Seusai percakapan canggung sepasang pengantin baru tersebut, aku langsung tancap gas menuju lokasi restoranku yang pertama. Terletak di pusat kota dengan intensitas keuntungan terbesar di banding yang lainnya.
Sepuluh menit laju kendaraanku menembus padatnya perjalanan. Memarkirkannya dengan rapi ketika keempat kaki bulatnya sudah menapaki pekarangan restoran. Pak satpam yang bertugas di sana tampak membungkukkan sedikit tubuhnya seraya tersenyum memberi penghormatan, ketika aku menampakkan muka.
"Silakan masuk, Pak." Salah satu karyawanku menyambut kedatangan di pintu masuk. Perawakannya seperti baru terlihat di pelupuk mataku. Kemungkinan dia karyawan baru. Namun, bagaimana bisa dia mengenalku?
Ah, biarkan saja!
Aku tersenyum dan melewatinya untuk menuju ruangan pribadi. Dimana di ruangan tersebut aku bisa menerima semua laporan dan memeriksa pembukuan. Biasanya jika sedang bersama Vida, dialah yang membantuku menangani masalah pembukuan, karena dia lebih menguasai hal tersebut.
"Pak ...!" sapa manajer restoran ini ketika tubuhnya memasuki ruanganku.
"Apa ada masalah?" tanyaku ketika dia sudah mendudukkan diri di atas kursi, tepat di hadapanku.
"Semuanya aman, Pak. Hanya saja, kemarin ada pelanggan yang komplain soal ... menu, Pak." Dia tampak ragu-ragu untuk mengatakannya. Seakan khawatir kalau aku akan murka karena keteledorannya.
"Maksudmu?" Aku mengernyit tidak mengerti dengan apa yang sedang ia bicarakan. Entahlah, ini akibat pikiran mesumku yang belum juga mangkir dari kepala, atau memang karena aku terlalu memikirkan beberapa misteri tentang Deyandra? Aku sendiri juga tidak mengerti.
"Kemarin sempat terjadi keributan karena ada seorang ibu-ibu yang protes kalau makanannya tidak enak, Pak. Tetapi, kami sudah mengatasi semuanya. Bapak tenang saja, saya pastikan kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi," ungkapnya berusaha meyakinkanku bahwa dia masih bisa diandalkan.
Aku berpikir sejenak untuk menganalisis setiap kalimatnya. "Hem ... apa menurutkmu koki baru itu kurang handal?" tanyaku balik padanya.
"Bukan begitu, Pak. Sepertinya wanita tersebut sengaja mengacaukan keadaan. Pasalnya, setelah kami memberikan uang ganti rugi atas makanan yang sudah ia bayar, salah satu karyawan mencoba menyicipi makanannya. Dan ternyata ... rasanya enak, tidak ada yang aneh juga." Ia tampak serius sekali dengan ucapannya. Sehingga aku bisa meyakini bahwa apa pun yang dikatakannya adalah kebenaran. Apalagi, dia sudah lama bekerja bersamaku.
"Baiklah, kemungkinan setelah ini akan ada drama lain lagi yang harus kalian hadapi. Aku harap, kamu bisa mengatasinya dengan bijak. Karena aku yakin, kamu bisa diandalkan," tuturku memberikan suntikan semangat dan petuah padanya. "Ya, sudah. Jika tidak ada lagi yang lain, setelah ini aku ingin berkeliling. Kamu ... temani aku!"
Kami berdua sama-sama berdiri dari posisi awal, kemudian keluar ruangan untuk memonitoring beberapa pekerja yang masing-masing sibuk dengan tugasnya. Namun, ketika kami melewati lorong pelanggan, tiba-tiba kedua netraku menangkap sosok tidak asing yang sedang duduk berhadapan dengan seorang gadis.
Deyandra!
Mungkin dia tidak menyadari kehadiranku di tempat ini, sehingga ia masih tetap fokus bercanda dengan lawan bicaranya. Jika kuperhatikan dengan seksama, keduanya tampak seperti sepasang kekasih. Terbukti dari adegan pegangan tangan yang saat ini mereka lakukan.
Jadi, kecurigaanku itu tidak benar. Deyandra tidak ada hubungan spesial bersama Vida. batinku kemudian. Seolah sedang menemukan jawaban dari apa yang sudah aku pertanyakan di dalam benak.
Kuhela napas lega karena sudah salah menyangka. Seharusnya aku tidak berpikiran yang tidak-tidak tentang istriku. Seharusnya aku percaya penuh kepadanya tanpa adanya rasa ragu. Seharusnya aku tidak pernah berandai-andai, seolah akulah orang yang paling benar. Padahal, belum tentu seperti itu kenyataan sebenarnya. Semoga asumsiku kali ini tidak salah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Najwa Aini
Amin. kau turut berdoa
2022-06-07
0
Lady Meilina (Ig:lady_meilina)
jangn snang dulu ibra 🤧
2021-12-14
1
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт
Pake idung² ngapa, Ib.
2021-10-15
1