Kini berangsur angsur keadaan Anggun mulai membaik. Semua pun akhirnya masuk ke dalam ruangan untuk menjenguk Anggun.
"Kak Anggun maafkan aku!" Lirih Anggi setelah masuk ke dalam ruangan.
Ia merasa sangat bersalah karena yang ia lakukan selama ini sangat menyakitkan Anggun.
Dari ia menyukai Will ternyata Will menyukai Anggun dan itu membuat Anggun tersiksa. Saat ia marah karena tau Will menyukai Anggun, Anggun juga merasa kesulitan. Ia tersiksa atas rasa bersalah dan menyesalnya sebagai seorang kakak. Bahkan Anggun rela untuk menukarkan nyawanya hanya untuk agar dirinya selamat.
"Aku yang seharusnya minta maaf Anggi!" Isak Anggun.
"Kak Anggun gak salah kok. Ini semua salahku!" Seru Anggi.
"Selamat ya kak! Kak Anggun akan jadi istrinya Kak Will!" Ujar Anggi dengan tersenyum.
Ia tersenyum dan hanya bibirnya. Pastilah semua pikiran dan hatinya sangat tercubit karena ia harus melupakan dan merelakan seorang yang menjadi pujaan hatinya bertahun tahun.
Tentu sulit bukan? Bayangkan kau mencintai seseorang? Tapi apalah dayamu saat ternyata orang yang kau sukai dan cintai sangatlah menyimpan perasaan terhadap orang lain! Tentu sakit. Akan sangat sulit untuk melupakan! Tapi ingatlah! Inilah cinta sebenarnya yang mengartikan cinta bukanlah hal yang seharusnya kita miliki dan salahkan cinta itu, karena jika kau menyalahkan maka ku juga menyalahkan anugerah yang diberikan sang kuasa berupa rasa cinta dan kasih sayang.
"Apa maksudmu Anggi? Aku tidak akan menikah dengan Kak Will!" Geram Anggun yang bersikukuh untuk tidak mau menikah dengan Will.
"Kak Anggun gimana sih! Kan kak Will suka sama kak Anggun dan kak Anggun juga sudah tidur dengannya!" Ujar Anggi dengan membisikkan bagian kata kata 'tidur dengannya'.
"Anggi aku--"
"Shut Im okey kak!" Seloroh Anggi.
Anggun pun hanya bisa menatap swndu ke arah adik kembarannya. Mereka kembar, tentu saja Anggun dapat melihat bagaimana keadaan perasaan Anggi sebenarnya.
Mereka seakan memiliki rasa batin yang kuat. Anggun dapat melihat dari mata Anggi kini ia mencoba melupakan pujaan hatinya.
"Anggi kau lupa aku sudah memiliki calon suami lain! Aku akan menikah dengan Gavin dan kau dengan kak Will!" Seru Anggun.
Sedangkan yang lainnya hanya bisa diam. Mereka tidak ingin terjadi kesalah pahaman lagi setelah beberapa kejadian sebelumnya.
Leksa dan Ricko membiarkan putri lutri mereka untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri.
"Enak saja! Gavin ini suamiku kak!" Pekik Anggi.
"Ha?" Heran Anggun.
Bagaimana tidak heran. Kini Anggi merangkul lengan Gavin dan Gavin hanya diam. Itulah yang membuat Anggun bingung.
"Menikahlah dengannya!" Seru Gavin terhadap Anggun.
"Kenapa kalian semua!" Kesal Anggun karena ia tetap tidak ingin menikah dengan Will.
Tentu saja ia tidak mau. Bagaimana ada seorang wanita yang mau menikah dengan lelaki yang telah membuat sakit hati dirinya dan adiknya, bagaimana ia bisa menikah dengan seseorang yang telah menidurinya.
"Kak Anggun kita tetap menikah hanya saja kak Anggun dengan kak Will dan aku dengan Gavin!" Jelas Anggi.
"Tidak mau Anggi!" Ujar Anggun.
"Jika kak Anggun tidak mau ya terserah tapi apa kak Anggun tega jika aku ingin menikah dengan Gavin!" Gerutu Anggi.
"Kau serius menikh dengan Gavin? Anggi pernikahan bukanlah mainan jangan seenaknya!" timpal Anggun.
"Aku tidak mempermainkan pernikahan kak! Aku hanya ingin kak Anggun menikah dengan kak Will dan aku dengan Gavin!" Sahut Anggi.
"Tapi--"
"Kak plissss!" Rengek Anggi memotong perkataan Anggun.
Anggun hanya bisa diam sembari menghela nafasnya.
"Jadi apa keputusan kalian?" Seru Ricko tiba tiba.
"Aku akan menikahi Anggi tuan!" Seru Gavin.
"Dan aku juga akan menikahi Anggun!" Sahut Will.
Anggi menatap ke arah Gavin yang terlihat serius dan lantang mengucapkan ia akan menikahinya. Entah perasaan apa yang terjadi pda dirinya. ia merada jantungnya tengah berdesir saat mendengar Gavin menyatakan pernyataannya.
"Bagaimana dengan Anggun dan Anggi?" Tanya Leksa.
"Aku setuju!" Ujar Anggi.
"Anggun?" Tanya Leksa yang tertuju pada Anggun.
"Baiklah!" Lirih Anggun dengan pasrah.
...🍀🍀🍀...
Hari hari berlalu keadaan Anggun berangsur angsur semakin membaik. Hanya keadaan tubuhnya namun tidak dengan hatinya.
Entah mengapa ia selalu saja berdebar saat saat ia menatap Will dan bahkan memikirkan pernikahannya dengan Will.
3 hari kini adalah waktu untuk mereka saling mempersiapkan diri. Semua pengumuman mengenai pertukaran pengantin juga sudah tersebar. Bahwa mereka salah menuliskan nama pengantin sehingga membuat bnyak orang yang dikelilingi tanda tanya tidak memiliki keraguan.
Kini di dalam kamar Twin A tengah berbincang dan juga merias kuku mereka masing masing. Selain untuk menghibur diri dan mengisi waktu juga untuk mempercantik kuku mereka pula.
"Anggi kau yakin? Aku tidak apa jika aku menikah dengan Will namun kau--"
"Kak Anggun ngomong apa sih! Pernikahan itu bukan mainan dan aku serius dengan Gavin!" Pekik Anggi.
"Astaga Anggi kau itu!" Kekeh Anggun.
Anggi pun menghentikan kegiatannya merias kuku dan menatap kearah Anggun.
"Kak jika kita menikah itu! Kita apa akan melakukannya!" Tanya Anggi.
"Kau itu benar benar!" Gerutu Anggun karena pemikiran adik kembarannya yang benar venar sudah seharusnya dimiliki orang yang sudah halal.
"Aku kan bertanya dan sebentar lagi kita ini juga menikah!" Geram Anggi karena rasa penasarannya yang tidak terjawab.
"Yang aku tau dari buku yang aku baca memang seharusnya sih tapi itu semua tergantung. Jika suami kita meminta haknya dalam islam diharamkan para istri untuk menolaknya apapun alasannya bahkan mengaji pun tidak dapat menjadi alasan kecuali sholat. Itu dijelaskan oleh--"
"Iya iya kakak ku! Kenap dijelaskan sedemikian rupa sih!" Kesal Anggi.
Anggun pun hanya terkekeh.
"Jadi jika Gavin dan juga kak Will minta kita harus mau?" Tanya Anggi kembali.
Anggun terdiam.
"Kak Anggun!! Ingat dari yang kudengar, dalam islam tidak diperbolehkan seorang istri untuk menolak keinginan suami yang meminta haknya bahkan dengan alasan mengaji pun kecuali sholat. Itu kudengar dari beberapa detik yang lalu!" Jelas Anggi panjang lebar mengulangi kembali apa yang didengarnya dari Anggun beberapa waktu lalu.
"Anggi!" Kesal Anggun.
"Lagian sih! Jika Gavin nanti mau aku sih yes aja! Kalu Gavin nggak mau ya....."
"Ya apa?" Heran Anggun karena Anggi memotong perkataannya.
"Ya aku akan membuat manusia diam itu memintanya!" Seringai Anggi.
"Jika ia tidak mencintaimu kau tetap akan melakukannya?" Tanya Anggun dengan hati hati.
"Ya ampun kak Anggun aku kan sudah jelaskan bahwa tidak diperbolehkan istri dalam islam menolak keinginan suami bahkan alasan apapun!" Seloroh Anggi.
"Subhanallah Anggi!" Lirih Anggun menepuk keningnya merasa takjub dengan kemampuan Anggi yang pintar dalam menjelaskan sesuatu dengan mengulang perkataan sebelumnya dan lebih parahnya dari orang lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
tania wijaya
lanjut terus kak.jgn berhenti
2021-10-24
0
viraxcy
kayak nya lebih menarik kisah gavin sama anggi deh...
2021-08-12
1
♈⛎♎ chann💫💫
permasalahan telah menemukan titik terang anggun dgn will,anggi dgn gavin, tinggal mengihtung hari,.....yg jadi pertanyaan kenapa undangannya belum kuterima ka otor😅😅
2021-08-11
0