Aurel dan Rena melihat Panji didepan kelas, ia tengah berbincang dengan salah satu teman sekelasnya, mereka pun langsung menghampiri Panji. Sebelumnya, Aurel dan Panji cukup dekat. Maka dari itu, Aurel kesal dengan prilaku Panji yang mengaku bahwa Dira adalah pacarnya.
"Panji!!" sapa Aurel.
"Ada apa, Rel?" tanya Panji. "Jangan bahas Indira, kan kamu sudah tau."
"Aku gak akan percaya dengan ucapanmu tadi, itu cuma rekayasa. Aku tau alasan kamu Panji, supaya Dira itu bisa bebas dari MOS," ucap Aurel. "Kamu tau kan, itu juga untuk kebaikan dia. Biar lebih percaya diri."
"Kak Panji, yang kak Aurel bilang itu bener, demi kebaikannya Dira juga kok. Biar gak malu dan gak malu-maluin," sambung Rena.
"Kebaikan kamu bilang?" tanya Panji sambil mengerutkan keningnya. "Hei, Aurel, kamu itu senior. Harusnya memberikan bimbingan bukan membully."
"Kenapa kamu lebih belain si cu... maksudnya si Indira," tutur Aurel. "Apa sih istimewanya dia."
"Dia memiliki kelebihan yang tidak ada didiri kamu, Rel," ungkap Panji dengan senyuman. "Dia punya hati yang baik, tidak sombong seperti kamu. Mungkin emang wajah kamu lebih cantik dari dia. Tapi dia itu berbeda dan lebih istimewa."
"Panji, tunggu!" teriak Aurel sambil menarik tangan Panji.
Panji melepaskan tangan Aurel lalu pergi meninggalkan mereka. Aurel begitu kesal dengan sikap Panji semenjak ia mengatakan hal yang sangat tidak diinginkan oleh Aurel. Dira, Sela dan Arsan sedang berjalan menuju kelas, melihat dari kejauhan ada Aurel dan Rena, mereka pun berniat untuk berbalik arah.
"Eh, kita putar balik aja, yuk," ucap Dira. "Aku malas nih ntar ribut lagi."
"Ya udah, yuk!" ajak Sela.
Akhirnya mereka putar balik agar Aurel dan Rena tidak menghampiri Dira. Tentu saja itu bukan hal yang membuat hati Dira menjadi tenang. Saat hendak sampai ke kelas, ternyata Aurel dan Rena sedang berdiri didepan pintu kelas. Mungkin mereka sedang menunggu kedatangan Dira.
"Kenapa jadi begini sih, tu mereka udah nunggu," ucap Dira.
"Tenang, Dira," ujar Arsan. Aku yang akan bicara dengan mereka."
"Ya udah, buran kamu jalan, Ar," balas Sela. "Awas aja kamu ya, buktiin kalau kamu bisa jagain Dira."
Arsan pun berjalan kearah Aurel dan Rena. Rena yang melihat kedatangan Arsan pun langsung mencari perhatian.
"Arsan!!" sapa Rena. "Ya ampun, emang ya kalau yang namanya jodoh itu gak kemana."
"Ngapain disini kalian?" tanya Arsan. "Minggir, tuan putri mau lewat."
"Tuan putri? Mana tuan putri kamu, Ar," ucap Rena. "Cuma aku yang akan menjadi tuan putri dihati kamu."
"Itu tuan putriku. Indira!" ujar Arsan.
Rena pun melihat kearah Dira. Ia menggelang-gelengkan kepala, saat Dira berjalan kearahnya. Seketika Rena marah dengan ucapan Arsan yang sangat tidak masuk akal baginya.
"Kamu kenapa sih?" tanya Rena. "Hei, coba buka mata kamu. Lihat dengan jelas, Ar. Kamu jatuhin martabat kegantenganmu aja."
"Ada apa dengan Panji dan kamu juga Arsan?" tanya Aurel kepada Arsan. "Kenapa kalian jadi merebutkan Indira. Udah gak bener ini, apa bagusnya dia. Dia cuma anak baru yang cupu, malu-maluin. Apa kamu gak malu?".
"Tidak!" cetus Arsan. "Justru aku bangga dengan Dira. Dia anak yang baik, pintar dan gak sombong seperti kalian. Cupu kata kalian? Lihat saja kedepannya gimana Dira. Akan lebih cantik dari yang kalian lihat."
Dira hanya diam membisu ketika Arsan mengatakan hal itu. Akhirnya Aurel dan Rena pergi meninggalkan mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
nickname
Awalnya si panji cuma akting, lama lama betulan naksir dira
2020-05-10
2
Tisya
Aurel ngejar ngejar si panji. tapi panji gak peduli
2020-05-07
2
Tisya
cinta tak terbalaskan😂
2020-05-07
2