Rianti mengambil dompetnya,dia hendak pergi ke mini market yang biasa dia kunjungi untuk berbelanja kebutuhan dapur dan kebutuhan untuk anaknya.
Saat sampai di ruang tengah,Rianti berhenti sejenak.Dia melihat teman-teman Reno ada di depan.Rupanya mereka hendak pergi jauh atau lama.Soalnya barang bawaan mereka banyak,tas ransel dan koper besar.
Rianti mengamati mereka dari dalam.Tak lama Reno keluar dari kamarnya dengan membawa barang yang sama.Koper besar dan ransel yang penuh.Mau bertanya tapi Rianti ragu.
"Mm..mas Re no mau kemana?"tanya Rianti akhirnya memberanikan diri.
Reno menengok ke arah Rianti,dia diam.
"Apa urusanmu?"jawab Reno ketus.
"Hanya bertanya saja mas."
"Aku mau pergi jauh dari kamu.Kamu ngga usah bertanya-tanya lagi."berlalu tanpa menghiraukan Rianti yang bingung.
"Mm..mas Re no,mm..."ragu Rianti mengatakannya.
"Ck,sudah ku bilang kamu ngga usah tahu saya mau kemana.!"
Tanpa peduli pada Rianti,Reno langsung menghampiri teman-temannya.Enam orang,dua perempuan dan empat laki-laki.
Setelah berbicara sebentar,mereka meninggalkan rumah Reno dengan mobil yang Reno bawa dan teman satunya.
Rianti yang masih menggantung dengan kata-katanya tadi kembali diam.Dia hanya ingin bilang minta uang untuk belanja,karena uang yang dia punya sudah menipis.
Rianti mendesah,dia bingung harus bagaimana.Akhirnya niat tadi mau ke mini market di lanjutkan.Sebisa mungkin uangnya dia akan hemat Karena dia tidak tahu Reno akan pulang kapan.
*****
Setelah selesai belanja,Rianti pengen sekali membeli roti yang ada di toko roti di depan persis rumah Reno.Hanya menyeberang saja.Karena dia penasaran dengan roti di toko roti tersebut,pasalnya setiap pagi selalu mencium bau aroma wangi dari roti yang di panggang.
Sampai di depan toko,Rianti ragu.Dia melihat dari balik kaca.Karena arah matahari cindong ke arah toko dan sinarnya menimpa wajah anaknya.Karena kepanasan,anaknya menggeliat.Rianti akhirnya masuk ke toko roti untuk melindungi anaknya dari sinar matahari.
Satu pelayan menghampiri Rianti,menyapa dengan ramah.
"Mbak mau beli roti kami?"tanya oelayan itu sopan.
Rianti mengangguk ragu.Dia meletakkan belanjaannya di meja.
"Apa mbak mau makan roti di sini?kami menyediakan piring dan segelas teh hangat untuk teman makan roti di sini.Roti kami sangat istimewa lho mbak."ucap pelayan itu antusias.
Tak ada salahnya makan di sini kan?'gumam Rianti
"Iya baiklah."
"Silakan mbak pilih-pilih roti yang mbak mau,nanti kami sediakan yang baru matang."
Lalu Rianti melihat etalase yang banyak sekali bermacam-macam roti dan kelihatannya memang sangat menggoda untuk di cicipi.Kemudian Rianti menunjuk beberapa roti,sebagian dia ingin bawa pulang dan sebagian di makan di sini.
Setelah memilih roti,Rianti duduk si kursi yang di pojokan.Dia sengaja memilih tempat duduk di pojok dan menghadap ke dinding karena anaknya kini mulai rewel minta asi.
Pelayan pun menghampiri membawa roti yang Rianti pesan serta teh hangat.Dia meletakkan piring tersebut di meja lalu kembali ke tempatnya.
Rianti sedang menyusui anaknya.Seorang ibu menghampirinya,dia tersenyum lalu ikut duduk di kursi di depannya.Rianti menoleh,lalu ikut tersenyum.
"Maaf ibu ganggu kamu."kata perempuan paruh baya itu yang masih kelihatan muda.
"Oh ngga apa-apa,silakan.Maaf saya sedang menyusui anak saya di sini."ucap Rianti tidak enak.
"Ngga apa-apa teruskan saja.Tapi kalau mau pindah kita juga menyiapkan tempat untuk ibu menyusui."
"Maaf,saya tidak tahu."Rianti menunduk melihat anaknya yang sudah selesai menyusu.Rianti merapikan bajunya lagi lalu membetulkan posisi duduk anaknya.
"Wah,ganteng banget ya anaknya."kata perempuan itu sambil memegang pipi anak Rianti.Anak itu tertawa senang di pegang pipinya.
Rianti tersenyum,jelas ganteng.Ayahnya saja ganteng,namun dia tidak pernah menikmati wajah ganteng suaminya.
"Mm..mbak ini kelihatannya bukan orang sini,maksudnya bukan warga kompleks sini."
"Iya bu,saya baru pindah dua bulan lalu di rumah suami saya."
"Oh,masih muda ya sudah bersuami."Rianti hanya tersenyum saja.
"Tinggal di mana?ibu baru kelihatan,atau dari daerah jauh?"
"Saya tinggal di ujung sana bu,tinggal nyeberang saja kalau dari sini.Itu yang ada pohon mangga rumah suami saya."kata Rianti menunjuk ke arah rumah Reno.
Perempuan paruh baya itu menengok mengikuti arah tangan Rianti.Dia tersenyum lagi.
"Ternyata dekat sekali ya,tapi baru kelihatan.Nama ibu ibu Sri,panggil saja ibu Sri."kata ibu Sri lagi.
"Saya Rianti bu,dari kampung.Saya ngga punya teman di kota ini jadi saya ngga pernah keluar rumah."
"Suaminya sibuk kerja ya."Rianti diam saja.
"Suami saya bukan hanya kerja tapi sibuk kuliah juga.Jadi tidak sempat mengajak saya jalan-jalan."kata Rianti seolah tahu kemana arah pembicaraan ibu Sri.
"Oh,maaf.Bukan berarti ibu kepo dengan urusan kamu nak Rianti.Karena kan kamu tadi bilang ngga pernah kemana-mana semenjak di kota ini."
"Iya bu.Ngga apa-apa.Saya senang ibu mau mengajak ngobrol dengam saya,karena saya tidak punya teman ngobrol jika suami saya kerja."
"Kamu boleh kok mampir ke sini jika kamu senang."
"Tapi saya ngga selalu membeli roti di sini bolehkan bu?"
"Ngga apa-apa.Ibu juga senang ada teman ngobrol juga selain karyawan ibu."
Lama sekali Rianti ngobrol dengan ibu Sri,dia senang akhirnya ada orangbyang bisa di ajak ngobrol.Begitu pula ibu Sri,dia merasa nyaman berbicara apa pun sama Rianti.
Setelah merasa lama ngobrol,akhirnya Rianti pamit pulang.
"Lain kali boleh main-main ke sini aja.Ibu senang bisa ngobrol bareng sama nak Rianti.Apalagi nih anak ganteng bisa ibu ajak bercanda."kata ibu Sri sambil mencubit pipi anak Rianti.
"Iya bu,terima kasih.Saya permisi pulang,sudah siang."lalu Rianti pergi dari toko roti itu.
_
*****
_
Satu minggu berlalu sejak Reno pergi entah kemana.Dan satu minggu itu pula Rianti jarang pergi ke mini market.Dan hari ini stok di dapur mulai habis,selain beras semua habis.Yang ada di kulkas hanya mi instan tiga bungkus.
Rianti bingung,sedangkan uang di dompetnya tinggal seratus lima puluh ribu.Belum stok pampers tingga beberapa saja yang akan di pakai.Mungkin cukup untuk dua hari jika uang di dompetnya di belikan bahan makanan.
Otak Rianti tetus berputar,bagaimana dengan uang segitu cukup untuk tiga hari?Sedangkan Reno tidak tahu kapan pulang.Rianti mendesah,dia semakin bingung.Apakah dia harus bekerja?Di mana?Lalu anaknya dia titipkan di mana jika dia bekerja?Kalau tidak bekerja,dia tidak punya uang untuk kebutuhan sehari-harinya.
Sedih sekali Rianti,rasanya dia seperti di buang di tengah hutan yang tidak di kasih makan.Sehingga harus mencari makan sendiri.Ingin dia menjerit,tapi tidak bisa.
Yang dia sesalkan kenapa ponselnya tertinggal di kampung,dia tidak bisa menghubungi mbok Surti atau ibu mertuanya.
Dalam kebingungan itu,Rianti mendengar di luar ada yang mengetuk pintu.Dia menuju ruang depan dan membuka pintu.
"Mas siapa?"tanya Rianti heran.
"Mm..saya Panji,teman Reno mau cari berkas di kamar Reno."jawab Panji,dia menatap Rianti intens.
Rianti yang di tatap Panji seperti itu jadi gugup.
"Mas Renonya tidak ada."
"Iya saya tahu,saya hanya mau ngambil berkas di kamar Reno saja."
"Baiklah silakan masuk."Rianti mempersilakan Panji masuk.
Panji masuk dan langsung menuju kamar Reno.Kamar Reno ternyata tidak di kunci,ceroboh sekali dia.Pikir Panji.
Setelah dapat apa yabg dia cari,Panji keluar lagi dan bertemu Rianti masih di ruang tamu.
"Mm..kamu benar pembantunya Reno?"tanya Panji ragu.
Rianti yang di tanya seperti itu hanya diam kaku.Suaminya bilang sama teman-temannya dia adalah pembantunya.Rianti menunduk.
"Iya."jawabnya pelan,tiba-tiba sesak di dadanya.
"Boleh kan saya kenalan sama kamu,nama kamu siapa?Saya.Panji."
"Mas Panji ngga malu berkenalan sama pembantu?"
"Pembantu kan hanya profesi,jadi untuk berkenalan tidak apa-apa.Kalau saya sering kesini bisa minta tolong sama kamu."kata Panji beralasan.
"Iya."jawab Rianti singkat.
"Jadi,nama kamu siapa?"tanya Panji lagi.
"Rianti."
"Baiklah Rianti.Saya pergi dulu,lain kali kita bisa bertemu lagi."lalu Panji keluar meninggalkan Rianti yang masih kebingungan.
_
_
_
******(@@***@@)******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Rusnah Kanza
Sama Panji aja biar si Reno tau rasa nyesal di belakang.
2022-03-17
0
Cucu Saodah
yaudah sama panji aja... biar kapok tuh si reno
2022-02-10
0
🐾♎🕸️ Alaska 12🕸️⚖️🐾
Rianti diambil orang baru tau Rasa tuh Reno
2021-08-10
1