Tanggal 5 bulan 5, tanggal yang cantik untuk hari pernikahan. Tapi bukan pernikahan seperti ini yang Alisya harapkan. Pernikahan idaman seorang wanita ialah pernikahan yang dilandasi rasa cinta dan sayang dari kedua calon mempelai. Mencintai dan dicintai, itulah yang ada dalam bayangan Alisya ketika terucap kata "pernikahan".
Alisya sudah berdiri di samping seorang pria tampan berjas putih yang tersenyum ceria saat berhadapan dengan para tamu. Namun selalu memasang wajah dingin saat bertatapan dengannya. Ya.. ia sudah sah menjadi istri dari seorang Fino Rahadi Tjipta, pengusaha kaya raya, penerus perusahaan besar, Karya Tjipta Group.
Keluarga Alisya terlihat bahagia dan menikmati acara ini. Ia ikut bahagia melihatnya walau sebenarnya hatinya hancur karena ini bukan pernikahan impiannya. Saat membayangkan masa depannya bersama si manekin hidup ini, rasanya ingin ia berlari sejauh mungkin hingga ia takkan pernah kembali bertemu dengannya.
"Jangan membuatku malu. Tegakkan kepalamu !" ucap pria yang kini telah menjadi suamiku, saat ia menoleh pada Alisya yang tengah menunduk sedih.
Alisya mengikuti perintahnya tanpa bantahan. Lalu tersenyum pada tamu yang masih saja berdatangan.
Kemudian Fino meninggalkan Alisya sendirian di pelaminan, ia berjalan menghampiri teman-temannya yang baru datang.
Banyak sekali sih tamunya, segini masih siang, sorenya belum, apalagi malam. Aku sudah bosan harus berpura-pura tersenyum seperti ini. Rasanya ingin sekali pulang dan merebahkan badan ini di atas tempat tidur.
Pandangan Alisya berkeliling pada semua tamu yang tengah menikmati hidangan. Mereka terlihat sangat menikmati suasana pesta.
Alisya terkejut saat tak sengaja bersitatap dengan seorang wanita cantik yang duduk berkerumun dengan tamu wanita lain di meja paling ujung dekat taman. Ia menatap Alisya tajam, sekilas terlihat aura kebencian dari mata wanita itu saat menatap Alisya.
Alisya buru-buru memalingkan pandangannya ke arah lain.
Siapa dia ? Kenapa menatapku seperti itu ? Seperti aku ini musuh perangnya saja. Aku jadi sedikit bergidik dibuatnya.
"Alisya." suara panggilan Lulu membuat Alisya terjaga. "Selamat ya sayang atas pernikahannya, semoga kamu bahagia." pelukan hangat diberikan oleh Lulu pada Alisya. Ia ikut bahagia atas pernikahan Alisya tapi ada sedikit kekhawatiran dalam dirinya, karena ia tahu kalau ini bukanlah keinginan Alisya.
"Makasih ya, kamu dan Rehan sudah mau datang ke sini." Alisya tersenyum ceria di hadapan Lulu, agar Lulu tak merasa khawatir terus-menerus.
"Papa, mama dan Mona juga ikut kok. Itu mereka dibelakang." ucap Lulu menunjuk ke arah Papa, mama dan adiknya yang sedang berbincang dengan ayah.
"Terimakasih, aku senang kalian semua datang ke sini." ucap Alisya tersenyum haru karena tidak menyangka kalau papa dan mama nya Lulu menyempatkan hadir di acara pernikahannya ini, padahal mereka orang yang sibuk.
***
"Aku bosan dengan pesta ini." ucap Fino pada Restu.
"Jangan seperti itu, kau akan membuat ibumu kecewa, jika nekat untuk pergi dari pesta ini."
"Bodoh. Siapa juga yang akan pergi meninggalkan pesta. Aku hanya ingin mengadakan pesta lain malam ini di tempat biasa."
"Baiklah, akan aku urus semuanya. Tapi bagaimana dengan Alisya ? Apa kau akan membiarkannya pulang sendirian ?."
"Tidak, dia akan ikut bersama kita."
"Ikut ? Apa maksudmu ?"
"Ya dia akan ikut, tapi biarkan dia tetap berada di mobil sampai kita selesai dengan pestanya, hahaha. Setelah itu baru kita bawa dia pulang ke rumah." tawa Fino tidak terlalu keras, sehingga tidak ada yang menoleh memperhatikan.
"Kau sudah gila !" Hanya tawa Fino yang menjawab ucapan Restu, lalu ia berjalan kembali ke pelaminan.
Dia benar-benar sudah gila. Restu.
***
Hari sudah mulai sore, Herman dan kedua anaknya pamit untuk pulang duluan, karena malam ini Alisya akan pulang ke rumah Fino, jadi mereka meninggalkannya di sini bersama mama dan papa mertuanya.
"Kami pulang ya Sya, kamu baik-baik di rumah baru ya." ucap Nisa. Alisya memeluknya erat, enggan rasanya melepas kepulangan mereka.
Tapi Nisa memberi isyarat kalau ia tidak boleh seperti ini, sekarang ia sudah jadi istri orang, jadi keluarga pun tidak berhak untuk apapun. Alisya mengangguk sembari melepas pelukannya.
"Jaga diri baik-baik ya Sya." ucap Malik, menepuk pelan bahu Alisya. Alisya tersenyum pasrah.
"Maafkan ayah ya nak, ayah sudah membuatmu susah." bisik Herman, saat Alisya berada dalam pelukannya.
Alisya menggeleng. Ia berkata kalau ia baik-baik saja, ia ikhlas menerima semua ini, asal ayahnya bahagia. Herman tersenyum pilu, seperti tak rela meninggalkan Alisya sendirian di sini.
Tapi itu harus beliau lakukan, karena sekarang Alisya sudah bersama keluarga barunya, beliau yakini akan memperlakukan Alisya dengan baik. Semoga saja.
Kemudian Herman dan kedua anaknya pamit pada nyonya Ambar dan tuan Eko yang berdiri tidak jauh dari tempat Alisya. Mereka bersalaman, kedua mertua Alisya terlihat sangat ramah pada keluarganya. Lalu Fino menghampiri mereka, ia mencium punggung tangan ayah mertuanya dengan lembut, sudah seperti kepada ayahnya sendiri. Dari wajahnya tidak tersirat kebencian pada keluarga Alisya, malah ia bersikap sangat ramah pada mereka. Alisya bersyukur untuk itu. Biarlah ia bersikap dingin padanya, asal Fino baik pada keluarganya.
Setelah itu Alisya melihat mereka berjalan keluar gedung, meninggalkannya sendiri di sini bersama keluarga barunya. Ia menetap nanar kepergian kekuarganya, tak terasa air matanya menetes, namun dengan segera ia menghapusnya. Ia tidak mau terlihat lemah di hadapan si manekin hidup. Ia harus kuat menjalani hidup barunya. Walaupun untuk sekarang ia harus tinggal di rumah mertuanya, entah akan terasa bahagia atau tersiksa.
Tapi tetap saja nanti ia akan kembali ke rumahnya sendiri. Ia akan kembali bahagia tinggal bersama ayahnya di sana, dan mungkin si manekin hidup itu yang akan tersiksa, karena ikut hidup dalam kesederhanaan bersama Alisya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Yeyen Dhevan
hehehw
2020-08-03
3
Lisa Sasmiati
selamat ya alisha......kau pasti kuat menghadapinya...semangat...
2020-07-29
1
Herlina Lina
ktx tnggl drmh bapakx knp drmh suami lg
2020-07-13
5