Matahari bersinar malu-malu. Cahayanya masuk menerobos jendela kaca kamar Emma yang tiada bergorden itu.
Membuat gadis mungil itu menggeliat merasakan hangatnya mentari pagi yang menyentuh kulit halusnya.
"Ckckck..... Enak sekali nona muda ini tidurnya! Bangun!!! Bangun!!!!"
"Mami!" Emma bangun segera. Kaget sekali ketika penggaris kayu yang besar itu menempel dipaha kecilnya. Cukup pedas terasa akibat gebukan ibu Farida.
"Mami, mami!!! Tidak ada mami disini! Panggil aku NYONYA! Paham?"
"Ma ma baik Nyo..nya!"
"Bangun! Ikuti aku! Cepat!! Kalau tidak, kayu ini akan lebih keras memukulmu!"
Emma tergopoh-gopoh mengikuti Ibu Farida yang berjalan cepat didepannya.
"Tugasmu setiap pagi adalah membuatkan semua tuan muda segelas susu. Masak airnya dahulu! Direbus! Jangan pakai air panas yang di dispenser. Karena semua putraku pasti akan tahu, kalau susunya dibuat dari air dispenser! Mengerti?"
"Emma tidak bisa menyalakan kompor, Nyonya!"
"Apa???? Umur 8 tahun tidak bisa menyalakan kompor? Apa saja yang kau pelajari dirumah panti asuhan, hei nona manja?"
Emma hanya menunduk dengan airmata berlinang. Perutnya keroncongan, tapi ibu angkatnya justru menatarnya dengan kejam. Jangankan sepiring nasi goreng untuk sarapan, segelas air putih pun belum masuk melewati kerongkongannya pagi ini.
"Jangan menangis! Ikuti aku!! Nih, nih.... nih perhatikan caranya menyalakan kompor gas!"
Cetek... Cetrek....
"Nih, nih lihat pakai matamu, Emma! Fokus!!!"
Berkali-kali nyonya Farida mencubit lengan Emma. Membuat gadis kecil itu meringis menahan sakit dan airmata.
Hingga akhirnya setelah setengah jam, Emma berhasil juga menyalakan kompor gas sendiri.
"Masak air! Ambil airnya dari sini! Hei bodoh! Jangan pakai gula!! Ya ampuuuun.... bodohnya kau ini! Haish, rugi aku mengadopsimu jika begini! Hhhh.....!"
"Oya! Tugasmu juga membangunkan Diego, Roman, Excel juga Rimba setiap pagi mulai besok! Ingat! Kamu harus bangun lebih pagi! Setelah kamu membuat susu dan menaruhnya dimeja makan, cepat bangunkan mereka!"
Emma meloncat ketakutan. Ketika nyonya Farida menggebrak meja kompor dengan penggaris kayu yang ada ditangannya.
Gadis kecil itu segera bergegas menaiki anak tangga yang megah bertilamkan permadani berwarna merah marun dengan pinggiran benang emas itu.
"Emmaaaaaaa!!!"
Emma kembali tersentak. Mendengar lagi teriakan nyonya Farida yang bagaikan auman singa.
"Ah, iya nyonyaaaaa!?"
Kaki kecilnya kembali turun, menapaki anak tangga yang tadi telah ia jangkau.
"Anak bodoh! Aku belum selesai menerangkan, kau sudah terbang melesat seperti busur panah!"
Cetak.
Dahi Emma memerah panas seketika. Nyonya Farida menyentilnya tanpa perasaan.
"Itu tugasmu mulai besok! Sekarang, bawa susu-susu ini ke meja makan! Tapi sebelum itu, pastikan dulu keadaan meja dalam keadaan bersih tak ada piring atau gelas kotor! Lalu lap dengan lap bersih setelah kau semprot cairan pembersih kaca yang ada disudut jendela. Mengerti?"
"I iya nyonya!"
Emma membawa beberapa gelas berisi susu yang tadi ia buat kemeja makan. Merapikan piring-piring dan gelas kotor lalu membawanya kembali ke wastafel.
"Ingat! Bangunkan Diego dengan hati-hati. Dia kalau tidur, posisinya selalu tengkurap. Tepuk saja punggungnya. Anak itu pasti akan segera bangun! Tapi awas, Diego bisa mengaum seperti macan! Lalu Excel, paling mudah membangunkannya. Cukup tarik kabel headset yang ada dikedua telinganya. Excel pasti bangun!
Untuk Roman,... elus-elus saja poni rambutnya. Tapi hati-hati, wajahmu bisa jadi samsaknya. Hahaha...! Dan terakhir, si bungsu Rimba."
"Sekarang, kau kembali ke kamar dan mandi dengan cepat! Kami tidak suka memelihara babu yang kotor dan bau! Faham?"
Deg.
Emma pergi meninggalkan nyonya Farida dengan hati hancur berkeping-keping.
Ternyata dirinya hanyalah dijadikan seorang pembantu. Bukan diadopsi untuk dijadikan anak angkat. Apalagi anak kesayangan.
Tangisan Emma pecah dikamar mandi kamarnya yang luas dan bergema. Teringat wajah-wajah bunda Anna dan ibu Saleha.
"Bunda Anna..... ibu Saleha....! Hik hik hiks... Emma kangen kalian!!!!"
💞BERSAMBUNG💞
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
suharwati jeni
masya allah nenek lampir farida.
anak kecil dijadiin babu
2023-03-21
0
🦆 Wega kwek kwek 🦆
kejamnya 😠😠😠😠
2022-06-01
3
Cahaya
Gak tegaa bacanya😭
2021-08-11
3