Saat itu, Dira melihat Rena dan Aurel berjalan menuju kantin. Ia langsung membalikan badan agar mereka tidak melihat keberadaannya. Panji heran dengan tingkah Dira yang menggunakan bahasa isyarat. Sesekali Panji bertanya tapi, Dira menggeleng-gelengkan kepala.
"Kamu kenapa, Dir?" tanya Panji. "Aku gak ngerti."
"Aurel dan Rena ada di kantin, Kak," lirih Dira. "Tolong jangan buat mereka marah denganku. Kalau mereka mendekat kearah sini, ajak mereka ngobrol."
Panji menganggukan kepalanya.
Aurel melihat keberadaan Panji yang sedang duduk dibangku kantin. Lalu, ia berjalan ke arah Panji. Dira pun mulai memberikan aba-aba.
"Kak, dia mendekat," tutur Dira. "Cepat berdiri, ajak Kak Aurel ngobrol. Buruan!!"
Dira pun pergi menghampiri Arsan dan Sela lalu meninggalkan Panji yang tengah melamun. Panji spontan berdiri mengikuti ucapan Dira. Panji berjalan ke arah Aurel sambil tersenyum. Saat Aurel dihadapannya, Panji tersentak kaget. Ia seperti dihipnotis oleh Dira. Panji mungusap-ngusap wajahnya. Ia berharap itu cuma mimpi buruk bertemu Aurel. Tapi, sayangnya itu bukan mimpi.
"Indira!!" teriak Panji.
"What? Indira?" tanya Aurel dengan wajah cemberut. "Hei, Panji Satria Wiguna. Aku Aurel bukan Indira."
"Duh, ngapain sih kamu Rel. Minggir mau lewat," ucap Panji.
"Loh, bukannya kamu yang nyamperin aku barusan Panji," ujar Aurel. "Kok balik nanya sih.
"Enggak kok, aku nyamperin Dira. Barusan yang aku lihat dia, kok berubah jadi kamu," ucap Panji sambil mencari Dira dibalik badan Aurel.
Aurel begitu kesal, Panji masih saja memikirkan Dira. Lalu, Aurel meminta Panji untuk duduk. Aurel memberikan minuman yang sudah ia beli. Panji sesekali berdiri, ia ingin meloloskan dirinya dari Aurel tapi tetap saja tidak bisa. Rena pun ikut bergabung bersama mereka.
"Ntar sore kamu sibuk, Ji?" tanya Aurel. "Kita jooging ya, udah lama loh kita gak jooging."
"Sibuk Rel, aku sibuk," jawab Panji sambil berdiri. "Udah dulu ya, mau ke ruang osis ada rapat."
Panji pun pergi meninggalkan Aurel dan Rena yang masih duduk dibangku itu. Aurel mulai mengeluarkan tanduknya. Wajahnya terlihat kesal karena dicuekin oleh Panji. Rena yang melihat Aurel kesal sedikit meledeknya.
"Kak Aurel itu cantik ta.. taa.. tapi.. sayangnya..." ucap Rena terbata-bata
"Sayangnya apa?" tanya Aurel dengan wajah yang masih kesal.
"Sayangnya kalah saing sama Dira cupu," ucap Rena. "Eh, bercanda doang Kak."
"Rena, pangeran kamu juga berada dekat dengan Dira," tutur Aurel. "Malah mereka sekelas."
Aurel dan Rena saling mengejek satu sama lain. Tiba-tiba ada dua anak cowok datang menghampiri Aurel dan Rena. Cowok itu adalah teman sekelasnya Rena. Mereka bernama Raka dan Farel. Kedua cowok ini sering menggoda Rena saat di kelas. Rena merasa risih saat kedua cowok itu duduk disebelahnya.
"Kalian pada ngapain di sini?" tanya Rena dengan wajah marah. "Tuh banyak bangku kosong. Sana noh!"
"Kita mau duduk di sini, lihat yang manis-manis," ucap Farel.
"Hei Kakak Senior yang cantik!" sapa Raka. "Ini Kak Aurel, kan? Cewek hits kelas XII di sekolahan."
"Jangan macam-macam, ntar aku bilangi Arsan baru tau," ucap Rena.
"Arsan? Hari Sanjaya maksudnya?" tanya Raka.
"Ya, Hari Sanjaya," jawab Rena. "Cowok paling cool dari SMP."
"Asal kamu tau, Arsan itu suka sama Indira," tutur Farel. "Ya gak mungkin dia lari dari cinta pertamanya."
Rena yang mendengar ucapan Farel langsung menatap dengan rasa marah ke arah Farel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
nickname
gagal fokus tuh panji🤣
2020-05-10
4
Tisya
Ciee panji gagal fokus nih
2020-05-07
3
winn
waduh kek exstraordinary you nih g bisa ngedaliin diri wkwk 🤭
2020-04-30
3