Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga semuanya sehat selalu ya!
.............
Prang...
Sebuah vas bunga terlempar ke dinding. Entah sudah berapa vas yang di letakkan di meja itu, tapi selalu berakhir di dinding yang sama.
"Glenn!!!!!" Reza berteriak.
"Hadir bos!" Glen langsung masuk ke ruangan Reza.
"Kenapa kau tidak bilang jika email yang kau kirim itu email penting?" Reza menggertakkan rahangnya.
"Katanya bos pusing karena Nona Silvi marah," jawab Glen.
"Kenapa kau selalu punya alasan! Gajimu aku potong 20%!" seru Reza.
"Katanya tidak jadi dipotong bos?" protes Glen.
"Itu keputusanku kemarin, jadi berbeda dengan sekarang!" seru Reza.
"Gagal deh cicil rumah mewah lagi," Glen menggerutu.
Reza membaca email itu lagi dengan teliti. Ada beberapa foto yang membuatnya tersenyum devil. Akhirnya titik terang dari masalahnya ketemu juga.
"Mulai bergerak!" seru Reza memerintah Glen.
"Baik, bos!" jawab Glen.
"Tapi sebelum itu, lakukan dulu tugas yang aku katakan pagi tadi!" imbuh Reza.
"Bos serius?" Glen bertanya.
"Duarius malahan!" jawab Reza.
"Bos yakin akan melakukannya? Tidak takut?" Glen bertanya lagi.
"Yakin," jawab Reza.
"Kok malah saya yang takut ya, bos?" seru Glen.
"Sekali lagi kau bertanya, aku potong habis gajimu!" Reza mengancam.
"Ah tidak kok, bos! Akan saya lakukan, hari ini juga bos!" Glen langsung keluar ruangan Reza.
"Memang aku maunya hari ini," ucap Reza dengan kesal.
--------------------------------
Tiinn...tiinn...
"Mei itu siapa sih mobil di belakang?" seru Aryn.
Mei dan Aryn yang tengah asik dengan lagu kesukaan mereka dikejutkan dengan suara klakson dari mobil di belakang mereka.
"Si kancil rupanya!" Mei geram.
"Hah? Kancil apa sih Mei?" protes Aryn.
"Itu mobil Zack!" jawab Mei.
"Pegangan erat-erat ya, Aryn! Si kancil nantang balapan lagi nih!" lanjut Mei.
"Balapan?" seru Aryn.
Aryn masih kebingungan di saat Mei bersiap menginjak pedal gasnya, melesat ke depan. Ada senyum sinis saat ia melihat dari kaca spionnya mobil Zack ketinggalan jauh di belakang. Aryn hanya bisa memejamkan mata sambil berdoa.
Sepertinya Mei lupa, kancil tetaplah kancil. Zack sekarang menjajari mobilnya. Tampak kaca mobil Zack dibuka, Zack tertawa mengejek.
"Ayo kita balapan sekali lagi! Itu pun kalau kamu punya nyali!" Zack menjulurkan lidahnya.
Ngeeegggg,
Mobil Zack melesat jauh ke depan. Mei tidak mau kalah, ia menginjak pedal gasnya lebih dalam. Mobilnya memang melaju lebih cepat, tapi mobil Zack masih jauh di depan. Mustahil mobil bututnya menyaingi super car milik Zack.
"Ah sial!" umpat Mei yang memukul stir mobilnya.
"Sudahlah Mei, mengalah lah!" seru Aryn.
"Sebel aku!" keluh Mei.
"Besok saja balapannya gimana? Aku pinjami mobil deh biar seimbang dengan Zack!" seru Aryn.
"Beneran nih?" sahut Mei.
"Iya, nanti aku bilang Dave untuk meminjamkan salah satu mobilnya yang ada di garasi! Biar berguna, buat apa mobil mahal-mahal kalau cuma dibuat sarang laba-laba!" ucap Aryn.
"Baiklah!" jawab Mei dengan senang.
Saat mobil Mei sampai di kampus, Zack sudah bersandar di mobilnya. Menatap Mei sambil mengejek.
"Sudah terbukti kan kamu curang waktu itu! Lihatlah, aku sudah 5 menit berdiri di sini dan kamu baru sampai," Zack tertawa mengejek.
"Balapan ini tidak sah! Aku tantang kamu balapan besok, balapan yang adil dan sesungguhnya!" sahut Mei sinis.
"Okay, siapa takut! Dasar siput!" seru Zack.
"Hei, ada apa ini?" Zain tiba-tiba datang.
"Eh Pak Dosen......" Mei menampilkan senyum termanisnya.
"Aku kira kalian pasangan teromantis, tapi pagi-pagi sudah balapan dan berdebat?" ucap Zain menaikkan sebelah alisnya.
"Pasangan? Mei...Zack... Kalian?" Aryn bertanya.
"Ah enggak kok...Mei masih single, adik Pak Dosen ini yang memaksaku untuk pura-pura menjadi pacarnya," celetuk Mei.
Zack melotot, ia langsung membungkam mulut Mei. Zain menatap keduanya, sandiwara adiknya terbongkar sekarang.
"Pura-pura ya?" Zain tersenyum devil.
"Pacarku ini memang seperti ini jika sedang bertengkar denganku!" ucap Zack.
"Aku tahu Zack, kau membuat sandiwara untuk membohongi papa! Kau sengaja kan, agar kau tidak dijodohkan?" jawab Zain.
Zack melepaskan Mei, ia menghela napas panjang. Mei sudah menghancurkan sandiwaranya.
"Jangan bilang papa ya, bro!" ucap Zack.
"Apa untungnya untukku? Gara-gara kau bawa Mei, aku sendiri dijodohkan dengan gadis itu! Kau kira aku mau menikah?" Zain menatap tajam Zack.
"Aku akan memberikan motorku!" seru Zack.
"Tawaran menarik, tapi aku lebih tertarik dengan mobil kesayanganmu ini." Zain melirik mobil Zack.
"Jangan macam-macam, Zain! Kau kan suka motor, ambil motorku saja!" sahut Zack.
"Aku sudah punya yang lebih mahal," ucap Zain sombong.
"Cih..." ejek Zack.
"Karena aku sedang baik hati hari ini, aku ubah penawaranku! Aku akan tutup mulut tapi imbalannya berikan Corvette Z06 kepadaku! Bagaimana?" Zain menaik turunkan alisnya.
Zack menelan ludahnya. Memang harga mobil yang diminta Zain tidak semahal Aston Martin DB11 yang ia pakai sekarang. Tapi mobil yang disebut Zain itu mobil pertama yang ia beli dari hasil kerja kerasnya sendiri.
"Kau memerasku!" seru Zack.
"Sedikit," jawab Zain.
"Baik akan kuberikan, tapi tutup mulut!" seru Zack.
"Okay!" Zain melangkah pergi meninggalkan Zack dan lainnya.
Zack menggigit bibir bawahnya. Setelah ini ia harus menyerahkan Corvettenya. Ia belum siap, tapi demi menutup mulut kakaknya ia harus rela.
"Ini semua gara-gara mulut embermu!" Zack menatap tajam Mei.
"Namanya juga keceplosan," Mei mengerucutkan bibirnya.
Mei meninggalkan Zack sendirian. Daripada mendengarkan omelan Zack lebih baik ia mengejar kakaknya.
"Pak Dosen, tunggu!" seru Mei.
Zain menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Mei. Mahasiswinya yang satu ini selalu membuat harinya berwarna. Setiap hari pasti selalu ada tingkah konyol yang ia lakukan. Dikejar para wanita bukan hal yang baru untuk Zain, tapi saat Mei terang-terangan mendekatinya, itu menjadi sesuatu yang baru untuk Zain.
"Ada apa?" tanya Zain.
"Bareng, pak!" sahut Mei.
Mei berlarian menyusul Zain. Aryn hanya mengekor saja di belakang Mei. Aryn masih bingung sekaligus terkejut. Ia tidak percaya Mei mau pura-pura menjadi pacar Zack. Sementara Zack, ia menatap Mei yang terlihat dekat dengan kakaknya itu.
"Pak Zain tadi tumben tidak nyalip mobil saya?" Mei iseng bertanya.
"Kamu kan balapan dengan adik saya tadi, saya di belakang aja pelan-pelan!" jawab Zain.
"Pak Zain sama Zack itu beda jauh ya. Pak Zain itu berwibawa, tampan, pintar, pokoknya beda banget lah sama adiknya itu!" Mei melirik Zack.
"Jadi Pak Zain itu kakaknya Zack, ya?" celetuk Aryn.
"Iya, Aryn! Kamu pasti juga nggak nyangka kan? Perbedaannya mencolok banget, bagai bumi dan pluto! Ya kan?" seru Mei.
"Iya, sih!" Aryn mengangguk.
"Kamu ini bisa aja, Mei! Hati-hati dengan Zack, dia wanitanya banyak! Kamu itu gadis yang polos, cantik juga. Jangan sampai Zack memanfaatkan status kalian yang berpacaran sekarang, walaupun pura-pura tapi saya takut dia ambil kesempatan!" ucap Zain mengingatkan.
"Duh... Pak Zain perhatian banget sama Mei!" Mei tersipu malu membuat Zain terkekeh.
"Hey, bro! Jangan lupa dia pacarku!" seru Zack saat ia melihat Zain dan Mei tertawa bersama.
"Aku ingat kok! Memang pacarmu, tapi hanya pura-pura saja, kan?" sahut Zain.
Zain dan Mei berjalan beriringan. Aryn mengekor di belakangnya dengan beberapa pengawal yang mengikutinya.
"Arrgghhh!"
Zack menendang ban mobilnya. Hari ini ia benar-benar sial. Mobilnya dirampas kakaknya. Dan lagi kakaknya justru terlihat dekat dengan Mei. Zack sadar, Mei tidak pernah tertawa jika saat sedang bersamanya. Yang terjadi mereka hanya bertengkar dan berdebat. Berbeda jika Mei bersama Zain. Mei selalu tertawa dan kadang tersenyum malu-malu. Zack merasakan perasaan yang aneh. Ia seperti merasa iri dengan kakaknya.
.....................
Sepertinya persaingan dimulai.... Eh terus itu si Reza kira-kira mau ngapain ya?
Jangan lupa like, vote, dan tinggalkan komentar sesuka kalian ya!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
LA DY Nababan
Semangat thorr up nya kisah zack mei
2021-08-07
0
Eny Rizqyeni
makanya Zack jng gengsi klau cinta
...ngomng .......buat Silvi dan Reza bersatu lah kasian perasaan masalah terlalu berat...
2021-08-06
0
Reva Novianti Pasaribu
Thor jangan buat si Mei sikapnya kayak gitu kasian juga Jack dia cinta gk sih sama Jack tapi dia suka sama zain juga
2021-08-06
0