Kini kedua pasangan itu sudah selesai dengan acaranya. Kini Will dan juga Gavin meminta izin kepada Ricko dan Leksa untuk membawa Anggun dan Anggi ke apartemen mereka masing masing.
"Ingat! Kalian harus menjaga kedua putriku!" Tegas Leksa.
"Dadah mamah papah!" Seloroh Anggi sembari melambaikan tangannya.
"Astaga Anggi! Bukannya memeluk mamahmu malah melambaikan tanganmu!" Gerutu Leksa.
"Bercanda mamahku!" Timpal Anggi yang segera berlari dan memeluk Leksa dan Ricko bergantian dan diikuti oleh Anggun.
"Jangan bandel dan berbakti pada suami kalian!" Sahut Leksa.
"Iya mah!" Jawab Anggun.
"Terutama Anggi!" Timpal Leksa tiba tiba.
"Ya mamah! Tenang saja! Aku akan berbakti kepada Gavin!" Jelas Anggi membuat Gavin sendiri yang mendengarnya merasa tercekat.
"Oke!" Ucap Leksa tersenyum ke arah Anggi.
...🍀🍀🍀...
Will kini membawa Anggun ke apartemennya. Ia dengan tanpa sepatah katapun memasuki ruangan sembari menggandeng tangan Anggun.
"Kak Will!" Panggil Anggun dengn ragu ragu.
"Hmm?" Tanya Will dengan deheman.
Dijawabnya dengan deheman membuat Anggun sedikit ragu untuk berbicara keoada Will. Pada akhirnya ia pun menggelengkan keoalanya dan lebih mengikuti Will.
"Sini kamarnya!" Ujar Will dengan dingin.
"Kak Will kamarnya mana?" Tanya Anggun dengan hati hati.
Will pun menoleh ke arah Anggun. Ternyata Anggun menginginkan untuk dirinya tidak tidur bersama. Hal itu membuat Will tersenyum sangat tipis sehingga Anggun sendiri tidak dapat melihatnya karena gemas dengan Anggun.
"Memang kalau suami istri tidurnya pisah?" Tanya Will dengan tatapan tajamnya.
"Maaf!" Lirih Anggun.
"Cepat bersihkan dirimu!" Ketus Will dan dengan menurutnya Anggun berjalan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket.
Setelah selesai Anggun pun keluar dan bergantian Will yang membersihkan dirinya memasuki kamar mandi.
huft.
"Kenapa aku gugup sekali!" Cemas Anggun.
Anggun pun segera merebahkan tubuhnya. Walaupun kini malam dimana ia menjadi seorang istri dan malam dimana ia akan tidur bersama suaminya bahkan malam ini dirinya sangat gugup, itu semua tidak membuat dirinya betah membuka matanya.
Karena rasa lelah yang menimpanya karena acara pernikahannya membuat dirinya tertidur tanpa menunggu Will selesai acara mandinya.
Berselam beberapa menit, Will pun akhirnya selesai dan hanya keluar dengan mengenakan handuk yang melilit di tubuhnya melihat istrinya kini tengah tertidur.
Ia pun tersenyum dan hanya mengenakan boksernya ia tidur di samping Anggun. Bukan tidur melainkan Will malah sibuk memandangi wajah Anggun yang kini tengah tertidur.
"I wait for you give me your heart!" Lirih Will dan mencium kening Anggun secara perlahan agar tidak membangunkan istrinya.
Dan Anggun hanya bergerak sedikit mengubah posisinya yang semula menyamping menjadi terlentang.
Dengan perlahan Will melepas kucir rambut yang kini tengah diikatkan di rambutnya. Will benar benar mengagumi kecantikan Anggun namun bukan itu poin terpentingnya.
But something already inside Anggun that caught Will's attention was not physically. Tapi sesuatu yang sudah ada di dalam Anggun yang menarik perhatian Will bukanlah fisik.
"Maaf telah menyakitimu!" Seru Will kembali memberikan kecupan kepada istrinya dan ikut terlelap dengan hanya bertelanjang dada tertutup selimut.
Mencoba mendorong Anggun yang tertidur untuk memluknya agar Will mendapatkan alasan bahwa Anggun lah yang memeluknya.
Yeah! That smart people! No! That sly human!
Manusia licik!
...🍀🍀🍀...
Berbeda dengan pasangan yang satunya. Seperti dibilang di awal. Jika Anggun seorang yang polos kalem dan lugu. But not about Anggi!
Why? And this is!
"Gavin! Aku ini istrimu! Kenapa kau malah tidur di kamar lain!" Gerutu Anggi mengerucutkan bibirnya.
Pasalny Gavin memberikan kamar untuk Anggi. Namun ia tidak tidur sekamar dengan anggi karena ia pikir Anggi tidak ingin. Tetapi ini sebaliknya.
Namun bagaimana pun Gavin juga belum siap untuk sekamar bahkan seranjang dengan Anggi. Why? We dont know! Rasa di dalam Gavin belum terlalu nyaman untuk berdekatan dengan Anggi yang kini menjadi istrinya.
"Tidurlah!" Ujar Gavin dan berlalu untuk ke kamarnya.
Namun Amggi dengan langkh seribu dengan segera berlari dan mengunci pintu dan membawa kuncinya.
Gavin terkejut saat melihat ap yang dilakukan Anggi.
"Berikan kuncinya!" Ketus Gavin.
"No! Aku ini takut kalau tidur sendiri!" Rengek Anggi.
"Kau dimansion bahkan tidur sendiri!" Ejek Gavin.
"Beda Gavin! Itu kan kamrku bersebelahan dengan kamarnya kak Anggun!" Ucap Anggi.
"Kamarku juga bersebelahan denganmu ceoat berikan kuncinya!" Geram Gavin.
"No!" Pekik Anggi yang berlari dan merebahkan tubuhnya di kasur dengan kunci di belakangnya.
Gavin pun mencoba menahan emosinya saat mengatasi Anggi. Baru saja satu malam ia dengan Anggi sudah dibuat pusing.
Wait! How about two and some night!
Gavin pun dengan segera melangkahkan kakinya dan menarik tubuh Anggi. Ia pum dengan mudah kengambil kuncinya dari tangan Anggi.
"Gavin!" Pekik Anggi.
Gavin pun tidak menghiraukan dan hanya berjalan untuk keluar. Dan seperti yang dibilang. Bukan Anggi namanya jika ia menyerah.
Anggi pun berlari dan segera kembali mengambil kuncinya. Gavin kali ini tidak diam. Ia pun berlari dan mengejar Anggi. Dan terjadilah kejar mengejar diantara mereka.
Sampai Anggi tumbang karena tersandung pinggiran kasur. Gavin dengan sigap menangkap dan akhirnya mereka terjatuh di ranjang dengan keadaan Anggi yang berada di atas.
Beberapa detik mereka saling tatap sampai Anggi menjerit.
"Aduhhh sakit sekali kakiku!" Rengek Anggi.
Gavin pun tidak menghiraukannya dan hanya keluar menuju kamar.
"Hish! Vin! Gavin! Hei! Sebenarnya tipemu itu apa! Aku ini bisa semuanya! Seksi? Gavin!!!" Geram Anggi karena Gavin kini telah tidak terlihat.
Gavin pun memilih untuk menyimpan kuncinya agar pintu kamar Anggi tidak pernah terkunci.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
♈⛎♎ chann💫💫
anggi kebih berani selangkah lebih dulu
2021-08-11
0
Alfia Amira
maap tor , jangan diselipin bhs inggris, aq tuh suka sedih , krna gk tau artinya
2021-08-05
3
Yunia Afida
anggi emang lucu, 💪💪💪💪💪💪💪💪
2021-07-24
0