Rio dan Rahasia

Wajah panik tergambar jelas setelah Indy dan Rio mengitari foodcourt dan ternyata Bima ataupun Dhanu sudah tidak ada di tempatnya lagi. Bima dan Dhanu pergi entah kemana, meninggalkan anak-anak mereka yang baru saja berkenalan karena ulah mereka.

Cewek itu nampak gelisah sebab tidak tahu harus mencari bapaknya kemana. Jika bapaknya sudah lebih dulu pulang, lalu bagaimana dia bisa pulang. Sialnya Indy tidak membawa uang sedikitpun.

Rio yang menangkap kepanikan itu, ia langsung menelfon bapaknya.

"Hallo, Bapak dimana? Rio sama Indy udah di foodcourt lagi nih."

Begitu sekiranya yang Indy dengar saat telfon berhasil tersambung, selebihnya dia tidak tahu lagi apa yang Rio dan bapaknya bicarakan. Sebab, Rio cuma banyak mengiyakan saja. Setelah 'iya' yang kesekian kali, Rio terlihat menyudahi telfonnya.

"Ndy, katanya Om Bima sama Bapak gue ada urusan. Om Bima nyuruh gue buat nganterin lo pulang. Nggak papa kan, Ndy?"

"Nggak usah repot-repot. Gue bisa pulang sendiri, kok. Naik bis." Dua kata terakhirnya ia ucapkan dengan nada lebih rendah. Hal itu membuat Rio ragu.

"Nggak bisa gitu dong Ndy, Om Bima percayain gue buat nganterin lo. Masa lo pulang naik bis, nggak sopan lah, Ndy. Lagian bahaya juga cewek naik bis. Udah gue anterin aja."

"Serah aja. Sorry kalo gue ngrepotin lo."

"Nggak ngrepotin sama sekali, kok."

Ada perasaan lega dalam hati Indy. Sebab dia tidak akan pulang dengan jalan kaki, mengingat jarak yang jauh dari Mall menuju rumahnya. Mungkin jika harus berjalan kaki karena lebih mementingkan gengsi, esok pagi baru akan sampai di rumah.

"Mau langsung balik aja atau mau kemana dulu, Ndy?"

Rio kembali bertanya saat mereka berdua sudah berada di dalam mobil dan mulai keluar dari area parkir Mall.

"Enggak, langsung pulang aja," jawab Indy.

"Oke, lo patuh banget ya sama perintah Bapak, lo?"

"Ya nggak semuanya gue patuhin, ada kalanya gue ngebandel."

"Ya manusiawi sih, Ndy."

"Rumah gue jauh, lo bisa turunin gue di perempatan Tanjung aja, biar gue naik Bis dari situ."

"Lo masih kekeh aja minta naik bis."

"Lo bakal capek nyetir, apalagi lo harus balik ke Kota buat pulang ke rumah, lo."

"Nggak kok Ndy, gue tau kok rumah lo nggak sejauh itu bagi gue."

"Tau dari mana? Kita kan baru pertama kali ketemu?"

"Pernah gue main ke rumah lo, tapi lo belom pulang sekolah."

"Oh."

Lagi-lagi mobil harus berhenti paksa karena ada kereta yang akan melintas. Kali ini, Indy harus sedikit merasa kecewa karena mobil yang sedang dia tumpangi tidak berada tepat di depan palang pintu kereta. Alhasil, dia tidak bisa melihat kereta api yang melintas dengan puas.

"Ndy. Sorry karena mobil gue nggak tepat berenti di depan palang pintu rel."

"Hah?! Apaan sih? Santai aja kali."

"Lo suka liatin kereta, kan?"

"Lo tau dari mana si? Apa lo bisa baca pikiran orang lain, jangan-jangan?"

"Ya enggak lah. Gue tau semua itu dari Bapak gue."

"Kenapa Om Dhanu ceritain hal-hal tentang gue ke lo, sih?"

"Nggak papa, karena mungkin gue emang perlu tau semua itu."

"Terserah aja deh."

"Ndy."

"Hmm."

Cukup mengherankan juga membingungkan untuk Indy. Kenapa Dhanu banyak mengetahui hal-hal kecil dalam dirinya. Apa Dhanu sangat mengenalnya? Dan kenapa Dhanu menceritakan itu pada anaknya. Itu bukanlah hal penting yang harus di ceritakan.

Indy kembali merasa kesal. Dia mencium aroma kesengajaan setelah kembali mengingat kejadian demi kejadian yang telah terjadi hari ini. Sepertinya bapaknya memang sengaja membawanya untuk bertemu Rio. Tapi entah apa maksud dari semua ini. Ia tidak menemukan alasan di balik semua hal yang terjadi.

"Apa lo cuek ke semua temen cowok, lo?"

"Gue nggak punya temen cowok."

"Masa Ndy, lo kan cantik. Daya tarik lo tinggi. Mana mungkin nggak ada cowok yang berusaha deket sama lo."

"Hmm, nggak percaya. Ya udah."

"Ndy, jangan suka bandel ya?"

"Kenapa?"

"Ya lo kan cewek, masa bandel si. Kayaknya nggak pantes, kan?"

"Bapak gue nggak pernah tuh ngomong kayak lo tadi. Yang terpenting, gue selalu pulang tepat waktu. Dan menurut lo gue bandel? Di sisi mana gue bandel?"

"Gue tau kok, lo itu joki balap liar."

Kalimat Rio yang terakhir sontak membuat wajah Indy memucat. Lagi dan lagi Rio mengetahui rahasianya. Dan itu adalah rahasia terbesar Indy yang bahkan tidak diketahui bapaknya. Bagaimana Rio bisa mengetahuinya.

       

       

"Lo tau dari mana?!" ucapnya dengan nada seperti tak peduli.

"Tenang, Ndy. Gue bukan tau dari Bapak lo atau dari Bapak gue kok."

"Ya terus? Lo mata-matain aktifitas gue, gitu?"

"Enggak semua si, cuma ya gue tau beberapa aja dari survei gue sendiri."

"Lo ngikutin gue?"

"Pernah beberapa kali."

"Apa tujuan lo ngikutin gue?"

Kali ini obrolan justru semakin membuat Indy penasaran. Untuk apa cowok itu mengikutinya. Banyak pertanyaan muncul dalam otak Indy saat ini.

"Gue penasaran aja dari semua cerita yang Bapak gue ceritain. Jadi gue nyari lo tanpa sepengetahuan siapapun, dengan bekal foto juga cuma dari nama sekolah lo."

"Parah, lo!"

"Kok, parah?"

"Lo segitu penasarannya sama gue?"

"Enggak juga, gue cuma nggak mau aja cuma denger cerita Bapak. Gue pengen tau lo dengan usaha gue sendiri."

"Dan lo udah berhasil, kan?"

"Maybe."

"Apalagi yang lo tau dan Bapak gue belom tau?"

"Sejauh ini cuma jadi joki liar doang yang gue tau dan Bapak lo nggak tau."

"Gue si berharap lo bisa jaga mulut."

"Iya bisa aja si, asal lo harus janji."

"Janji?"

"Ndy, kalo lo tetep mau jadi joki balap, harus banget lo masuk team resmi. Biar lo lebih aman dan ada yang bertanggung jawab kalo misal terjadi sesuatu sama lo pas balapan."

"Itu aja? Gampang banget," ucap Indy songong.

"Good girl."

 Meski Rio sudah berjanji untuk menjaga rahasia itu. Indy tidak bisa langsung tenang dan merasa aman. Sebab ia belum terlalu mengenal Rio. Entah cowok itu bisa di percaya atau tidak. Indy pasrah saja.

Satu hal lagi yang membuat Indy semakin bingung. Rio hafal jalan menuju rumah Indy tanpa di beritahu arah olehnya. Rio juga tidak menggunakan google map sebagai penunjuk arah jalan menuju rumah Indy.

Apa benar, Rio cuma sekali saja kerumah Indy dan bisa langsung hafal arah jalan?

 

Terpopuler

Comments

Sri MM.

Sri MM.

aku tadi langsung ke season 2, gak ngehhhh maaf Thor 😁

2021-05-30

0

Sis Fauzi

Sis Fauzi

keren 👍 suka banget ❤️

2021-04-26

1

Audrey_16

Audrey_16

like Thor 💜

2021-03-26

0

lihat semua
Episodes
1 Kebohongan Yang Kesekian Kali
2 Rayuan Maut Bang Raka
3 Rencana Bima
4 Om Dhanu dan Rio
5 Untung Saja Itu Rio
6 Rio dan Rahasia
7 Tawaran Basa-basi
8 Hadiah dari Rio
9 Siapa Dia
10 Jadian
11 Putus
12 Sebuah Pengakuan
13 Misterius
14 Curhatan Indy
15 Seminggu Menuju Balap
16 Ritual Sebelum Balap Di Mulai
17 Bocornya Dua Rahasia
18 Kemenangan Pertama
19 Hari Buruk
20 HARI BURUK #2
21 PUTUS
22 Hanya Dengan Menangis
23 Obat Untuk Indy
24 Rio Oh Rio
25 Jemputan Untuk Indy
26 Berita Mengejutkan
27 Kecewa
28 Kepergian Indy
29 Menyesal
30 Bukan Penjilat
31 Aku Rindu Angga
32 Selamat Datang Mas Adi
33 Panggilan Sayang
34 Bertemunya Adi dan Rio
35 Bertemu Lagi
36 Adi Yang Manis
37 Jajan Time
38 Malam Minggu Beracun
39 Maling
40 Amarah Rio
41 Hadiah Permintaan Maaf
42 Ide Om Dhanu #1
43 Ide Om Dhanu #2
44 Kedatangan Adi
45 Raka Penasaran
46 Adu Mulut
47 Tetes Air Mata Adi
48 Malangnya Adi
49 Perasaan Bersalah dan Sebuah Penyesalan
50 Gantungan Kunci
51 Menahan Rindu
52 Lili
53 Gagal Ngekos
54 Sarapan Bersama Lili
55 Berkunjung Ke Rumah Lili
56 Cerita Lili
57 Ketulusan Lili
58 Gamis Magic
59 Candaan Rio
60 Indy Ketahuan
61 Pesanan Lala dan Lulu
62 Kode Dari Rio
63 Pertemuan Tak Disengaja
64 Pesan Dari Lili
65 Emosi Lili
66 Abi Sayang Umi, Sekarang
67 Lili dan Rio Bertemu
68 Sholawat Pengantar Tidur Dari Rio
69 Sikap Lili
70 POV Lili
71 Indy Sakit
72 Indy Siuman
73 Cadar
74 Jalan Terbaik
75 Wanita Shalehah
76 Mencari Indekos
77 Kehilangan
78 Akur
79 Ada Lili dan Rio
80 Surprise to Indy
81 Teman Menuju Jannah
82 Liburan
83 Liburan Part 2
84 Rencana Terendus
85 Keikhlasan Lili
86 Cobaan Untuk Keluarga Indy
87 Siapakah Dia
88 Pinta Sang Mama
89 Kuputuskan, Aku Mau Menikah
90 Menuju Ijab Qobul
91 Ijab Qobul
92 Extra Part
93 BACA YUK
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Kebohongan Yang Kesekian Kali
2
Rayuan Maut Bang Raka
3
Rencana Bima
4
Om Dhanu dan Rio
5
Untung Saja Itu Rio
6
Rio dan Rahasia
7
Tawaran Basa-basi
8
Hadiah dari Rio
9
Siapa Dia
10
Jadian
11
Putus
12
Sebuah Pengakuan
13
Misterius
14
Curhatan Indy
15
Seminggu Menuju Balap
16
Ritual Sebelum Balap Di Mulai
17
Bocornya Dua Rahasia
18
Kemenangan Pertama
19
Hari Buruk
20
HARI BURUK #2
21
PUTUS
22
Hanya Dengan Menangis
23
Obat Untuk Indy
24
Rio Oh Rio
25
Jemputan Untuk Indy
26
Berita Mengejutkan
27
Kecewa
28
Kepergian Indy
29
Menyesal
30
Bukan Penjilat
31
Aku Rindu Angga
32
Selamat Datang Mas Adi
33
Panggilan Sayang
34
Bertemunya Adi dan Rio
35
Bertemu Lagi
36
Adi Yang Manis
37
Jajan Time
38
Malam Minggu Beracun
39
Maling
40
Amarah Rio
41
Hadiah Permintaan Maaf
42
Ide Om Dhanu #1
43
Ide Om Dhanu #2
44
Kedatangan Adi
45
Raka Penasaran
46
Adu Mulut
47
Tetes Air Mata Adi
48
Malangnya Adi
49
Perasaan Bersalah dan Sebuah Penyesalan
50
Gantungan Kunci
51
Menahan Rindu
52
Lili
53
Gagal Ngekos
54
Sarapan Bersama Lili
55
Berkunjung Ke Rumah Lili
56
Cerita Lili
57
Ketulusan Lili
58
Gamis Magic
59
Candaan Rio
60
Indy Ketahuan
61
Pesanan Lala dan Lulu
62
Kode Dari Rio
63
Pertemuan Tak Disengaja
64
Pesan Dari Lili
65
Emosi Lili
66
Abi Sayang Umi, Sekarang
67
Lili dan Rio Bertemu
68
Sholawat Pengantar Tidur Dari Rio
69
Sikap Lili
70
POV Lili
71
Indy Sakit
72
Indy Siuman
73
Cadar
74
Jalan Terbaik
75
Wanita Shalehah
76
Mencari Indekos
77
Kehilangan
78
Akur
79
Ada Lili dan Rio
80
Surprise to Indy
81
Teman Menuju Jannah
82
Liburan
83
Liburan Part 2
84
Rencana Terendus
85
Keikhlasan Lili
86
Cobaan Untuk Keluarga Indy
87
Siapakah Dia
88
Pinta Sang Mama
89
Kuputuskan, Aku Mau Menikah
90
Menuju Ijab Qobul
91
Ijab Qobul
92
Extra Part
93
BACA YUK

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!