19.Kasihan

Lima hari sudah berlalu,Rianti makin bingung mencari uang untuk menyambung hidupnya.Sejak kemarin dia makan hanya mi instan dan nasi,kadang hanya nasi yang di buat nasi goreng tanpa ada campuran apapun.Otaknya terus berpikir,di mana harus bekerja tanpa meninggalkan anaknya.

Satu pikiran yang dia tuju,toko roti di depan.Apakah membutuhkan karyawan?sebagai pencuci piring pun tak apa,biarlah hanya menyambung hidup sampai Reno kembali.

Baiklah,dia akan mencoba untuk meminta pekerjaan pada ibu Sri yang punya toko roti itu.Lalu Rianti mengambil anaknya,walaupun sedang tidur dia tidak tega meninggalkan di rumah walau hanya sebentar saja.

Sampai di toko roti,seperti biasa Rianti di sambut oleh pelayan yang dulu menyambutnya ketika pertama kali datang ke toko roti itu.Rianti tersenyum ragu.

"Selamat siang mbak,apakah anda mau beli roti lagi?Mau makan di sini atau mau di bawa pulang?"tanya pelayan itu yang bernama Susan di kartu IDnya yang tersemat di dada kirinya.

"Mm..ngga beli roti sih mba Susan,saya mau..."ragu mau melanjutkan kata-katanya.

Pelayan yang bernama Susan itu menunggu lanjutan kalimat Rianti.

"Mau apa mbak?"tanyanya penasaran.Rianti masih diam,dia bingung harus ngomong apa.

"Mbak?"

"Apa di sini membutuhkan karyawan di bagian belakang?Saya mau bekerja."Rianti menunduk,sedangkan Susan tampak bingung.

Lalu Susan berkata,"Sebentar,saya tanya sama ibu Sri dulu."

Susan pergi meninggalkan Rianti yang sedang berharap dia bisa di terima bekerja di toko roti ini.Sebagai apapun dia mau,asal tidak meninggalkan anaknya.

Tak lama,Susan datang menghampiri Rianti.

"Mbaknya di pqnggil oleh bu Sri di dalam.Mari ikut saya."kata Susan.Tanpa banyak bicara,Rianti mengikuti Susan pergi.

Mereka masuk ke sebuah ruangan dan di sana ada bu Sri yang sedang menata kue pesanan pelanggan.Setelah membawa Rianti menghadap ibu Sri,Susan pergi kembali bekerja di posisinya semula.

Sedangkan Rianti masih diam,dia belum tahu ibu Sri mau menerimanya bekerja di sini atau tidak.Bu Sri tampak sibuk dengan kue yang sedang di tatanya.Dia melirik Rianti lalu melanjutkan kegiatannya lagi.

"Duduk nak Rianti,ibu selesaikan ini dulu.Karena sudah di tunggu pesanan kuenya."kata bu Sri tanpa melihat ke arah Rianti.

"Terima kasih bu."Rianti duduk,dia membetulkan posisi anaknya yang memang tidur sejak di rumah belum bangun.

"Kalau cape menggendongnya,tidurkan saja di sofa pojok sana,."

"Ngga apa-apa bu,biar saya gendong saja.Kalau di pindahkan nanti bangun."ucap Rianti merasa tidak enak.

"Baiklah,tunggu sebentar ya."

Sepuluh menit menunggu akhirnya bu Sri selesai juga,dia kemudian membungkus kue tersebut lalu di bawanya kekuar untuk di kirim ke pemiliknya oleh karyawan bagian pengiriman.

Setelah selesai kemudian bu Sri masuk lagi ke ruangannya.Saat ini pesanan khusus hanya satu yang di tangani ibu Sri,pesanan yang khusus di tangani ibu Sri adalah sebagian dari pejabat atau ibu-ibu sosialita.

Ibu Sri duduk di hadapan Rianti,hanya penghalang meja kerja di antara mereka.

"Kata Susan kamu ingin bekerja di sini,benar begitu?"tanya ibu Sri berwibawa.

"Iya bu,kalau boleh dan ada lowongan untuk karyawan seperti saya yang punya anak kecil."jawab Rianti.

"Kenapa kamu mau bekerja?Suamimu kan punya usaha."tanya ibu Sri lagi.

"Saya ingin bekerja bu,sekalian pengen punya teman juga dan...."menggantung kalimatnya.

Bu Sri diam,menunggu kalimat yabg belum selesai di ucapkan Rianti.Lama.

"Dan apa?"

"Dan supaya saya punya uang sendiri bu."menunduk,Rianti malu jika harus jujur seperti itu.

"Kenapa,apa suamimu kurang memberikan uang padamu?"

Rianti diam,tiba-tiba suara isakan Rianti terdengar,bu Sri bingung dengan isakan tangis Rianti.Rianti mengusap matanya yang basah.

"Maaf bu,saya seperti ini."masih terisak.

"Sepertinya kamu punya beban berat.Kalau boleh ibu tahu apa yang membuatmu sampai menangis?"tanya ibu Sri dengan lembut,dia tidak mau jika pertanyaannya membuat Rianti tersinggung.

Rianti menatap ibu Sri,wajah teduh seorang ibu terpancar di sana.Senyum mengembang seperti menenangkan hati.Apa dia harus bercerita pada bu Sri?'gumam Rianti.

"Kalau saya cerita apa ibu akan percaya dengan saya?Saya ingin bekerja di sini karena memang saya butuh uang.Saya kehabisan uang,suami saya pergi entah kemana,mungkin ada tugas di kampusnya.Dia lupa tidak memberi saya uang untuk kebutuhan saya dan anak saya selama dia pergi."Rianti bercerita sambil menangis,dia benar-benar pilu dan sedih akan nasibnya.

Bu Sri mendengarkan dengan ikut sedih.Benarkah gadis ini istri dari laki-laki yang di depan toko rotinya itu.Apakah dia berkata jujur?

Tapi dia melihat di mata Rianti tidak ada kebohongan,hanya sebuah beban dan kesedihan.

"Kamu dan suamimu sedang bertengkar?"tanya bu Sri,Rianti menggeleng.

"Sebenarnya saya dan suami saya menikah itu di jodohkan oleh ibu mertua saya.Kami terpaksa menikah karena wasiat almarhum ayah mertua saya pada ibu mertua saya.Suami saya memang menentangnya tapi karena tidak mau mengabaikan wasiat suaminya jadilah kami menikah.

Memang selama ini suami saya tidak pernah menganggap saya sebagai istrinya sampai saat ini.Saya menyusul suami juga karena di suruh ibu mertua,saya hanya menurut saja.Karena saya mempunyai anak darinya,berharap suami saya menerima saya dan anak saya,tapi sampai di sini masih sama perlakuannya pada kami."Rianti berhenti,dia semakin terisak.Sesak di dadanya mulai berkurang.

Mungkin beban yang selama ini dia hadapi dan tidak pernah dia ceritakan pada siapapun karena tidak ada teman yang mau mendengarkan ceritanya.

"Maaf bu,bukannya saya mau mengumbar cerita aib saya dan suami saya,tapi..."

"Ngga apa-apa,ceritakan saja.Ibu dengarkan,mungkin dengan kamu bercerita bisa mengurangi kesedihan di hatimu."

"Saya jadi tidak enak sama ibu,baru kenal tapi bercerita panjang lebar tentang hidup saya.Tapi sungguh bu,saya hanya butuh pekerjaan di sini."

"Kenapa kamu mau bekerja di sini?"

"Karena hanya si sini yang saya tahu juga saya kenal ibu.Mungkin ibu bisa menerima saya bekerja di sini dengan..."berhenti lagi,ragu.

"Kenapa?"

"Dengan membawa anak saya ikut bekerja,karena di rumah tidak ada orang yang akan menjaganya jika saya tinggal bekerja."Rianti menunduk,berharap bu Sri memahami kesulitannya.

"Mm...Bagaimana yah.."Ibu Sri menimbang sambil menatap Rianti.

"Kalau tidak boleh bekerja bawa anak,ngga apa-apa bu.Nanti saya cari kerja di tempat lain lagi."ucap Rianti memotong omongan bu Sri.

Ibu Sri tersenyum,"Baiklah kamu boleh kerja di sini.Tapi maaf,sebenarnya di sini tidak membutuhkan karyawan baru.Jika kamu mau,kamu saya tempatkan di bagian pencucian barnag-barang yang sudah terpakai.Itupun kalau kamu mau."

"Iya,saya mau.Mau banget.Tapi...apakah anak saya boleh saya bawa?tanya Rianti ragu.

"Kamu bisa bawa anak kamu ke sini,tapi saat bekerja anakmu kamu tidurkan saja di ruangan yang khusus untuk menyusui.Di sana juga ada kasur lantai,kamu bisa gunakan untuk anak kamu."

"Iya bu,terima kasih ibu mau menerima saya dan juga anak saya boleh di bawa.Terima kasih sekali,saya akan bekerja dengan sungguh-sungguh."ucap Rianti senang,dia tersenyum lalu menyalami ibu Sri karena sangat bahagia.

"Kapan saya bisa bekerja bu?"

"Karena sekarang sudah sore,sudah waktunya tutup.Jadi mulai besok kamu bisa bekerja."ucal bu Sri.

"Baik bu,sekali lagi terima kasih ibu mau menerima saya bekerja di sini."

"Iya,kamu juga harus kuat ya.Ibu juga kasihan sama kamu,seperti di terlantarkan oleh suamimu.Maaf kalau ibu berucap seperti itu."

"Iya bu,ngga apa-apa.Sejak menikah saya tidak pernah di kasih uang sama suami saya,saya takut untuk memintanya.Suami saya pasti marah-marahn kalau saya ngomong."Rianti bersedih lagi,dia tak kuasa menahan air matanya lagi.

Ibu Sri yang mendengar itu tampak kaget,dia tidak menyangka nasib Rianti akan seperti itu.Kasihan sekali,pikirnya.

"Maafkan ibu,bukan berarti ibu mengungkit persoalan rumah tanggamu,tapi ibu hanya heran saja ada ya laki-laki tidak bertanggung jawab seperti itu.Ah sudahlah,kamu tenang saja.Kamu bekerja di sini ibu gaji sesuai pekerjaanmu bukan karena kasihan."

"Iya,saya tahu.Saya harap begitu,ibu membayar saya sesuai pekerjaan saya bukan karena kasihan sama saya."

"Bagus,ibu hanya menjunjung keprofesionalitas dalam bekerja.Yaa,,walaupun kamu di terima juga sebagian ibu kasihan."ucap bu Sri sambil tersenyum.

"Iya ,sekali lagi terima kasih."

"Ya sudah,kamu boleh pulang.Karyawan juga mungkin sudah ada yang pulang.Oya kamu datang jam delapan pagi saja,karena mungkin barang yang kotor sudah ada di tempatnya,jadi nanti kamu langsung cuci.

"Iya.Kalau begitu saya permisi dulu."

Setelah Rianti pamit pulang,benar saja toko roti bu Sri tutup pukul setengah enam petang.

_

_

_

*****(@@***@@)*****

Terpopuler

Comments

Ekanaswa Adelia

Ekanaswa Adelia

suami dzhalim

2022-09-29

1

Cucu Saodah

Cucu Saodah

nyesek

2022-02-10

0

Ukhty Nur Siahaan

Ukhty Nur Siahaan

😭😭😭
sabar rianti
sakit sakit dahulu bersenang-senang
(susah dl mcr uang nnt kamu akan kaya raya
karna roda kehidupan g slmny miskin d kaya

2021-11-29

0

lihat semua
Episodes
1 01.Kecelakaan
2 02.Pergi Ke Kota
3 Reno Kesal
4 Rianti
5 Menjemput Rianti
6 06.Rianti Bekerja
7 07.Di Paksa Menikah
8 08.Menikah
9 09.Menghindar
10 10.Kemarahan Ibu Ningrum
11 11.Siasat Ibu Ningrum
12 12.Siasat Ibu Ningrum 2
13 13.Malam Kejadian
14 14.Kuliah Lagi
15 15.Keributan Di Pagi Hari
16 16.Panji Berkunjung
17 17.Pembantu
18 18.Di Tinggal Pergi
19 19.Kasihan
20 20.Bekerja Di Toko Roti
21 21.Bertemu Panji
22 22. Mencari Tahu
23 23.Anakmu?
24 24.Cerita
25 25.Reno Pulang
26 26.Anak Perawan
27 27.Curiga
28 28.Tamu
29 29.Pertengkaran
30 30.Di Rumah Sakit
31 31.Koma
32 32.Hilang Ingatan
33 33.Poto Pernikahan
34 34.Potret Keluarga Bahagia
35 35.Pulang Kampung
36 36.Stroke
37 37.Ingat Kembali
38 38.Bahasa Tubuh
39 39.Panji Berkunjung
40 40.PDKT
41 41.PDKT Lagi
42 42.Teman Berkunjung
43 43.Dia Istriku
44 44.Jalan-Jalan
45 45.Kisah Panji 45.1.Di Kenalkan Emak
46 46.Matahari Bersinar Cerah
47 45.Kisah Panji 45.02.Mbaknya Mungkin Jodoh Saya
48 47.Posesif
49 48.Di Toko
50 50.Kondangan
51 51.Kejutan
52 52.Kisah Panji 03.Taruhan
53 53.Kisah Panji 04.Jiwa Detektif Emak
54 54.Kisah Panji 05.Syukuran Empat Bulanan
55 55.Kisah Panji 06.Tetanggaku Bukan Idolaku
56 56.Kisah Panji 07.Kesepakatan
57 57.Kisah Panji 08.Pembukaan Toko Baru
58 58.Kisah Panji 09.Mina
59 59.Kisah Panji 10.Makan Siang Bareng
60 60.Kisah Panji 11.Siapa Dia?
61 61.Kisah Panji 12.Penggemar Rahasia
62 62.Kisah Panji 12.Halo,Sayang?
63 63.Kisah Panji 13.Belum Menyerah
64 64.Kisah Panji 14.Musibah Membawa Berkah
65 65.Tujuh Bulanan
66 67.Masih Tujuh Bulanan
67 68.Kisah Panji 15.Cerita Mina
68 69.Kisah Panji 16.Cerita Mina 2
69 70.Kisah Panji 17.Rencana Licik
70 71.Kisah Panji 18.Menjalankan Rencana
71 72.Kisah Panji 19.Hampir Saja
72 73.Kisah Panji 20.Cari Tahu
73 74.Kisah Panji 21.Ke Rumah Ibu Ratna
74 75.Kisah Panji 22.Bertemu Pengacara
75 76.Kisah Panji 23.Mengusut Tuntas
76 77.Kisah Panji 24.Kembali Merajut Kisah
77 78.Kisah Panji 25.Di Jodohkan Lagi
78 79.Kisah Panji 26.Mina Is Back
79 79.Kisah Panji 27.Gencar PDKT
80 80.Menjelang Kelahiran
81 81.Anggota Baru
82 82.Sudah Ya
83 83.Hati Mina
84 84.Mina VS Diana
85 85.Di Pasar Malam
86 86.Mendadak Melamar
87 87.Galau
88 88.Bertemu Calon Mertua
89 89.Rencana Pernikahan
90 90.Sejenak
91 91.Hari Pernikahan
92 92.Gagal Malam Pertama
93 93.Akhirnya Jebol
94 94.Mobil Baru
95 95.Denis dan Nena
96 96. Denis Dan Nena 2
97 97.Denis Dan Nena 3
98 98.Pigura
99 99.Pindah Rumah
100 Pengumuman
Episodes

Updated 100 Episodes

1
01.Kecelakaan
2
02.Pergi Ke Kota
3
Reno Kesal
4
Rianti
5
Menjemput Rianti
6
06.Rianti Bekerja
7
07.Di Paksa Menikah
8
08.Menikah
9
09.Menghindar
10
10.Kemarahan Ibu Ningrum
11
11.Siasat Ibu Ningrum
12
12.Siasat Ibu Ningrum 2
13
13.Malam Kejadian
14
14.Kuliah Lagi
15
15.Keributan Di Pagi Hari
16
16.Panji Berkunjung
17
17.Pembantu
18
18.Di Tinggal Pergi
19
19.Kasihan
20
20.Bekerja Di Toko Roti
21
21.Bertemu Panji
22
22. Mencari Tahu
23
23.Anakmu?
24
24.Cerita
25
25.Reno Pulang
26
26.Anak Perawan
27
27.Curiga
28
28.Tamu
29
29.Pertengkaran
30
30.Di Rumah Sakit
31
31.Koma
32
32.Hilang Ingatan
33
33.Poto Pernikahan
34
34.Potret Keluarga Bahagia
35
35.Pulang Kampung
36
36.Stroke
37
37.Ingat Kembali
38
38.Bahasa Tubuh
39
39.Panji Berkunjung
40
40.PDKT
41
41.PDKT Lagi
42
42.Teman Berkunjung
43
43.Dia Istriku
44
44.Jalan-Jalan
45
45.Kisah Panji 45.1.Di Kenalkan Emak
46
46.Matahari Bersinar Cerah
47
45.Kisah Panji 45.02.Mbaknya Mungkin Jodoh Saya
48
47.Posesif
49
48.Di Toko
50
50.Kondangan
51
51.Kejutan
52
52.Kisah Panji 03.Taruhan
53
53.Kisah Panji 04.Jiwa Detektif Emak
54
54.Kisah Panji 05.Syukuran Empat Bulanan
55
55.Kisah Panji 06.Tetanggaku Bukan Idolaku
56
56.Kisah Panji 07.Kesepakatan
57
57.Kisah Panji 08.Pembukaan Toko Baru
58
58.Kisah Panji 09.Mina
59
59.Kisah Panji 10.Makan Siang Bareng
60
60.Kisah Panji 11.Siapa Dia?
61
61.Kisah Panji 12.Penggemar Rahasia
62
62.Kisah Panji 12.Halo,Sayang?
63
63.Kisah Panji 13.Belum Menyerah
64
64.Kisah Panji 14.Musibah Membawa Berkah
65
65.Tujuh Bulanan
66
67.Masih Tujuh Bulanan
67
68.Kisah Panji 15.Cerita Mina
68
69.Kisah Panji 16.Cerita Mina 2
69
70.Kisah Panji 17.Rencana Licik
70
71.Kisah Panji 18.Menjalankan Rencana
71
72.Kisah Panji 19.Hampir Saja
72
73.Kisah Panji 20.Cari Tahu
73
74.Kisah Panji 21.Ke Rumah Ibu Ratna
74
75.Kisah Panji 22.Bertemu Pengacara
75
76.Kisah Panji 23.Mengusut Tuntas
76
77.Kisah Panji 24.Kembali Merajut Kisah
77
78.Kisah Panji 25.Di Jodohkan Lagi
78
79.Kisah Panji 26.Mina Is Back
79
79.Kisah Panji 27.Gencar PDKT
80
80.Menjelang Kelahiran
81
81.Anggota Baru
82
82.Sudah Ya
83
83.Hati Mina
84
84.Mina VS Diana
85
85.Di Pasar Malam
86
86.Mendadak Melamar
87
87.Galau
88
88.Bertemu Calon Mertua
89
89.Rencana Pernikahan
90
90.Sejenak
91
91.Hari Pernikahan
92
92.Gagal Malam Pertama
93
93.Akhirnya Jebol
94
94.Mobil Baru
95
95.Denis dan Nena
96
96. Denis Dan Nena 2
97
97.Denis Dan Nena 3
98
98.Pigura
99
99.Pindah Rumah
100
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!