Seusai menyimpan koper milik Vida, aku memutuskan untuk langsung beranjak menuju tempat gladi, karena malam ini adalah konser tunggal grup band-ku. Kututup pintu kamar, lalu berjalan menuju pintu keluar. Di sepanjang perjalanan, mataku menilik dan mengamati sekitar. Namun, sepertinya Deyandra sudah angkat kaki.
Apa mungkin dia sudah beralibi ketika berbicara padaku tadi? Batinku yang mulai mencurigainya.
"Haruskah aku bertanya pada Vida?" gumamku ketika sudah duduk sempurna di kursi kemudi. "Ah, sebaiknya nanti saja, lagi pula ia pasti sedang sibuk bekerja." Tanpa melanjutkan niatku sebelumnya, kutancapkan gas untuk kembali.
...💔...
"Gimana, konsernya berjalan lancar?" tanyanya dari seberang sambungan.
"Lancar, Sayang. Kamu udah di rumah?" responku, kembali bertanya.
"Udah, hari ini gak ada lembur. Jadi, sore tadi udah pulang. Kamu capek gak, Sayang? Udah makan? Atau masih di gedung?" Rentetan pertanyaannya mulai mengisi percakapan selanjutnya. Aku menjawab satu per satu pertanyaannya tanpa melewatkannya.
Vida memang cenderung lebih banyak bicara. Berbanding terbalik dengan diriku. Dia juga tipe gadis manja, namun pekerja keras. Selain itu, istriku juga merupakan sosok pecinta keromantisan sejati. Sementara aku terlalu kaku dalam hal itu.
Jika dibuat daftarnya, kemungkinan banyak sekali hal yang bertolak belakang di antara kami berdua. Namun, aku sudah cukup merasa nyaman dengannya, walaupun terkadang ada juga dari sifatnya yang tidak aku suka.
Bukankah begitu seharusnya kehidupan dalam berumah tangga? Saling melengkapi kekurangan dengan kelebihan salah satunya. Kita tidak bisa menuntut pasangan untuk menjadi seperti apa yang kita inginkan. Karena, kita harus bisa mencintai kekurangan mereka. Bukan malah membanding-bandingkannya dengan sosok lain. Itu adalah HARAM hukumnya.
"Sayang, aku mau tanya sesuatu, boleh?" ketikku di dalam chat.
^^^Boleh, kamu mau nanya apa?^^^
"Tadi aku bertemu Deyandra, apa dia udah izin sama kamu untuk tidur di rumahmu?" ungkapku yang tidak bisa menyembunyikan rasa penasaranku.
^^^Oh, iya. Dia udah bilang kok, Sayang. ^^^
^^^Katanya kehujanan pas deket rumah dinas.^^^
"Oh," balasku singkat tanpa bertanya lagi.
^^^Kamu kenapa? Cemburu, ya?^^^
Tudingnya, seolah aku ini sedang menginterogasinya.
"Ah, gaklah. Masa' aku cemburu sama sahabat kamu."
TETOT!
Sepertinya aku sudah salah memberikan jawaban. Terbukti dari raibnya Vida dari obrolan.
Dia menghentikan aktifitas ibu jari kami tanpa pamit. Tanpa bertanya balik, atau pun membalas dengan satu emoticon.
Mungkin dia sudah terlelap, karena terlalu lelah, melewati hari ini. Begitulah asumsiku, tanpa berniat untuk melakukan panggilan suara atau video sekalipun, padanya.
Ya, beginilah aku!
Paling tidak peka dalam hal apa pun.
Karena sama-sama dalam kondisi penat, akhirnya aku merebahkan tubuh juga. Hingga tanpa kusadari lagi, dunia nyataku telah beralih ke alam mimpi.
...💔...
Pagi menjelang, namun Vida tak juga mengirimkan pesan. Biasanya dia selalu mengucapkan selamat pagi atau mungkin menanyakan sedang apa aku pagi ini.
Apakah ketidakpekaanku tadi malam telah membuatnya kecewa?
Kuraih ponsel yang tergeletak di atas nakas, lalu mencari kontaknya, dan bersiap untuk melakukan panggilan suara. Namun, sayang, nomornya sedang berada dalam panggilan lain.
Siapa yang menelponnya sepagi ini? Ah, mungkin urusan kerja. Kicauku di dalam hati tanpa menaruh curiga.
Huuffft!
Aku menghela napas panjang seraya meregangkan otot-ototku kembali. Karena aku masih dalam posisi terbaring di atas kasur, tepat pada pukul 5.30.
Hari ini aku berencana untuk mengunjungi beberapa restoranku yang berada di kota ini. Karena, kunjungan kerja ke beberapa restoran cabang selalu kulakukan bersama Vida ketika dia libur bekerja.
Begitulah caraku untuk tetap melibatkannya dalam setiap jadwalku. Karena aku sadar, kami tidak memiliki banyak waktu untuk bersama. Jadi, akan kuusahakan istriku selalu terlibat dalam pekerjaanku. Walau hanya sebagai penonton di saat aku terlibat dalam konser, atau pun duduk manis saja ketika aku melakukan mentoring kepada para karyawan restoran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Didik Setyawan
judulx aj 25+,tp crtax kyk 15- wkwkwk,,gnti aj judulx bosku...
2023-01-21
0
Najwa Aini
Seharusnya kalau cinta jangan terlalu cuek ya..tapi aku rasa Vida juga kaku, dia gak mau mengkomunikasikan apa yg disukai dan yg tidak pada Ibra. karena gak semua laki2 itu bisa jadi cenayang, yg bisa tau ttanp diberitahukan
2022-06-07
0
Lady Meilina (Ig:lady_meilina)
Kak aku mampir nih
2021-12-12
1