Sudah hampir pukul 4 sore. Waktunya sholat Ashar bagi Emma. Setelah pamit pada kakaknya, ia pun bergegas pergi kekamarnya.
Emma terkejut ketika selesai berwudhu Diego muncul dibalik pintu kamarnya yang memang jarang ia kunci.
"Kak Diego?"
"Boleh minta tolong lagi?" kata Diego dengan suara pelan membuat Emma berdebar.
"Apa, kak?"
"Tolong perhatikan wudhu-ku ya? Kalau salah, kamu langsung tegur kakak!"
Emma termangu. Ia hanya terdiam melihat Diego masuk kamar dan bergegas kekamar mandinya. Memperhatikan satu persatu urutan wudhu Diego yang masih terlihat kaku dan banyak berfikir. Emma kagum dalam diam.
Apakah kak Diego sudah mengucapkan dua kalimat syahadat pertanda ia telah mualaf? Emma hanya membathin dalam hati.
Wajah tampan Diego lebih bersinar karena percikan air wudhunya. Emma menelan ludah karena saking terpukaunya.
"Terima kasih ya, dex! Sttt... Jangan bilang siapa-siapa ya, Emma? Ini rahasia kita berdua." bisiknya langsung pergi keluar kamar Emma menuju kamarnya sendiri.
Emma tersenyum. Mungkinkah seorang gadis muslim telah membuat hati kakak tertuanya yang dingin dan angker itu telah berubah sikap. Who knows? Emma bersyukur Allah mengetuk hati kak Diego menjadi manusia yang beriman. Subhanallah!
Emma sholat dengan khusu'nya. Mendoakan agar tuan dan nyonya, kedua orangtua angkatnya itu diampuni segala dosanya dan ditempatkan Allah ditempat yang indah. Meski ia tak satu akidah, tapi Emma yakin, Allah Maha Mendengar doa hamba-hamba-Nya.
Tuan Karim dan Nyonya Farida adalah orangtua yang telah mengangkatnya anak dan membawanya kekehidupan yang tak pernah Emma bayangkan sebelumnya. Meski tak seindah khayalannya, tapi Emma mensyukuri itu karena terhindar dari kemiskinan yang bisa saja membuatnya menjadi anak jalanan yang tak tahu rimba tujuan hidupnya.
Bahkan hanya untuk sesuap nasi pengganjal lapar pun, begitu banyak anak yatim piatu yang tidak bisa mendapatkannya hingga mereka harus melakukan tindak kejahatan lainnya seperti mencuri dan menipu orang dengan derita hidupnya.
Mirisnya! Emma bersyukur tidak menjadi seperti itu, karena tuan dan nyonya. Untuk itu sudah kewajibannyalah mendoakan kedua orangtua angkatnya yang kini telah tiada itu.
Bukankah doa anak sholehlah yang bisa meringankan beban dosa orangtua yang telah meninggal dunia? Emma selalu ingat kata-kata itu sejak masih balita.
Emma memegang teguh rahasia kak Diego. Hingga hari berganti hari dan minggu berganti minggu.
Semua kakaknya yang laìnnya pun terlihat telah berubah. Kak Roman, semakin pendiam dan jarang bicara. Ia lebih sering tidur disasana tempatnya berlatih kickboxing.
Begitu juga kak Excel. Terlihat lebih kurus mungkin banyak tugas sekolah dan fikiran juga.
Rimba terlihat lebih kusam karena sengaja membiarkan rambut ikalnya gondrong memanjang.
Mereka memang rata-rata sekolah disekolah Internasional yang tidak terlalu ketat aturannya hingga bebas lebih leluasa.
Emma rindu masa-masa kecilnya yang dulu. Meski kakak-kakaknya terkesan jahat dan jahil kecuali Excel, tapi Emma senang menjalaninya. Karena mereka masih sering bersama. Berkumpul bersama dan mengolok-oloknya bersama.
Tidak seperti sekarang ini. Semua dengan kesibukan masing-masing bahkan mungkin menyibukkan guna menghilangkan kesedihan hati mereka sendiri karena pada kenyataannya kini tidak ada lagi omelan maminya dan teriakan tegas papinya.
Meski pak Hamzah memberi mereka semua fasilitas nyaris sama seperti papi mami, tapi tetaplah tidak sama.
Emma merasa sedih dan kesepian. Meski pak Hamzah memasukkannya kursus menjahit dan mendesain pakaian. Meski perlahan ia tumbuh menjadi gadis muda nan cantik berusia 16 tahun. Meski kini hampir setiap saat kakak-kakaknya terpesona menatap wajah cantiknya bila tengah duduk berhadapan dimeja makan.
Emma tidak merasakan kebahagiaan dan kehangatan yang dulu lagi. Ketika nyonya Farida yang suka sekali membentaknya, dan tuan Karim yang menatap tajam matanya ketika tengah marah. Emma lebih menyukai masa-masa itu.
💞Bersambung💞
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Rina Rizky
siapakah yg jd jodohnya emma? diego kah..? atau excel..
2021-07-13
3