Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga semuanya sehat selalu ya!
.............
Keesokan harinya,
"Selamat pagi," Silvi bergabung di meja makan.
"Anak gadis jangan banyak cemberut nanti nggak laku," Erick menggoda Silvi.
"Papa tahu tidak, ada temen cowok Silvi di depan!" ucap Dave yang sedang menggendong Davin.
"Siapa tuh?" seru Katy.
Silvi terkejut, ia mengecek ponselnya. Tidak ada temannya yang mengabari akan ke mansionnya. Selama ini, tidak ada teman Silvi yang main ke mansion. Bukan karena dilarang, tapi biasanya yang belum terbiasa datang bisa tersesat di kebun. Silvi berlarian keluar mansion.
"Mike?" seru Silvi.
"Good morning," Mike menampilkan senyum mautnya.
"Ngapain ke sini?" Silvi menghampiri Mike.
"Mau berangkat sekolah bareng kamu," jawab Mike.
"Kayak anak paud ih, apa nggak bisa berangkat sendiri? Biasanya juga berangkat sendiri!" sahut Silvi.
"Itu kan biasanya, hari ini luar biasanya. Jadi mau berangkat bareng!" jawab Mike.
"Nggak bisa, nggak boleh sama papa!" seru Silvi.
"Boleh kan, om?" Mike melihat ke arah belakang Silvi.
"Boleh!" sahut Erick.
Erick langsung membungkam mulutnya sendiri. Semua orang menatapnya sekarang. Silvi menoleh, ia menghela napas kasar. Ternyata Erick dan Katy mengintip dari balik pintu. Dave, Aryn, dan Uti bahkan juga ikut mengintip. Melihat ekspresi Silvi, mereka semua berpura-pura sedang mengobrol, bermain dengan Davin dan Desmon. Silvi tahu jika semua orang sedang mengintipnya, ia membawa Mike ke tempat yang agak jauh. Sementara itu, mobil Mei masuk ke halaman.
"Aryn... Kuliah yuk!" teriak Mei.
"Kalian sedang apa?" tanya Mei saat melihat semua anggota keluarga sedang mengintip dari balik pintu.
"Ssttt... Itu!" Dave menunjuk ke arah Silvi dan Mike.
"Astaga! Itu temen Silvi? Atau pacarnya?" tanya Mei.
"Temen, tapi kayaknya sedang PDKT sama Silvi," jawab Aryn.
"Ganteng ya?" Mei menatap Mike.
"Jangan macam-macam kau!" ucap Dave dengan tegas.
"Aku hanya memuji," Mei memutar bola matanya dengan malas.
Akhirnya Mei bergabung dengan mereka untuk melihat Silvi dan Mike yang masih berbincang dari kejauhan. Tapi mereka semua tidak bisa mendengarkan apa yang dibicarakan keduanya. Meskipun begitu, Katy merasa gemas dengan keduanya. Mike selalu tersenyum manis pada Silvi, sementara Silvi membalasnya dengan wajah yang cuek.
"Mereka membicarakan apa sih? Lama banget... Kita makan saja dulu yuk!" seru Mei.
"Pikiranmu itu isinya hanya makan saja!" sahut Dave.
"Tapi Mei benar juga, papa sudah lapar nih!" Erick memegangi perutnya.
"Mike diajak sarapan sekalian saja, pa!" ucap Katy, Erick langsung mengangguk.
"Silvi...Ayo masuk, sarapan dulu! Ajak Mike sekalian!" teriak Erick.
"Tuh, papa kamu aja malah ngajak aku sarapan bersama kalian," Mike tersenyum penuh kemenangan.
"Okay okay," Silvi mengalah.
Silvi berjalan masuk ke mansion lebih dahulu, meninggalkan Mike. Tidak terduga, Katy tiba-tiba menyerahkan Desmon pada Erick. Lalu Katy menggandeng Mike masuk ke dalam mansion layaknya menggandeng putranya.
"Ayo duduk ganteng, jangan sungkan!" ucap Katy.
Mike duduk di kursi sebelah Silvi. Silvi menatap Mike dengan raut wajahnya yang terlihat kesal. Mike dan dirinya memang dekat namun hanya sebatas teman saja. Tidak ada sedikitpun Silvi tertarik pada Mei. Tapi mulai hari ini sepertinya akan berubah. Mike memperlakukannya lebih manis dari biasanya.
"Sayang, ini Desmon lapar! Sampai kapan kamu akan menatap Mike seperti itu?" seru Erick.
"Dia manis sekali, pa! Serasi dengan Silvi," jawab Katy.
Katy mengambil alih Desmon dari gendongan suaminya, putra kecilnya itu memang benar sedang kelaparan. Akhirnya Katy pergi ke kamarnya untuk memberikan ASI untuk Desmon terlebih dahulu.
Semua orang mulai menyantap sarapan. Selama mereka makan, mereka terus menyerang Mike dengan beragam pertanyaan. Dari alamat rumah Mike sampai ukuran sepatu Mike. Silvi menjadi kesal, sepertinya semua orang suka dengan Mike. Mereka malah mendukung Mike yang berusaha mendekatinya. Papanya bukan menyuruh Silvi untuk berangkat dengan Mike hari ini. Papanya mengizinkan Mike untuk berangkat dengan Silvi menggunakan mobilnya.
Sebenarnya ini adalah moment yang sangat ditunggu Silvi, berangkat sekolah tanpa pengawal. Tapi dalam hatinya, Silvi masih saja kesal. Walaupun hubungannya dengan Reza sedang tidak baik-baik saja, tapi Silvi merasa bersalah karena berangkat bersama Mike. Meja makan menjadi gaduh saat Mike dan Silvi meninggalkan mansion. Aryn, Katy, dan Mei tidak berhenti memuji ketampanan Mike. Mereka berharap Mike berhasil mendekati Silvi.
"Sayang," ucap Aryn.
"Iya?" jawab Dave.
"Aku pinjam mobil, boleh tidak?" tanya Aryn.
"Kenapa harus meminta izin, semua yang aku miliki adalah milikmu juga. Pakai yang mana saja yang kamu suka," Dave mengecup kening Aryn.
"Terima kasih, sayang! Aku ambil yang warna hitam yg paling depan ya?" tanya Aryn.
"Ford Mustang? Ambil saja sayang," jawab Dave.
"Terserah apapun itu namanya," Aryn terkekeh.
Dave membawa Aryn ke garasi dan memberikan kunci mobil yang diminta istrinya. Ia mencium bibir Aryn sekilas. Dave penasaran kenapa istrinya mendadak minta mobilnya.
"Tumben minta pakai mobil lain? Apa yang akan kamu lakukan dengan temanmu itu?" Dave melirik Mei.
"Adadeh," seru Mei.
"Awas saja kalau kau ajak istriku macam-macam!" Dave mengancam.
"Sudah jangan marah-marah ya? Aku berangkat dulu..." ucap Aryn mencium pipi Dave.
"Iya, sayang! Hati-hati!" jawab Dave.
"Mommy berangkat dulu ya, sayang?" Aryn mencubit pipi gembul Davin.
"We love you mommy," ucap Dave dan Davin serempak. Davin sudah mulai bisa mengucapkan kalimat yang mudah.
"Love you too, my boys!" Aryn melambaikan tangan dari jendela mobil.
Mobil itu berjalan perlahan meninggalkan mansion Dave. Mei tidak hentinya memandangi interior mobil itu.
"Rugi kamu kalau tidak bisa nyetir, Ryn! Suamimu punya mobil sekeren ini," ucap Mei takjub.
"Ngapain bisa nyetir, kan ada kamu!" Aryn terkekeh.
"Baik, nyonya!" mereka tertawa bersama.
Ada satu hal yang membuat Aryn menghentikan tawanya. Mei meletakkan ponselnya di hadapannya. Sahabatnya itu sesekali melirik ponsel itu, setelah Aryn perhatikan ternyata Mei menonton video.
"Kalau nyetir fokus ke jalan dong, Mei! Jangan lihat drakor terus!" Aryn protes.
"Siapa yang nonton drakor? Ini aku sedang menonton cara menyetir mobil sport mahal!" jawab Mei.
"Kamu kan bisa nyetir?" Aryn langsung menatap Mei dengan tajam.
"Beda dong! Mobilku itu cuma mobil biasa, lihat deh interior mobil ini lebih canggih, cara kerjanya juga! Jadi aku harus belajar!" jawab Mei dengan enteng.
"Awas aja kalau nabrak! Gini aja mau sok-sokan balapan dengan Zack!" seru Aryn.
"Sshhh! Sahabatmu ini cepat belajar!" seru Mei.
Benar saja, tidak butuh waktu lama Mei sudah lihai mengemudikan mobil itu. Mei bahkan mencoba untuk melajukan mobil dengan kecepatan tinggi, lalu pelan lagi. Aryn menjadi lega.
Mereka berdua menuju ke lokasi yang sudah ditentukan dengan Zack kemarin. Nampak mobil Zack sudah ada di sana. Mei berhenti di samping mobil Zack. Ia membunyikan klakson, dan membuka kaca mobilnya.
"Woy! Sudah siap kalah?" seru Mei dengan nada sombong.
"Begal dimana kamu?" sahut Zack, ia terkejut melihat mobil yang dikendarai Mei.
"Enak aja, tampang secantik ini kamu tuduh membegal?" Mei terkekeh.
"Jelas lah! Mana mungkin dalam semalam kamu bisa punya mobil ini, kecuali Sangkuriang kamu ajak pindah ke Amerika!" seru Zack.
"Jangan banyak bicara! Ayo kita mulai saja!" Mei berbicara dengan penuh semangat.
"Kita buat kesepakatan dulu!" ucap Zack.
"Kalau aku menang, kamu harus menuruti semua ucapanku selama satu minggu!" seru Mei.
"Okay, tapi kalau aku yang menang. Kamu yang harus menurutiku!" sahut Zack.
"Deal!" seru Mei.
"Awas loh Mei kalau kalah! Dikerjain Zack kamu nanti!" Aryn mencolek bahu Mei.
"Kali ini aku yang akan menang, aku mau buat pria tengil itu jadi pelayanku selama satu minggu!" Mei terkekeh.
"Terserah deh!" jawab Aryn.
Mereka bersiap, dan mulai menghitung. Aryn mengecek ulang sabuk pengamannya. Ia menoleh ke belakang, semuanya aman.Beruntung ia sudah menipu pengawalnya, jadi pengawalnya tidak mengikutinya sampai sini. Hitungan ketiga, kedua mobil itu melesat dijalan yang terkenal sepi itu.
Kali ini Zack yang memimpin. Mei tidak mau kalah, ia pun berhasil menjajari mobil Zack lalu menyalipnya. Zack dengan segera menyeimbangi Mei lagi, dan begitu seterusnya. Keduanya saling menyalip. Sebuah gedung tua bercat putih sudah terlihat, itu garis finish balapan mereka. Masing-masing dari mereka menambah kecepatan. Tiba-tiba sebuah tupai kecil melintas di jalan. Mei langsung mengerem mobilnya.
"Shit!" umpat Mei.
"Syukurlah tupainya selamat!" ucap Aryn saat melihat tupai itu berlarian menuju pohon di seberang jalan.
"Tupainya selamat, tapi aku kalah!" keluh Mei.
Di depan sana, Zack keluar dari mobilnya dan menari-nari di tengah jalan merayakan kemenangannya.
"Aku harus berterima kasih pada tupai itu," teriak Zack.
......................
Di tempat lain,
Reza baru saja membuka kedua matanya. Ia meregangkan tubuhnya. Reza terkejut, ada sebuah tangan yang melingkar di perutnya. Setelah Reza perhatikan tangan itu tangan seorang pria. Reza menoleh.
"Arrgghh!" Reza berteriak sekencang-kencangnya.
Bugh,
Reza menendang pria itu sampai jatuh ke lantai. Pria yang ia tendang memekik kesakitan. Perlahan pria itu bangun. Reza langsung melotot setelah melihat wajah pria itu.
"Glen!" seru Reza.
"Arrgghh!" giliran Glen yang berteriak.
Glen kelimpungan mengambil selimut. Dan langsung menutup dirinya yang bertelanjang dada dengan selimut itu. Ia terkejut ada pria lain di kamar ini.
"Apa yang bos lakukan?" seru Glen, sikapnya seolah-olah seperti gadis yang sudah direnggut kesuciannya.
"Harusnya aku yang bertanya, kamar ini adalah kamarku! Beraninya kau tidur seranjang denganku!" sahut Reza.
"Saya mengantuk semalam, pintunya terbuka jadi saya langsung masuk bos!" jawab Glen.
"Dasar!" teriak Reza.
"Sekarang kenapa masih di sini, keluar sana aku mau mandi!" lanjut Reza.
"Tidak bisa, bos! Saya tidak pakai baju!" ucap Glen.
"Emangnya kau anak gadis? Aku ini juga pria, dasar kau!" seru Reza.
"Oh iya, bos!" Glen tertawa menyadari kebodohannya.
Glen keluar dari kamar itu, dan Reza membersihkan tubuhnya. Lima belas menit cukup untuknya. Hari ini ia akan menjalankan tujuannya. Tapi sebelum melakukannya, dimana Zack? Semalam ia sudah meminta Zack untuk mengantarnya.
......................
Jangan lupa like, vote, dan tinggalkan komentar sesuka kalian ya!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
Nurak Manies
🤣🤣🤣😂😂lelaki perawan glen mah🤦♀️
semangat trs Thor 💪💪💞💞💞
2021-08-10
0
Novita Sari
?,,lanjoooot
2021-08-09
0
Rusmi
lanjut Thor semangat
2021-08-09
0