Hari ini hari Minggu,saatnya santai di rumah bagi setiap orang yang dalam kesehaiannya sibuk di luar rumah.Dan sejatinya untuk pergi keluar itu sangat malas,lebih enak diam di rumah untuk bermalas-malasan.
Tapi bagi Reno,diam di rumah saat ini adalah sebuah malapetaka.Dulu sebelum Rianti datang,dia akan bermalas-malasan di kamar sampai siang,lalu akan pergi ke toko sore harinya karena bergantian mengawasi dengan Panji partner bisnisnya sekaligus sahabat dari SMP yang kebetulan berjumpa lagi sewaktu Panji berkunjung ke toserba Reno di kampung.
Maka terjadilah kerja sama mereka mengelola toserba juga namun masih kecil-kecilan.Karyawannya juga masih sebatas dua penjaga kasir dan dua penyedia barang saja.
Tempat toko Reno memang agak jauh dari rumah Reno,butuh satu jam untuk pergi ke sana,jika tidak macet.Namun akan memakan waktu satu setengah jam untuk sampai di toko.
Pukul delapan Reno masih belum bangun,dia memang sengaja akan bangun jam sembilan karena Panji akan mampir sebentar ke rumah Reno.Reno pikir,tak akan Panji masuk ke rumahnya dan berremu dengan Rianti,tapi perkiraan Reno salah.
Justru Panji datang lebih awal dari janjinya semula.Karena dia pikir akan mampir ke rumah Reno dan membawa sarapan untuk sarapan bersama.
Satu ketukan pintu terdengar dari luar.Rianti yang sedang merapihkan ruang tamu sempat kaget,siapa yang bertamu?Teman Reno kah?
Tentu saja teman Reno,dia pikir tidak mungkin temannya atau mbok Surti karena tidak tahu dia tinggal di mana.
Sekali lagi pintu di ketuk,di sertai teriakan memanggil Reno.Rianti buru-buru membuka pintu.
Terlihat seorang laki-laki yang keheranan dan kaget.Apakah Reno punya saudara?Setahu dia Reno anak tunggal.Ah,mungkin saudaranya atau...pembantunya,pikir Panji.
"Ada apa mas?"tanya Rianti sopan,dia menatap Panji yang masih bengong menatapnya juga.
"Oh,Reno ada di dalam?"ragu Panji bertanya,karena dia tahu pasti Reno masih di rumah.
"Ada mas,mari silakan masuk.Silakan duduk dulu."Rianti mempersilakan Panji masuk dan menyuruhnya duduk.
Panji pun menurut,dia masuk dan duduk di sofa yang tadi di bersihkan oleh Rianti.Lalu Rianti pergi dari hadapan Panji menuju kamar Reno.Rianti mengetuk kamar Reno beberapa kali,tak ada jawaban.
Sekali lagi mengetuk,lalu terdengar suara kaki melangkah.Rianti mundur selangkah,dia sudah berpikir pasti Reno marah padanya.Pintu kamar terbuka,Reno muncul dengan mata yang masih terpejam.
"Ada apa?"tanya Reno masih belum sadar.
"Di ruang tamu ada teman mas Reno."jawab Rianti.Ternyata dia tidak marah,mungkin karena belum sadar sepenuhnya.
"Ya tunggu sebentar."lalu Reno masuk lagi dan menutup pintu kamarnya.
Rianti kembali ke ruang tamu menemui Panji.
"Tunggu sebentar ya mas,orangnya lagi mandi dulu."ucap Rianti.
"Oya,ngga apa-apa."jawab Panji sopan.
Lalu Rianti berlalu dari ruang tamu itu hendak membuatkan minuman.Sementara panji masih bingung dengan perempuan itu.Siapa dia?
Satu jam sudah Panji menunggu Reno keluar,dia melirik jam di tangannya,jam sembilan.Sudah satu jam sesuai perjanjian yang di sepakati sebelumnya.Karena terlalu lama menunggu tidak keluar juga,Panji berinisiatif untuk langsung ke kamar Reno.
Akhirnya dengan tidak sabar,Panji masuk lebih dalam.Dia melihat Rianti sedang memasak di dapur,lalu dia menghampiri Rianti.
"Mm mbak,kamar Reno di mana ya?"tanya Panji pelan,takut mengganggu kegiatan Rianti memasak.Karena dia baru pertama masuk ke rumah Reno.
Rianti menoleh,lalu tangannya menunjuk ke arah kamar Reno.
"Itu mas yang ada gambar stikernya."kata Rianti.
"Oh,makasih mbak."Rianti memgangguk,lalu Panji menuju kamar Reno.
Dia mengetuk pintu kamar sambil memanggil Reno.
"Reno,lo lama banget sih mandinya."ucap Panji keras.Tak ada jawaban.
Tok tok tok...
"Reno,sebenarnya lo udah bangun belum sih?"Panjin kesal Reno tidak muncul juga.
"Renoo!!"
Satu menit pintu kamar Reno terbuka.Dan benar saja,Reno masih dalam keadaan kucel baru bangun tidur.
"Hadeeeh,di tungguin dari tadi ternyata baru bangun.Gue kira lo udah mandi dan siap-siap berangkat."kata Panji kesal.Dia memaksa masuk ke dalam kamar Reno
Reno membiarkan Panji masuk ke kamarnya lalu duduk di kursi sambil memandang Reno yang sedang menguap.
"Lo pagi bener datangnya."ujar Reno.
Panji mendelik,dia membuang napas kasar.
"Gue dari tadi datangnya,lo tadi di bangunin malah tidur lagi.Cepetan,ini sudah jam sembilan."
"Lo yakin ini jam sembilan?"
"Yaelah,makanya matanya melek yang lebar.Lihat noh di dinding jam berapa?"
Reno menengok ke arah jam di dinding kamarnya,matanya melotot.Dia terlambat setengah jam.
"Eh sori,telat.Gue mandi dulu ya,ngga lama kok."
Panji mendengus."Cepetan."
Reno langsung pergi ke kamar mandi.Sedangkan Panji membuka-buka buku yang ada di atas meja.Dia membaca seklias judul buku yang dia pegang lalu mengembalikannya lagi di atas meja.
Kemudian dia keluar dari kamar Reno dan kembali ke ruang tamu.Sempat melirik ke arah dapur,tidak ada Rianti di sana.
Sayup-sayup terdengar ocehan bayi yang sedang di goda oleh seseorang.Panji menajamkan pendengarannya.Matanya menyebar mencari arah suara bayi itu.
Tak lama Reno datang menghampiri Panji.
"Yuk berangkat."kata Reno yang masih membereskan tas ranselnya.
"Tunggu dulu,kita sarapan dulu.Nih gue bawakan ketoprak ngga pedas kok."ucap Panji sambil menahan Reno untuk sarapan terlebih dahulu sebelum berangkat.
"So sweet banget sih lo sama gue."
"Ck,gue kasihan sama lo,gue kira lo ngga ada yang ngurusin.Taunya ada orang lain juga di rumah lo,cantik pula."ucap Panji santai.
Reno yang tadi memegang bungkusan ketoprak menatap Panji tajam.Dia baru sadar jika di rumah ini bukan hanya dia saja,namun ada Rianti.
Buru-buru Reno menarik lengan Panji untuk segera keluar.Dia berjalan cepat dan terus menarik lengan Panji sampai di mobil.
Panji yang di tarik paksa dari dalam rumah jadi heran dengan kelakuan Reno.
"Lo kenapa sih,aneh banget."tanya Panji masih kaget dengan Reno.
"Ngga apa-apa,ayo cepat berangkat.Udah siang nih."tanpa mengindahkan pertanyaan Panji.
Akhirnya Panji menurut,dia melangkah menuju motornya sedangkan Reno masuk ke dalam mobilnya.
Dia pikir bisa gawat kalau Panji tahu jika Rianti adalah istrinya.Selama ini tidak ada yang tahu bahwa dia sudah punya istri bahkan punya seorang anak laki-laki juga.
Mobil Reno melaju di depan motor Panji.Kendaraan mereka berjalan dengan pelan karena jalanan lumayan padat.Di hari minggu seperti ini banyak yang keluar untuk jalan-jalan,shoping di mall atau berlibur ke suatu tempat rekreasi mencari hiburan di hari libur bersama keluarga atau dengan pasangan.
Sampai di toko,Reno memarkirkan mobilnya juga Panji.Panji masuk lebih dulu di susul oleh Reno.Tak lupa ketoprak yang tadi di beli oleh Panji untuknya dia bawa masuk untuk di makan di ruangannya.
Reno langsung duduk sesampainya di ruangan kantor yang tidak begitu besar.Dia langsung membuka bungkusan dalam kantong kresek itu lalu melahap dengan cepat.Memang dia tadi di rumah sangat lapar,tapi dia tidak sarapan.Kebetulan Panji membawakan makanan.
Panji masuk lalu duduk di depan meja yang menghalangi antara dia dan Reno.Panji memandang Reno yang sedang lahap makan ketopraknya.Ada rasa penasaran dengan gadis yang ada di rumah Reno,ingin dia menanyakannya.Tapi dia tahan nanti setelah Reno selesai makan.
Satu ketukan pintu dari luar,baik Reno dan Panji menoleh ke arah pintu itu.
"Ada apa Santi?"tanya Panji pada karyawannya itu.
"Ada barang yang masuk pak dari pabrik."kata Santi memberitahu.
"Oya,saya kesana."lalu Panji keluar dari ruangan itu menyusul Santi.
Reno yang sudah selesai makan ketopraknya segera minum dan menyusul Panji untuk memeriksa barang yang masuk.
*********(@@***@@)**********
**Lagi rajin update,soalnya mau off dulu beberapa hari lagi.😊😊😊
🙏🙏🙏**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Cucu Saodah
lanjut
2022-02-10
0