PERJUANGAN BERLANJUT

Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga semuanya sehat selalu ya!

.............

Erick menyuruh salah satu pelayan untuk membawakan air es untuk mengompres luka memar Reza. Dan Erick sendiri yang mengompres luka Reza.

"Luka ini tidak seberapa dibandingkan dengan kesempatan yang kau peroleh, kalian tidak perlu menyembunyikan hubungan kalian lagi setelah ini." ucap Erick.

"Iya, om! Tapi Reza masih harus membujuk Silvi dan menjelaskan semuanya. Om bantu Reza ya," sahut Reza.

"Pasti!" Erick mengompres luka Reza perlahan.

"Ambilkan salep di laci itu, Zack!" Erick menunjuk sebuah meja dengan laci.

Zack mengangguk, ia mengambilkan salep yang diminta Erick. Erick menyuruh Zack untuk mengoleskan salep itu di sudut bibir Reza yang sedikit sobek tadi. Zack menutup matanya, ia tidak berani melihat darah di sudut bibir Reza. Meskipun hanya sedikit darah yang keluar, tapi itu cukup membuat Zack pusing. Zack membuka tutup salep itu perlahan, tangannya bergetar saat mengambil sedikit salep. Tangannya semakin bergetar saat akan mengoleskan salep itu.

"Om... Zack nggak kuat..." Zack bersandar lemas di bantalan kursi.

Zack membuka sedikit matanya, sudut bibir Reza terlihat sangat menakutkan. Lebam dan berdarah. Kaki Zack lemas seperti tak bertulang.

"Banci! Sama jarum suntik takut, dan ini masih saja takut darah juga," Erick menatap sinis Zack.

"Zack beneran nggak kuat, om! Lemas...pusing...mual...." Zack memegangi kepalanya.

"Malah seperti orang ngidam saja," seru Erick.

"Biar saya saja," Glen mengambil alih salep dari tangan Zack.

"Nah, ini baru pria sejati!" ucap Erick.

Glen mengoleskan salepnya sedikit demi sedikit pada luka Reza. Reza terlihat biasa saja, tidak merasakan sakit atau perih. Sedangkan Glen yang hanya mengoleskannya justru meringis. Seolah-olah ia juga merasakan perihnya. Kedua matanya sudah berkaca-kaca.

"Kau ini kenapa?" Erick mendorong pelan bahu Glen.

"Tuan, ini pasti perih! Saya nggak tega..." sahut Glen dengan mata yang berkaca-kaca.

"Zack takut darah dan jarum suntik. Dan kau? Cengeng...Banci semua!" seru Erick.

Erick meminta ketiganya untuk singgah lebih lama. Erick menyarankan agar menemui Silvi saat sekolahnya selesai, sekalian menjemputnya. Karena itu, Reza menyetujui permintaan Erick. Mereka mengobrol cukup lama, lama-kelamaan mereka bosan juga. Reza mengusulkan untuk bermain game, ia teringat koleksi yang ia miliki dengan Silvi. Akhirnya mereka bermain game di kamar Silvi. Perlu Reza akui Erick hebat juga bermain game. Pantas saja Silvi juga pandai. Ternyata kemampuannya menurun dari papanya.

Tak terasa tiba saatnya Reza harus pergi ke sekolah Silvi. Erick mengantar mereka sampai di halaman depan. Glen berjalan paling belakang. Zack dan Reza sudah masuk ke dalam mobil. Sekali lagi, Glen mematung di samping mobil.

"Bos... Mobil ini benar tidak bisa dinaiki tiga orang? Saya harus pesan taksi lagi?" ucap Glen putus asa.

"Menurut lo?" sahut Zack.

"Percuma mahal kalau kursinya hanya ada dua," seru Glen, ia mengotak-atik ponselnya untuk memesan taksi lagi.

"Kalau mau kursinya banyak, naik bus saja!" Reza terkekeh.

Ngeenngg,

Mobil Zack meninggalkan halaman mansion Dave. Glen ditinggal seorang diri lagi. Ia menatap supercar itu yang perlahan menghilang di belokan depan gerbang. Dalam hatinya ia merasa sangat kesal, selalu saja ia ditinggal.

Untungnya taksi yang ia pesan cepat sampai. Setidaknya rasa kesalnya tidak bertambah. Di dalam taksi, Glen hanya berkutat pada ponselnya. Ia memantau kerja orang kepercayaan bosnya untuk mengurus perusahaan sementara. Ia juga harus memantau anak buahnya yang sedang menjalankan tugas dari Reza. Jika melihat dari fisik Glen yang tampan dan keren, semua orang pasti mengira Glen punya banyak wanita. Kenyataannya tidak ada satupun kontak wanita di ponselnya. Setiap harinya hanya ia habiskan untuk bosnya.

"Maaf, tuan! Kita sudah sampai," ucap sang sopir taksi.

Glen mendongak ke arah jendela mobil. Ia terlalu sibuk dengan ponselnya sampai tidak tahu jika sudah sampai tujuan. Ia bergegas membayar ongkos dan turun dari taksi. Dari kejauhan Glen melihat mobil Zack. Tapi Zack dan Reza masih di dalam mobil, sekolahnya pun masih sepi. Para siswa belum keluar. Itu artinya ada waktu sembari menunggu kekasih bosnya keluar dari gedung sekolah itu. Glen memilih untuk duduk di bangku di bawah sebuah pohon yang berdaun rimbun. Rasanya sejuk sekali berada di bawah pohon itu.

Glen memakai earphone di telinganya. Mendengarkan musik do bawah pohon seperti ini sudah lebih dari cukup untuk mengistirahatkan tubuh dan otaknya. Glen memejamkan matanya menikmati alunan musik.

"Za, liat tuh!" Zack menunjuk ke arah kerumunan siswa yang keluar dari sekolah.

Reza menatap ke arah yang ditunjuk Zack. Ada sosok yang ia rindukan di tengah-tengah kerumunan siswa yang berjalan keluar itu. Reza tersenyum senang, akhirnya setelah menunggu cukup lama Silvi keluar juga.

"Tapi itu siapa, Za?" seru Zack.

"Yang mana?" Reza celingukan.

"Itu cowok yang ngekor di belakang Silvi!" seru Zack.

Kedua mata Reza memicing ke arah pria itu. Reza sepertinya pernah bertemu pria itu, tapi lupa dimana. Tanpa menunggu lama lagi, Reza turun dari mobil.

"Kamu ngapain sih?" tanya Silvi pada Mike.

Silvi merasa risih karena sejak tadi Mike mengekor di belakangnya. Banyak pasang mata yang memperhatikan Silvi karena hal itu. Tidak sedikit siswi memandangnya tidak suka dan berbisik tentangnya. Silvi acuh saja, ia berjalan tanpa menghiraukan mereka.

"Nggak ngapa-ngapain," jawab Mike.

"Kenapa ngikutin aku terus, aku mau pulang ini!" Silvi merasa jengkel.

"Aku yang menjemputmu tadi, jadi aku juga akan mengantarmu pulang!" jawab Mike, ia menunjukkan senyuman andalannya.

Bukannya terpesona, Silvi justru menatap Mike dengan sinis. Rasanya aneh melihat sikap Mike yang berubah jadi manis padanya.

"Aku mau pulang sendiri," Silvi mengambil ponselnya, ia akan menelpon sopir.

"Please...." Mike memohon.

"Okay okay," Silvi mengalah.

"Nah, gitu dong! Bentar aku ambil mobil dulu!" sahut Mike.

"Tidak perlu, Silvi hanya akan pulang denganku!" Reza menghadang Mike.

"Om?" seru Mike.

"Kak Reza?" seru Silvi.

Mike terkejut, Reza menghadangnya. Saat melihat wajahnya Mike teringat Reza adalah om-om yang berbicara dengan Silvi melalui panggilan video hari itu. Sementara Silvi, bibirnya membulat sempurna. Tentu saja Silvi terkejut. Apakah yang berdiri di hadapannya ini benar-benar Reza? Kemudian Silvi ingat, ia sedang marah dengan Reza. Silvi pun memasang wajah judes pada Reza.

"Kau memanggilku apa tadi?" Reza menatap tajam Mike.

"Om," sahut Mike.

"Panggil aku, kakak atau Reza saja! Seenak jidat saja memanggilku om," protes Reza.

"Iy...iya kak!" jawab Mike.

"Sini Silvi!" Reza menarik tangan Silvi, agar Silvi mendekat padanya.

Silvi berusaha menggibaskan tangan Reza, tapi genggaman tangan Reza sangat kuat. Semakin ia memberontak, tangan Reza semakin kencang menggenggam tangannya.

"Aku akan jelaskan semuanya," Reza berbisik di telinga Silvi.

Merinding, itu yang dirasakan Silvi. Semarah apapun Silvi sekarang, ia tidak bisa mengelak jika ia merindukan Reza. Hanya bisikan saja bisa membuat seluruh tubuhnya panas dingin. Silvi pun membiarkan Reza menggenggam tangannya. Setelah ini ia akan menuntut penjelasan dari Reza.

"Kau yang mencoba mengantar Silvi pulang waktu itu kan?" Reza bertanya pada Mike.

"Iya, benar! Kak Reza ini kakaknya Silvi ya?" jawab Mike.

"Kau ingat baik-baik ya! Aku bukan kakaknya Silvi. Tapi aku pacarnya Silvi, jadi jangan pernah mendekati Silvi lagi!" Reza mengancam.

"Pacar? Hahahahaha....." Mike malah tertawa kencang.

"Kenapa tertawa?" Reza menatap tajam Mike.

"Hahahahaha...." Mike malah semakin tertawa dengan lebih keras sampai beberapa siswa menghampiri mereka karena penasaran.

Hap,

Zack menyumpal mulut Mike dengan daun yang ia petik di pinggir taman. Barulah mulut Mike berhenti tertawa.

"Bau," Zack meledek.

"Dasar om-om rese!" umpat Mike.

"Makan tuh daun!" Reza tertawa.

"Iihh... Kak Zack jahat banget! Masa Mike disamaain sama kambing!" seru Silvi.

"Biarkan saja! Biar bocah bau kencur ini kapok!" sahut Zack.

"Harusnya dikasih paha ayam dia itu!" seloroh Reza.

"Karena dia itu buaya bukan kambing!" imbuh Silvi.

Silvi dan Reza tertawa bersama. Mereka terlihat sangat kompak jika sedang menghina orang seperti ini. Zack hanya geleng-geleng kepala.

Silvi sudah lama berteman dengan Mike. Mike memang selalu menunjukkan jika ia pria yang baik di hadapan Silvi. Tapi bukan Silvi namanya jika ia tidak tahu siapa Mike sebenarnya. Ada banyak siswi di sekolah ini yang menjadi korban Mike.

"Silvi, kamu beneran pacaran dengan om-om ini?" tanya Mike.

"Iya," jawab Silvi singkat.

"Kamu itu masih remaja, masa pacaran sama om-om! Dia itu pasti pedofil," seru Mike.

"Heh, bocah kemarin sore! Kau itu sekolah tapi ucapanmu lebih buruk dari orang tidak berpendidikan, jaga mulutmu itu!" Reza melotot.

"Kenapa? Om pasti takut kesaing ya? Dari umur saja sudah kelihatan mana yang cocok dengan Silvi. Inget umur om!" seru Mike.

"Heh, kau lihat dulu tampangmu itu, gantengan juga aku! Kau kira aku ini sudah tua apa?" Reza melotot.

"Itu kenyataannya kan?" Mike tersenyum sinis.

"Kenyataan apa? Kenyataannya aku mencintai Silvi dengan tulus! Lebih baik kau itu sekolah dulu yang benar, setelah lulus dan punya uang baru kau kejar gadis! Uang masih minta orang tua saja sombong! Kau itu jelas jauh level denganku, jadi jangan harap bisa mendapatkan Silvi!" seru Reza.

"Aku pasti akan merebut silvi!" Mike terlihat kesal karena terus dipojokkan oleh Reza.

"Nih makan nih!" sekarang giliran Reza menjejalkan daun di mulut Mike.

"****!" Mike memuntahkan daun itu.

"Makan tuh daun! Embeekkk... Zack mengejek.

Reza, Silvi, dan Zack melangkah pergi. Ketiganya tidak bisa berhenti tertawa. Mike tidak berhentinya mengumpat. Ketiganya berhenti di samping mobil Zack.

"Kamu tidak dijemput sopir?" Zack bertanya.

"Tidak," Silvi menggelengkan kepalanya.

"Kalau gitu aku telpon supir agar menjemput kalian! kalian berdua berjalan-jalan dulu sekalian selesaikan masalah kalian! Kursi mobil ini hanya dua, aku pulang dulu ya..." Zack langsung masuk mobilnya dan tancap gas.

Nggeengg,

"Dasar!" umpat Reza.

Silvi jadi ingat, ia langsung menghempaskan tangan Reza yang menggenggamnya. Silvi berlari dengan cepat meninggalkan sekolah, ia akan menunggu jemputan di minimarket dekat sekolah saja.

"Silvi!" Reza mengejar Silvi.

Lari Silvi cepat sekali. Reza tidak bisa menangkap Silvi, ia hanya bisa mengikuti kemana Silvi akan pergi. Akhirnya Silvi berhenti di sebuah minimarket. Napas Reza ngos-ngosan.

"Kamu kenapa?" seru Reza, ia mengikuti Silvi sampai ke dalam minimarket.

"Aku kan sedang marah dengan kakak!" jawab Silvi judes.

"Masih marah? Kamu tidak terlihat marah tadi...." Reza menatap Silvi dengan lekat.

"Tadi aku lupa," jawab Silvi.

"Aawww!" pekik Silvi.

"Kamu itu menggemaskan!" Reza mencubit pipi Silvi.

"Kamu berhutang banyak denganku kak! Hutang penjelasan dan cubitan ini! Ingat ya aku masih marah!" Silvi memalingkan wajahnya.

Silvi mengambil ice cream kesukaannya dan beberapa snack. Saat sampai di meja kasir Silvi menginjak kaki Reza.

"Awww... sakit Silvi!" pekik Reza.

"Bayar!" seru Silvi.

"Katanya marah," sahut Reza.

"Bayar cepat!" seru Silvi.

Kasir minimarket itu mati-matian menahan tawa karena tingkah Silvi dan Reza. Saat akan keluar minimarket, Silvi melirik Reza.

"Apa lagi sekarang?" tanya Reza.

"Buka!" seru Silvi.

Reza pun membukakan pintu keluar untuk Silvi. Ia mengekor di belakang Silvi. Jika Silvi dalam keadaan marah seperti ini, Sindy pun kalah seram dari Silvi.

"Sekarang jelaskan semuanya, aku beri waktu 5 menit! Tidak kurang tidak lebih!" ucap Silvi saat mereka sudah duduk di kursi yang disediakan di depan minimarket.

..................

Jangan lupa like, vote, dan tinggalkan komentar sesuka kalian ya!

Terpopuler

Comments

Siti saadah Khodijah

Siti saadah Khodijah

akhirnya.. bertemu juga😘😘😘😘❤️

2021-08-28

0

Lin Frie

Lin Frie

pasangan yg seru silvi adalah kelemahan c reza

2021-08-15

3

Yanti Jambi

Yanti Jambi

lima minit mana bukup silvy ooiii..

2021-08-12

0

lihat semua
Episodes
1 TAK KENAL MAKA TAK SAYANG
2 SISI LAIN
3 BERUNDING
4 DIBUAT MALU
5 SIPUT VS KANCIL
6 MASALAH LAGI
7 BERTEMU
8 MALAM BERDARAH
9 DIGEREBEK
10 BERTEMU DI JALAN
11 KEBENARAN
12 MENGHILANGKAN STRES
13 PURA-PURA
14 TERNYATA
15 KETAHUAN
16 MONICA
17 PDKT
18 BERKUNJUNG
19 BUKTIKAN !
20 PERJUANGAN BERLANJUT
21 BAIKAN
22 KEMBALI KE MANSION BERDUA
23 CALON ISTRI ATAU CALON PEMBANTU?
24 SARAPAN
25 DIIKUTI
26 DISERANG
27 SEMUA DISERANG
28 PAHLAWAN JADI BEBAN
29 LAGI
30 PENJAGA NERAKA
31 INSOMNIA
32 GARA-GARA BATU
33 MAHASISWI BARU
34 JATUH! MALU!
35 MULAI
36 PAGI YANG TEGANG
37 PAGI YANG SENGIT
38 HANTU!!!!!!!!
39 DIA ADALAH
40 TIDAK BOLEH MASUK
41 BAR "DESTINY"
42 KEMBALI SEPERTI BIASA
43 LENGAH
44 RENCANA
45 NASIB DAVIN
46 TEGANG
47 DAVIN
48 TIDAK MUNGKIN!!!
49 SEMUA PULANG
50 PAGI YANG CERAH
51 BELUM SELESAI
52 MENYELIDIKI
53 KENA TERUS
54 FRANS
55 MENDADAK
56 JANGAN PERGI!
57 SEE YOU SOON REZA
58 KUMPUL
59 HARI KELULUSAN
60 DIA LAGI
61 WAKTU CEPAT BERLALU
62 KEJUTAN
63 TIDAK JADI KEJUTAN
64 MENENTUKAN HARI BAIK
65 CLARA?
66 MENGGAGALKAN
67 MENEMANI
68 H-1
69 PERNIKAHAN
70 MALAM PENGANTIN KISRUH
71 PINDAHAN
72 RUMAH BARU
73 MABUK
74 BERITA MENGGEMPARKAN
75 TIBA DI MANSION
76 PENGAKUAN ZACK DAN MEI
77 PERNIKAHAN ZACK DAN MEI
78 HARUS DIPASTIKAN
79 SILVI HAMIL!
80 PAGI KISRUH
81 MAKAN SIANG
82 PERUBAHAN
83 BERTENGKAR
84 HUKUMAN ZACK
85 KEINGINAN SILVI
86 CLARA DRAINELA
87 TETANGGA BARU
88 PELIHARAAN BARU
89 PELABRAKAN
90 SILVI HILANG
91 MENCARI
92 CURHAT SAHABAT
93 MELON IS BACK
94 ZAIN
95 MENGIKUTI
96 DISUAPIN
97 AZAB
98 HASIL
99 KURANG BERPENGALAMAN
100 DIKEPUNG
101 JANJI KELINGKING
102 SELAMAT TINGGAL
103 TEROR
104 TEROR LAIN
105 TEROR LAGI
106 PERGERAKAN
107 ULAR
108 BERSAMA ZACK
109 LANGKAH SELANJUTNYA
110 NASI GORENG
111 KELANJUTANNYA
112 BERHATI-HATI
113 WASPADA
114 SIAGA
115 DI MARKAS
116 SUASANA TEGANG
117 SIAGA 1
118 READY TO WAR
119 WAR
120 PENGUNGKAPAN
121 END OF WAR
122 KEADAAN DAVE DAN ZACK
123 GARA-GARA SAKIT
124 NASIB ANDREAS
125 KAMBING GULING
126 RED RESORT & RESTO
127 BERKUMPUL
128 USAHA TIDAK SIA-SIA
129 PERAYAAN
130 KETIKA PARA ISTRI BERKUMPUL
131 GLEN DAN ELIE
132 PERESMIAN
133 PARA ISTRI BERAKSI
134 MENGECEK
135 HELLO DADDY!
136 JANGAN ANEH-ANEH, GELN!
137 TIGA!
138 KEHIDUPAN BUMIL
139 KEJUTAN UNTUK MEI
140 KEHEBOHAN DI BAWAH POHON ALPUKAT
141 SILVI MELAHIRKAN
142 BABY ARION
143 WELCOME HOME!
144 KEGIATAN BARU
145 KESERUAN DI BAWAH POHON ALPUKAT
146 TAMU TAK TERDUGA
147 GEBETAN GLEN
148 BERAKHIR SEBELUM DIMULAI
149 MENGKHAWATIRKAN GLEN
150 MOVE ON GLEN!
151 KEJUTAN DARI BABY ARION
152 MEI MELAHIRKAN
153 BABY ABC
154 AKHIR CERITA
155 PENGUNGUMAN
156 BOS CULUN
Episodes

Updated 156 Episodes

1
TAK KENAL MAKA TAK SAYANG
2
SISI LAIN
3
BERUNDING
4
DIBUAT MALU
5
SIPUT VS KANCIL
6
MASALAH LAGI
7
BERTEMU
8
MALAM BERDARAH
9
DIGEREBEK
10
BERTEMU DI JALAN
11
KEBENARAN
12
MENGHILANGKAN STRES
13
PURA-PURA
14
TERNYATA
15
KETAHUAN
16
MONICA
17
PDKT
18
BERKUNJUNG
19
BUKTIKAN !
20
PERJUANGAN BERLANJUT
21
BAIKAN
22
KEMBALI KE MANSION BERDUA
23
CALON ISTRI ATAU CALON PEMBANTU?
24
SARAPAN
25
DIIKUTI
26
DISERANG
27
SEMUA DISERANG
28
PAHLAWAN JADI BEBAN
29
LAGI
30
PENJAGA NERAKA
31
INSOMNIA
32
GARA-GARA BATU
33
MAHASISWI BARU
34
JATUH! MALU!
35
MULAI
36
PAGI YANG TEGANG
37
PAGI YANG SENGIT
38
HANTU!!!!!!!!
39
DIA ADALAH
40
TIDAK BOLEH MASUK
41
BAR "DESTINY"
42
KEMBALI SEPERTI BIASA
43
LENGAH
44
RENCANA
45
NASIB DAVIN
46
TEGANG
47
DAVIN
48
TIDAK MUNGKIN!!!
49
SEMUA PULANG
50
PAGI YANG CERAH
51
BELUM SELESAI
52
MENYELIDIKI
53
KENA TERUS
54
FRANS
55
MENDADAK
56
JANGAN PERGI!
57
SEE YOU SOON REZA
58
KUMPUL
59
HARI KELULUSAN
60
DIA LAGI
61
WAKTU CEPAT BERLALU
62
KEJUTAN
63
TIDAK JADI KEJUTAN
64
MENENTUKAN HARI BAIK
65
CLARA?
66
MENGGAGALKAN
67
MENEMANI
68
H-1
69
PERNIKAHAN
70
MALAM PENGANTIN KISRUH
71
PINDAHAN
72
RUMAH BARU
73
MABUK
74
BERITA MENGGEMPARKAN
75
TIBA DI MANSION
76
PENGAKUAN ZACK DAN MEI
77
PERNIKAHAN ZACK DAN MEI
78
HARUS DIPASTIKAN
79
SILVI HAMIL!
80
PAGI KISRUH
81
MAKAN SIANG
82
PERUBAHAN
83
BERTENGKAR
84
HUKUMAN ZACK
85
KEINGINAN SILVI
86
CLARA DRAINELA
87
TETANGGA BARU
88
PELIHARAAN BARU
89
PELABRAKAN
90
SILVI HILANG
91
MENCARI
92
CURHAT SAHABAT
93
MELON IS BACK
94
ZAIN
95
MENGIKUTI
96
DISUAPIN
97
AZAB
98
HASIL
99
KURANG BERPENGALAMAN
100
DIKEPUNG
101
JANJI KELINGKING
102
SELAMAT TINGGAL
103
TEROR
104
TEROR LAIN
105
TEROR LAGI
106
PERGERAKAN
107
ULAR
108
BERSAMA ZACK
109
LANGKAH SELANJUTNYA
110
NASI GORENG
111
KELANJUTANNYA
112
BERHATI-HATI
113
WASPADA
114
SIAGA
115
DI MARKAS
116
SUASANA TEGANG
117
SIAGA 1
118
READY TO WAR
119
WAR
120
PENGUNGKAPAN
121
END OF WAR
122
KEADAAN DAVE DAN ZACK
123
GARA-GARA SAKIT
124
NASIB ANDREAS
125
KAMBING GULING
126
RED RESORT & RESTO
127
BERKUMPUL
128
USAHA TIDAK SIA-SIA
129
PERAYAAN
130
KETIKA PARA ISTRI BERKUMPUL
131
GLEN DAN ELIE
132
PERESMIAN
133
PARA ISTRI BERAKSI
134
MENGECEK
135
HELLO DADDY!
136
JANGAN ANEH-ANEH, GELN!
137
TIGA!
138
KEHIDUPAN BUMIL
139
KEJUTAN UNTUK MEI
140
KEHEBOHAN DI BAWAH POHON ALPUKAT
141
SILVI MELAHIRKAN
142
BABY ARION
143
WELCOME HOME!
144
KEGIATAN BARU
145
KESERUAN DI BAWAH POHON ALPUKAT
146
TAMU TAK TERDUGA
147
GEBETAN GLEN
148
BERAKHIR SEBELUM DIMULAI
149
MENGKHAWATIRKAN GLEN
150
MOVE ON GLEN!
151
KEJUTAN DARI BABY ARION
152
MEI MELAHIRKAN
153
BABY ABC
154
AKHIR CERITA
155
PENGUNGUMAN
156
BOS CULUN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!