Bab 14

Hari ini hari pertama Dira mengikuti kegiatan di sekolah. Dira memilih dua Ekstrakurikuler. Yaitu, basket dan mata pelajaran matematika. Bagaimana tidak, Dira jago dalam berhitung dan juga hoby dalam bermain basket.

Sebelum ekstrakurikuler, di sekolah ini harus mengikuti jam pelajaran seperti biasa. Dijam pelajaran Dira sangat fokus, tidak memikirkan dua cowok yang sedang mendekatinya. Setelah jam pelajaran selesai, lanjut kejam ekstrakurikuler. Dira pun bergegas untuk ke ruangan pelajaran matematika.

"Dir, kamu pilih eskul apa?" tanya Arsan.

"Basker dan Matematika, Ar," jawab Dira. "Kamu?"

"Aku ngikut kamu," ucap Arsan. "Di mana ada kamu, di situ ada aku."

"Serius?" tanya Dira. "Jangan ikuti orang, Ar. Ikuti kemampuan kamu dibidang apa. Yang ada nanti kamu gak betah."

"Ya, Dira. Aku futsal kok. Bercanda doang biar kamu tu senyum," jawab Arsan.

"Sel, kamu pilih apa?" tanya Arsan ke Sela.

"Dari dulu aku tu selalu ngikut Dira. Jadi hoby pun sama dengannya," balas Sela.

Dira membagi kegiatan selama ekstrakurikuler, sejam dibasket dan sejam lagi dipelajaran matematika. Setelah selesai mengikuti pelajaran matematika, Dira melanjutkan ke basket. Sela menunggu kedatangan Dira dilapangan. Sedangkan Arsan menuju lapangan futsal. Sesampainya di sana, Dira langsung mengikuti permainan basket bersama dengan Sela. Tak sengaja Panji lewat dan melihat Dira yang begitu lincah memasukan bola basket kedalam ring. Panji begitu takjub dengan Dira.

"Dira, kamu memang cewek idaman," tutur Panji sambil tersenyum.

Panji memilih ektrakurikuler futsal sama seperti Arsan. Aurel sedang berjalan ke lapangan futsal. Tiba-tiba, ia melihat Panji sedang asyik memperhatikan Dira dari jauh. Lalu, Aurel menghampiri Panji dengan sikap penuh perhatian.

"Panji, ni aku bawain minuman. Pasti capekkan habis main futsal," ucap Aurel.

"Makasih, Rel," jawab Panji sambil membuka minuman itu.

"Kapan ada turnamen futsal lagi,Ji?" tanya Aurel.

"Belum tau, Rel. Mungkin akhir bulan ini," jawab Panji. "Eh, aku mau ke basket dulu ya, makasih loh minumannya."

Panji meninggalkan Aurel. Melihat sikap Panji, Aurel bertambah kesal. Panji lebih memilih melihat Dira dibanding Aurel. Akhirnya, Aurel pun bergegas mencari Rena. Aurel ingin merencanakan sesuatu ke Dira.

"Baik, kamu lebih pilih anak cupu itu, Panji. Lihat aja apa yang akan aku buat ke Dira," tutur Aurel.

Lalu, Aurel mengambil ponsel dari dalam sakunya. Ia langsung menghubungi Rena, dan mengajak Rena bertemu diruang perpustakaan. Sesampainya di sana, Aurel melihat Rena sudah menunggu dibangku tepat didepan perpustakaan itu. Aurel langsung menghampiri Rena.

"Ren, pokoknya, kita harus beri pelajaran buat Dira," ucap Aurel. "Aku dicuekin sama Panji, gak seperti dulu,Ren. Panji dulu perhatian banget sama aku."

"Ya, Kak Aurel. Aku juga kesel sama Dira. Arsan juga direbut," jawab Rena. "Apa sih bagusnya Dira sampai jadi bahan rebutan."

"Tau gak, satu sekolahan ini udah tau, Panji sama Dira digosipin pacaran," tutur Aurel dengan wajah cemberut. "Dira mendadak tenar."

"Serius Kak Rel?" tanya Rena dengan kaget.

"Serius, Ren. Ngapain bohong," jawab Aurel. "Malu-maluin tau gak, ih Panji. Kesel banget. aku, Ren."

Aurel dan Rena pun berbincang memikirkan cara untuk menjauhkan Dira dengan kedua cowok itu. Setelah hampir satu jam, mereka pun mendapatkan ide, mereka akan mengerjai Dira dihari Senin saat upacara bendera. Setelah selesai berunding, mereka pun pergi.

Terpopuler

Comments

Ursula Maria

Ursula Maria

good luck...
aq balik sini...

mampir lg ya ke ceritaku

2020-06-14

0

Vero Veronica

Vero Veronica

suka aja gitu lihat dira pinter main basket, pasti keren

2020-05-10

0

nickname

nickname

Aurel cemburu tuh 😂😂

2020-05-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!