Anggun dan Anggi pun dibawa ke rumah sakit. Mereka segera di tangani oleh para ahli.
Di rumah sakit kini tengah menunggu keluarga Mahardika untuk penanganan Anggun dan juga Anggi. Namun Anggi sudah lebih dulu membaik membuat semua keluarga menunggu di depan UGD di mana Anggun menjalani penanganan.
"Mungkin semua sedang menunggu kak Anggun!" Lirih Anggi saat sudah terbangun dari tidurnya.
Ia pun beranjak tidak memperdulikan infus yang ada ditangannya. Ia pun mencabutnya dan berjalan keluar dari ruangannya. Dan benar dugaannya semua orang sedang menunggu Anggun di depan ruang UGD.
Anggi pun memantau semuanya dengan bersembunyi dibalik tembok. Ia tidak menyangka ternyata kasih sayang seorang kakak sangatlah besar. Padahal sudah beberapa kali Anggi menyakiti kakak nya namun kakak nya tetap dengan lapang dada menyelamatkannya.
"Kak, maafkan aku!" Lirih Anggi.
Sampai tiba tiba lampu berubah menjadi hijau dan Rafkan pun keluar.
"Bagaimana dengan istri saya? Apa lukanya parah?" Tanya Will dengan antusias dan cepat.
Bahkan Leksa sendiri yang ingin menanyakan namun sudah didahului oleh Will.
"Istri? Will yang didalam itu Anggun bukan Anggi!" Ujar Rafkan terkekeh.
"Istriku itu Anggun!" Geram Will membuat semua orang menggelengkan kepalanya selain Gavin tentunya.
"Dia baik baik saja! Tunggu sampai penanganannya selesai!" Tukas Rafkan.
"Kak Will memang sangat mencintai kak Anggun. Seharusnya aku tidak boleh egois. Bagaimanapun kak Anggun merelakan dirinya!" Timpal Anggi.
Pada akhirnya pun Anggi pergi dari sana dan semua itu tidak luput dari pandangan Gavin. Gavin tidak sengaja menatap sosok Anggi sedang berada dibalik tembok.
Kini Rafkan kembali berjalan ke ruangannya namun sebelum itu matanya menatap sosok yang di kenalnya sebagai adik dari sahabatnya. Ya itu Anggi.
"Anggi, kau belum pulih!" Ujar Rafkan saat melihat Anggi karena yang ia ingat Anggi masih harus beristirahat.
"Kak Rafkan!?" Panggil Anggi.
"Ada apa?" Jawab Rafkan yang duduk di samping Anggi.
"Bagaimana kalau kak Rafkan menikahi ku?" Tanya Anggi tiba tiba membuat Rafkan terkejut.
"Hei kau bercanda! Kau mau menikah dengan Will!" Seloroh Rafkan membuat Anggi menundukkan kepalanya dan menangis.
Rafkan terkejut saat Anggi menangis. Ia pun merengkuh tubuh Anggi dan membawanya ke dalam pelukannya.
"Kak Rafkan tidak dengar bahwa istrinya kak Will itu kak Anggun!" Lirih Anggi mengusap air matanya.
"Kak Will mencintai kak Anggun begitu juga dengan Gavin! Tidak ada yang mau menikah denganku! Dan jika aku tidak menikah maka kak Anggun tidak menikah. Itu yang membuat aku tidak nyaman. Kak Anggun berkorban banyak untukku dan seharusnya kali ini aku mengalah!" Lirih Anggi membuat Rafkan sedikit paham.
Rafkan pun kini mengerti apa yang terjadi antara Anggun dan Anggi. Ia pun mencoba memberi nasihat keoada Anggi dan memberikan ketenangan.
"Kau tidak salah Anggi!" Ujar Rafkan.
"Pak dokter mau kan?" Tanya Anggi yang tetap bersikukuh untuk menjadikan Rafkan sebagai suaminya.
"Anggi, pernikahan itu--"
"Ekhem!"
Tiba tiba seseorang berdehem membuat Rafkan dan Anggi menghentikan pembicaraannya dan menoleh. Dan ternyata kini Gavin berada di depan mereka.
"Mau apa kau dengan calon istriku?" Ketus Gavin tiba tiba.
"Calon istri?" Ejek Rafkan.
"Gavin, kau--"
Anggi tidak melanjutkan perkataannya saat tiba tiba Gavin menarik tangannya dan membawa pergi Anggi dari hadapan Rafkan. Anggi pun terkejut dengan itu semua membuat Rafkan hanya bisa berdecih saat melihat manusia es membawa Anggi.
"Gavin! Kau itu mau apa!" Kesal Anggi.
'Astaga! Orang ini benar benar mulutnya irit banget!' Batin Anggi.
Gavin pun tidak banyak bicara dan membawa Anggi berhadapan dengan keluarganya. Anggi hanya bisa menundukkan wajahnya. Namun dirinya terkejut saat tiba tiba Leksa memeluknya.
"Maafkan mamah sayang! Mamah benar benar tidak memikirkan perasaanmu! Kau putri mamah!" Ujar Leksa.
"Mamah!" Lirih Anggi.
"Maafkan papah, Anggi! Kau berhak memutuskan! Jika kau tidak ingin Anggun menikah dengan Will maka papah akan mengabulkannya!" Ujar Ricko
Anggi pun menggeleng tanda ia tidak setuju. Kini memang sulit untuk melupakan seseorang yang telah bertahun tahun lamanya ia sukai dan malah akan menjadi kakak iparnya. Namun semua tidak ada yang tidak bisa dilakukan. Semua bisa jika kita ikhlas dan tulus dalam hati.
"No! Sudah saat nya aku mengalah! Dari kecil sampai sekarang kak Anggun selalu mengalah padaku. Bahkan kak Anggun merelakan nyawanya untukku!" Lirih Anggi menatap ruang yang menangani Anggun.
"Jadi aku akan merelakan kak Will dengan kak Anggun!" Seru Anggi.
Will pun tersenyum dan mendekat ke arah Anggi. Ia pun juga memeluk tubuh Anggi. Ia tau Anggi tidak akan mengecewakan siapapun karena pada dasarnya Anggun maupun Anggi sama sama memiliki hati yang baik.
"Kak Will jangan gini!" Lirih Anggi yang takut jika ia lebih sulit untuk melupakan Will yang sudah ia sukai bertahun tahun. Ya walaupun mungkin bagi Will itu semua hanya bentuk ucapan terima kasih namun tetap saja Anggi tidak ingin baper lebih jauh dengan Will.
"Terima kasih!" Ujar Will singkat padat dan jelas.
Tiba tiba Rafkan datang mendekat ke arah mereka membuat Anggi senang karena ia ingin menjadikan Rafkan sebagai suaminya. Selain suka dengan tampannya Rafkan, Anggi juga ingin agar Anggun dapat menikah.
"Dan aku akan menikah dengan aww--" Pekik Anggi saat tiba tiba tangannya ditarik oleh Gavin.
"Menikah denganku!" Ujar Gavin membuat semua orang menatap tidak percaya.
Bahkan Anggi sendiri melongo melihatnya. Bagaimana seorang yang tidak menyukainya sama sekali. Padahal Anggi berniat untuk menikah dengan Rafkan namun Gavin menyerobotnya.
"Kau serius Gavin?" Tanya Leksa yang hanya dijawab oleh diamnya Gavin.
"Pernikahan bukan mainan! Aku menikahimu karena tidak ingin membuat keluarga kita menanggung malu. Dan tidak membuatmu jadi mempermainkan pernikahan dengan menikah dengan seorang yang kau mau saja!" Bisik Gavin.
Anggi menatap tak percaya ke arah Gavin. Menghembuskan nafasnya. Lagi lagi Anggi hanya bisa menerima bahwa dirinya akan menikah dengan Gavin.
"Aku ti-"
"Jangan menolaknya atau aku akan tetap bersikukuh untuk menikahi anggun!" Timpal Gavin dengan berbisik.
"Kau banyak bicara dasar pesek!" Kesal Anggi. Dan pada akhirnya Anggi hanya bisa menerimanya. Ia harus menerima pernikahannya dengan Gavin walaupun ia tau Gavin akan menyiksanya.
"Pesek siapa Anggi? Gavin itu lihatlah hidungnya mancung kau bilang pesek!" Tukas Leksa.
"Astaga mamah!!! Pesek itu singkatan!" Jelas Anggi.
"Memang singkatan apa?" Heran Leksa karena setaunya kata pesek adalah sebuah kata dan bukannya singkatan.
"Pedih, sedih dan--"
"Kintill!!" Seloroh Faza tiba tiba yang baru datang dengan Avan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Elsa Anggraini
WsLpQMxqmm
2021-12-24
0
Mei Asih
kyak kisah terjebak cintan twin D
2021-08-30
0
♈⛎♎ chann💫💫
singkatan apa tuh baru denger aku ka otor
2021-08-11
0