Setelah Reno keluar dari rumah,dia langsung menuju tempat observasi.Pikirannya selalu kacau jika sudah bertemu dengan Rianti.Entah mengapa rasa bencinya oada perempuan itu semakin menjadi.
Beberapa bulan dia bebas meninggalkan Rianti untuk tinggal di kota melanjutkan kuliah S2nya,dia merasa tenang tanpa ada gangguan kemunculan perempuan itu.
Sebenarnya Rianti tidak pernah menganggunya,tapi dia hanya benci saja mengingat dulu ibunya memaksa untuk menikahinya.
Kembali ke masa lalu.
Ibu Ningrum meminta anaknya Reno untuk menjemput Rianti di rumahnya.Dengan malas dia akhirnya menuruti perintah ibunya.
Sesampainya di rumah Rianti,Rianti sudah menunggunya di halaman rumah.Reno keluar dari dalam mobilnya dan menghampiri Rianti yang sedang duduk sambil memainkan ponselnya.
"Kamu sudah siap?"tanya Reno pada Rianti.
"Sudah."memasukkan ponselnya ke dalam tasnya.
"Kamu bawa tas besarnya dan masukkan kedalam bagasi mobil."ucap Reno.
Lalu dia mendahului Rianti.Rianti mengambil tasnya dan mengikuti Reno menuju mobil.
Rianti membuka bagasi dan meletakkan tas besarnya,kemudian masuk ke mobil di jok belakang.Dia tidak berani duduk di depan,walau sebenarnya jika duduk di belakang seperti majikan dan supirnya.
"Berasa jadi supir pribadi saya."ucap Reno sambil melirik gadis itu.Rianti hanya diam,dia merasa tidak enak hati.
Tapi dia tidak menyuruh Rianti untuk duduk di depan.Karena dia tidak dekat dengan gadis itu.
Reno hanya menjalankan perintah ibunya untuk menjemput gadis itu.Dia tidak keberatan ibunya menampung gadis yang katanya anaknya saudara ayahnya.
Reno mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang.Tanpa menoleh,Reno bertanya pada Rianti.
"Kamu masih sekolah?"tanya Reno untuk memecah kesunyian di antara mereka.
"Baru lulus kemarin."jawab Rianti singkat.
"Kalau boleh saya tahu,ayahmu meninggal karena apa?"tanya Reno lagi.
"Kecelakaan."jawabnya lagi.
"Oh."Reno hanya menanggapi hanya dengan kalimat oh saja.
Dua jam perjalanan,mereka sampai di rumah ibu Ningrum.Rianti di sambut oleh mbok Surti karena ibu Ningrum sedang pergi ke toserba miliknya.
"Neng Rianti,alhamdulillah akhirnya sampai juga.Mari neng masuk,istirahat dulu.Mbok Surti sudah siapkan makanan untuk neng Rianti.
"Iya mbok.Saya ambil tas dulu di bagasi."kata Rianti.
Sedangkan Reno sejak tadi langsung masuk ke rumah tanpa mempedulikan percakapan Rianti dam mbok Surti.
****
"Jadi Rianti kamu tinggal di sini dulu sama bude.Kamu bisa bantu-bantu mbok Surti beres-beres rumah.Kalo ijasah kamu sudah keluar,boleh kamu melamar di toserba."kata bu Ningrum ketika mereka sedang santai du ruang tamu setelah makan malam.
"Iya bude."jawab Rianti.
"Kapan ijasah kamu bisa di ambil?"tanya ibu Ningrum lagi.
"Besok bisa di ambil."
"Ya sudah,nanti Reno akan memgantarmu mengambil ijasah kamu di sekolah."
Reno yang sejak tadi hanya diam,melirik ke arah Rianti lalu fokus lagi ke laptopnya yang sejak tadi di pegangnya.
Reno sedang mencari-cari jurusan apa yang akan di ambil masih di lihat-lihat di situs di internet.Dia berniat meneruskan kuliahnya mengambil S2.
"Reno,nanti Rianti bekerja di toserba kita nanti."tanya ibunya.
Masih diam fokus ke laptopnya,tidak mendengar ibunya berbicara.
"Reno!"
"Ada apa sih bu?"
"Kamu dengar ibu bilang apa?"
"Iya,nanti Reno antar."
"Selain ngantar Rianti,kamu juga harus terima dia kerja di tokomu."
"Iya."
Lalu Reno meninggalkan ibunya yang masih menatapnya.Dia agak kesal pada ibunya yang selalu memaksanya,kenapa harus dia lagi mengantarkan gadis itu.
Reno masuk ke kamarnya lalu berbaring di ranjangnya.Di ambilnya ponsel yang sejak tadi tergeletak di atas meja.Kemudian dia menghubungi seseorang.
"Halo Den,lo jadi daftar di perguruan tinggi M?"kata Reno.
"Jadilah,gue udah siapin berkas-berkasnya.Besok gue daftar sama Nena."jawab temannya di seberang sana.
"Hah,Nena juga mau daftar di sana juga?"tanya Reno kaget.Dia tampak senang mendengar Nena teman yang sejak lama dia taksir daftar di perguruan yang sama dengan Denis yang juga sahabatnya.
"Iya,gue sama Nena daftar ke perguruan tinggi M.Lo juga mau daftar ke situ juga?"tanya Denis.Dia tahu Reno akan bersemangat jika berhubungan dengan Nena.
"Boleh-boleh.Gue mau daftar juga ke situ.Tadi gue juga lagi cari-cari di situs internet,belum ada yang klik di pikiran."ucap Reno dengan bersemangat.
"Oke deh,gue besok sekalian ambil formulir buat lo.Lo siapin aja persyaratannya,nanti gue kirim syarat-syarat yang harus lo penuhi."
"Oke."
"Ya udah,gue tutup dulu yah,mami manggil gue."
"Thanks ya bro infonya."
"Sip."
Lalu Reno menutup sambungan teleponnya.Dia letakkan lagi ponsel itu lalu merebahkan tubuhnya di ranjang.
Dia tidak sabar untuk kuliah bareng lagi sama Nena.Sudah satu tahun dia naksir sama teman Denis itu,tapi dia belum berani mengungkapkan perasaannya.
Tapi dia juga agak khawatir,kata Denis Nena sedang dekat dengan teman satu jurusannya dulu.Mungkinkah Nena sudah jadian?
Reno gelisah.Sebenarnya dia ingin ikut juga besok dengan Denis ke kampus yang di tuju,tapi besok adalah menerima laporan karyawan toserbanya di kota.
Ada tiga toserba yang di kelola Reno,cukup besar dan ramai juga.Sedangkan ibunya mengurusi toko pakaian yang dulu di pegang oleh ayahnya.
Niat Reno akan melanjutkan S2 di bidang yang sama dengan dulu dia kuliah,untuk mengembangkan sayap bisnisnya di kota nanti.Dan selama dia kuliah nanti,mengawasi toserba akan dia limpahkan pada orang kepercayaannya.
Reno menguap,rasa kantuknya tak bisa di tahan.Dan akhirnya dia pun tertidur juga.
****
Seperti perintah ibunya,Reno mengantar Rianti untuk mengambil ijasah.Dia tidak menunggu Rianti pulang,hanya mengantar saja.Karena dia akan ke toserba yang biasa dia jadikan kantor.Karyawan di bagian keuangan di masing-masing toko akan datang padanya.
"Bagaimana laporan bulan kemarin?Apa ada peningkatan pengunjung di toko kita?"tanya Reno pada karyawan yang sudah siap untuk memberikan laporannya.
"Di tempat saya lumayan banyak pak pengunjungnya,dan omset kita juga meningkat."kata Budi yang di tugaskan di toserba di daerah c.
"Kamu Rita,bagaimana di daerah f apa ada kemajuan?"tanya Reno pada wanita yang sedang membuka buku keuangan.
"Pengunjung banyak yang datang,tapi kebanyakan di sana adalah anak remaja yang datang.Jadi tidak banyak ibu-ibu yang datang.Kalau bisa,perlengkapan anak remaja itu di lengkapi dan di perbanyak.Saya yakin pasti omset kita akan meningkat."ucap Rita penuh semangat.
"Oke,kamu atur saja.Dan Jaya,bagaimana di sini?"
"Cukup meningkat pak,orang dewasa,ibu-ibu dan anak remaja banyak yang datang."ucap Jaya dengan bangga atas pencapaiannya itu.
"Bagus,saya sangat puas dengan kinerja kalian.Terus tingkatkan pelayanan dan pengadaan barang di toko.Atur sebaik mungkin yang menurut kalian baik.Dan untuk bulan ini,saya akan memberikan bonus pada kalian tapi tidak besar."ucap Reno mantap.
"Baik pak,dan terima kasih atas bonusnya."ucap Jaya sebagai perwakilan dari rekan-rekannya.Baik Rita maupun Budi menangguk.
"Oke,karena laporan kalian sudah saya terima,nanti tolong kalian panggil bagian manajer masing-masing.Karena saya juga ingin bicara penting pada mereka."
Setelah semua sudah selesai,merekapun pergi meninggalkan kantor Reno.Hanya Jaya yang tidak pergi.Dia hanya pergi ke ruangannya sendiri.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
ummi a-sya
makasih.
salam kenal,saya masih baru.masih belajar juga..😊
2021-06-26
1
TK
semangat Thor 👍
mari saling dukung
ditunggu feedback-nya 🙏✌️
2021-06-26
1