Menggodamu

Setelah menyegarkan tubuhku di bawah guyuran air terjun buatan, kurapikan tempat tidur terlebih dahulu, lalu meraih kontak mobil dan kawan-kawannya. Menuruni anak tangga dan menuju dapur untuk menyiapkan sarapan.

Ah, aku jadi teringat istriku. Biasanya kalau ia berada di rumah, hidangan untuk sarapan sudah tersedia di atas meja ketika aku menuruni anak tangga.

Beberapa menit kemudian

Nasi goreng sudah siap untuk disantap. Namun, kurang rasanya jika tidak didampingi oleh telur dadar yang akan membuat menu sarapanku semakin lezat.

Selagi aku memikirkan Vida, tidak kusadari telur yang sedang terdadar di atas teplon pun berubah warna menjadi gelap dan mengeluarkan aroma sengit yang mengganggu indera penciuman.

Tuhaaan!

Telurku gosong!

Eh, maksudku telur yang sedang aku goreng itu. Tolong jangan salah paham. Aku hanya terlalu panik menangani situasi genting seperti ini. Pasalnya, hubunganku tidak terlalu akur dengan alat masak yang bernama kompor gas.

Karena tidak ingin terlambat, refleks tangannya meraih knop kompor lalu memutarnya ke kanan. Untung saja, hanya asap yang memenuhi dapur mini rumah ini. Tak bisa kubayangkan jika saja si jago merah ikutan berkobar dan menjadikanku menu sarapan paginya. Bisa mati gosong aku di sini.

Baiklah, sepertinya nasi goreng yang sudah kubuat tadi, terpaksa kulahap tanpa pendampingnya. Namun, tidak masalah. Tidak mengubah cita rasanya yang memang sudah lezat sesuai takdirnya.

Maafkan aku telur!

...💔...

Aku sudah selesai sarapan, namun Vida juga belum mengirimkan pesan romantisnya. Haruskah aku yang menghubunginya terlebih dahulu?

Ya, benar. Aku harus mengalahkan egoku saat ini. Kuraih ponsel dan mengirimkan pesan via aplikasi hijau bulat, seraya memanaskan mesin mobilku.

Satu menit telah berlalu, namun masih tidak ada balasan darinya. Aku yang mulai gelisah, lantas menekan tombol panggilan video. Belum lama keterangan berdering itu muncul di layar benda pipih miliku, wajah kesayangan pun sudah terpampang indah memenuhinya.

"Sayang ...!"

Dilihat dari penampilan dan latar, sepertinya dia sudah berada di kantor.

"Oh, udah di kantor, ya? Kalo gitu nanti aja aku telpon lagi," tuturku yang berniat ingin mengakhiri percakapan. Aku berkata seperti itu karena ingin menghargai waktunya. Walaupun aku ini suaminya, namun tetap saja aku harus menempatkan segala sesuatu pada porsi dan tempatnya.

Vida sontak menggeleng, dengan makna ia tidak ingin mengakhiri panggilan. "Demi kamu ... apa sih, yang enggak. Aku bisa nyambil kok," tuturnya dengan nada menggoda. Ah, bibirnya itu. Benar-benar menggoyahkan imanku.

Seakan menemukan tempat untuk berlabuh, tubuh bagian bawahku menegang seketika. Parah, dengan hanya melakukan panggilan video dalam kondisi normal seperti ini, sempat-sempatnya otakku berpikir mesum, tidak pada tempatnya.

"Kamu kenapa, Sayang?" tanyanya, ketika melihat pandanganku seolah tak fokus, seperti melayang ke luar angkasa.

Aku tersentak sekaligus salah tingkah. Pasalnya, ukuran senjata tumpul di dalam celanaku ini, semakin meninggi. Bahkan denyutannya terasa hingga ke ujung kepala.

"Gak apa-apa kok, Sayang." Berkilah lagi, itulah kelebihanku.

"Oh, ya, sekalian aku mau kasi tahu kamu, kalo aku mau berkunjung ke beberapa restoran kita," ujarku, mengalihkan perhatiannya yang mulai curiga dengan tingkah tak jelasku. "Kemungkinan aku akan pulang malam," lanjutku, seakan mewakili kalimat bahwa aku tak bisa menghubunginya hingga pekerjaanku selesai.

"Sekarang? Awas, gak boleh jelalatan!" Ia kembali menagih jawaban seraya mengancam.

Aku hanya mengangguk sembari melempar senyuman andalan. Senyuman yang mungkin akan membuat semua wanita tunduk dan berlutut di bawah kakiku. Saking berkharismanya seluruh bagian dari setiap titik di wajahku. Bisa kupastikan, mereka sanggup memberikanku segalanya, demi untuk melihat senyuman maut itu.

Vida ... yang merupakan salah satu dari pemuja senyumanku, sontak wajahnya merona seketika. Cepat-cepat ia menutup kedua matanya, karena menahan malu. Sekaligus terdengar d-e-s-a-h-a-n kecil yang keluar dari sepasang bibir mungilnya.

Begitulah respon geroginya setiap melihat senyuman yang tersabit di kedua sudut bibirku. Ditambah lagi dengan kehadiran dua lubang kecil sebagai pemanis di kedua pipi bawahku. Membuat ia semakin tak tahan untuk tidak bertemu.

"Kenapa?" responku, seolah tidak memahami bahasa kode yang dilakonkan oleh tubuhnya. Dia hanya menggeleng pelan, seraya berbisik dari speaker earphone yang ia kenakan.

"Aku tergoda, Sayang."

Mendengar penuturannya itu, sudah bisa kupastikan bahwa apa yang ada di dalam roknya saat ini, juga mengalami hal yang sama dengan kepunyaanku.

Adoooh!

Terpopuler

Comments

Najwa Aini

Najwa Aini

Bisa-bisanya ihh..
aku ketawa di bagian ini

2022-06-07

0

Lady Meilina (Ig:lady_meilina)

Lady Meilina (Ig:lady_meilina)

mmg apa gmn yg didalem rokmu tu vid

2021-12-16

0

🌹Dina Yomaliana🌹

🌹Dina Yomaliana🌹

percayalah Ibra, di sana Vida pun sebenarnya menunggu chat dari kamu😌😌😌 cewek itu ngak mau chat duluan😌 jadi harus peka🥲 bisa jadi Vida lagi chat sama yang lain di sana😭😭😭😭😭

2021-11-13

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Tercabik
3 Takdir Baik
4 Janji Suci
5 Gagal Total
6 Gelagat
7 Kesalahan awal
8 Visualisasi
9 Sahabat Lama
10 Kado Pernikahan
11 Pindah Rumah
12 Kesalahan Kedua
13 Kecurigaan Pertama
14 Kesalahan Ketiga
15 Menggodamu
16 Salah Asumsi
17 Kecurigaan Kedua
18 Aku Tergoda
19 Rindu Bersambut
20 Sepakat
21 Kecurigaan Ketiga
22 Kesalahan atau Kecurigaan?
23 Target Satu
24 Pengecohan Satu
25 Perang Batin
26 Hanya Mimpi
27 Aneh
28 Kejutan
29 Khawatir
30 Berdarah
31 Terpuruk
32 Liburan
33 Aku Tergoda 2
34 Terlanjur Basah
35 Kecurigaan Keempat
36 Pulang
37 Pria Asing
38 Pengalihan
39 Hiburan atau Ujian?
40 Sejenak Melupakan
41 Kesalahan Keempat
42 Memaafkan
43 Jatuh Cinta Berkali-kali
44 Decitan Cinta
45 Kesalahan Kelima
46 Luar Kota
47 Konser
48 Mencoba Romantis
49 Ketiban
50 Aku Tergoda 3
51 Sosok Misterius
52 Amanah
53 Drama
54 Murka
55 Berdebar
56 Berdebar 2
57 Ibra Junior
58 Harus Pergi
59 Sejumput Resah
60 Teka-teki Red Velvet
61 Tragedi Red Velvet
62 Selamat Tinggal
63 Sebuah Pengakuan
64 Pedih
65 Duka
66 Kilas Balik
67 Kilas Balik 2
68 Kilas Balik 3
69 Kilas Balik 4
70 Kilas Balik 5
71 Merelakan
72 Bukan Halusinasi
73 Petunjuk
74 Petunjuk 2
75 Petunjuk Buntu
76 Harapan Baru
77 Manusia atau Bukan?
78 Hanya Mimpi 2
79 Intermezzo
80 Kabar Baik
81 Menikah Lagi?
82 Momen Mendebarkan
83 Momen Mendebarkan 2
84 Momen Mendebarkan 3
85 Momen Mendebarkan 4
86 Tabir Kepalsuan
87 Kebenaran
88 Kebenaran 2
89 Kebenaran 3
90 Keberuntungan
91 Keberuntungan 2
92 Sudah Seharusnya
93 Fakta Lain
94 Epilog
95 Karya Baru
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Prolog
2
Tercabik
3
Takdir Baik
4
Janji Suci
5
Gagal Total
6
Gelagat
7
Kesalahan awal
8
Visualisasi
9
Sahabat Lama
10
Kado Pernikahan
11
Pindah Rumah
12
Kesalahan Kedua
13
Kecurigaan Pertama
14
Kesalahan Ketiga
15
Menggodamu
16
Salah Asumsi
17
Kecurigaan Kedua
18
Aku Tergoda
19
Rindu Bersambut
20
Sepakat
21
Kecurigaan Ketiga
22
Kesalahan atau Kecurigaan?
23
Target Satu
24
Pengecohan Satu
25
Perang Batin
26
Hanya Mimpi
27
Aneh
28
Kejutan
29
Khawatir
30
Berdarah
31
Terpuruk
32
Liburan
33
Aku Tergoda 2
34
Terlanjur Basah
35
Kecurigaan Keempat
36
Pulang
37
Pria Asing
38
Pengalihan
39
Hiburan atau Ujian?
40
Sejenak Melupakan
41
Kesalahan Keempat
42
Memaafkan
43
Jatuh Cinta Berkali-kali
44
Decitan Cinta
45
Kesalahan Kelima
46
Luar Kota
47
Konser
48
Mencoba Romantis
49
Ketiban
50
Aku Tergoda 3
51
Sosok Misterius
52
Amanah
53
Drama
54
Murka
55
Berdebar
56
Berdebar 2
57
Ibra Junior
58
Harus Pergi
59
Sejumput Resah
60
Teka-teki Red Velvet
61
Tragedi Red Velvet
62
Selamat Tinggal
63
Sebuah Pengakuan
64
Pedih
65
Duka
66
Kilas Balik
67
Kilas Balik 2
68
Kilas Balik 3
69
Kilas Balik 4
70
Kilas Balik 5
71
Merelakan
72
Bukan Halusinasi
73
Petunjuk
74
Petunjuk 2
75
Petunjuk Buntu
76
Harapan Baru
77
Manusia atau Bukan?
78
Hanya Mimpi 2
79
Intermezzo
80
Kabar Baik
81
Menikah Lagi?
82
Momen Mendebarkan
83
Momen Mendebarkan 2
84
Momen Mendebarkan 3
85
Momen Mendebarkan 4
86
Tabir Kepalsuan
87
Kebenaran
88
Kebenaran 2
89
Kebenaran 3
90
Keberuntungan
91
Keberuntungan 2
92
Sudah Seharusnya
93
Fakta Lain
94
Epilog
95
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!