Kisah Di Sekolah
Sebelum membaca, tinggalkan like, komentar dan jangan lupa votenya. Agar author lebih semangat lagi menulisnya.
Silahkan membaca. Semoga terhibur🤗
Namanya Indira, orang sering memanggilnya Dira. Dira adalah Siswa kelas IX SMP. Di sekolah, Dira sering diejek cupu. Tapi, walaupun cupu, Dira jago sekali bermain basket. Dira memang beda, tidak seperti teman-teman yang lain. Yang sibuk bermain ponsel, laptop, dan ada juga yang sibuk pacaran. Dira sangat tidak mempedulikan hal itu. Ia tetap fokus pada buku, belajar dan belajar. Sampai pada masanya, ada seorang wanita bernama Rena, dia terkenal dengan kecantikannya bak ratu yang turun dari khayangan. Tapi, sayangnya Rena sangat jahat dan suka bully siswa yang cupu, ya seperti Dira ini. Rena datang menghampiri Dira dengan gayanya yang angkuh dan melemparkan buku tulisnya kehadapan Dira.
"Heh, anak cupu! Tolong kamu kerjakan tugasku ini, ya!" ucapnya sambil menghentakkan meja.
"Taa.. tapi..." jawab Dira terbata-bata.
"Kamu mau menolak perintahku?" tanyanya. "Awas aja kamu tidak kerjakan itu, akan ku permalukan di depan kelas".
Lalu, Dira pun mengambil buku itu dan menaruhnya ke dalam tas. Jam istirahat pun berbunyi, Dira dan kawannya bernama Sela pun berjalan menuju kantin. Biasanya mereka setiap jam istirahat membeli gorengan lalu membawanya ke kelas untuk dimakan bersama. Setelah dari kantin, mereka melanjutkan untuk ke perpustakaan. Karena, hari ini ada ulangan matematika. Mereka pun bergegas ke perpustakaan, sembari mencari buku untuk dipinjam.
"Sel, ada novel baru nih. Kayaknya bagus ceritanya," ucap Dira ke Sela sambil menunjukan novel itu.
"Wah, ini kan novel yang lagi hits itu, Dir. Aku mau dong pinjam juga, mau bawa pulang untuk baca di rumah," jawab Sela dengan wajah riang.
"Nih, kebetulan ada dua. Buat aku satu, buat kamu satu," balas Dira memberikan novel itu ke Sela.
"Eh, ntar ulangan matematika, kan? Udah hapal Dir, semua rumusnya?" tanya Sela sambil berjalan kearah meja perpustakaan.
"Udah dong, Sel. Kamu belajar yang bener. Ntar, remedi lagi," jawab Dira dengan senyum tipis.
Dira dan Sela pun mengambil tempat duduk pas berhadapan dengan pintu keluar perpustakaan. Mereka pun asyik belajar menghapal rumus-rumus itu.
Bel masuk pun berbunyi, mereka segera keluar dari perpustakaan dan berjalan ke arah kelas. Tiba-tiba Rena mendorong Dira sampai ia terjatuh kelantai. Dira pun kaget, karena ia merasa tidak berbuat apapun ke Rena.
"Duh, sakit.." rintih Dira sambil membersihkan lengan seragamnya yang kotor.
"Sakit ya? Emang enak loh. Hahahahah," ucap Rena sambil tertawa keras.
"Rasain loh, dasar cupu!" ucap salah satu teman Rena.
"Emangnya aku salah apa ke kalian?" tanya Dira dengan mata berkaca-kaca.
"Salah kamu banyak! Kamu itu jelek, cupu, norak tau gak!" cela Rena dengan keras.
Sela pun membantu Dira untuk berdiri. Sambil membersihkan baju Dira yang kotor terkena debu. Lalu, Sela memberikan air minum kepada Dira. Bu Guru pun masuk, segera Dira lap air matanya.
"Hari ini kita ulangan matematika, kumpulkan buku kalian ke meja Ibu sekarang!!" tegas Bu Guru.
"Baik, Bu...," jawab mereka serentak.
Lalu, Bu Guru membagikan kertas soal satu per satu. Dira pun tersenyum saat Bu Guru datang memberikan soal ulangan itu. Bu Guru pun membalas senyuman Dira. Dira segera mengambil alat tulis dari dalam tasnya dan meletakkan di atas meja. Dira mulai membaca soal ulangan dan mengerjakan dengan santai.
Tiba-tiba Rena melemparinya dengan kertas yang digulung. Dira membuka kertas itu lalu membaca isinya. Ternyata, Rena meminta Dira menulis jawaban soal ulangan itu. Wajah Dira berubah menjadi takut, dia sesekali menoleh kearah Rena yang mengancam akan membully jika Dira tak memberikan jawaban itu, Dira sangat gelisah. Lalu, Dira pun mulai menulis jawabanya dikertas itu. Bu Guru curiga dengan kegelisahan Dira, dan berjalan menghampirinya.
"Dira, untuk siapa jawaban itu?" tanya Bu Guru.
Dira hanya diam menunduk, ia takut untuk menjawabnya.
"Ayo Dira, kamu jujur pada Ibu. Siapa yang memintamu untuk menulis jawaban ini," tanya Bu Guru sekali lagi.
Lagi-lagi Dira hanya diam menunduk.
"Baik, tolong jujur, siapa yang meminta Dira untuk menuliskan jawaban ulangan ini?" Jika tidak ada yang mengaku, nilai kalian merah semua, kecuali Dira".
"Jangan dong, Bu!!" teriak semua murid.
"Rena, pasti kamu kan yang minta contekan ke Dira. Ayo ngaku!" bentak Sela.
Wajah rena terlihat ketakutan. Ia pun terpaksa mengakui perbuatannya itu.
"Ya, Bu. Saya yang minta jawaban itu ke Dira," ucap Rena sambil menunduk.
"Baiklah, nilai kamu saya kasih nol, Rena...," ucap Bu Guru sambil menarik kertas ulangan yang ia pegang.
Setelah ulangan siap, bel pulang pun berbunyi. Dira masih sibuk membereskan buku yang masih di atas meja. Tiba-tiba Rena datang menghampiri Dira dengan hati dongkol.
"Heh, cupu! Gara-gara kamu nilaiku jadi nol. Kamu harus terima pembalasanku, Dira," ucap Rena sambil menarik tangan Dira.
"Kenapa harus aku, Ren?" tanya Dira dengan wajah sedih. "Aku kan gak salah, kamu juga tau saat ulangan matematika Gurunya galak, dan kalau sempat ketahuan minta contekkan nilai langsung diberi nol."
"Kamu tunggu aja besok, ya Dira. Tunggu pembalasanku!!" bentak Rena sambil mendorong tubuh Dira.
Rena pun pergi meninggalkan Dira, Sela melihat Dira terduduk dibangku dengan raut wajah murung langsung menghampirinya. Sela membantu menyusun buku Dira dan memasukannya kedalam tas.
"Dir, kamu gak apa-apa?" tanya Sela sambil menyusun buku yang masih berserak di atas meja.
"Udah gak apa kok, Sel. Makasih ya, kamu udah bantuin. Cuma kamu Sel, yang mau menolongku," ucap Dira sambil menghapus air matanya. "Kenapa sih cupu selalu dibully, Sel?"
"Ya, Sama-sama, Dira. Mereka itu cuma iri sama kamu. Karena, kamu siswa berprestasi di sekolah. Gak ada yang salah dikamu Dira," balas Sela sambil memegang pundak Dira. "Malah aku pengen kayak kamu, Dir. Kamu pintar, juara kelas, dapat beasiswa lagi."
Tittt... tittttt...
klakson mobil pun berbunyi. Ternyata, Pak Udin yang menjemput Dira. Pak Udin adalah sopir yang ditugaskan Papa Dira untuk menjemput dan mengantarkan ke mana Dira pergi.
"Sel, aku duluan ya. Udah dijemput sama Pak Udin," ucap Dira sambil berjalan kearah mobilnya.
"Ya, Dira. Hati-hati, ya," jawab Sela.
Dira pun masuk ke dalam mobil. Pak Udin segera menjalankan mobil itu. Tak lama kemudian, Pak Udin berhenti disebuah rumah.
Rumah itu tampak lusuh. Pak Udin menyuruh Dira untuk turun dan mampir sebentar ke rumah itu.
Rumah siapa ini? Kayaknya aku belum pernah kesini. Batin Dira.
"Pak, ini rumah siapa?" tanya Dira ke Pak Udin.
"Masuk aja dulu, Non Dira. Nanti dijelaskan," ucap Pak Udin.
Dira pun melangkahkan kaki ke arah pintu masuk. Ia melihat sekeliling rumah itu. Ia merasa asing dan sering bertanya kepada Pak Udin tentang rumah ini. Pak Udin hanya diam, tak menjawab apapun.
Sampai di dalam rumah, terdengar suara wanita dari arah dapur. Sepertinya sedang memasak. Dira pun berjalan ke arah dapur. Menoleh kekanan dan kiri. Lalu berjalan mendekati sumber suara itu. Betapa terkejutnya Dira, ternyata itu Neneknya. Dira langsung berlari menghampiri Neneknya.
"Nenek!!" sapa Dira sambil memeluk Neneknya.
"Cucu Nenek udah besar sekarang. Udah kelas berapa kamu, Cu?" tanya Nenek.
"Dira udah kelas XI SMP, Nek. Tahun ini masuk SMA," jawab Dira. "Kenapa Nenek di sini?"
"Nenek sekarang jaga rumah ini, Dira. Sudah lama ditinggal, sayang tidak ada yang merawat," ucap Nenek.
Dira mendengarkan cerita nenek dengan begitu serius.
"Gimana dengan sekolahmu? Juara kelas gak?" tanya Nenek. "Nenek buatkan susu hangat ya".
"Juara dong, Nek. Kan Dira cucu kesayangan Nenek. Ya pasti samalah kayak Nenek juara kelas," jawab Dira.
Nenek meletakkan gelas berisi susu hangat di atas meja dapur. Dira pun duduk sambil menikmati susu hangat buatan Neneknya. Jam sudah menujukan pukul 14.00 WIB, Dira berpamitan dengan Neneknya lalu bergegas untuk pulang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
atmaranii
ko SMP sih klas XI...klas IX Kli thorr
2021-12-30
0
✨⃟wͣ𝒾ᷢ𝓃ͥ𝒹ͤ𝓎ᷤ𝑩⃝𝑺⃝🐳
ceritamu bagus tor tpi itu penulisan romawi'x perlu d'perbaiki XI ANGKA 11 KALAU ANGKA 9 itu IX.
tetap semangat tor
2020-08-31
0
Nicolas Takaliwungan
Dira ini laki laki atau prempuan?
2020-07-21
2