Sepakat

Menjalani masa-masa awal pernikahan dengan berpisah jarak dan waktu, bukanlah hal yang mudah bagi setiap pasangan pengantin baru. Pastinya, hari-hari yang kami lewati akan selalu berselimut rindu, yang terkadang mampu menekan seluruh rongga dada hingga merasakan sesak, di setiap hujaman rasa ingin bertemu menancap telak di relung kalbu.

Aku sebagai seorang suami sangat mengerti kondisi Vida. Secara ia adalah tipe wanita penyayang yang setiap harinya ingin bertemu, bermanja, dan bersenggama. Walaupun aku tak secengeng dia, namun hati kami terkait satu sama lain, sehingga apa pun yang ia inginkan, aku pun turut merasakan.

Untuk beberapa detik, aku masih berdiam diri. Kemudian kurengkuh dagunya yang panjang, lalu menatap lekat kedua bola matanya yang sudah tak lagi kering. Tangisan pilu yang ia pertontonkan padaku seolah merupakan kode bahwa ia tak sanggup lagi berpisah jarak dan waktu dariku. Seakan perpisahan ini membuat dirinya tidak nyaman dan terus-menerus terperangkap dalam keresahan.

Tak ada yang bisa menampik bahwa rasa dahaga akan kasih sayang, itu pasti menghantui setiap orang. Namun, pastinya dengan kadar yang berbeda-beda. Sekuat apa pun kita menahannya, pasti pada akhirnya akan memerlukan dermaga juga untuk berlabuh, atau mungkin hanya sekedar untuk numpang bersandar.

"Kamu bisa berhenti bekerja," ucapku di depan wajahnya yang bergelimang pilu. Tampak guratan seperti tak terima tergaris horizontal di keningnya. Namun, sejurus kemudian berubah tenang seolah sedang mendapatkan secuil perhatian. "Kamu gak keberatan, 'kan?" Aku kembali menagih responnya, yang sedari tadi hanya terdiam.

Ia lantas tersenyum tipis di balik wajah sendunya, kemudian menghela napas panjang sebagai bentuk persiapan diri sebelum memberikan tanggapan. "Kalau menurut kamu itu yang terbaik untuk kita, aku manut aja, Sayang." Kedua netranya beradu dengan kepunyaanku, ketika ia mengatakan kalimat tersebut. Aku yang mendengar hal itu pun lantas tersenyum simpul dan mengecup singkat kening beningnya.

Tanpa melanjutkan dialog lagi, kuturunkan pandanganku ke bawah, membidik bibir mungil milik istriku, lalu menghisap rasa manisnya. Vida pun tak mau kalah, dengan lihai ia mengimbangi persilatan bibirku. Mengecup, me-nge-cap, dan me-mi-lin lidah masing-masing, sebagai ajang pertukaran saliva yang begitu nikmat dan menghangatkan.

Namun, tidak berhenti di situ saja, tangan nakalku mulai bergriliya--menggerayangi tengkuk hingga bagian punggungnya. Memberikan sentuhan terlembut, sehingga berhasil membuatnya membuka mulut dengan lenguhan lirih seraya mendongakkan pandangannya. Tingkah erotisnya itu, seolah bertujuan untuk memberikan ruang kepadaku agar merajai lehernya yang seksi dan putih seperti susu.

Aroma segar yang menyeruak ke rongga hidungku serasa menyihir otakku menjadi setengah gila. Aroma tubuh istriku yang begitu khas dengan parfum ekstrak buah anggur yang terus membuat naf-suku kian membara untuk terus melahapnya.

Kini tiba saatnya, kusibak kain penutup yang menjadi tabir akan indahnya pemandangan alam berbentuk gundukan kembar berpuncak merah muda milik Vida. Ukurannya yang tidak berlebihan itu, sangat menarik perhatianku untuk segera menjarah puncaknya. Hingga akhirnya kedua tanganku berhasil membuka resleting gaun selutut yang ia kenakan. Menurunkan lengannya perlahan hingga melewati dada.

Dengan posisi bibir yang masih menyatu, kutugaskan jari kokohku menyibak kain berenda dan berbusa yang saat ini membungkus komplek pegunungan indah yang berada di baliknya. Melepas pengaitnya dan melemparkannya ke sembarang arah.

Sejenak aku menarik diri untuk menatap pemandangan luar biasa yang terpampang nyata di hadapanku. Pemandangan yang tidak pernah aku dapatkan dimana pun selain pada dirinya, kekasih halalku.

Sejurus aku tersenyum penuh makna. Membuat istriku bergidik heran, seperti sedang bertanya-tanya di dalam benaknya. "Kok kayak gak pernah liat, sih?" tanyanya yang mulai malu-malu kucing dan menutup bagian dadanya dengan kedua tangan.

Pandanganku yang merasa terhalangi oleh tindakannya, lantas menarik kedua tangannya agar melingkar erat di pundakku. "Maklum udah lama gak saling tatap," tuturku di dekat telinganya, lalu menggendong tubuhnya dalam sekali hentakan. "Ayo, kita selesaikan di ranjang."

Terpopuler

Comments

Emak Femes

Emak Femes

Beli kecipir
bersama jengkol
emak mampir
membawa jempol

👍👍👍💟💟

2021-12-30

0

Lady Meilina (Ig:lady_meilina)

Lady Meilina (Ig:lady_meilina)

hbs ini dsuruh haluin sendiri y gak ya di next part sm ottornya

2021-12-17

0

Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт

Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт

Rasanya anjimm banget, begge!!

2021-10-22

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Tercabik
3 Takdir Baik
4 Janji Suci
5 Gagal Total
6 Gelagat
7 Kesalahan awal
8 Visualisasi
9 Sahabat Lama
10 Kado Pernikahan
11 Pindah Rumah
12 Kesalahan Kedua
13 Kecurigaan Pertama
14 Kesalahan Ketiga
15 Menggodamu
16 Salah Asumsi
17 Kecurigaan Kedua
18 Aku Tergoda
19 Rindu Bersambut
20 Sepakat
21 Kecurigaan Ketiga
22 Kesalahan atau Kecurigaan?
23 Target Satu
24 Pengecohan Satu
25 Perang Batin
26 Hanya Mimpi
27 Aneh
28 Kejutan
29 Khawatir
30 Berdarah
31 Terpuruk
32 Liburan
33 Aku Tergoda 2
34 Terlanjur Basah
35 Kecurigaan Keempat
36 Pulang
37 Pria Asing
38 Pengalihan
39 Hiburan atau Ujian?
40 Sejenak Melupakan
41 Kesalahan Keempat
42 Memaafkan
43 Jatuh Cinta Berkali-kali
44 Decitan Cinta
45 Kesalahan Kelima
46 Luar Kota
47 Konser
48 Mencoba Romantis
49 Ketiban
50 Aku Tergoda 3
51 Sosok Misterius
52 Amanah
53 Drama
54 Murka
55 Berdebar
56 Berdebar 2
57 Ibra Junior
58 Harus Pergi
59 Sejumput Resah
60 Teka-teki Red Velvet
61 Tragedi Red Velvet
62 Selamat Tinggal
63 Sebuah Pengakuan
64 Pedih
65 Duka
66 Kilas Balik
67 Kilas Balik 2
68 Kilas Balik 3
69 Kilas Balik 4
70 Kilas Balik 5
71 Merelakan
72 Bukan Halusinasi
73 Petunjuk
74 Petunjuk 2
75 Petunjuk Buntu
76 Harapan Baru
77 Manusia atau Bukan?
78 Hanya Mimpi 2
79 Intermezzo
80 Kabar Baik
81 Menikah Lagi?
82 Momen Mendebarkan
83 Momen Mendebarkan 2
84 Momen Mendebarkan 3
85 Momen Mendebarkan 4
86 Tabir Kepalsuan
87 Kebenaran
88 Kebenaran 2
89 Kebenaran 3
90 Keberuntungan
91 Keberuntungan 2
92 Sudah Seharusnya
93 Fakta Lain
94 Epilog
95 Karya Baru
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Prolog
2
Tercabik
3
Takdir Baik
4
Janji Suci
5
Gagal Total
6
Gelagat
7
Kesalahan awal
8
Visualisasi
9
Sahabat Lama
10
Kado Pernikahan
11
Pindah Rumah
12
Kesalahan Kedua
13
Kecurigaan Pertama
14
Kesalahan Ketiga
15
Menggodamu
16
Salah Asumsi
17
Kecurigaan Kedua
18
Aku Tergoda
19
Rindu Bersambut
20
Sepakat
21
Kecurigaan Ketiga
22
Kesalahan atau Kecurigaan?
23
Target Satu
24
Pengecohan Satu
25
Perang Batin
26
Hanya Mimpi
27
Aneh
28
Kejutan
29
Khawatir
30
Berdarah
31
Terpuruk
32
Liburan
33
Aku Tergoda 2
34
Terlanjur Basah
35
Kecurigaan Keempat
36
Pulang
37
Pria Asing
38
Pengalihan
39
Hiburan atau Ujian?
40
Sejenak Melupakan
41
Kesalahan Keempat
42
Memaafkan
43
Jatuh Cinta Berkali-kali
44
Decitan Cinta
45
Kesalahan Kelima
46
Luar Kota
47
Konser
48
Mencoba Romantis
49
Ketiban
50
Aku Tergoda 3
51
Sosok Misterius
52
Amanah
53
Drama
54
Murka
55
Berdebar
56
Berdebar 2
57
Ibra Junior
58
Harus Pergi
59
Sejumput Resah
60
Teka-teki Red Velvet
61
Tragedi Red Velvet
62
Selamat Tinggal
63
Sebuah Pengakuan
64
Pedih
65
Duka
66
Kilas Balik
67
Kilas Balik 2
68
Kilas Balik 3
69
Kilas Balik 4
70
Kilas Balik 5
71
Merelakan
72
Bukan Halusinasi
73
Petunjuk
74
Petunjuk 2
75
Petunjuk Buntu
76
Harapan Baru
77
Manusia atau Bukan?
78
Hanya Mimpi 2
79
Intermezzo
80
Kabar Baik
81
Menikah Lagi?
82
Momen Mendebarkan
83
Momen Mendebarkan 2
84
Momen Mendebarkan 3
85
Momen Mendebarkan 4
86
Tabir Kepalsuan
87
Kebenaran
88
Kebenaran 2
89
Kebenaran 3
90
Keberuntungan
91
Keberuntungan 2
92
Sudah Seharusnya
93
Fakta Lain
94
Epilog
95
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!