Om Dhanu dan Rio

Puas melepas rindu dengan saling berpelukan satu sama lain. Laki-laki yang tak lain adalah sahabat karib Bima, baru menyadari adanya sosok bidadari di antara mereka.

"Ini Arindy, kan?" tanya laki-laki itu dengan ramah.

"Hallo, Om. Benar, saya Arindy."

Sebenarnya Indy cukup bingung saat ini, kenapa laki-laki itu tahu namanya. Padahal seingatnya, mereka belum pernah bertemu atau berkenalan sebelumnya. Bima juga belum mengenalkan Indy kepadanya, bukan?

Dengan sopan meski tak mengenal seseorang yang saat ini terus menatapnya hangat, Indy berusaha tetap ramah dan tak sungkan mengulurkan tangannya untuk mencium punggung tangan laki-laki yang jelas lebih tua darinya.

"Anakmu luar biasa cantik, Bima." ucap laki-laki itu.

"Oh ya jelas.. kamu bisa lihat Bapaknya aja ganteng begini, Dhanu."

Nama laki-laki itu, Dhanu. Dalam hati sebenarnya Indy sangat tidak setuju dengan ucapan bapaknya tadi. Jelas-jelas dia tidak mirip dengan bapaknya. Dalam satu keluarga memang Indy paling nampak berbeda.

"Eh masih betah berdiri kamu, Bim? Kasihan lho anakmu, pasti capek dari tadi nonton kita basa-basi," ucap Dhanu seakan mengerti Indy yang kakinya sudah mulai pegal karena berdiri terlalu lama.

"Duduk, Ndy," ucap Bima pada anak gadisnya.

"Mana anakmu, Nu?"

"Masih dijalan. Sebentar lagi sampai."

Ternyata Dhanu juga mengajak anaknya dalam pertemuan ini. Indy sangat berharap, anak Dhanu adalah sosok gadis yang ramah. Sehingga saat bosan menunggu bapaknya mengobrol nanti, Indy bisa mengajaknya berjalan-jalan keliling Mall.

Karena khawatir anaknya masih lama dalam perjalanan. Dhanu akhirnya memanggil seorang waiters yang kebetulan lewat di samping meja mereka. Dhanu meminta Indy dan Bima untuk memilih minuman yang mereka suka.

Tiga jenis minuman dengan varian berbeda telah di pesan. Sembari menunggu pesanan datang, Bima dan Dhanu kembali mengisi waktu dengan melanjutkan obrolan. Mungkin ini yang di sebut sebagai 'Temu Kangen'.

Dari segelintir obrolan yang Indy dengar. Bima dan Dhanu banyak mengungkit kenangan masa lalu mereka berdua. Sekarang Indy tahu, Dhanu adalah sahabat lama bapaknya yang sudah lama sekali tidak saling bertemu karena sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

   

Indy sesekali berusaha masuk dalam obrolan saat bapaknya menyelipkan perihal dirinya. Tak sungkan Bima membanggakan prestasi anaknya di sekolah yang selalu menjadi juara kelas. Sebenarnya itu hal yang cukup membuat Indy risih. Di usianya yang sudah menuju dewasa, Indy tidak lagi senang jika prestasinya di beberkan di depannya.

"Assalamu'alaikum," ucap seseorang yang sepertinya sedang berdiri tepat di belakang Indy.

  

"Wa'alaikumsalam," serempak Bima, Dhanu, dan tak ketinggalan Indy menjawab salam.

"Duduk, Nak," ucap Dhanu dengan senyum mengembang.

Indy mencium hawa gabut maksimal tepat saat sosok cowok yang merupakan anak Dhanu itu duduk di sampingnya. Bayang-bayang mempunyai teman baru, sirna karena ternyata anak Dhanu bukanlah seorang gadis sepertinya. Melainkan laki-laki.

Bau harum menyeruak menusuk rongga hidung Indy. Aroma itu datang dari cowok yang ada di sebelahnya. Sempat dia menikmati keharuman itu, tapi suara Dhanu tiba-tiba memecah fokusnya.

"Coba kalian kenalan dulu. Masa Bapaknya aja sahabatan, anaknya malah nggak kenal sama sekali," ucap Dhanu.

"Hai, gue Rio." ucap cowok itu dan hanya memalingkan wajahnya sebentar.

"Indy."

 Tiga minuman yang sebelumnya sudah di pesan akhirnya datang. Satu minuman di pesan lagi untuk Rio.

Rasa lapar mulai terasa walaupun pagi tadi Indy sudah sempat sarapan sebelum pergi. Dhanu yang sangat peka dengan yang sedang Indy rasakan, ia menyuruh anaknya yang tampan itu memesan makanan.

Bima tak enak hati melihat Rio memesan makanan sendirian. Indy pun tak bisa menghindari perintah bapaknya itu. Bima menyuruh Indy menemani Rio.

        

"Bapak mau pesen apa? Om Dhanu?" tanya gadis itu sebelum berangkat menyusuri foodcourt untuk memesan makanan.

"Bapak tongseng aja, Ndy."

"Kalo Om Dhanu?" tanyanya lagi.

"Om Nasi bakar aja ya, Ndy."

"Oke.

Indy kira, Rio akan mengurungkan niatnya untuk ikut memesan makanan karena mereka berdua tidak cukup akrab untuk jalan berdua.

Tapi harapan Indy itu segera pupus melihat Rio yang langsung berdiri dan berjalan mengekori Indy.

Ada banyak outlet makanan nusantara di sini, tapi tidak sedikit juga pilihan makanan luar negri. Misalnya saja makanan jepang atau korea, ada juga yang menjualnya.

        Tapi sayang, yang Indy cari bukan makanan jepang atau korea. Melainkan tongseng dan nasi bakar yang indonesia banget pesanan para tetua.

Tidak lama berkeliling, satu nasi bakar dan satu tongseng sudah berhasil di pesan. Bukan hanya sopan, Rio juga lumayan ramah walaupun mereka baru pertama kali beetemu. Beberapa kali Rio berani membuka obrolan untuk mencairkan suasana kaku diantara mereka.

"Kamu mau makan apa, Ndy?" tanya cowok tinggi itu.

"Nggak usah aku-kamu, formal banget. Lo-gue aja biar santai," pinta si cewek bar-bar.

"Oke, lo mau makan apa?" Rio langsung merubah gaya bicaranya.

"Gue nggak laper, lo pesen aja yang lo pengen," ucap Indy yang padahal dia tengah berbohong.

"Gue juga udah makan tadi di kos. So, kayaknya gue juga nggak pesen makanan."

"Oh."

"Udah kan? Balik duduk lagi atau mau keliling Mall aja?"

"Gue sih mau keliling Mall."

"Ya udah bentar, gue ngomong dulu sama Bapak."

"Eh.. Lo mau ngikut emang?"

"Iya, sekalian mau nyari kado."

"Oh, ya udah."

Rio berjalan meninggalkan Indy yang berdiri di dekat eskalator. Niat hati ingin kabur dari tiga orang itu. Indy justru harus menelan ludahnya kasar karena ternyata Rio terus membuntutinya. Tentu tidak enak jika melarang orang tak bersalah kepadanya untuk tidak mengikutinya.

Indy hanya bisa pasrah saja. Toh Rio bukan cowok yang menyebalkan atau cowok kurang ajar.

Setelah mendapat izin, Rio kembali menghampiri Indy yang berdiri menunggunya. Entah ada lem apa yang menempel di bawah sepatu Indy, sampai-sampai gadis itu tak bergerak sedikitpun dari tempatnya berdiri. Padahal bisa saja dia meninggalkan Rio dan berkeliling sendiri.

"Rio," panggil Indy saat mereka sudah meninggalkan foodcourt dan mulai berkeliling Mall.

"Ya, Ndy. Kenapa?"

"Lo kan mau nyari kado, gih cari. Gue bisa kok jalan sendiri."

"Ini gue juga lagi sambil nyari kok."

"Oh."

Sebenarnya itu adalah sebuah kode dari Indy untuk mengusir Rio yang terus berjalan di sampingnya tanpa canggung. Sedangkan dirinya merasa sangat risih karena pertama kalinya dia berjalan dengan cowok selain kakaknya.

         

Terpopuler

Comments

Sis Fauzi

Sis Fauzi

love love love arindi

2021-04-26

0

👑

👑

mantap ❤️

2021-04-26

0

🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ

🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ

waw🤭

2021-03-30

0

lihat semua
Episodes
1 Kebohongan Yang Kesekian Kali
2 Rayuan Maut Bang Raka
3 Rencana Bima
4 Om Dhanu dan Rio
5 Untung Saja Itu Rio
6 Rio dan Rahasia
7 Tawaran Basa-basi
8 Hadiah dari Rio
9 Siapa Dia
10 Jadian
11 Putus
12 Sebuah Pengakuan
13 Misterius
14 Curhatan Indy
15 Seminggu Menuju Balap
16 Ritual Sebelum Balap Di Mulai
17 Bocornya Dua Rahasia
18 Kemenangan Pertama
19 Hari Buruk
20 HARI BURUK #2
21 PUTUS
22 Hanya Dengan Menangis
23 Obat Untuk Indy
24 Rio Oh Rio
25 Jemputan Untuk Indy
26 Berita Mengejutkan
27 Kecewa
28 Kepergian Indy
29 Menyesal
30 Bukan Penjilat
31 Aku Rindu Angga
32 Selamat Datang Mas Adi
33 Panggilan Sayang
34 Bertemunya Adi dan Rio
35 Bertemu Lagi
36 Adi Yang Manis
37 Jajan Time
38 Malam Minggu Beracun
39 Maling
40 Amarah Rio
41 Hadiah Permintaan Maaf
42 Ide Om Dhanu #1
43 Ide Om Dhanu #2
44 Kedatangan Adi
45 Raka Penasaran
46 Adu Mulut
47 Tetes Air Mata Adi
48 Malangnya Adi
49 Perasaan Bersalah dan Sebuah Penyesalan
50 Gantungan Kunci
51 Menahan Rindu
52 Lili
53 Gagal Ngekos
54 Sarapan Bersama Lili
55 Berkunjung Ke Rumah Lili
56 Cerita Lili
57 Ketulusan Lili
58 Gamis Magic
59 Candaan Rio
60 Indy Ketahuan
61 Pesanan Lala dan Lulu
62 Kode Dari Rio
63 Pertemuan Tak Disengaja
64 Pesan Dari Lili
65 Emosi Lili
66 Abi Sayang Umi, Sekarang
67 Lili dan Rio Bertemu
68 Sholawat Pengantar Tidur Dari Rio
69 Sikap Lili
70 POV Lili
71 Indy Sakit
72 Indy Siuman
73 Cadar
74 Jalan Terbaik
75 Wanita Shalehah
76 Mencari Indekos
77 Kehilangan
78 Akur
79 Ada Lili dan Rio
80 Surprise to Indy
81 Teman Menuju Jannah
82 Liburan
83 Liburan Part 2
84 Rencana Terendus
85 Keikhlasan Lili
86 Cobaan Untuk Keluarga Indy
87 Siapakah Dia
88 Pinta Sang Mama
89 Kuputuskan, Aku Mau Menikah
90 Menuju Ijab Qobul
91 Ijab Qobul
92 Extra Part
93 BACA YUK
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Kebohongan Yang Kesekian Kali
2
Rayuan Maut Bang Raka
3
Rencana Bima
4
Om Dhanu dan Rio
5
Untung Saja Itu Rio
6
Rio dan Rahasia
7
Tawaran Basa-basi
8
Hadiah dari Rio
9
Siapa Dia
10
Jadian
11
Putus
12
Sebuah Pengakuan
13
Misterius
14
Curhatan Indy
15
Seminggu Menuju Balap
16
Ritual Sebelum Balap Di Mulai
17
Bocornya Dua Rahasia
18
Kemenangan Pertama
19
Hari Buruk
20
HARI BURUK #2
21
PUTUS
22
Hanya Dengan Menangis
23
Obat Untuk Indy
24
Rio Oh Rio
25
Jemputan Untuk Indy
26
Berita Mengejutkan
27
Kecewa
28
Kepergian Indy
29
Menyesal
30
Bukan Penjilat
31
Aku Rindu Angga
32
Selamat Datang Mas Adi
33
Panggilan Sayang
34
Bertemunya Adi dan Rio
35
Bertemu Lagi
36
Adi Yang Manis
37
Jajan Time
38
Malam Minggu Beracun
39
Maling
40
Amarah Rio
41
Hadiah Permintaan Maaf
42
Ide Om Dhanu #1
43
Ide Om Dhanu #2
44
Kedatangan Adi
45
Raka Penasaran
46
Adu Mulut
47
Tetes Air Mata Adi
48
Malangnya Adi
49
Perasaan Bersalah dan Sebuah Penyesalan
50
Gantungan Kunci
51
Menahan Rindu
52
Lili
53
Gagal Ngekos
54
Sarapan Bersama Lili
55
Berkunjung Ke Rumah Lili
56
Cerita Lili
57
Ketulusan Lili
58
Gamis Magic
59
Candaan Rio
60
Indy Ketahuan
61
Pesanan Lala dan Lulu
62
Kode Dari Rio
63
Pertemuan Tak Disengaja
64
Pesan Dari Lili
65
Emosi Lili
66
Abi Sayang Umi, Sekarang
67
Lili dan Rio Bertemu
68
Sholawat Pengantar Tidur Dari Rio
69
Sikap Lili
70
POV Lili
71
Indy Sakit
72
Indy Siuman
73
Cadar
74
Jalan Terbaik
75
Wanita Shalehah
76
Mencari Indekos
77
Kehilangan
78
Akur
79
Ada Lili dan Rio
80
Surprise to Indy
81
Teman Menuju Jannah
82
Liburan
83
Liburan Part 2
84
Rencana Terendus
85
Keikhlasan Lili
86
Cobaan Untuk Keluarga Indy
87
Siapakah Dia
88
Pinta Sang Mama
89
Kuputuskan, Aku Mau Menikah
90
Menuju Ijab Qobul
91
Ijab Qobul
92
Extra Part
93
BACA YUK

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!