Kesalahan Kedua

Vida lantas membungkuk untuk mengambil beberapa bahan makanan, setelah memintaku untuk mundur perlahan agar menciptakan sedikit jarak di antara kami.

Ini adalah kali pertamanya dia akan menyajikan suguhan terbaiknya padaku. Tentu saja, aku tidak akan membiarkannya melakukan hal tersebut sendirian. Dengan melibatkan diri dalam beberapa aksi, akhirnya makan siang kami sudah tersaji di atas meja bundar yang terdapat di dalam dapur mini ini.

Ketika kami berdua sedang asik menyantap makanan khas jawa buatannya, ponsel Vida berdering ria menandakan sebuah panggilan masuk menghinggapi benda pipih berukuran enam setengah inci miliknya. Spontan ia melirik ke arah layar ponsel yang saat ini menyala, lalu menatapku sekilas dan pamit untuk menerima telepon itu.

Aku hanya mengangguk tanpa menanyakan apa pun, setelah ia kembali lagi ke kursi makannya. "Maaf ya, makan siang kita jadi terganggu. Lain kali, aku gak akan bawa-bawa ponsel kalo lagi sama kamu." Tanpa aku minta, ia sendiri langsung menciptakan aturan yang menurutku sebenarnya tidak masalah jika ia lakukan. Apalagi, terkadang aku juga tidak bisa jauh dari ponselku sendiri.

"Kamu gak usah merasa bersalah gitu. Jujur, aku gak masalah sama sekali." Niatku mengatakan kalimat tersebut untuk membesarkan hatinya. Namun, ternyata tanggapannya berbeda dengan yang aku harapkan.

"Emmm, gitu." Bibirnya tampak mencebik bak seorang anak kecil yang tidak dikabulkan permintaannya oleh orang tua. Gerakan tangannya pun tak seperti sebelumnya. Makanan itu hanya diaduk-aduknya saja, seolah aku telah membuatnya kecewa.

Namun, hal tersebut kubiarkan begitu saja. Asumsiku adalah mungkin dia sedang mendapat masalah dalam pekerjaannya, setelah menerima panggilan suara tadi.

Inilah kesalahanku yang selanjutnya. Terlalu menganggap semuanya biasa saja. Padahal, hal yang menurutku kecil dan sepele, belum tentu sama dalam penilaian pasanganku.

Saat itu, aku tak berpikir bahwa--mungkin dia ingin aku juga melakukan hal yang sama--berdiskusi tentang hal-hal yang kami sukai dan tidak kami sukai. Menghabiskan waktu berdua tanpa adanya gangguan dari dunia lain yang bisa memorak-porandakan dunia kecil kami yang seharusnya hanya berisi aku dan dia.

Yah, namanya juga manusia. Aku bukanlah malaikat yang tak luput dari salah dan khilaf. Namun, kesalahanku adalah hal terfatal yang tanpa aku sadari akan menjadi bom waktu di dalam keutuhan rumah tanggaku sendiri.

...💔...

"Aku turun, ya. Sukses untuk konsernya. Maaf aku gak bisa nemenin kamu," tuturnya di saat kendaraan roda empatku berhenti sempurna di depan gerbang kantornya.

Ya, hari ini adalah hari pertama ia bekerja, setelah menghabiskan cuti selama satu minggu lamanya. Aku sengaja mengantarkannya, karena setelah ini, mungkin minggu depan lagi, baru aku bisa berjumpa dengan istriku ini.

"Gak papa, hati-hati, ya." Hanya kalimat itu saja, yang mampu kuutarakan. Ia meraih telapak tanganku dan mencium punggungnya. Layaknya aksi seorang istri shalihah di saat mengantar kepergian suaminya untuk bekerja.

Dia tersenyum kaku, lalu mengambil beberapa dokumen yang tadinya sudah ia letakkan di kursi belakang. Seperti ada yang menahannya agar tidak cepat-cepat keluar, dia kembali duduk tenang di sebelahku. "Apa ada yang ketinggalan?" tanyaku yang merasa bahwa adanya keganjilan yang sedang terjadi padanya.

Ia menoleh ke arahku dan menatapku dengan tatapan sendu. Apa maksudnya? Apa aku sudah mengatakan pertanyaan yang salah?

"Kamu gak mau cium keningku?" tanyanya seraya terus menatapku seperti itu.

Eh, aku mengerjap, lalu menarik kepalanya mendekatiku. Kukecup singkat pucuk kepalanya, lalu mencium pipinya kemudian. "Maaf, aku lupa."

Dia tersenyum seolah berterima kasih atas perlakuan yang mungkin menurutnya romantis dariku. Lalu keluar dari mobil, dan berjalan laju memasuki kantornya. Sementara aku, langsung menuju rumah dinasnya, untuk mengantarkan barang-barang pribadinya.

Terpopuler

Comments

Puja Kesuma

Puja Kesuma

kurang komunikasi tu bisa ngermbet kemana" , yg satu nyepelein yg satu ngak bisa ngungkapin kelar dah kayak gini

2022-11-06

1

RahaYulia

RahaYulia

krn udh dijlasin di bab awal bahwa ada prslingkuhn jd aku baca tiap bab brikutnya tuh jd was2 deg2 an pning mual mules g jls lb ke g tega bca situasinya jd brpikir jgn2 skarang nih jgn2 saatnya nih kbongkarnya
Aaaah aku jd g tnang jg bcanya😅😅😅😅

2021-11-22

2

🌹Dina Yomaliana🌹

🌹Dina Yomaliana🌹

mas Ibra🥲 seharusnya kamu tuh peka sama Vida😫 dia bakal nganggap kamu ngak peduli nanti kalau kamu terlalu biasa2 terus🥲

2021-11-13

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Tercabik
3 Takdir Baik
4 Janji Suci
5 Gagal Total
6 Gelagat
7 Kesalahan awal
8 Visualisasi
9 Sahabat Lama
10 Kado Pernikahan
11 Pindah Rumah
12 Kesalahan Kedua
13 Kecurigaan Pertama
14 Kesalahan Ketiga
15 Menggodamu
16 Salah Asumsi
17 Kecurigaan Kedua
18 Aku Tergoda
19 Rindu Bersambut
20 Sepakat
21 Kecurigaan Ketiga
22 Kesalahan atau Kecurigaan?
23 Target Satu
24 Pengecohan Satu
25 Perang Batin
26 Hanya Mimpi
27 Aneh
28 Kejutan
29 Khawatir
30 Berdarah
31 Terpuruk
32 Liburan
33 Aku Tergoda 2
34 Terlanjur Basah
35 Kecurigaan Keempat
36 Pulang
37 Pria Asing
38 Pengalihan
39 Hiburan atau Ujian?
40 Sejenak Melupakan
41 Kesalahan Keempat
42 Memaafkan
43 Jatuh Cinta Berkali-kali
44 Decitan Cinta
45 Kesalahan Kelima
46 Luar Kota
47 Konser
48 Mencoba Romantis
49 Ketiban
50 Aku Tergoda 3
51 Sosok Misterius
52 Amanah
53 Drama
54 Murka
55 Berdebar
56 Berdebar 2
57 Ibra Junior
58 Harus Pergi
59 Sejumput Resah
60 Teka-teki Red Velvet
61 Tragedi Red Velvet
62 Selamat Tinggal
63 Sebuah Pengakuan
64 Pedih
65 Duka
66 Kilas Balik
67 Kilas Balik 2
68 Kilas Balik 3
69 Kilas Balik 4
70 Kilas Balik 5
71 Merelakan
72 Bukan Halusinasi
73 Petunjuk
74 Petunjuk 2
75 Petunjuk Buntu
76 Harapan Baru
77 Manusia atau Bukan?
78 Hanya Mimpi 2
79 Intermezzo
80 Kabar Baik
81 Menikah Lagi?
82 Momen Mendebarkan
83 Momen Mendebarkan 2
84 Momen Mendebarkan 3
85 Momen Mendebarkan 4
86 Tabir Kepalsuan
87 Kebenaran
88 Kebenaran 2
89 Kebenaran 3
90 Keberuntungan
91 Keberuntungan 2
92 Sudah Seharusnya
93 Fakta Lain
94 Epilog
95 Karya Baru
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Prolog
2
Tercabik
3
Takdir Baik
4
Janji Suci
5
Gagal Total
6
Gelagat
7
Kesalahan awal
8
Visualisasi
9
Sahabat Lama
10
Kado Pernikahan
11
Pindah Rumah
12
Kesalahan Kedua
13
Kecurigaan Pertama
14
Kesalahan Ketiga
15
Menggodamu
16
Salah Asumsi
17
Kecurigaan Kedua
18
Aku Tergoda
19
Rindu Bersambut
20
Sepakat
21
Kecurigaan Ketiga
22
Kesalahan atau Kecurigaan?
23
Target Satu
24
Pengecohan Satu
25
Perang Batin
26
Hanya Mimpi
27
Aneh
28
Kejutan
29
Khawatir
30
Berdarah
31
Terpuruk
32
Liburan
33
Aku Tergoda 2
34
Terlanjur Basah
35
Kecurigaan Keempat
36
Pulang
37
Pria Asing
38
Pengalihan
39
Hiburan atau Ujian?
40
Sejenak Melupakan
41
Kesalahan Keempat
42
Memaafkan
43
Jatuh Cinta Berkali-kali
44
Decitan Cinta
45
Kesalahan Kelima
46
Luar Kota
47
Konser
48
Mencoba Romantis
49
Ketiban
50
Aku Tergoda 3
51
Sosok Misterius
52
Amanah
53
Drama
54
Murka
55
Berdebar
56
Berdebar 2
57
Ibra Junior
58
Harus Pergi
59
Sejumput Resah
60
Teka-teki Red Velvet
61
Tragedi Red Velvet
62
Selamat Tinggal
63
Sebuah Pengakuan
64
Pedih
65
Duka
66
Kilas Balik
67
Kilas Balik 2
68
Kilas Balik 3
69
Kilas Balik 4
70
Kilas Balik 5
71
Merelakan
72
Bukan Halusinasi
73
Petunjuk
74
Petunjuk 2
75
Petunjuk Buntu
76
Harapan Baru
77
Manusia atau Bukan?
78
Hanya Mimpi 2
79
Intermezzo
80
Kabar Baik
81
Menikah Lagi?
82
Momen Mendebarkan
83
Momen Mendebarkan 2
84
Momen Mendebarkan 3
85
Momen Mendebarkan 4
86
Tabir Kepalsuan
87
Kebenaran
88
Kebenaran 2
89
Kebenaran 3
90
Keberuntungan
91
Keberuntungan 2
92
Sudah Seharusnya
93
Fakta Lain
94
Epilog
95
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!