Seminggu Menuju Balap

Seminggu menuju event balap, Indy di sibukkan dengan banyak latihan. Waktunya tersita hanya untuk sekolah dan latihan. Sebagai ketua team, Angga sibuk dengan berbagai persiapan yang harus dia bereskan.

Angga banyak absen dari yang seharusnya sebagai pacar dia menemani Indy berlatih. Mungkin itu sebuah tindakan sepele, tapi hal itu bisa menumbuhkan semangat lebih pada Indy dalam berlatih.

Tidak banyak hal baru yang perlu Indy pelajari. Sebab menurut pelatih, skill Indy sudah cukup mumpuni untuk mengikuti event balap kali ini. Terlebih gadis itu pernah mengalahkan Siska, cewek yang juga menjadi seorang joki, yang dalam arena balap liar pernah Indy kalahkan.

Angga sedikit memberi bocoran pada Indy. Dia akan bertemu Siska kali dalam arena balap kali ini. Dan Siska rupanya lebih dulu terjun dalam dunia balap resmi. Sementara untuk Indy, ini adalah pertama kalinya dia akan melalui lintasan balap resmi.

Yang tentu saja tidak bisa seenak hatinya dalam memacu pedal gasnya. Banyak peraturan yang harus di patuhinya atau jika dia melanggarnya, maka dia akan di diskualifikasi. Angga sangat mewanti-wantinya akan hal itu.

Saat berlaku sebagai ketua team, Angga bukanlah pacar Indy. Dia tidak memberi hak istimewa apapun pada pacarnya itu. Cowok itu bertindak sangat profesional.

Sudah seminggu Angga hanya mengantar Indy ke tempat latihan dan meninggalkannya dengan banyak alasan. Mengurus dokumen dan mengecek kesiapan motor yang akan di gunakan Indy saat balap nanti, menjadi alasan utamanya.

Memang benar, semuanya demi kelancaran saat balap nanti. Tapi Indy sangat merindukan Angga. Dia ingin Angga melihat sekali saja usahanya dalam berlatih.

Setidaknya sekali saja terdengar sebuah kata semangat mencuat dari mulutnya, bukan dari mulut pelatih yang bahkan Indy sudah bosan mendengarkannya.

Petang Ini, Indy pulang dengan lesu. Dia terlihat sangat lelah. Setengah hari telah ia habiskan untuk berkutat dengan mata pelajaran yang membuat kepalanya pening.

Pulang dari sekolah, dia langsung menuju tempat latihan. Hingga petang tiba, Angga baru menjemputnya lagi dan mengantarnya pulang.

Indy hanya bisa memeluk Angga saat sedang di bonceng cowok itu. Bahkan Indy sudah tidak canggung lagi menciumi punggung Angga yang sangat wangi. Itu semua dia lakukan agar rasa rindunya sedikit terobati.

Malam ini, Angga menyuruh cewek itu untuk beristirahat di rumah dan tidak boleh keluyuran. Apalagi sampai berani mencoba balap liar lagi. Angga tidak mengizinkannya sama sekali.

Angga bahkan membelikan Indy banyak camilan kesukaannya sebelum pulang tadi. Tidak ketinggalan, cowok itu juga membelikan Indy vitamin. Agar besok pagi Indy akan lebih sehat. Perhatian Angga itu tidak bisa di tolak Indy. Cewek itu menurut dengan apa yang Angga perintahkan padanya.

Raka tengah mengemis pada adiknya. Dia mengajak Indy untuk menemaninya jalan-jalan malam ini. Sebab, ini adalah malam minggu. Waktu yang sangat Raka nantikan untuk melepas penat dengan berjalan-jalan.

"Ayolah, Ndy. Janji deh, nggak akan kemalaman pulangnya."

"Ogah. Gue lagi mager."

"Paling lo lagi bete, karena cowok lo nggak ngajak kencan, kan?"

"Sembarangan tuh mulut kalau ngejeplak. Lo nggak lihat, gue di beliin makanan sebanyak ini sama cowok gue? Lo kira biar apa?"

"Biar lo di rumah."

"Nah, pinter."

"Dan, cowok lo bebas berkeliaran sama selingkuhannya di luar sana. Hahaha."

Raka lari dengan terbirit-birit keluar dari kamar adiknya. Tawanya bahkan terdengar menyebar ke seluruh ruangan. Raka merasa sangat puas membuat adiknya kesal.

"Dasar, abang nggak punya hati!"

Teriakan itu menyusul kepergian Raka. Indy sangat kesal mendengar ucapan Raka tadi. Tapi, dia tetap berusaha berpikir positif.

Indy kembali fokus membaca lembar demi lembar peraturan di arena balap yang sempat Angga copy untuknya.

Bayangan wajah sinis Siska tiba-tiba melintas dalam ingatannya. Senyum angkuh yang pernah gadis itu perlihatkan membuat Indy bergidik ngeri. Bukan sebab takut padanya. Indy bahkan belum pernah melihat senyuman semacam itu selama hidupnya.

Sepertinya memang Indy harus waspada kali ini. Kekalahan Siska malam itu, bisa saja menumbuhkan dendam dalam hatinya. Yang mengobarkan ambisi pada dirinya untuk mengalahkan Indy.

Siska gadis yang terkenal tidak mudah menerima sebuah kekalahan. Dia tidak akan menyerah sampai bisa mengalahkan targetnya.

Gadis sepertinya akan menghalalkan segala cara untuk bisa meraih keinginannya. Dan Siska tidak akan ragu melakukan hal semacam itu juga pada Indy.

Sebuah pesan masuk membuat pikirannya soal Siska buyar. Indy melihat handphonenya yang menyala. Nama Angga tertulis jelas di layar.

"Sayang, tidurnya jangan kemalaman. Vitamine yang aku beli, jangan lupa kamu minum. Camilannya juga abisin, biar kamu semangat. Aku tunggu jam 6 pagi di tempat biasa."

Begitu sekiranya isi pesan dari Angga. Cowok itu sangat perhatian bukan. Lalu bagaimana dengan sikapnya di belakang Indy yang ternyata sering menghianati gadis itu? Apa Indy bisa menerimanya? Entahlah.

Terpopuler

Comments

Sulistyawati Ninik

Sulistyawati Ninik

👍👍👍

2021-04-03

0

Little Peony

Little Peony

Like like like

2021-03-31

0

Audrey_16

Audrey_16

like... like...

semangat Thor 💜💜💜

2021-03-30

0

lihat semua
Episodes
1 Kebohongan Yang Kesekian Kali
2 Rayuan Maut Bang Raka
3 Rencana Bima
4 Om Dhanu dan Rio
5 Untung Saja Itu Rio
6 Rio dan Rahasia
7 Tawaran Basa-basi
8 Hadiah dari Rio
9 Siapa Dia
10 Jadian
11 Putus
12 Sebuah Pengakuan
13 Misterius
14 Curhatan Indy
15 Seminggu Menuju Balap
16 Ritual Sebelum Balap Di Mulai
17 Bocornya Dua Rahasia
18 Kemenangan Pertama
19 Hari Buruk
20 HARI BURUK #2
21 PUTUS
22 Hanya Dengan Menangis
23 Obat Untuk Indy
24 Rio Oh Rio
25 Jemputan Untuk Indy
26 Berita Mengejutkan
27 Kecewa
28 Kepergian Indy
29 Menyesal
30 Bukan Penjilat
31 Aku Rindu Angga
32 Selamat Datang Mas Adi
33 Panggilan Sayang
34 Bertemunya Adi dan Rio
35 Bertemu Lagi
36 Adi Yang Manis
37 Jajan Time
38 Malam Minggu Beracun
39 Maling
40 Amarah Rio
41 Hadiah Permintaan Maaf
42 Ide Om Dhanu #1
43 Ide Om Dhanu #2
44 Kedatangan Adi
45 Raka Penasaran
46 Adu Mulut
47 Tetes Air Mata Adi
48 Malangnya Adi
49 Perasaan Bersalah dan Sebuah Penyesalan
50 Gantungan Kunci
51 Menahan Rindu
52 Lili
53 Gagal Ngekos
54 Sarapan Bersama Lili
55 Berkunjung Ke Rumah Lili
56 Cerita Lili
57 Ketulusan Lili
58 Gamis Magic
59 Candaan Rio
60 Indy Ketahuan
61 Pesanan Lala dan Lulu
62 Kode Dari Rio
63 Pertemuan Tak Disengaja
64 Pesan Dari Lili
65 Emosi Lili
66 Abi Sayang Umi, Sekarang
67 Lili dan Rio Bertemu
68 Sholawat Pengantar Tidur Dari Rio
69 Sikap Lili
70 POV Lili
71 Indy Sakit
72 Indy Siuman
73 Cadar
74 Jalan Terbaik
75 Wanita Shalehah
76 Mencari Indekos
77 Kehilangan
78 Akur
79 Ada Lili dan Rio
80 Surprise to Indy
81 Teman Menuju Jannah
82 Liburan
83 Liburan Part 2
84 Rencana Terendus
85 Keikhlasan Lili
86 Cobaan Untuk Keluarga Indy
87 Siapakah Dia
88 Pinta Sang Mama
89 Kuputuskan, Aku Mau Menikah
90 Menuju Ijab Qobul
91 Ijab Qobul
92 Extra Part
93 BACA YUK
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Kebohongan Yang Kesekian Kali
2
Rayuan Maut Bang Raka
3
Rencana Bima
4
Om Dhanu dan Rio
5
Untung Saja Itu Rio
6
Rio dan Rahasia
7
Tawaran Basa-basi
8
Hadiah dari Rio
9
Siapa Dia
10
Jadian
11
Putus
12
Sebuah Pengakuan
13
Misterius
14
Curhatan Indy
15
Seminggu Menuju Balap
16
Ritual Sebelum Balap Di Mulai
17
Bocornya Dua Rahasia
18
Kemenangan Pertama
19
Hari Buruk
20
HARI BURUK #2
21
PUTUS
22
Hanya Dengan Menangis
23
Obat Untuk Indy
24
Rio Oh Rio
25
Jemputan Untuk Indy
26
Berita Mengejutkan
27
Kecewa
28
Kepergian Indy
29
Menyesal
30
Bukan Penjilat
31
Aku Rindu Angga
32
Selamat Datang Mas Adi
33
Panggilan Sayang
34
Bertemunya Adi dan Rio
35
Bertemu Lagi
36
Adi Yang Manis
37
Jajan Time
38
Malam Minggu Beracun
39
Maling
40
Amarah Rio
41
Hadiah Permintaan Maaf
42
Ide Om Dhanu #1
43
Ide Om Dhanu #2
44
Kedatangan Adi
45
Raka Penasaran
46
Adu Mulut
47
Tetes Air Mata Adi
48
Malangnya Adi
49
Perasaan Bersalah dan Sebuah Penyesalan
50
Gantungan Kunci
51
Menahan Rindu
52
Lili
53
Gagal Ngekos
54
Sarapan Bersama Lili
55
Berkunjung Ke Rumah Lili
56
Cerita Lili
57
Ketulusan Lili
58
Gamis Magic
59
Candaan Rio
60
Indy Ketahuan
61
Pesanan Lala dan Lulu
62
Kode Dari Rio
63
Pertemuan Tak Disengaja
64
Pesan Dari Lili
65
Emosi Lili
66
Abi Sayang Umi, Sekarang
67
Lili dan Rio Bertemu
68
Sholawat Pengantar Tidur Dari Rio
69
Sikap Lili
70
POV Lili
71
Indy Sakit
72
Indy Siuman
73
Cadar
74
Jalan Terbaik
75
Wanita Shalehah
76
Mencari Indekos
77
Kehilangan
78
Akur
79
Ada Lili dan Rio
80
Surprise to Indy
81
Teman Menuju Jannah
82
Liburan
83
Liburan Part 2
84
Rencana Terendus
85
Keikhlasan Lili
86
Cobaan Untuk Keluarga Indy
87
Siapakah Dia
88
Pinta Sang Mama
89
Kuputuskan, Aku Mau Menikah
90
Menuju Ijab Qobul
91
Ijab Qobul
92
Extra Part
93
BACA YUK

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!