Malam harinya Indy tidak bisa tidur dengan nyenyak. Aroma tubuh Angga yang puas ia hirup sepanjang duduk di jok belakang motor cowok itu, menyisakan bayang-bayang wajah Angga yang sulit hilang dari ingatannya.
Sudah pukul sebelas malam. Biasanya gadis itu sudah tidur dengan pulas. Bahkan posisi tidurnya seharusnya telah berpindah, mengingat Indy yang tidak bisa mempertahankan martabatnya sebagai cewek cantik jika sudah tertidur.
Ia memutuskan untuk kembali mencuci mukanya setelah satu jam bergulang-guling di atas kasur. Di raihnya handphone yang tergeletak di atas meja belajarnya.
Lama gadis itu menghabiskan waktu hanya dengan melihat-lihat isi galerinya. Kemudian dia teringat sesuatu. Segera ia merogoh saku jaketnya yang ia pakai malam minggu kemarin, untung saja jaket itu masih tergantung di belakang pintu kamarnya, tidak langsung di cucinya seperti biasanya.
Sesuatu yang penting baginya saat ini, dia ingat. Dia menyimpannya di sana. Benar saja, setelah merogoh semua saku. Indy berhasil menemukannya.
Selembar kertas tertera nama Angga juga nomor whatsappnya. Itu adalah kartu nama yang Angga berikan padanya saat malam minggu seusai balapan.
Indy berniat untuk menghubungi Angga. Dia merasa sudah menemukan sebuah jawaban untuk tawaran yang Angga berikan padanya.
Dengan ragu Indy menelfon Angga. Sebenarnya Indy tak berharap banyak telfonnya akan mendapat jawaban. Sebab, malam sudah sangat larut. Mungkin saja Angga sudah lelap dalam mimpinya.
Tapi keraguan kadang mematahkan segalanya. Ketidakmungkinan kadang justru akan terwujud dengan mudahnya.
"Hallo?"
Suara khas dari seorang cowok terdengar jelas di telinga Indy. Suara yang sudah tak asing lagi di dengarnya.
"Hallo, Ngga. Gue, Indy."
"Kirain siapa. Kenapa, Ndy?" tanya cowok itu lagi.
"Gue ..., udah buat keputusan soal tawaran lo, kemarin."
"Oh, ya. Jadi, gimana? Lo terima, kan?" tanya Angga dengan antusias.
"Iya, gue terima."
"Thanks, Ndy. Jangan lupa, ya."
"Lupa, apa?"
"Besok, gue jemput lo. Di depan gang, tempat lo turun tadi."
"Iya. Gue nggak lupa kok. Gue pastiin nggak akan telat."
"Ya udah, gih tidur. Udah malem banget, lho."
"Oke."
Indy menghempas nafas kasar tepat setelah sambungan telfon terputus. Jantungnya berdetak dengan menderu-deru. Dia tidak bisa menyembunyikan perasaan senang di dalam hatinya saat ini.
Bukan hanya karena dia telah resmi menjadi anggota team balap Angga. Tapi, ia telah berhasil mengobati rindunga akan cowok itu.
Ya, Indy nampaknya telah jatuh Cinta pada kebaikan yang Angga berikan padanya. Cukup singkat memang. Bukan begitukah cara Cinta hinggap dalam hati? Terlebih pada hati seorang gadis yang tengah menjajaki masa terbaik dalam hidupnya seperti Indy.
Dia baru merasakan hal semacam ini. Selalu terbayang wajah lawan jenisnya. Dan selalu merindukan Wangi dari tubuhnya. Juga perilakunya yang terus membuatnya tersipu-sipu.
Angga menjadi cowok pertama yang mampu meluluhkan sikap angkuhnya pada lawan jenis. Angga mampu mengalahkan pesona Rio dan Nanda yang lebih dulu mencuri garis start darinya.
Angga mampu membuktikan bahwa dia lah pemenangnya. Cowok yang berhasil berdiri di garis finish yang membentang di hati Indy.
Meski begitu, Indy berusaha menyembunyikan perasaannya. Ia tidak mau Angga tahu sebelum cowok itu juga mempunyai perasaan yang sama padanya.
Mulai dari pagi itu. Pagi yang di sambut dengan senyum Angga di depan gang. Dan pagi-pagi selanjutnya yang tak beda jauh dengan hari itu. indy dan Angga semakin dekat.
Indy tak lagi mau memakai motornya untuk pergi ke sekolah. Ia lebih suka membonceng Angga dan memeluk tubuh Wangi cowok itu dari jok belakang.
Indy juga lebih sering lagi membohongi kedua orang tuanya dengan alasan mengerjakan tugas sepulang sekolah.
Yang sebenarnya ia gunakan untuk berlatih balap dengan team Angga atau untuk ikut bersama Angga duduk menunggu di kursi kasir bengkel milik bapaknya Angga.
Mereka berdua bahkan sudah resmi jadian di hari ke 15 setelah mereka berkenalan. Indy bahkan dengan berani melanggar aturan paling sakral antara ia dan bapaknya, yaitu dilarang pacaran selama masih sekolah.
Terpaksa, hubungan mereka berdua harus backstreet dari orang tua Indy.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Bayangan Ilusi
Jatuh cinta berjuta rasanya ya Ndy, semoga berbalas
2021-04-12
0
Audrey_16
like dengan karyamu Thor 💜💜💜
2021-03-28
0
anggita
krena jadian ksih hadiah 👌👍like
2021-03-28
0