Semenjak di marahi ibunya Reno selalu pulang ke rumah.Dia pulang malam hari agar tidak berinteraksi dengan istrinya.
Seminggu dia berangkat ke kota untuk tes kuliah.Setelah tes selesai Reno tidak langsung pulang,dia mengunjungi rumah yang akan di tempatinya bulan depan.
Sangat puas dengan rumah yang di belinya,tempat sangat strategis depan jalan dan banyak tempat usaha di sana.Dengan begitu rencana semula dengan Panji akan di laksanakan dua bulan berikutnya.
Ponsel bergetar di saku celana Reno,dia mengambil ponselnya lalu mengangkat teleponnya.
"Halo Ji,ada apa?Jadi kan kita survei tempat buat toserba kita?"tanya Reno.
"Maaf bro,gue ngga bisa datang ke rumah lo.Mau pulang ke kampung dulu,mungkin di kampung gue lama.Nanti kalo gue udah sampe kota lagi,gue kabarin lo."ucap Panji di seberang sana.
Reno mendesah,dia gagal untuk tinggal lebih lama di rumah barunya.
"Oke,ngga apa-apa.Nanti lo kabarin gue kalo udah di kota ini."
"Sip"
Sambungan telepon terputus.Tak lama ponsel Reno berdering lagi.Ibu.Reno berdecak kesal,tapi di angkatnya telepon itu.
"Ya bu,ada apa?"
"Katanya cuma seminggu di kota,kenapa belum pulang juga?"
"Iya,nanti sore Reno pulang."teleponpun di tutup.
Dia banting telepon di kasur,kekesalannya pada Rianti semakin memuncak.Dia berpikir Rianti sudah mengadu yang bukan-bukan pada ibunya.Entahlah,segala yang berhubungan dengan istri yang tak di anggapnya itu selalu membuatnya kesal.
****
Hari ini ibu Ningrum sengaja tidak pergi ke toko.Dia hanya pergi ke pasar membeli sesuatu,bukan ke pasarnya tetapi ke apotik entah apa yang di belinya.
Setelah apa yang di butuhkannya sudah di beli,bu Ningrum pulang dengan naik ojek online saja.Sengaja tidak memakai mobil pribadi.Sampai di halaman rumahnya,membayar ongkos ojek online kemudian masuk ke rumahnya.Di dalam bertemu dengan Rianti yang sedang mengganti air dalam pot bunga.
Tanpa menyapa Rianti bu Ningrum langsung masuk kamarnya.Dia menyimpan kantong plastik yang tadi di belinya di apotik.Di pisahkan antara kedua barang.Yang satu di simpan di atas meja dan satunya di simpan di laci meja.Lalu keluar lagi dari dalam kamarnya.
"Rianti,tolong siapkan makan siang buat ibu."perintah ibu Ningrun yang masih ada di ruang tamu.
"Baik bu."lalu Rianti beranjak dari duduknya dan menuju ke dapur.
Sedangkan bu Ningrum duduk di kursi meja makan.Di pijitnya pelipis yang terasa pusing.Rianti menghampiri mertuanya membawa piring serta nasi,lalu kembali lagi mengambil lauk pauk.Di tata semuanya dengan rapi.
"Mau saya ambilkan makannya bu?"tanya Rianti yang melihat mertuanya masih menunduk sambil memijit pelipisnya.
"Boleh."jawabnya singkat.
"Mau lauk apa?"
"Apa saja,tapi nasinya jangan banyak-banyak."Rianti mengangguk.Setelah selesai Rianti menyodorkan piring yang sudah terisi dengan nasi dan lauk pauknya.
Bu Ningrum menyantap makanan yang di sajikan Rianti.
"Apa Reno masih pulang malam?"
Rianti diam tidak menjawab.Lalu menghela napas,bukan dia tidak mau menjawab pertanyaan mertuanya.Tapi dia takut di tuduh mengadu yang tidak-tidak oleh suaminya.Seperti malam itu,ketika Reno di marahi ibunya.Malamnya Reno malah menuduh Rianti melaporkan pada ibunya.
"Rianti."
"Tidak bu.Mas Reno pulang paling lambat jam delapan malam."ucapnya berbohong.
"Bukan ibu selalu mengawasimu dan Reno,tapi ibu tahu sifat Reno makanya ibu khawatir dia akan mengabaikanmu lagi."Rianti menunduk.
Sejauh ini memang begitu.Reno selalu mengabaikannya.Jika sudah larut malam,Rianti akan pindah kamar untuk tidur.Karena di kamar Reno tidak ada sofa sedangkan Reno tidak mau tidur dengan Rianti.
"Ngga bu,mas Reno peduli sama saya.Ibu jangan khawatir."
"Ya sudah.Kamu harus sabar ya menghadapi Reno."Rianti hanya mengangguk.
Lalu dia mengambil piring bu Ningrum yang sudah kosong kemudian di bawa ke dapur.
Bu Ningrum menghela napas panjang,dia akan memyelidinya sendiri.Bertanya pada menantunya tidak akan dapat jawaban yang memuaskan,pasti akan menutupi perilaku suaminya.
Kemudian bangkit lalu pergi ke kamarnya.Kepalanya terasa pusing sehingga dia memutuskan untuk beristirahat.
****
Jam sebelas malam Reno baru tiba di rumahnya.Dia langsung masuk kamarnya menguncinya.Dia tidak mau Rianti masuk kamarnya meski itu tidak mungkin jika sudah selarut ini.
Di rebahkannya tubuhnya terasa penat karena harus menyetir sendiri dari kota hingga ke rumahnya.
Belum lima menit merebahkan tubuh,kamar Reno di ketuk dari luar.Reno mendesah kesal,jika Rianti yang muncul maka dia tak segan akan menarik Rianti dan memarahinya dalam kamar.
Reno pun bangkit dari tidurnya dan membuka pintu kamar dengan wajah kesal.Dan ternyata dugaannya salah,ibunya yang berdiri sambil bersedekap menatapnya.
"Ada apa ibu ke kamar Reno?"tanya Reno gugup.
"Rianti mana?"tanya bu Ningrum santai.
"Yang baru datang itu Reno bu,kenapa yang di tanya menantu ibu?"sedikit kesal Reno menjawab pertanyaan ibunya.
"Ibu sudah tahu kamu pulang,buat apa ibu cari kamu."
"Mau apa ibu cari dia?"
"Mau minta pijat sama Rianti."bu Ningrum beralasan.
Reno diam,dia bingung harus jawab apa.Sedangkan di kamarnya Rianti tidak ada.Belum lagi rasa bingungnya hilang,Rianti berdiri di belakang mertuanya.
"Ada apa ibu mencari saya?"tanya Rianti yang tadi melihat Reno kebingungan menjawab pertanyaan ibunya.Bu Ningrum menoleh ke belakang.
"Oh kamu di luar,ibu pikir kamu ada di dalam."
"Tadi Rianti haus jadi keluar kamar.Apa ibu butuh sesuatu?"
"Ibu minta pijit olehmu,tapi di kamar kalian saja ya."
"Bu,Reno cape pengen tidur.Ibu pijitnya di kamar ibu aja ya."
"Kalau di kamar ibu harus bolak balik,udah di kamar kamu aja.Kamu tunggu ibu selesai istirahatnya.Ngga lama kok."tanpa menunggu persetujuan anaknya,ibu Ningrum langsung masuk ke kamar Reno dan berbaring di ranjang.
Rianti diam,tidak berani masuk ke dalam kamar.
"Rianti cepetan"
"Iya bu,saya masuk"jawab Rianti setelah dapat persetujuan dari Reno.
Dengan pelan,Rianti masuk kamar Reno dan menuju ranjang.Rianti duduk kemudian tangannya mulai memijit kaki mertuanya.Pelan dan beruntun Rianti memijat kaki,lalu beralih ke punggung dan pundak serta tangan.Ibu Ningrum tidak bereaksi,sepertinya dia keenakan di pijit menantunya hingga tak lama tertidur karena menikmati sentuhan tangan Rianti.
Reno yang sejak tadi cemberut,hanya bisa pasrah dengan kelakuan ibunya itu.Dia duduk di kursi ruang tamu.Beberapa kali dia menguap.Lalu di rebahkannya tubuhnya di sofa.
Satu jam berlalu akhirnya acara pijat memijat menantu dan mertua selesai.Ibu Ningrum keluar dari kamar Reno,dia melihat anaknya tidur di ruang tamu.Kemudian dia membangunkan anaknya dan menyuruhnya masuk lagi ke kamar.
Reno pun bangkit dari tidurnya dan langsung masuk kamar.Dia tidak sadar bahwa Rianti masih di dalam kamar sedang duduk di kursi.Reno kaget dengan Rianti yang masih ada di kamarnya.
"Kenapa kamu masih di sini?Keluar!"teriak Reno.
Rianti bangkit dari duduknya,dengan ragu dia melangkah keluar.Lalu berhenti dan berbalik.
"Aapa ibu masih di luar?"tanya Rianti pelan.
Reno pun berpikir,lalu dia berjalan keluar kamar dengan hati-hati,melihat ke arah kamar ibunya yang terlihat sudah gelsp,artinya ibunya sudah di tidur.Kemudian Reno masuk lagi ke kamarnya.
"Ibu sudah masuk ke kamarnya.Sekarang cepat kamu keluar."
Tanpa pikir panjang,Rianti langsung keluar dengan pelan menuju kamarnya.Dia sebenarnya lelah dan ingin tidur.Sampai di kamarnya,Rianti mengunci pintu dan langsung tidur.
*****(@***@)*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments