Kedatangan bag.2

"Anak pertama ?" Nisa mengernyitkan dahi.

Herman masih terlihat tenang, namun seperti sedang mengingat-ingat, apakah dulu istrinya pernah membicarakan hal ini padanya.

"Iya anak pertama mbak, apa ada sesuatu ?" tanya bu Ambar pura-pura tidak tahu, padahal ia sudah mengetahui semua hal ini dan berharap Suherman tidak menolak perjodohan ini dan mengganti dengan anak bungsunya.

"Saya anak pertama dari pak Suherman dan saya sudah menikah, bahkan kami sudah memiliki anak." jawab Nisa sedikit tegas, karena ia tak terima masalah perjodohan ini. Bu Ambar seperti mengada-ada, bertemu saja baru sekarang ini, pakai bawa-bawa nama ibu segala lagi, keluh Nisa dalam hati.

"Oh maaf, saya tidak mengetahui hal itu. Saya tidak memaksa juga, saya hanya ingin menepati janji saya kepada mendiang Ibu Ayu. Tapi jika anaknya sudah menikah, ya tidak apa-apa, anggap saja perjanjian ini tidak pernah ada." ucap bu Ambar pasrah, walaupun ia masih berharap Suherman angkat bicara dan memberi solusi seperti yang ia inginkan.

"Sebentar bu, sepertinya dulu istri saya pernah membicarakan hal ini, saat dia akan melahirkan anak kami yang ketiga. Tapi waktu itu saya tidak terlalu menghiraukannya, karena saya hanya memikirkan keselamatannya, dia sedang menahan rasa sakit, kehamilannya cukup beresiko, sampai akhirnya dia kehilangan nyawa sesaat setelah anak kami lahir." ucap Suherman lirih, karena sebenarnya ia enggan menceritakan hal paling menyakitkan dalam hidupnya, kehilangan orang yang paling ia cintai. Nisa meneteskan air mata mendengar ayah bercerita mengenai ibunya, lalu ia mengelus-elus punggung ayahnya.

Bu Ambar ikut merasakan kesedihan yang dialami pak Suherman, ia tak kuasa membendung air matanya. "Saya turut bersedih atas kepergian ibu Ayu, beliau orang baik pasti mendapatkan tempat yang istimewa di sisi Sang Pencipta."

"Iya terimakasih bu Ambar." ucap Suherman. "O iya, soal perjodohan ini bagaimana kalau kita lanjutkan saja, ini sebagai permintaan maaf saya juga terhadap mendiang istri saya karena waktu itu saya tidak menghiraukannya. Saya masih memiliki satu anak perempuan, dia berusia 22tahun, baru saja di wisuda. Jika bu Ambar berkenan saya akan menjodohkannya dengan anak ibu." ucap Suherman tanpa ragu. Bu Ambar mengernyitkan dahi.

"Maksud ayah apa ?" ucap Nisa tak percaya dengan apa yang diucapkan ayahnya barusan. Sebelum ayahnya menjawab, ia kembali bertanya. "Ayah ingin menjodohkan Alisya dengan anaknya bu Ambar ?" Ayah mengangguk tersenyum.

"Bagaimana bu ?" tanya Suherman lagi.

"Kalau saya setuju setuju saja pak, saya malah senang jadi tali silaturahmi kita tidak akan terputus. Tapi bagaimana dengan anak bapa, apa dia akan setuju ?" Bu Ambar sedikit ragu, karena ia belum bicara mengenai umur anaknya yang sudah tidak muda lagi.

"Itu biar jadi urusan saya bu, nanti saya akan meyakinkannya." jawab Suherman sambil tersenyum yakin.

"Tapi maaf sebelumnya, anak saya sudah tidak muda lagi pak, usianya sudah akan menginjak 32tahun. Dia seorang pekerja keras, dia terlalu fokus pada pekerjaannya sehingga tidak memikirkan kehidupan pribadinya." Bu Ambar tambah ragu setelah bicara seperti itu.

"Itu tidak jadi masalah bu, malah lebih bagus, karena dia pasti lebih dewasa. Tapi saya punya satu permintaan."

"Apa itu pa ?" tanya bu Ambar penasaran.

"Setelah mereka menikah, saya ingin mereka tinggal di rumah ini bersama saya."

"Baiklah, nanti saya akan bicarakan ini pada anak saya."

Setelah perbincangan perjodohan ini selesai, Bu Ambar dan Restu pamit pulang. Mereka sepakat perjodohan resmi dengan mendatangkan Fino dan Alisya akan dilaksanakan besok malam di rumah ini. Sekalian membahas waktu yang tepat untuk acara pernikahannya.

Tak lama setelah kepulangan Bu Ambar dan Restu, Malik datang dengan membawa roti bakar dan martabak. Ia langsung duduk di depan ayah dan Nisa yang masih berbincang-bincang soal perjodohan besok. Tapi Ia heran kenapa ada 4 gelas di sini, apa tadi saat aku pergi ada tamu yang datang, pikirnya. "Abis ada tamu bukan kak ?" tanya Malik pada Nisa yang sekarang sudah melahap roti bakar di depannya.

"Iya." jawab Nisa singkat. Lalu beranjak dari kursinya untuk memanggil suaminya di kamar.

"Siapa yah ?" tanya Malik pada Herman.

"Sebentar, tunggu Dul dulu, ayah akan menceritakan semuanya nanti."

"Baik yah." ucap Malik sembari memasukan potongan martabak yang tadi dibelinya.

Setelah Dul bergabung, Herman menceritakan semuanya. Mulai dari maksud kedatangan Bu Ambar, alasan menjodohkan Alisya dan penyakit yang sedang di deritanya. Malik dan Dul kaget setelah mendengar semuanya, Nisa mulai terisak, Dul memeluknya erat, menenangkan istrinya yang terpukul atas berita buruk ini.

"Kenapa ayah baru cerita sekarang, kalau ayah mengidap penyakit ini ?" tanya Malik dengan hati pilu. Ia tidak menangis tapi hatinya hancur mendengar ayahnya mengidap kanker hati stadium lanjut.

"Ayah tidak ingin membuat kalian cemas, ayah baik-baik saja sekarang. Ayah masih sehat, ayah masih bisa jaga toko." ucap Herman tersenyum memberi semangat pada anaknya. "Tapi ayah mohon jangan beri tahu Alisya dulu, saat tiba waktunya nanti, ayah sendiri yang akan bicara padanya."

"Tapi kenapa dia tidak diberi tahu yah ? dia pasti bingung kenapa ayah tiba-tiba akan menjodohkannya." ucap Malik.

"Jika ayah memberitahunya, dia pasti tidak akan mau dijodohkan, dia pasti ingin menjaga ayah, mengurus ayah sampai ayah sembuh tanpa memikirkan dirinya sendiri. Ayah akan berusaha menjelaskan bahwa perjodohan ini adalah perjanjian mendiang ibu kalian di masa lalu. Dia pasti percaya dan mau menerimanya. Walaupun ayah yakin dia pasti kecewa pada ayah, tapi ini yang terbaik untuknya. Agar setelah ayah pergi nanti, sudah ada seseorang yang menjaganya." ucap Herman tersenyum, berusaha selalu tegar di depan anak-anaknya.

"Tapi yah, kan masih ada aku yang bisa menjaga Alisya." tukas Malik.

"Cepat atau lambat kamu akan menemukan jodohmu, kamu akan memiliki dunia baru. Dan setelah menikah nanti, kamu tidak bisa terus menerus mengurusi adikmu. Kamu punya keluarga sendiri yang harus lebih kamu perhatikan." ucap Herman mengingatkan Malik bahwa dirinya juga harus segera mencari jodoh. Malik mengangguk. "Sebelumnya ayah minta maaf sama kamu, ayah tidak bermaksud melangkahimu dengan menikahkan Alisya terlebih dulu, tapi ayah hanya tidak ingin Alisya pergi dari rumah ini, ayah ingin dia menemani ayah sampai tiba waktunya untuk ayah pergi."

"Ayaahhh." rengek Nisa lalu memeluk Herman. "Ayah jangan bicara seperti itu."

"Iya yah Malik mengerti. Malik tidak keberatan dengan keputusan ayah menjodohkan Alisya, mungkin ini sudah jalannya, jalan yang terbaik untuk kita semua." Malik tersenyum. "Semoga saja di pernikahan Alisya nanti Malik bertemu dengan jodoh Malik." ujar Malik sambil terkekeh. Membuat ayah dan Bang Dul menggelengkan kepala sambil tersenyum. Nisa segera melepas pelukannya dari ayah lalu mencoba memukul Malik karena sudah merusak suasana sedihnya.

"Kamu ini ! Dalam keadaan seperti ini masih sempat-sempatnya bercanda !" keluh Nisa sembari memukul Malik dengan bantal kursi. Malik malah semakin terkekeh. Herman tersenyum melihat tingkah kedua anaknya ini yang susah sekali untuk akur.

Malik senang bisa melihat ayah tersenyum seperti ini, walaupun Malik tahu ayah sedang berusaha menahan rasa sakit itu. Ayah tidak sendirian. Malik, Alisya, kak Nisa dan Bang Dul ada untuk menemani ayah, kami akan berusaha membuat ayah selalu tersenyum walaupun untuk waktu yang singkat ini, gumam Malik dalam hati.

Terpopuler

Comments

Lilan Dewy

Lilan Dewy

mengandunh bawang...

2021-11-06

0

Fahad Dom

Fahad Dom

yeee
like yg ke seribuuuu

2021-04-02

0

Nok Hasanah

Nok Hasanah

terharu

2020-12-08

0

lihat semua
Episodes
1 Harapan yang lenyap
2 Wisuda
3 Kejutan
4 Pencarian
5 Pertengkaran
6 Kedatangan bag.1
7 Kedatangan bag.2
8 Perjodohan
9 Pertemuan
10 Wedding Organizer
11 Prewedding dan Cincin
12 Lulu Tidak Percaya
13 Pamit
14 Sebuah Rahasia
15 Menerima Kenyataan
16 Pernikahan
17 Malam yang Menyebalkan
18 Fino Meracau
19 Pagi yang Kikuk
20 Sarapan
21 Siapa Wanita Itu ?
22 Trauma sama Wanita
23 Meminta Izin
24 Kotak Kue
25 Menginap bag. 1
26 Menginap bag. 2
27 Pesan Kakak ipar untuk Fino
28 Keraguan Ayah
29 Aneh tapi Nyata
30 Mencoba Bersikap Baik
31 Pulang untuk Berpamitan
32 Ciuman Pertamaku
33 Mengemas
34 Tempat Tidur Baru
35 Menikmati
36 Izin untuk Bekerja
37 Hanya Sekertaris ?
38 Perkenalan
39 Rencana Veronica
40 Cemburu ?
41 Bingung
42 Terungkap
43 Marah
44 Pengumuman
45 Malam Semakin Larut
46 Berjanjilah
47 Kasih Sayang Ibu Mertua
48 Canggung
49 Gosip
50 Khawatir
51 Peraturan Baru
52 Pengajuan Cuti ?
53 Foto
54 Penolakan
55 Amarah Fino
56 Pengakuan
57 Minta Maaf
58 Pengkhianatan dan Kekecewaan
59 Menyesal
60 Berbaikan
61 Pujian di Pagi Hari
62 Akhirnya Bulan Madu Juga
63 Gara-gara Abang Pempek bag. 1
64 Gara-gara Abang Pempek bag. 2
65 Laporan Restu
66 Kunjungan Besan
67 Berteman Diam-diam
68 My Little Prince
69 Menabrak
70 Bertemu Kembali
71 Memaksa
72 Penyelamat
73 Tukang Pijat Gratis
74 Kerugian Besar
75 Morning Sickness, Ngidam, Bawaan Orok ?
76 Berkata Jujur
77 Mesra
78 Memaafkan dan Melupakan
79 Temu Kangen
80 Tujuan yang Sama
81 Taman Bermain
82 Keguguran
83 Salah Sasaran
84 Merasa Bersalah
85 Menerima Takdir
86 Berkumpul
87 Suami atau Ibu Mertua ?
88 Menjenguk
89 Lebih Berhak
90 Menyerahkan Diri
91 Jangan Membenci
92 Mencoba Bunuh Diri
93 Masih Cinta
94 Konsekuensi
95 Pergi Jauh
96 Keputusan Dokter
97 Puasa
98 Merajuk
99 Makan Bakso Gratis
100 Hadiah
101 Suami Penghibur
102 Kecewa
103 Surprise yang Gagal
104 Mandi Bareng
105 Pembohong
106 Pesan Terakhir Ayah
107 Ikhlas
108 Kembali Bekerja
109 Pesta Penyambutan
110 Ingin Dipeluk
111 Budak Cinta
112 Wedding Anniversary
113 Pengalihan
114 Penculikan
115 Penculikan 2
116 Surat Penangkapan
117 Barter
118 Berkorban
119 Kabur
120 Berebut Setir
121 Rumah Sakit
122 Bukan Salah Siapapun
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Harapan yang lenyap
2
Wisuda
3
Kejutan
4
Pencarian
5
Pertengkaran
6
Kedatangan bag.1
7
Kedatangan bag.2
8
Perjodohan
9
Pertemuan
10
Wedding Organizer
11
Prewedding dan Cincin
12
Lulu Tidak Percaya
13
Pamit
14
Sebuah Rahasia
15
Menerima Kenyataan
16
Pernikahan
17
Malam yang Menyebalkan
18
Fino Meracau
19
Pagi yang Kikuk
20
Sarapan
21
Siapa Wanita Itu ?
22
Trauma sama Wanita
23
Meminta Izin
24
Kotak Kue
25
Menginap bag. 1
26
Menginap bag. 2
27
Pesan Kakak ipar untuk Fino
28
Keraguan Ayah
29
Aneh tapi Nyata
30
Mencoba Bersikap Baik
31
Pulang untuk Berpamitan
32
Ciuman Pertamaku
33
Mengemas
34
Tempat Tidur Baru
35
Menikmati
36
Izin untuk Bekerja
37
Hanya Sekertaris ?
38
Perkenalan
39
Rencana Veronica
40
Cemburu ?
41
Bingung
42
Terungkap
43
Marah
44
Pengumuman
45
Malam Semakin Larut
46
Berjanjilah
47
Kasih Sayang Ibu Mertua
48
Canggung
49
Gosip
50
Khawatir
51
Peraturan Baru
52
Pengajuan Cuti ?
53
Foto
54
Penolakan
55
Amarah Fino
56
Pengakuan
57
Minta Maaf
58
Pengkhianatan dan Kekecewaan
59
Menyesal
60
Berbaikan
61
Pujian di Pagi Hari
62
Akhirnya Bulan Madu Juga
63
Gara-gara Abang Pempek bag. 1
64
Gara-gara Abang Pempek bag. 2
65
Laporan Restu
66
Kunjungan Besan
67
Berteman Diam-diam
68
My Little Prince
69
Menabrak
70
Bertemu Kembali
71
Memaksa
72
Penyelamat
73
Tukang Pijat Gratis
74
Kerugian Besar
75
Morning Sickness, Ngidam, Bawaan Orok ?
76
Berkata Jujur
77
Mesra
78
Memaafkan dan Melupakan
79
Temu Kangen
80
Tujuan yang Sama
81
Taman Bermain
82
Keguguran
83
Salah Sasaran
84
Merasa Bersalah
85
Menerima Takdir
86
Berkumpul
87
Suami atau Ibu Mertua ?
88
Menjenguk
89
Lebih Berhak
90
Menyerahkan Diri
91
Jangan Membenci
92
Mencoba Bunuh Diri
93
Masih Cinta
94
Konsekuensi
95
Pergi Jauh
96
Keputusan Dokter
97
Puasa
98
Merajuk
99
Makan Bakso Gratis
100
Hadiah
101
Suami Penghibur
102
Kecewa
103
Surprise yang Gagal
104
Mandi Bareng
105
Pembohong
106
Pesan Terakhir Ayah
107
Ikhlas
108
Kembali Bekerja
109
Pesta Penyambutan
110
Ingin Dipeluk
111
Budak Cinta
112
Wedding Anniversary
113
Pengalihan
114
Penculikan
115
Penculikan 2
116
Surat Penangkapan
117
Barter
118
Berkorban
119
Kabur
120
Berebut Setir
121
Rumah Sakit
122
Bukan Salah Siapapun

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!