dengan menendang nendang tong sampah, ia melakukan itu karena sudah kelewat kesal dengan Bryan.
Alma yang sedang kesal tak sengaja menendang botol kaleng yang ada di depannya.
PLETAK
" Auch "
" suara apa itu? apa kaleng yang aku tendang mengenai sesuatu?" gumam Alma yang melihat ke sekeliling nya.
Alma kaget saat melihat di sebelah kirinya ada seorang pria yang sedang memegang kepalanya. Sudah bisa ditebak bahwa kaleng itu mengenai kepala pria itu, melihat kaleng itu ada di depan nya. Alma segera menghampiri pria itu.
" Ma-maafkan saya, saya tidak sengaja. Kamu gak apa-apa?" Alma melihat pria itu dengan rasa bersalah, ia sengaja memanggil pria itu dengan kata kamu, karena ia merasa kalau pria itu seumuran dengannya.
" Kamu kalau lagi kesel sama orang hati hati dong, jangan sampai ngerugiin orang "
" Ya, saya kan sudah minta maaf. Saya tidak sengaja. "
"Ya sudah, gak papa. Lain kali gak boleh kayak gitu. Sampah tuh harusnya dibuang ke tempat sampah, bukan ditendang tendang. Ok? " Pria itu mengambil kaleng yang ada di depannya dan melempar nya ke tempat sampah
Alma kaget saat melihat kening pria yang berkulit putih itu berdarah dan sedikit tergores.
" Itu.. kepala mu berdarah? aduh bagaimana ini?" Alma panik
Beberapa menit kemudian, Alma selesai mengobati luka di kening pria yang ia tak tau namanya itu. Terakhir ia menempel plester di keningnya, sambil meminta izin dengan sopan untuk menyentuh kening pria itu.
Amarah pria itu terlihat mereda melihat tingkah Alma yang polos. Tanpa sadar pria itu memperhatikan wajah gadis yang ada di depannya.
Bibir yang sudah merah tanpa pemerah bibir, hidung mancung, kulit putih bersih tanpa bedak, kecantikan yang natural. Tidak seperti wanita zaman sekarang yang banyak dipoles oleh make up tebal.
" Sudah selesai " Alma tersenyum
" Leo, nama ku Leo " kata Leo yang tiba-tiba mengenalkan dirinya.
" Saya Almahyra "
" Nama yang bagus " Leo sedikit tersenyum
Gadis itu merasa keheranan, tadi pria yang di depannya itu kelihatan galak dan judes. Tapi sekarang pria itu terlihat ramah dan bersahabat. Leo berterimakasih karena Alma sudah mengobati keningnya yang terluka, Leo keheranan dengan Alma yang membawa kotak obat kemana-mana.
Tanpa ragu Alma mengatakan alasan nya pada Leo kenapa ia selalu membawa kotak obat kemana-mana, itu adalah kebiasaan nya sejak usianya 6 tahun , mendiang kakek nya selalu mengingatkan nya untuk bisa menjaga diri sendiri dan belajar mengobati diri sendiri. Leo tersenyum mendengar kan cerita kecil, dari Alma.
Tak lama kemudian Leo berpamitan pada Alma karena ia harus segera pergi ke suatu tempat dan sudah terlambat. Dan kebetulan bus yang ditunggu Alma juga sudah datang.
" Kalau begitu saya juga permisi, sekali saya minta maaf kak "
" Tidak apa-apa. Oh ya Alma, apa kamu percaya takdir?"
" Saya percaya " jawab Alma yakin
" Aku juga, dan aku rasa takdir kita tidak berhenti sampai disini. " Leo tersenyum ramah pada Alma, lalu naik ke dalam taksi.
Kita akan bertemu lagi.
Alma tertegun mendengar kata-kata Juna yang tak ia mengerti. Dengan wajah polosnya, ia membalas senyuman juga. " Apa maksudnya ya?"
Gadis itu menaiki bus yang sudah menunggunya di sana. Sekilas terlihat mobil yang Bryan kendarai keluar dari parkiran hotel, dari jendela mobilnya ia melihat Alma masuk ke dalam bus.
" Siapa cowok itu? apa dia pacarnya? masa sih si kampungan itu punya pacar? bodoh amat, apa urusanku dengannya? " gumam Bryan berfikir, ternyata Bryan melihat Juna yang sedang mengobrol dengan Alma di depan halte bus itu.
Bryan mengendarai mobil mewah nya dengan cepat, karena ia juga sudah terlambat untuk berangkat ke kantor. Meskipun baru kemarin Bryan menikah dengan Alma, tapi Presdir yang gila bekerja dan gila wanita itu, tidak mengambil cuti sehari pun.
" Selamat pagi Pak Presdir " sapa beberapa karyawan yang sedang lalu lalang, tak jauh dari ruangan tempat Bryan bekerja.
Seperti biasanya, Bryan tak membalas sapaan mereka padanya. Bryan berlalu begitu saja dan masuk ke dalam ruang kerjanya. Melihat tanda merah di leher Bryan, membuat para karyawan yang melihatnya bergosip sedikit.
" Wah wah kalian lihat itu, walaupun gosipnya pak Bryan sudah menikah. Tapi dia masih tetap sama ya "
" Ya, aku pikir dia akan berubah." kata seorang karyawan wanita
" Ngomong-ngomong apa kalian tau siapa istri pak presdir?" tanya seorang wanita penasaran
" Kami tidak tau, pernikahan mereka di lakukan secara tertutup. Bahkan para wartawan saja tidak boleh masuk ke dalam pesta, dan katanya tamu undangan juga hanya orang-orang terdekat saja "
" Menurutmu kenapa Presdir tidak mempublikasikan nya ya?"
" Entahlah, siapapun istrinya pasti dia orang yang hebat kan. Wanita elegan, cantik, lemah lembut, yang cocok dengan Pak Bryan. Pastinya istrinya itu berasal dari keluarga kaya juga "
Namun kenyataan yang dipikirkan karyawan nya itu jauh dari fakta aslinya. Alma istri presdir mereka hanyalah seorang gadis sederhana, berasal dari keluarga yang biasa saja, jauh dari kata kaya.
🍂🍂🍂
Di ruangan kerja Bryan.
" Apa agenda ku hari ini?"
" Seharusnya sekarang bapak sedang cuti menikah " jawab Andre, seorang sekretaris sekaligus orang kepercayaan Bryan.
" Jadi, maksudnya hari ini aku tidak ada kerjaan?" Bryan menatap tajam pada Andre
" A-ada pak, maksud saya yang tidak ada itu adalah pertemuan "
" Oh begitu. Apa rumahku sudah selesai di renovasi?" Bryan menanyakan rumah yang akan di tempati oleh nya dan Alma nantinya.
" Sudah selesai pak "
Bukankah baru kemarin Presdir menikah, kenapa hari ini beliau masih pergi ke kantor? apa benar pak presdir tidak bahagia dengan pernikahannya?
Andre yang sudah 7 tahun menjadi sekretaris Bryan, sudah mengetahui seluk beluk sifat Bryan. Bryan yang suka bermain-main dengan wanita tiba-tiba menikah? tentu saja menjadi pertanyaan besar bagi semua orang terdekat nya, akan tetapi tidak ada yang dirahasiakan Bryan pada Andre. Bahkan pernikahan kontrak yang ia jalani dengan Alma, juga diketahui oleh Andre.
" Pindahkan barang barang ku yang ada di rumah utama ke rumah pribadi ku, dan juga beli beberapa pakaian wanita "
" Pakaian wanita? untuk siapa pak?".
" Tentu saja untuk istri baruku. "
Istri? Apa maksudnya nona Alma kan?
Bryan terlihat kesal saat teringat Alma yang memakai pakaian sederhana, terlebih lagi celana jeans.
" Tidak masuk akal bukan? statusnya sekarang dan sampai 3 tahun adalah istri Bryan Alvaro Aditama, dan dia memakai pakaian seperti pemulung? mau ditaruh dimana muka ku?" gerutu Bryan kesal
" saya mengerti, saya akan melaksanakan semua perintah bapak "
" Ah ya, dan awasi kegiatan nya. Kirim seseorang untuk menata matai nya saat di kampus "
" Baik pak, tapi hanya itu saja?"
" Maksud mu apa HAH?" suara Bryan mulai meninggi
" Maksud saya, apa bapak tidak akan menyuruh orang untuk melindungi nona muda ?" tanya Andre
" Untuk apa aku melakukan itu?! cukup awasi saja dia ! kalau kamu bertanya lagi, mati lah kamu !" teriak Bryan kesal.
Andre menganggukkan kepalanya, mengiyakan semua kata-kata Bryan.
Astaga apa yang terjadi, apa nona muda membuat Presdir marah?
🍂🍂🍂
Alma sudah sampai di kampusnya, gadis itu segera berlari masuk ke dalam kelasnya. Dalam hatinya ia merasa lega, karena kelas bimbingan nya belum dimulai. Terlihat ada beberapa orang yang ada disana, duduk di kursi.
" Syukurlah aku tidak terlambat.. huufft "
Tak lama kemudian seorang gadis duduk di dekat Alma dan memberitahunya bahwa akan dosen pembimbing skripsi mereka akan diganti.
" Seriusan? diganti? kenapa? aku udah nyaman banget sama Bu Liana " tanya Alma heran
" Katanya Bu Liana gak ngambil tugas jadi dosen pembimbing lagi, beliau kan mau cuti lahiran " terang Mia, teman dekat Alma di kampus
" Terus siapa ganti nya?" tanya Alma
" Katanya ada dosen baru, mungkin kita bakal dibimbing sama dia " jawab Mia
Siapa ya? dosen baru? gumam Alma dalam hatinya.
Semua mahasiswa dan mahasiswi yang ada di kelas itu, duduk terdiam di kursi mereka masing masing. Saat melihat seorang pria bertubuh tegap, tinggi dan tampan sedang berdiri di depan kelas, bersama dengan seorang wanita paruh baya disampingnya.
" Selamat pagi semuanya " Kata Bu Mery ( salah satu dosen di kampus itu, dosen matematika statistik )
" Pagi Bu " jawab mahasiswa mahasiswi dengan serempak.
Semua mahasiswi yang ada disana fokus pada pria yang berdiri disebelah Bu Mery, wajahnya terlihat ramah dan bersahabat.
Alma terkejut melihat plester yang di pakai oleh pria itu, dia adalah Leo. Pria yang ia temui di halte bus tadi pagi. " Dia kan kakak yang tadi di halte bus?"
" Pasti kalian bertanya-tanya siapa pria yang ada di samping saya ini kan. Silahkan perkenalkan diri anda pak " kata Bu Mery ramah
" Terimakasih Bu Mery. Perkenalan nama saya Leonardo, dipanggil biasa di panggil Leo. Saya adalah dosen matematika statistik yang akan menggantikan Bu Mery untuk mengajar kalian. " Leo tersenyum kepada para mahasiswa dan mahasiswi nya.
Dia dosen?
Psst psst..
Begitu Leo memperkenalkan dirinya, terdengar riuh dari mahasiswa mahasiswi yang ada di dalam kelas itu. Leo menjadi topik hangat di kelas nya bahkan di seluruh kampus itu.
Terutama dikalangan para gadis, wajahnya yang tampan, kulit putih bersih, saat tersenyum terlihat lesung di pipi nya, hidup mancung, mata berwarna biru. Terlihat jelas dia bukan warga lokal asli, tapi blasteran.
Saat kelas mereka selesai, Mia mengajak Alma pergi ke kantin untuk makan bersama. Kebetulan sekali Alma belum sarapan, jadi ia pun ikut dengan Mia ke kantin.
" Gila, gila ! ganteng banget dah tuh pak dosen. Masih muda, pinter, lulusan Harvard university pula. Ya kan Al?"
" Kamu semangat banget deh ngomongin pak Leo " Alma hanya terfokus pada berkas-berkas yang ada di meja.
" Habisnya dia ganteng, baik, dan pinter. Ah, dan bukan aku saja yang ngomongin dia. Semua orang di kampus juga " Mia meneguk jus jeruk lewat sedotan.
" Iya itu semua nya benar "
Apa ini kebetulan ya? kenapa aku bisa ketemu dia lagi?
Saat itu Alma tidak tahu bahwa pria bernama Leo, tidak hanya bertemu dengannya secara kebetulan. Tapi sudah ditakdirkan oleh Tuhan.
...---***---...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 267 Episodes
Comments
Wirda Lubis
lanjut
2022-06-29
0
Rosma
Juna apa Leo
2022-03-30
0
Deayu
Juna siapa sih 🤔
2022-03-02
0