Bab 3

Kring... kring...

Alarm berbunyi, suara kicauan burung pun terdengar bising membuat Dira terbangun dari tidurnya. Dira terduduk diatas kasur sambil mengambil jam diatas meja belajarnya. Dira terkejut, karena sudah pukul 06.30 WIB, Dira langsung berdiri dan segera bersiap-siap untuk berangkat sekolah.

Hari ini Ujian Nasional Dira. Dira pun sarapan dengan terburu-buru, karena takut terlambat ke sekolah. Lalu, ia langsung berangkat sekolah diantar Pak Udin.

"Pak, buruan. Agak cepat, ya. Udah hampir jam 7 nih, takut terlambat," ucap Dira.

"Baik, Non Dira," jawab Pak Udin.

Sesampainya di sekolah, Dira langsung berjalan kearah kelas. Arsan melihat Dira dari kejauhan. Tiba-tiba Arsan membuntuti Dira dari belakang. Dira begitu cuek ketika Arsan mengikutinya.

"Hei, Dira," sapa Arsan. "Cepat banget kamu jalannya, barengan dong."

"Buru-buru soalnya, mau sambung belajar di kelas. Soalnya tadi telat bangun," jawab Dira.

"Kamu ruangan mana, Dir?" tanya Arsan.

"Gak tau, ini mau nyari. Aku duluan, ya...," ucap Dira.

Dira pun meninggalkan Arsan. Tiba-tiba Dira melihat Sela sedang berdiri di ruang mading, Dira segera datang menghampiri Sela. Ternyata, Sela sedang menunggu kedatangan Dira. Mereka pun berjalan menelusuri satu per satu kelas, mencari ruangan ujian. Dira dan Sela pun mencari namanya di ruang 1 tapi tidak ada, lanjut sampai ke ruang 3, akhirnya ada nama Dira dan Sela di sana. Tanpa sengaja, Arsan juga 1 ruangan dengan Dira.

"Eh, ketemu kamu lagi, Dir" sapa Arsan.

"Ya, Ar. Lagi nyari namaku nih. Eh, aku ruangan ini," balas Dira.

"Sama dong, Dir. Jangan-jangan..." ucap Arsan.

"Jangan-jangan kamu yang mindahin namamu kesini, Hahahah," jawab Dira sambil tertawa.

Bel pun berbunyi, mereka langsung memasuki ruangan ujian. Lalu mencari tempat duduk mereka masing-masing. Dira dan Arsan pun duduk bersebelahan. Dira pun mengambil peralatan ujiannya dari dalam tas dan meletakkannya diatas meja. Pengawas pun masuk dan membagikan soal ujian dan lembar jawaban. Dira pun dengan santai mengerjakan soal itu.

Bel kembali berbunyi menandakan waktu ujian telah habis. Setelah selesai mengumpulkan soal ujian, Dira dan Sela pun keluar dari kelas berjalan ke arah halte. Tiba-tiba Arsan berlari ke arah mereka berdua.

"Dira tungguin dong!!" ucap Arsan sambil berlari.

"Eh, kenapa, Ar? Kok lari-lari gitu, kamu jogging? Hahaha," tanya Dira sambil tertawa.

"Jogging apaan, kok kalian gak mau nungguin aku. Main pergi aja," jawab Arsan.

"Ya, habisnya gak ngomong. Mana kita tau kan, Sel," ucap Dira ke Sela.

"Betul tu, kamu aja gak ngomong ke kita kalau mau barengan," ucap Sela.

Mereka pun berjalan kearah halte, sambil menunggu jemputan. Tak lama kemudian, Sela pun pulang. Tinggal Dira dan Arsan yang duduk di halte.

"Dir, rumah kamu di mana emangnya?" tanya Arsan.

"Di jalan Anggrek," jawab Dira.

"Gak terlalu jauh, pulang bareng aku aja, yuk!" ajak Arsan.

"Loh, kamu gak dijemput?" tanya Dira. "Kalau tau gitu kan mendingan kamu pulang, aku kira kamu dijemput."

"Aku bawa motor, Dir. Lagian rumah aku dekat kok dengan sekolahan. Mau ya aku antar," ajak Arsan lagi.

"Gak usah, nanti Pak Udin yang jemput. Kamu pulang aja, aku gak apa-apa kok. Palingan bentar lagi..."

Tittt.. tiittt..

Suara klakson mobil terdengar. Dira pun berjalan kearah mobilnya.

"Arsan, aku duluan, ya," ucap Dira.

"Ya, Dir. Hati-hati dijalan," jawab Arsan.

Arsan memandangi Dira tak berkedip, sepertinya Arsan mulai menyukai Dira. Arsan pun segera pulang ke rumah. Begitu sampai di rumah, ia masih penasaran dengan Dira. Ntah kenapa, tatapan Dira membuatnya jatuh hati. Arsan membuka instagram untuk melihat foto Dira di sana.

"Namanya Indira, baik aku coba cari. Oh.. ini dia, yes dapat instagramnya. Klik follow...," lirih Arsan.

Selang beberapa menit, Dira mem-follback Arsan.

"Wah, difollback Dira. Jangan-jangan, Dira juga naksir sama aku, hihihi," gumam Arsan.

Arsan pun menuju kamar untuk mengganti seragamnya. Ia masih sibuk dengan ponsel yang ia pegang. Karena masih penasaran, ia pun coba memulai komunikasi lewat DM instagram.

[Arsan : Indira?]

[Dira : Ya, kenapa?]

[Arsan : Aku Arsan, kenal gak?]

[Dira : Ya kenal dong, Arsan yang di sekolah tadi, kan?]

[Arsan : Yoi, Dir. Heheheh]

[Dira : Ya udah, aku off dulu, Ar. Mau tidur siang. Bye...]

[Arsan : Bye.. Dira...]

Percakapan melalui instagram pun berakhir. Arsan kesal karena gagal mendapatkan nomor ponsel Dira. Akhirnya, ia memilih untuk mencari tahu melalui Sela.

"Oh... Sela pasti punya nomor HP Dira. Pokoknya harus dapat hari ini," ucap Arsan.

Lalu ia membuka instagram lagi, tanpa basa-basi Arsan langsung meminta nomor ponselnya Dira.

[Arsan : Sel, minta nomor HP Dira.]

[Sela : Ih, kamu ya. Gak bisa basa-basi dikit gitu. Nge-DM cuma minta nomor HP. Males banget mau ngasih nomor Dira.]

[Arsan : Aku gak pintar basa-basi, Sel. Cepetan dong...]

[Sela : Traktir besok di kantin. Gimana?]

[Arsan : Ya, aman itu. Buruan...]

[Sela : 088112213443 itu.]

Setelah Arsan mendapatkan nomor ponsel itu, ia langsung menelepon. Saat telepon diangkat, ternyata bukan Dira. Melainkan Papanya. Arsan panik lalu mematikan telepon itu secepat mungkin.

"Ah, Sela ngerjain aku rupanya...," lirih Arsan.

Hari ini Arsan gagal mendapatkan nomor ponsel Dira. Akhirnya, ia iseng mencari tahu alamat rumah Dira. Beberapa jam berlalu, Arsan pun mendapat alamatnya. Arsan memaksa langkah kakinya untuk menuju alamat yang ia dapat.

"Alamatnya Jalan Anggrek No. 12, baiklah aku segera meluncur...," lirihnya.

Arsan menuju teras rumah, lalu menghidupkan sepeda motornya. Melihat Adiknya yang lewat dihadapan Arsan, ia langsung menarik tangan Adiknya untuk ikut bersamanya. Arsan membuka ponsel, lalu mencari alamat melalui Google maps agar tidak nyasar. Lima menit perjalanan, ia menemukan alamat yang ia cari.

"Nah, bener ini jalan Anggrek, masuk ke dalam lagi. Hah, ini dia no. 12..," gumam Arsan.

Arsan turun dari sepeda motornya, ia mengintip dari sela-sela pagar rumah. Terlihat Dira sedang menyiram bunga yang ada di halaman rumahya. Tiba-tiba saja, ada yang menepuk-nepuk punggung Arsan dari arah belakang. Ia mengira bahwa itu adalah Adiknya. Karena tepukan itu tak kunjung berhenti, Arsan pun membalikkan badan. Arsan mematung, ternyata itu bukan Adiknya melainkan Papa Dira.

"Ngapain kamu di sini? Ngintip anak gadis saya, ya!!" gertak Papa Dira.

"Ti... Tidak, Om. Saya lagi cari alamat rumah. Ma...Maaf, Om. Saya permisi kalau begitu," jawab Arsan lalu menyalami Papa Dira.

Adik Arsan tertawa terbahak-bahak melihat Kakaknya yang ketakutan, mereka pun segera meninggalkan tempat itu.

Terpopuler

Comments

Kadek

Kadek

semngt y

2020-07-09

0

Rierie

Rierie

hay hay mampir yukk kakak ke cerita aku judulnya " love" pokonya gk nyesel deehhhh,,, seru banget yukkkkk???


tolong dukungannya rate 5 +++ 🤗🤗🤗🤗
thanksss

2020-06-07

2

Ramanda Tsa

Ramanda Tsa

asikk, ea EA 😂

2020-05-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!