Pagi buta ini di rumah Reno sangat riuh,karena anak Rianti rewel dari semalam.Ternyata badannya panas,sejak tadi Rianti menenangkan anaknya tapi tetap nangis dan rewel.Mau di periksakan ke dokter dia tidak tahu ke mana mencari dokter yang praktik di jam lima begini.
Rianti ingin keluar kamar namun dia takut akan membangunkan Reno.Mau tidak mau akhirnya Rianti keluar kamar dan menuju dapur untuk membuat ramuan bawang merah,minyak kayu putih untuk di oleskan sementara pada badan anaknya yang panas,sebelum di periksakan ke dokter.
Setelah selesai,Rianti masuk lagi ke dalam kamar untuk mengolesi ramuan tadi yang dia buat.Sejenak bayi itu diam dengan sentuhan dan pijitan tangan ibunya,sambil melafalkan doa-doa.
Wajah lelah dan mengantuk Rianti tak di rasakannya,dia sangat khawatir dengan keadaan anaknya yang sakit demam.Hanya rasa sedih dan khawatir di hatinya.
Jam sudah menunjukkan pukul enam pagi,Rianti tertidur di samping anaknya selama satu jam setelah di olesi ramuan bawang merah,anaknya tidak rewel lagi.Untunglah tertidur sehingga Rianti bisa ikut tidur walau cuma satu jam.
Rianti terbangun karena anaknya menangis lagi dengan kencang.Rianti buru-buru mengolesi ramuan itu lagi,namun anaknya masih saja menangis malah makin kencang.
Sehingga terdengar sampai kamar Reno.Reno yang sedang terlelap tidur dengan nyenyak merasa terganggu dengan suara tangisan anak Rianti dan anaknya juga sebenarnya.Tapi dia tidak peduli,bukan tidak mengakui.Hanya tidak peduli.
Reno menutup telinganya dengan bantal,tapi suara tangisan bayi itu masih saja terdengar.
Akhirnya Reno bangun dan keluar kamar untuk menghampiri Rianti di kamarnya.Reno membuka pintu kamar dengan keras.
"Bisa tidak anakmu suruh diam jangan menangis terus?!Saya terganggu sengan suara tangisan itu!"teriak Reno di depan pintu.
Rianti kaget,menengok ke arah Reno yang sedang menatapnya tajam.Anaknya yang tadi sempat tenang menangis kembali karena kaget dengan suara teriakan Reno.Di tepuknya lagi ****** anaknya,menenangkan agar tidak menangis lagi.
Lalu Reno kembali lagi ke kamar.Dia merasa kesal,pagi-pagi sudah di ganggu dengan suara tangisan.
Sementara Rianti masih menenangkan anaknya,dia terus menepuk-nepuk ****** dan mengelus kepala anaknya.
"Sabar ya sayang,jangan nangis terus.Ayah sedang tidur,jadi ke ganggu.Jangan nangis lagi ya,nanti kita periksa ke dokter.Cup cup sayang,diam ya anak bunda yang pinter."ucap Rianti terus menenangkan anaknya.
Pukul tujuh Rianti siap-siap pergi keluar untuk memeriksakan anaknya yang sakit.Dia mengambil dompet dan tasnya lalu menggendong anaknya,tak lupa selimut bayi tebal di pakaikan agar tidak terkena angin dari luar.
Rianti pergi tanpa pamit sama Reno,namun dia sempat berhenti di depan kamar Reno.Tapi dia ragu untuk berpamitan,akhirnya dia berlalu keluar rumah.Pintu hanya di tutup pelan,dia melangkah ke depan jalan raya.
Sempat bingung Rianti untuk mencari kemana dokter praktek yang terdekat di daerah sini,karena dia tidak tahu daerah komplek perumahan ini.
Kebetulan ada ibu-ibu lewat depan rumah Reno,Rianti menghampiri wanita itu dan bertanya.
"Bu maaf,mau nanya.Di daerah sini dokter praktek yang buka di mana ya bu?"tanya Rianti sopan.
Wanita yang di tanya Rianti hanya memandangi Rianti,meneliti seluruh penampilannya.
"Apa ibu tahu tempatnya di mana?"tanya Rianti lagi.
"Mbak kayaknya bukan warga sini ya?"
"Iya,saya baru datang dari kampung.Ibu tahukan dokter praktek tempatnya?"kembali Rianti bertanya,dia tidak sabar karena anak dalam gendongannya sudah mulai gelisah.
"Oh di klinik mawar aja mba,di sana juga buka dua puluh empat jam."jawab wanita itu.
"Di mana itu bu,karena anak saya demam dari semalam.Saya ingin memeriksakannya."
"Mari saya antar mbak,dekat kok dari sini.Bisa jalan dua ratus meter."
"Terima kasih sebelumnya bu."
"Iya mbak,sama-sama."
Tanpa menunggu lagi Rianti mengikuti wanita tadi.Dia bersyukur bertemu orang yang mau mengantarnya ke klinik untuk memeriksakan anaknya.
*****
Setelah dua jam di klinik karena menunggu antrian yang sangat panjang,Rianti akhirnya pulang.Dia mengira Reno sudah berangkat,tapi Reno sedang memasak mi instan di dapur.
Rianti merasa tidak enak meninggalkan suaminya di rumah.Melihat Reno memasak sendiri sarapannya,Rianti masuk ke kamarnya dengan tergesa.Menidurkan anaknya lalu dia keluar lagi berniat membantu suaminya untuk membuat sarapan.
"Mm,,mas Reno biar saya saja yang bikinin sarapannya."Rianti menawarkan dengan ragu.
"Ngga usah!urus saja anakmu yang rewel itu.Awas aja kalau nanti malam rewel lagi,saya tidak akan segan menyuruhmu untuk pindah ke gudang belakang."ancam Reno.Dia benar-benar kesal,sejak subuh tadi dia merasa terganggu tidurnya.
Rianti diam saja,kemudian melangkah pergi menuju kamarnya lagi.Sebenarnya perutnya lapar,jika Reno mau di buatkan sarapan sekalian untuknya juga.Tapi mau tidak mau Rianti harus menunggu Reno berangkat kuliah.
Hanya ada air putih di kamarnya,dia mengambil air putih dan meminumnya,hanya untuk mengganjal perutnya yang lapar sementara.Setelah minum di letakkannya lagi gelasnya.Dia duduk di ranjang,memandangi wajah anaknya yang tidur dengan tenang.Ada rasa sedih di hatinya namun dia cepat-cepat menguatkan kembali dengan menghela napas panjang,berharap beban di hatinya selama ini hilang.
Memandangi wajah anaknya yang tertidur dengan tenang membuat hati Rianti kuat dan bersemangat,hanya anaknya yang jadi penyemangat hidupnya,jika suaminya mengabaikan saja selama ini.
Dia ingat,selama hamil anaknya Reno tak pernah bertanya ataupun mengajaknya berbicara.Bahkan ibunya pun tak bisa mengubah sikap Reno terhadapnya.
Sewaktu melahirkan pun Reno bahkan tidak peduli,sekalipun bu Ningrum memberi tahu untuk segera pulang karena istrinya mau melahirkan.Tapi apa yang Reno ucapkan,dia bahkan tidak peduli sama sekali dan tidak akan pulang menjenguk Rianti.
Alhasil Rianti melahirkan hanya di temani mbok Surti karena pada saat Rianti melahirkan,penyakit darah tinggi bu Ningrum naik sehingga tidak bisa menemani menantunya melahirkan.Menyedihkan memang,tapi Rianti tidak mengeluh.Dia menerimanya dengan ikhlas.
Dia hanya berpikir mungkin ini jalan hidupnya,tidak di akui suami dan terabaikan.
Satu jam menunggu di kamar sambil tiduran dengan lamunannya tentang di kampung,dia hanya bisa menunggu di kamar karena dia bingung harus melakukan apa.Akhirnya terdengar di luar mobil Reno di jalankan,artinya Reno sudah mau berangkat.
Rianti keluar kamar dan menuju dapur.Mengambil nasi sisa yang kemarin masih bisa di makan.Dia akan membuat nasi goreng.
Rianti meracik bumbu untuk membuat nasi goreng,ada sisa lauk ayam goreng dia masukkan ke dalam nasi yang sudah mulai di eksekusi.
Dengan cepat Rianti mengerjakan pekerjaannya,karena dia khawatir anaknya akan bangun.
Lalu dengan cepat nasi goreng tadi sudah matang,dia langsung memakannya.Dan benar saja terdengar rengekan kecil dari dalam kamar.Rianti buru-buru menyesaikan makannya,lalu minum air putih sebanyak mungkin.Karena dia yakin anaknya menangis karena lapar.
Bergegas Rianti masuk kamar,benar saja anaknya menangis kencang sambil mengenyot tangannya ke dalam mulutnya.
"Duh anak bunda lapar ya.Kebetulan bunda sudah makan,sudah siap untuk kamu sayang."
Lalu Rianti membuka resleting bajunya lalu menyodorkan bu*h dad* ke mulut anaknya.Rianti tersenyum,dia senang memandangi anaknya yang sedang menyedot asinya dengan lahap.
Kegiatan yang menyenangkan seperti ini yang mendekatkan emosi antara anak dan ibu.Menyalurkan rasa kasih sayang seorang ibu untuk anaknya.
Emosi ibu akan tersalur melalui asi yang di hisap anaknya.Maka dari itu,ada baiknya jika dalam keadaan marah dan kesal sebisa mungkin segera di singkirkan jika sedang memberi asi,karena jika ibu menyusui dalam keadaan emosi maka asi yang di hasilkan tidak baik,sehingga secara tidak sadar emosi ibu pun tersalurkan melalui asi.
Selesai menyusui,anaknya tidur lagi.Rianti meninggalkan kamarnya untuk mencuci piring,membersihkan rumah dan memasak untuk makan siang nanti.
Jam menunjukkan pukul sembilan,Rianti dengan cepat dan cekatan merapikan rumah setelah mencuci piring.Rencananya setelah memasak dia akan mencuci baju karena baju yang dia bawa sedikit,jadi setiap hari dia harus mencuci baju.
*****(@@***@@)*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Cucu Saodah
yg kuat ya risnri
2022-02-10
0
🐾♎🕸️ Alaska 12🕸️⚖️🐾
Durhaka Reno sama istri dan anak mu
2021-08-10
2