Keesokan harinya, Vida meminta izin untuk pergi menemui sahabatnya. Tanpa banyak tanya, aku pun mengizinkannya. Ia berangkat dari jam empat sore hingga jam sembilan malam.
Padahal kami sudah berjanji untuk makan malam bersama. Namun, karena hal itu, jadi aku terpaksa membatalkannya.
Apakah aku kecewa?
Pastinya!
Tetapi tidak mungkin aku memarahinya, apa lagi memukulnya. Lagi pula, ia sudah menceritakan alasan dari keterlambatannya. Sebagai suami yang tidak ingin dipandang--mengekang seorang istri--aku berusaha untuk memakluminya karena hal tersebut berkaitan dengan pekerjaan. Apalagi, untuk acara makan malam bersama, kami masih punya banyak kesempatan untuk melakukannya di lain hari.
Aku sengaja mengambil cuti selama masa pernikahan, begitu juga dengan Vida. Sebagai seorang Customer Service di salah satu cabang Bank Daerah, istriku hanya bisa mendapatkan cuti selama satu minggu saja. Dan, hal itu tidak ingin kami sia-siakan.
Keesokan harinya kami memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama, anggap saja bulan madu. Tempat tujuan sudah kami sepakati sebelumnya, Villa Bukit Paoh adalah pilihan bersama.
Villa Bukit Paoh adalah sebuah tempat wisata yang menyediakan resort, dengan spot air terjun dan pantai dalam satu tempat. Selain itu, juga terdapat banyak spot bagus dan instagramable.
Bagi para penggila kamera, tempat ini sangat cocok untuk dikunjungi. Pemandangan indah yang merupakan perpaduan antara pegunungan dan lautan, menjadi satu kesatuan yang harmonis dan memanjakan mata.
"Enggak nyangka kalo tempatnya jadi sebagus ini. Bukannya dulu gak begini bentuknya, ya?" gumam Vida, memasang wajah tampak terpesona dengan keindahan tempat tersebut.
"Iya, Sayang. Pengelolaan tempat ini memang terbilang masih baru. Emmm, kalo gak salah sekitar enam bulan terakhir," jelasku menjawab pertanyaannya tadi.
"Pantesan, soalnya dulu pas aku ke sini, masih alami banget, dan hutan belantara gitu," ucapnya lagi seolah melupakan bahwa saat itu aku tak ikut dalam perjalanan wisata sekolah. "Eh, bukannya kamu juga ikut ya, Sayang?" tanyanya ketika ia sudah mengingat sesuatu.
"Iyalah, 'kan wisata itu dilaksanakan dalam rangka perpisahan sekolah, gimana sih kamu?" Kutowel ujung hidungnya yang runcing itu, lalu menyeret koper kami menuju salah satu kabin yang telah aku sewa. Tentu saja, setelah melakukan reservasi, sebelumnya. Sekilas bisa kulihat Vida tersenyum malu-malu, lalu bergerak mengekoriku.
Setelah selesai berbenah, Vida mengajakku untuk berenang. Kupikir itu adalah ide yang sangat bagus, karena kami bisa saling bersenggama.
Ah, dasar aku!
Inikan tempat umum, mana mungkin bisa asik-asikkan di depan orang?
Lagi pula, ini bukanlah negara liberal yang membebaskan segala aksi tabu dipertontonkan di muka umum.
Oh, tidaaak!
Namun keputusan untuk berenang adalah yang terbaik. Bisa menjadi terapi alternatif untuk melonggarkan otot-otot yang penat karena perjalanan yang sudah memakan waktu selama kurang lebih dua jam dari pusat kota.
Aku sengaja mengajak istriku untuk melewati momen ini di dalam kota saja. Selain lebih mudah dijangkau, Vida juga sangat menginginkannya. Beruntungnya aku, mempunyai istri yang tidak banyak menuntut seperti dia.
Alhamdulillah!
Berkali-kali kuucapkan syukur setiap kali menatap wajah teduhnya. Wanita yang baru saja kuhalalkan itu, sukses mencuri sebagian jiwaku. Sehingga bisa dipastikan bahwa aku tidak akan bisa hidup tanpanya.
...💔...
Ketika kami sedang berenang bersama di kolam yang terletak tepat di depan kabin, langkah kaki seorang laki-laki sontak berhenti di tepian. "Bisa tolong tunjukkan dimana toilet umum?" tanyanya dengan wajah meringis, sebelah tangannya ditudungkan di atas kening, sehingga melindunginya dari pancaran sinar matahari yang menyilaukan. Terang saja, sekarang sudah pukul 10.00.
Kuarahkan telunjukku pada sebuah bilik bertuliskan 'TOILET' di pojokan, kemudian ia langsung berlalu setelah mengucapkan terima kasih. Namun, yang membuatku heran adalah ... ia melemparkan senyuman penuh makna ketika melirik sekilas ke arah Vida.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Lady Meilina (Ig:lady_meilina)
wah mulai tercium aroma therapy nih. Eh aroma anu ding 🤣
2021-12-14
1
Machan
waspadalah ... di perkirakan seorang pebinor akan datang sebentar lagi. oke, laporan selesai
2021-11-20
0
Aini
Jangan godain. itu dia penganten baru.
2021-11-01
0