Pagi yang Kikuk

Hari ini Alisya bangun kesiangan, mungkin karena ia tidur menjelang pagi jadi merasa baru sebentar ia tertidur. Saat bangun ia sedikit terkejut, ia tak mengenal tempatnya berada, untungnya ia melihat si manekin hidup itu masih ada di tempat tidur jadi ia langsung menyadari kalau sekarang ia berada di kamar Fino.

Alisya segera bangkit lalu berjalan ke kamar mandi. Ia berendam air hangat kali ini dan menuangkan beberapa tetes aromaterapi. Semalam ia tak sempat berendam, matanya sudah tak kuasa menahan kantuk.

"Segarnya berendam seperti ini, sepertinya ini kali kedua aku berendam air hangat di bathtub senyaman ini. Pertama kali aku berendam saat liburan bersama Lulu di hotel mewah, itu pun Lulu yang pilih hotelnya. Kalau aku liburan sendiri pasti aku memilih hotel yang biasa saja. Lebih baik uangnya aku tabung daripada aku pakai untuk menyewa hotel yang mahal." ucap Alisya lirih, mengenang sedih kehidupannya dulu.

Dadanya jadi terasa sesak saat mengingat masa-masa sulit itu, masa dimana saat ia pertama kali masuk universitas. Rasanya kalau tak ada Lulu ia tidak akan jajan saat kuliah, hehe. Ayahnha belum memiliki toko waktu itu, ia tidak berani meminta uang jajan lebih pada Nisa ataupun Malik.

Alisya memejamkan mata, merasakan aroma terapi yang sudah tercampur dalam bathtub ini. "Ah segarnya." ucapnya tersenyum lebar namun matanya masih terpejam.

"Hoaaaammm."

Alisya tertegun mendengar suara itu, sepertinya itu suara orang menguap, tapi kok kedengarannya dekat ya, batinnya. Lalu ia segera membuka matanya.

"Aaaaaaaaaaaaaaa." Alisya berteriak sekencang mungkin, tangannya menutupi wajah karena ia tidak sengaja melihat sesuatu yang seharusnya tak pernah ia lihat. Malu lah.

Untung tadi aku memasukkan sabun cukup banyak di bathtub ini, busanya melimpah, jadi seluruh badanku tertutup oleh busa.

"Aaaaaaaa." teriakan yang sama terdengar dari seseorang yang ada di depan Alisya. Fino. Ia tidak mengenakan sehelai kain apapun, tubuh kekarnya terlihat jelas. "Sedang apa kau di sini ?" tanyanya menghakimi Alisya.

Pagi-pagi sudah dapat kesialan seperti ini. Fino.

"Aku sedang mandilah, mas Fino kenapa main masuk-masuk saja ke sini ?" ucap Alisya, lebih menghakimi Fino. Tangan kirinya tetap menutup wajah dan tangan kanannya menunjuk-nunjuk sesuatu pada mas Fino yang seharusnya ditutup. "Itu tutup dulu mas." ucapnya sembari menahan malu. Fino segera menarik handuk lalu menutupinya.

"Pintunya tidak dikunci, jadi aku langsung masuk saja." ucap Fino yang masih berdiri di depan Alisya.

"Terus kenapa masih berdiri di situ, ayo cepat keluar, aku mau berdiri mengambil handuk." menyuruh Fino keluar. Ia tidak mungkin bangkit dari bathtub sebelum Fino keluar dari sini, alih-alih dia akan melihat semuanya. Ini saja terbantu oleh banyaknya busa yang ada dalam bathtub kalau tidak pasti nampak jelas bagian sensitifku, gumam Alisya pelan.

"Untuk apa aku yang keluar, ini kan kamar mandiku. Suka-suka aku lah mau tetap di sini atau keluar." ucap Fino santai, ia malah semakin mendekati Alisya.

"Jangan macam-macam ya mas !" kata Alisya dengan nada mengancam.

Fino semakin mendekat, lalu ia menarik handuk dan memberikannya pada Alisya.

"Jangan berpikir yang aneh-aneh dan berlebih." membalikkan badannya, membelakangi Alisya dan sedikit melangkah menjauh. "Ayo pakai handukmu dan keluar dari sini."

Sial ! Kenapa di sini jadi aku yang terpojok, padahal sudah jelas-jelas dia yang salah, main masuk-masuk ke sini tanpa permisi. Harusnya kalau memang tidak dikunci dia mengetuk atau apalah. Masa dia lupa kalau aku ada di dalam kamarnya ?

Ya Tuhan, apa memang aku yang salah ya ? Aku lupa semalam kan dia mabuk berat, dia mana tahu aku ikut dan tidur di kamarnya. Alisya ! Bodoh, bodoh, bodoh ! Jadi malu sendiri aku. Alisya

"Sudah selesai ?"

Suara Fino menyadarkan Alisya yang masih terpaku memegang handuk yang tadi diambilkan olehnya. Segera ia keluar dari bathtub dan membilas tubuhnya di shower. Lalu setengah berlari keluar dari kamar mandi.

Badan mas Fino keren banget, terlihat macho dengan perut kotak-kotak seperti itu. Sepertinya ia rajin berolahraga. Walaupun umurnya tidak semuda kak Malik, tapi tubuh kekarnya mengalahkan semuanya.

Membayangkan tubuh kekar si manekin hidup itu membuat Alisya senyum-senyum sendiri. Tapi ia bergidik geli ketika mengingat ada sesuatu yang terlihat dibawah perut kotak-kotak nya tadi. Ini pertama kalinya ia melihat itu. Sepertinya ini kesialan keduanya setelah menikah dengan Fino. Yang pertama saat kemarin ia ditinggal sendiri di mobil, sedangkan Fino asik-asikan mabuk di dalam cafe. Lain kali ia harus lebih berhati-hati berada di dekatnya dan di rumah ini, terutama di dalam kamar ini.

Saat Alisya berganti pakaian, terdengar seseorang mengetuk pintu kamar.

"Maaf menggangu, tuan dan nona sudah ditunggu nyonya besar di meja makan." ucap seseorang dari balik pintu.

Setelah selesai pakai baju, Alisya membuka pintu kamar. "Baik, terimakasih bi. Aku dan mas Fino segera menyusul." ucap Alisya pada seorang pembantu paruh baya di depannya. Ia mengangguk, lalu pamit pergi ke lantai bawah.

"Mau sarapan saja sampai dipanggil seperti ini, aku jadi merasa tidak enak, risih juga, karena biasanya kalau di rumah aku yang menyiapkan semuanya." gumam Alisya.

Alisya menutup pintu dan kembali melanjutkan ritual setelah mandi sambil menunggu si manekin hidup itu keluar dari kamar mandi. Ia hanya menyisir rambut dan memakai pelembab dan bedak tipis-tipis lalu mengoleskan sedikit lipstik pada bibirnya. Selesai ucapnya.

Terpopuler

Comments

🖤리카𝘌𝘓𝘍98🖤

🖤리카𝘌𝘓𝘍98🖤

mulai seeu nih🤣🤣🤣

2020-11-25

1

Neng Win

Neng Win

visualnya????

2020-08-23

1

Nur Janah

Nur Janah

penhen lihat pemeran ny thor

2020-08-13

0

lihat semua
Episodes
1 Harapan yang lenyap
2 Wisuda
3 Kejutan
4 Pencarian
5 Pertengkaran
6 Kedatangan bag.1
7 Kedatangan bag.2
8 Perjodohan
9 Pertemuan
10 Wedding Organizer
11 Prewedding dan Cincin
12 Lulu Tidak Percaya
13 Pamit
14 Sebuah Rahasia
15 Menerima Kenyataan
16 Pernikahan
17 Malam yang Menyebalkan
18 Fino Meracau
19 Pagi yang Kikuk
20 Sarapan
21 Siapa Wanita Itu ?
22 Trauma sama Wanita
23 Meminta Izin
24 Kotak Kue
25 Menginap bag. 1
26 Menginap bag. 2
27 Pesan Kakak ipar untuk Fino
28 Keraguan Ayah
29 Aneh tapi Nyata
30 Mencoba Bersikap Baik
31 Pulang untuk Berpamitan
32 Ciuman Pertamaku
33 Mengemas
34 Tempat Tidur Baru
35 Menikmati
36 Izin untuk Bekerja
37 Hanya Sekertaris ?
38 Perkenalan
39 Rencana Veronica
40 Cemburu ?
41 Bingung
42 Terungkap
43 Marah
44 Pengumuman
45 Malam Semakin Larut
46 Berjanjilah
47 Kasih Sayang Ibu Mertua
48 Canggung
49 Gosip
50 Khawatir
51 Peraturan Baru
52 Pengajuan Cuti ?
53 Foto
54 Penolakan
55 Amarah Fino
56 Pengakuan
57 Minta Maaf
58 Pengkhianatan dan Kekecewaan
59 Menyesal
60 Berbaikan
61 Pujian di Pagi Hari
62 Akhirnya Bulan Madu Juga
63 Gara-gara Abang Pempek bag. 1
64 Gara-gara Abang Pempek bag. 2
65 Laporan Restu
66 Kunjungan Besan
67 Berteman Diam-diam
68 My Little Prince
69 Menabrak
70 Bertemu Kembali
71 Memaksa
72 Penyelamat
73 Tukang Pijat Gratis
74 Kerugian Besar
75 Morning Sickness, Ngidam, Bawaan Orok ?
76 Berkata Jujur
77 Mesra
78 Memaafkan dan Melupakan
79 Temu Kangen
80 Tujuan yang Sama
81 Taman Bermain
82 Keguguran
83 Salah Sasaran
84 Merasa Bersalah
85 Menerima Takdir
86 Berkumpul
87 Suami atau Ibu Mertua ?
88 Menjenguk
89 Lebih Berhak
90 Menyerahkan Diri
91 Jangan Membenci
92 Mencoba Bunuh Diri
93 Masih Cinta
94 Konsekuensi
95 Pergi Jauh
96 Keputusan Dokter
97 Puasa
98 Merajuk
99 Makan Bakso Gratis
100 Hadiah
101 Suami Penghibur
102 Kecewa
103 Surprise yang Gagal
104 Mandi Bareng
105 Pembohong
106 Pesan Terakhir Ayah
107 Ikhlas
108 Kembali Bekerja
109 Pesta Penyambutan
110 Ingin Dipeluk
111 Budak Cinta
112 Wedding Anniversary
113 Pengalihan
114 Penculikan
115 Penculikan 2
116 Surat Penangkapan
117 Barter
118 Berkorban
119 Kabur
120 Berebut Setir
121 Rumah Sakit
122 Bukan Salah Siapapun
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Harapan yang lenyap
2
Wisuda
3
Kejutan
4
Pencarian
5
Pertengkaran
6
Kedatangan bag.1
7
Kedatangan bag.2
8
Perjodohan
9
Pertemuan
10
Wedding Organizer
11
Prewedding dan Cincin
12
Lulu Tidak Percaya
13
Pamit
14
Sebuah Rahasia
15
Menerima Kenyataan
16
Pernikahan
17
Malam yang Menyebalkan
18
Fino Meracau
19
Pagi yang Kikuk
20
Sarapan
21
Siapa Wanita Itu ?
22
Trauma sama Wanita
23
Meminta Izin
24
Kotak Kue
25
Menginap bag. 1
26
Menginap bag. 2
27
Pesan Kakak ipar untuk Fino
28
Keraguan Ayah
29
Aneh tapi Nyata
30
Mencoba Bersikap Baik
31
Pulang untuk Berpamitan
32
Ciuman Pertamaku
33
Mengemas
34
Tempat Tidur Baru
35
Menikmati
36
Izin untuk Bekerja
37
Hanya Sekertaris ?
38
Perkenalan
39
Rencana Veronica
40
Cemburu ?
41
Bingung
42
Terungkap
43
Marah
44
Pengumuman
45
Malam Semakin Larut
46
Berjanjilah
47
Kasih Sayang Ibu Mertua
48
Canggung
49
Gosip
50
Khawatir
51
Peraturan Baru
52
Pengajuan Cuti ?
53
Foto
54
Penolakan
55
Amarah Fino
56
Pengakuan
57
Minta Maaf
58
Pengkhianatan dan Kekecewaan
59
Menyesal
60
Berbaikan
61
Pujian di Pagi Hari
62
Akhirnya Bulan Madu Juga
63
Gara-gara Abang Pempek bag. 1
64
Gara-gara Abang Pempek bag. 2
65
Laporan Restu
66
Kunjungan Besan
67
Berteman Diam-diam
68
My Little Prince
69
Menabrak
70
Bertemu Kembali
71
Memaksa
72
Penyelamat
73
Tukang Pijat Gratis
74
Kerugian Besar
75
Morning Sickness, Ngidam, Bawaan Orok ?
76
Berkata Jujur
77
Mesra
78
Memaafkan dan Melupakan
79
Temu Kangen
80
Tujuan yang Sama
81
Taman Bermain
82
Keguguran
83
Salah Sasaran
84
Merasa Bersalah
85
Menerima Takdir
86
Berkumpul
87
Suami atau Ibu Mertua ?
88
Menjenguk
89
Lebih Berhak
90
Menyerahkan Diri
91
Jangan Membenci
92
Mencoba Bunuh Diri
93
Masih Cinta
94
Konsekuensi
95
Pergi Jauh
96
Keputusan Dokter
97
Puasa
98
Merajuk
99
Makan Bakso Gratis
100
Hadiah
101
Suami Penghibur
102
Kecewa
103
Surprise yang Gagal
104
Mandi Bareng
105
Pembohong
106
Pesan Terakhir Ayah
107
Ikhlas
108
Kembali Bekerja
109
Pesta Penyambutan
110
Ingin Dipeluk
111
Budak Cinta
112
Wedding Anniversary
113
Pengalihan
114
Penculikan
115
Penculikan 2
116
Surat Penangkapan
117
Barter
118
Berkorban
119
Kabur
120
Berebut Setir
121
Rumah Sakit
122
Bukan Salah Siapapun

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!