Menerima Kenyataan

"Ayah benar-benar keras kepala, padahal tadi pagi aku sudah melarangnya untuk pergi ke toko, tapi tetap saja pergi. Sekarang ayah jadi terbaring sakit seperti ini. Pokoknya besok dan sampai tiba hari pernikahanku ayah tidak akan aku izinkan untuk pergi ke toko. Ayah harus benar-benar istirahat total di rumah, agar kondisinya cepat pulih." keluh Alisya, ia tidak tega melihat ayahnya terbaring sakit.

Alisya keluar kamar untuk melihat kondisi ayahnya. Lalu ia mengetuk pintu kamar ayahnya, tapi tidak ada jawaban, sepertinya ayahnya sudah tidur. Karena penasaran, ia membuka pintu kamar ayahnya, sedikit mengintip, terlihat benar saja ayahnya sudah terlelap dalam tidurnya.

Semoga besok kondisi ayah membaik.

Setelah itu Alisya tiduran di sofa ruang tengah, menyalakan tv, namun tidak ada acara yang menarik. Lalu ia mencoba mengirim pesan pada Restu, ia ingin menanyakan sudah sampai mana persiapan acara pernikahannya dengan si manekin hidup itu, Mungkin ia bisa sedikit membantu.

"Selamat malam mas Restu, maaf mengganggu, ini aku Alisya."

"Malam. Ada yang bisa saya bantu Sya ?"

"Aku cuma mau nanya, sudah sejauh mana persiapan acara pernikahannya, mungkin ada yang bisa aku bantu mas ?"

"Tidak perlu Sya, semuanya sudah siap. Undangan sudah dicetak dan dibagikan, tinggal kamu mempersiapkan diri untuk acara resepsi nanti."

"Oh, baiklah kalau begitu. Terimakasih, mas Restu sudah banyak membantu."

"Itu sudah jadi tugas saya."

Syukurlah kalau semua sudah siap. Ternyata enak juga ya punya calon suami kaya raya. Semua tinggal terima beres, tak perlu lah bolak balik untuk cetak undangan, membagikan undangan, mencari-cari tempat untuk foto prewedding dan tempat untuk acara resepsi. Tapi tetap saja ada tidak enaknya juga kalau calon suaminya manekin hidup. Pasti saat malam pertama nanti aku hanya melamun sendiri di atas tempat tidur, atau bahkan di lantai karena mas Fino tidak mau berbagi tempat tidur denganku.

Karena saking sebalnya membayangkan itu. Alisya lebih masuk kamar dan tidur dari pada terus membayangkan hal-hal jekek yang akan menimpanya nanti.

***

Fino dan Restu sedang berada di ruang kerja di rumahnya. Mereka masih saja bekerja walaupun sudah berada di rumah. Nyonya Ambar merasa kesal melihat mereka berdua, ada di rumah bukannya istirahat atau bercengkrama, ini malah tetap bekerja.

Fino memperhatikan Restu yang sedari tadi memegang ponselnya, seperti sedang balas membalas pesan.

"Bukannya membantuku bekerja, kau malah asik dengan ponselmu." tegur Fino.

"Maaf, aku hanya membalas pesan dari calon istrimu." menyimpan ponselnya di meja.

"Siapa ?"

"Ya siapa lagi kalau bukan Alisya, dia kan calon istrimu sekarang." menggeleng tak percaya kalau Fino mempertanyakan hal itu.

"Untuk apa dia mengirim pesan padamu ? Jangan-jangan kau ada hubungan dengannya ?" desak Fino.

"Hei, apa yang ada di otakmu itu ? Mana mungkin aku ada hubungan dengan calon istri orang, lebih-lebih itu calon istrimu. Aku masih waras bro."

"Lalu ada urusan apa dia mengirim pesan padamu ?"

"Mengapa kau begitu perduli dengan pesan yang dia kirim ? Atau jangan-jangan kau mulai cemburu ya ?" ledek Restu. Fino tidak menjawabnya, ia kembali fokus pada pekerjaannya. "Ya ampun, aku hampir lupa." teriak Restu. Fino melirik dengan tatapan penuh tanya, tapi dengan sekejap ia kembali berpaling pada laptop di depannya. "Beni !" Fino semakin penasaran apa yang sebenarnya ingin dikatakan oleh Restu.

"Beni ? Ada apa dengannya ?"

"Beni itu, maksudku pak Herman adalah salah satu pasien Beni. Pasien penderita kanker." jelas Restu. Fino sedikit terhenyak. Ia sedang mencerna ucapan Restu barusan.

"Apa maksudmu ?"

"Iya pak Herman menderita kanker hati, Beni bilang kalau dia tidak akan bisa bertahan lama, karena kankernya sudah menjalar ke bagian organ lain."

Ya Tuhan, kasihan sekali Alisya.

Eh kenapa juga aku harus perduli pada wanita itu, dia kan bukan siapa-siapa aku. Dia hanya wanita yang dijodohkan denganku. Bukan wanita yang aku cintai. batin Fino membantah kalimat yang pertama ia ucapkan.

"Lalu, apakah wanita itu tahu kondisi ayahnya sekarang ?"

"Entahlah, aku belum mencari tahu soal itu, tapi sepertinya Alisya tidak mengetahui mengenai hal ini. Karena saat aku membuntuti pak Herman dari rumahnya, Alisya sempat melarang pak Herman untuk pergi ke toko, namun pak Herman mengatakan kalau dia baik-baik saja, lalu memaksakan diri pergi. Dan benar saja kejadian, kalau pak Herman pingsan di jalan saat hendak pulang ke rumahnya. Kemudian aku membawanya ke rumah sakit dan kebetulan Beni yang menanganinya." Restu menjelaskan panjang kali lebar informasi yang ia dapatkan hari ini. Namun Fino hanya menanggapinya dengan diam.

Karena pekerjaan nya sudah selesai, Restu pamit pada Fino. Fino hanya membalas dengan anggukkan. Lalu ia meninggalkan Fino yang masih terdiam setelah mendengar penjelasan tadi.

*Apa mungkin ini alasan pak Herman ingin aku tinggal di rumahnya, ia mencoba menutupi sakitnya itu dari Alisya. Ia ingin di akhir hidupnya tinggal bersama dan bahagia dengan anak bungsunya itu. Tapi kenapa harus menjodohkan dan menikahkannya dulu ? Padahal ia bisa tinggal bersama anaknya itu tanpa menghadirkan aku di sana. Atau itu keinginan terakhirnya, saat ia benar-benar harus pergi, ia akan lebih tenang karena sudah ada seseorang yang menjaga anak bungsunya itu.

Tuhan aku harus bagaimana ? Aku kasihan pada pak Herman, bagaimanapun juga ia seorang ayah, yang menginginkan kebahagian anaknya. tapi di samping itu semua, aku tidak bisa bersikap baik pada Alisya, aku tidak akan bisa menjaganya, hatiku masih sakit jika berurusan dengan seorang wanita. Apa aku bisa menerima kenyataan ini ? Kenyataan bahwa aku harus menikah, menyayangi dan memberi kebahagian pada seorang wanita dan juga ayahnya*.

Batin Fino berkecamuk, ia bingung harus bagaimana. Apa mungkin ia harus sedikit mengendorkan ego nya agar mau menerima kembali seorang wanita dalam hidupnya dan membiarkan wanita itu mengisi ruang di hatinya yang sudah kosong selama bertahun-tahun.

Terpopuler

Comments

Lenny Marlina

Lenny Marlina

Thor tolong donk pak herman bisa bertahan sampai alysya slsai menikah kasian pak herman harus ninggalin alysya scpat itu😭😭😭😭😭

2021-02-20

1

Imascimeong Cimeong

Imascimeong Cimeong

muvon dong fino

2020-11-05

0

Lilik Akhsina

Lilik Akhsina

antara suka an keraguan

2020-08-06

1

lihat semua
Episodes
1 Harapan yang lenyap
2 Wisuda
3 Kejutan
4 Pencarian
5 Pertengkaran
6 Kedatangan bag.1
7 Kedatangan bag.2
8 Perjodohan
9 Pertemuan
10 Wedding Organizer
11 Prewedding dan Cincin
12 Lulu Tidak Percaya
13 Pamit
14 Sebuah Rahasia
15 Menerima Kenyataan
16 Pernikahan
17 Malam yang Menyebalkan
18 Fino Meracau
19 Pagi yang Kikuk
20 Sarapan
21 Siapa Wanita Itu ?
22 Trauma sama Wanita
23 Meminta Izin
24 Kotak Kue
25 Menginap bag. 1
26 Menginap bag. 2
27 Pesan Kakak ipar untuk Fino
28 Keraguan Ayah
29 Aneh tapi Nyata
30 Mencoba Bersikap Baik
31 Pulang untuk Berpamitan
32 Ciuman Pertamaku
33 Mengemas
34 Tempat Tidur Baru
35 Menikmati
36 Izin untuk Bekerja
37 Hanya Sekertaris ?
38 Perkenalan
39 Rencana Veronica
40 Cemburu ?
41 Bingung
42 Terungkap
43 Marah
44 Pengumuman
45 Malam Semakin Larut
46 Berjanjilah
47 Kasih Sayang Ibu Mertua
48 Canggung
49 Gosip
50 Khawatir
51 Peraturan Baru
52 Pengajuan Cuti ?
53 Foto
54 Penolakan
55 Amarah Fino
56 Pengakuan
57 Minta Maaf
58 Pengkhianatan dan Kekecewaan
59 Menyesal
60 Berbaikan
61 Pujian di Pagi Hari
62 Akhirnya Bulan Madu Juga
63 Gara-gara Abang Pempek bag. 1
64 Gara-gara Abang Pempek bag. 2
65 Laporan Restu
66 Kunjungan Besan
67 Berteman Diam-diam
68 My Little Prince
69 Menabrak
70 Bertemu Kembali
71 Memaksa
72 Penyelamat
73 Tukang Pijat Gratis
74 Kerugian Besar
75 Morning Sickness, Ngidam, Bawaan Orok ?
76 Berkata Jujur
77 Mesra
78 Memaafkan dan Melupakan
79 Temu Kangen
80 Tujuan yang Sama
81 Taman Bermain
82 Keguguran
83 Salah Sasaran
84 Merasa Bersalah
85 Menerima Takdir
86 Berkumpul
87 Suami atau Ibu Mertua ?
88 Menjenguk
89 Lebih Berhak
90 Menyerahkan Diri
91 Jangan Membenci
92 Mencoba Bunuh Diri
93 Masih Cinta
94 Konsekuensi
95 Pergi Jauh
96 Keputusan Dokter
97 Puasa
98 Merajuk
99 Makan Bakso Gratis
100 Hadiah
101 Suami Penghibur
102 Kecewa
103 Surprise yang Gagal
104 Mandi Bareng
105 Pembohong
106 Pesan Terakhir Ayah
107 Ikhlas
108 Kembali Bekerja
109 Pesta Penyambutan
110 Ingin Dipeluk
111 Budak Cinta
112 Wedding Anniversary
113 Pengalihan
114 Penculikan
115 Penculikan 2
116 Surat Penangkapan
117 Barter
118 Berkorban
119 Kabur
120 Berebut Setir
121 Rumah Sakit
122 Bukan Salah Siapapun
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Harapan yang lenyap
2
Wisuda
3
Kejutan
4
Pencarian
5
Pertengkaran
6
Kedatangan bag.1
7
Kedatangan bag.2
8
Perjodohan
9
Pertemuan
10
Wedding Organizer
11
Prewedding dan Cincin
12
Lulu Tidak Percaya
13
Pamit
14
Sebuah Rahasia
15
Menerima Kenyataan
16
Pernikahan
17
Malam yang Menyebalkan
18
Fino Meracau
19
Pagi yang Kikuk
20
Sarapan
21
Siapa Wanita Itu ?
22
Trauma sama Wanita
23
Meminta Izin
24
Kotak Kue
25
Menginap bag. 1
26
Menginap bag. 2
27
Pesan Kakak ipar untuk Fino
28
Keraguan Ayah
29
Aneh tapi Nyata
30
Mencoba Bersikap Baik
31
Pulang untuk Berpamitan
32
Ciuman Pertamaku
33
Mengemas
34
Tempat Tidur Baru
35
Menikmati
36
Izin untuk Bekerja
37
Hanya Sekertaris ?
38
Perkenalan
39
Rencana Veronica
40
Cemburu ?
41
Bingung
42
Terungkap
43
Marah
44
Pengumuman
45
Malam Semakin Larut
46
Berjanjilah
47
Kasih Sayang Ibu Mertua
48
Canggung
49
Gosip
50
Khawatir
51
Peraturan Baru
52
Pengajuan Cuti ?
53
Foto
54
Penolakan
55
Amarah Fino
56
Pengakuan
57
Minta Maaf
58
Pengkhianatan dan Kekecewaan
59
Menyesal
60
Berbaikan
61
Pujian di Pagi Hari
62
Akhirnya Bulan Madu Juga
63
Gara-gara Abang Pempek bag. 1
64
Gara-gara Abang Pempek bag. 2
65
Laporan Restu
66
Kunjungan Besan
67
Berteman Diam-diam
68
My Little Prince
69
Menabrak
70
Bertemu Kembali
71
Memaksa
72
Penyelamat
73
Tukang Pijat Gratis
74
Kerugian Besar
75
Morning Sickness, Ngidam, Bawaan Orok ?
76
Berkata Jujur
77
Mesra
78
Memaafkan dan Melupakan
79
Temu Kangen
80
Tujuan yang Sama
81
Taman Bermain
82
Keguguran
83
Salah Sasaran
84
Merasa Bersalah
85
Menerima Takdir
86
Berkumpul
87
Suami atau Ibu Mertua ?
88
Menjenguk
89
Lebih Berhak
90
Menyerahkan Diri
91
Jangan Membenci
92
Mencoba Bunuh Diri
93
Masih Cinta
94
Konsekuensi
95
Pergi Jauh
96
Keputusan Dokter
97
Puasa
98
Merajuk
99
Makan Bakso Gratis
100
Hadiah
101
Suami Penghibur
102
Kecewa
103
Surprise yang Gagal
104
Mandi Bareng
105
Pembohong
106
Pesan Terakhir Ayah
107
Ikhlas
108
Kembali Bekerja
109
Pesta Penyambutan
110
Ingin Dipeluk
111
Budak Cinta
112
Wedding Anniversary
113
Pengalihan
114
Penculikan
115
Penculikan 2
116
Surat Penangkapan
117
Barter
118
Berkorban
119
Kabur
120
Berebut Setir
121
Rumah Sakit
122
Bukan Salah Siapapun

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!