part 20 manusia kejam

Beralih di pasangan Gavin dan Anggi. Kini mereka tengah berada di salah satu restoran untuk menikmati makan malam mereka karena mereka yang memang belum makan malam.

"Ahh enaknya!" Gumam Anggi setelah ia selesai dengan acara makannya.

"Tentu saja enak karena bukan kau yang memasak!' Batin Gavin.

Mereka sama sama menyelesaikan acara makan malam mereka. Sampi tiba tiba mereka dikejutkan oleh suara yang sangat dikenal mereka.

"Dokter Rafkan!" Pekik Anggi saat tiba tiba Rafkan menghampiri mereka.

Sedangkan Gavin diam dengan ekspresi datarnya saat Rafkan mendekat ke meja mereka.

"Hai bro!" Seru Rafkam menepuk pundak Gavin dan duduk bergabung.

"Dokter Rafkan kenapa ada di sini?" Tanya Anggi.

Rafkan pun mengacak acak rambut Anggi karena itu sudah mereka lakukan setiap Rafkan bertemu Anggi.

"Ini restoran dan aku perlu makan!" Ujar Rafkan menggelengkan kepalanya.

"Oh iya!" Cengengesan Anggi.

"ehem!" Dehem Gavin karena merasa dirinya tidak dianggap oleh dua orang yang berada di hadapannya.

"Ayo pulang!" Seru Gavin tertuju pada Anggi.

Namun yang dilakukan Anggi hanyalah menatap Rafkan yang tengah membolak balikkan buku menu. Menurutnya Rafkan sangat tampan dan wajhnya benar benar sangat tenang dilihat.

"Dokter ini enak pesan saja yang ini!" Seru Anggi menunjuk salh satu menu di dalam buku menu tanpa melihat ke arah buku menu membuat Rafkan memgerutkan keningnya.

"Apa? Air mineral?" Heran Rafkam membuat Anggi tersadar.

"Ya ampun! Maaf ya dokter lagian dokter yang salah!" Seru Anggi kembali.

Sedangkan Gavin berjalan dan meninggalkan Anggi dan Rafkan di sana.

"Gavin! Kau mau kemana?" Teriak Anggi.

Namun Gavin tetap berjalan dan menuju mobil. Anggi tidak ambil pusing. Ia bisa saja memimta tolong kepada Rafkan nantinya.

Baru saja Anggi ingin berbicara tiba tiba ponselnya berbunyi.

"Anggi ponselmu berdering!" Tukas Rafkan.

"Tidak mungkin dokter! Ponselku ini hanya ada nomornya...." Anggi menghentikan perkataannya dan segera mengecek ponselnya.

Dan benar dugaannya yang meneleponnya adalah Gavin.

"Ha--"

"Masuk mobil atau kau akan dikurung lagi!" Sahut Gavin tiba tiba dibalik telepon bahkan Anggi belum selesai mengucapkan kata "halo" tapi Gavin sudah menyerobotnya.

"1 menit dari sekarang!"

tut tut.

Gavin pun mematikan ponselnya.

"What apa yang dilakukannya! Dia itu benar benar sudah gila!" Pekik Anggi.

"Ada apa?" Heran Rafkan.

"Tidak dok! Aku harus pergi dan pesan air mineral saja! ehh kenapa malah air mineral! Terserah dokter aku pergi dulu!" Seloroh Anggi dan meninggalkan Rafkan.

"Mereka benar benar lucu!" Gumam Rafkan.

Selama Anggi berlari menuju di mana tempat mobil diparkir ia terus saja mengumpat dan mendumel mengenai Gavin.

"Dia itu dengan istri sendiri kdrt!" Gerutu Anggi.

"Masa iya menyiksa istrinya dengan berlari sampai kakiku lecet!" Timpal Anggi.

Di saat ia sampai di mobil, di sana ia tidak menrmukan Gavin membuat Anggi melongo tak percaya.

Berselang sesaat Anggi mendengar langkah kaki dan itu adalah Gavin yang berjalan santai menuju ke arahnya.

"Apa? Wahhh dia itu benar benar suami hebat!" Gerutu Anggi.

Anggi pun melepas sepatunya dan meemparkan ke arah Gavin. Gavin dengan sigap menghindar membuat Anggi kesal.

Ia melepas sepatunya lagi dan melrmpar kearah Gavin namun Gavin berhasil menghindar. Bahkan beberapa orang yang melihatnya mengerutkan kening mereka saat melihat pasangan suami istri itu.

"Kau tidak tau jika kakiku lecet dan kau baru sampai disini?" Kesal Anggi.

"Kenapa kau berlari? Itu salahmu waktumu 1 menit dan ini kau masih 34 detik!" Gumam Gavin membuat Anggi menatap tak percaya.

Ia pun menjatuhkan tasnya dan menutupi wajahnya dengan tangannya. Anggi pun menangis membuat Gavin mengerutkan keningnya.

"Kau tega sekali dengan aku huuu!" Rengek Anggi.

Gavin pun menatap ke arah kaki Anggi dan benar saja kakinya memerah dan lecet. Gavin pun mengambil tas milik Anggi dan menggendongnya masuk ke dalam mobil.

"Aww!!" Pekik Anggi saat tubuhnya merasa terbang diudara.

Gavin menaruh tubuh Anggi dan ia pun juga menuju tempat mengemudi. Dan mengemudikan mobilnya menuju ke apartemen mereka.

Di dalam mobil Anggi terus saja mengelus elus kakinya yang masih terasa sakit dan memerah.

"Hanya lecet saja itu sakit?" Heran Gavin.

"Tentu saja sakit!" Rengek Anggi.

"huh huh" Anggi terus saja menaikkan kkinya dan meniup niup kakinya membuat Gavin menggelengkan kepalanya melihat tingkah Anggi.

"Kau itu tadi mau pulang, pulang saja! Aku kan bisa diantar oleh dokter Rafkan!" Gerutu Anggi.

"Jika aku melihatmu bertemu dengan dokter itu kau akan kukurung lagi Anggi!" Ancam Gavin.

"Kau itu kenapa sih suka sekali mengurungku di dalam kamarmu yang jelek!" Seloroh Anggi.

"Aku akan mengadu sama mamah dan papah!" Ancam balik Anggi.

"Sebelum itu aku akan mengurungmu!" Jawab Gavin dengan santainya.

"Aku bisa menelepon!" Ujar Anggi.

"Telepon saja sekarang!" Timpal Gavin.

Anggi pun mengeluarkan ponselnya yang dibelikan Gavin dan ia bru ingat jika nomor yang ada diponselnya hanya nomor milik Gavin yang kini berada di sampingnya.

"Gavin kau kejam!" Resah Anggi.

Gavin pun mengangkat bahunya membuat Anggi mendengus kesal dengan sikap Gavin yang kini menurutnya sangat kejam. Apa juga salahnya menemui dokter yang tampan.

...🍀🍀🍀...

Sesampinya di basement, Gavin mulai turun dan berjalan menuju apartemennya. Namun Anggi masih diam di dalm mobil karema ia tidak memakai sepatu bahkan kakinya yang lecet.

Gavin yang menyadari ada yang ganjal segera berbalik dan benar saja Anggi masih berada di mobil sembari meniup niup kakinya.

Ia pun membuka pintu mobil dan mencoba menggendong Anggi kembali.

"Kenapa? Apa kau sudah tidak menjadi kejam?" Kesal Anggi.

Dan baru saja sampai di apartemen dengan teganya Gavin melepas gendongannya membuat Anggi terjatuh.

"Aduh pantatku!" Pekik Anggi.

"Kau benar benar kejam! Sangat kejam!" Geram Anggi.

Ia pun berdiri dan menjambak rambut Gavin dari belakang membuat Gavin meringis dan membalikkan tubuhnya.

Karena Anggi yang tidak seimbang membuat mereka terjatuh dengan Gavin yang berada di atas Anggi dan tangan Anggi yang masih memegang rambut Gavin.

deg deg deg deg

Jantung mereka sama sama berpacu dua kali lipat. Bahkan apartemen yang di isi dengan ac tiba tiba merasa panas.

Sampai Gavin sadar dan menjitak kening Anggi.

"Aduh!" Pekik Anggi kembali.

"Aku akan lapor polisi atas kasus kdrt!" Gerutu Anggi sembari mengekus elus keningnya yang tadi terjitak oleh Gavin.

"Obati kakimu! Sakit seperti itu saja kau membuat aku repot!" Gumam Gavin.

Gavin pun segera melangkahkan kakinya menuju kamarnya.

"Gavin tunggu!" Seru Anggi karena ia yang berjalan pelan karena sakit di kakinya.

"Lecet saja lebay!" Gumam Gavin.

Terpopuler

Comments

♈⛎♎ chann💫💫

♈⛎♎ chann💫💫

gavin anggi bikin bucin akut thor

2021-08-12

0

nikkyy

nikkyy

belum up lagi yah author???🥺

2021-08-07

0

Yanti Jambi

Yanti Jambi

up thorrr..kangen ni..crazy up

2021-08-07

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!