Ritual Sebelum Balap Di Mulai

Pagi ini menjadi pagi yang sangat berat bagi Indy. Bukannya mengawali hari dengan sesuatu yang baik, dia justru memulainya dengan membohongi orang tuanya.

Untuk bisa keluar dari rumah itu di hari libur, Indy lagi-lagi harus memberikan satu alasan yang tidak mungkin akan menggagalkan rencananya.

Gadis itu mengatakan akan mengerjakan banyak tugas hari ini bersama teman-temannya. Dia juga menambahi bumbu sedikit di dalam bualannya, Indy mengatakan bahwa dirinya di minta mengajak teman-temannya untuk belajar kelompok oleh wali kelas.

Karena Indy memang siswi yang pandai dan lagi pula dia memang sering di beri tugas semacam itu oleh wali kelasnya. Jadi, Bima dan Rini percaya saja padanya meski sepagi ini dia harus pergi meninggalkan rumah.

Gadis itu membawa banyak buku tugas di tasnya untuk mendukung aksinya. Selepas berpamitan pada kedua orang tuanya, dia melesat menuju tempat yang sepertinya Angga sudah menunggunya lama.

Handphone-nya terus berdering yang membuat langkahnya ia percepat lagi. Dengan nafas masih tersengal, dia berusaha memakai helm yang Angga ulurkan lalu bergegas naik ke motor pacarnya itu.

"Pegangan yang kuat, Sayang. Aku mau ngebut," perintah cowok itu pada Indy.

Indy mengangguk dan langsung melingkarkan kedua tangannya ke perut Angga. Gadis itu memeluk Angga dengan sangat erat. Itulah kesempatan emas baginya, waktu yang tepat untuk menambah subsidi semangat dalam dirinya.

Fokus Angga pada jalanan saat mengendarai motornya dengan cepat. Menjadi momen paling menyenangkan untuk Indy. Sebab dia tidak perlu banyak beralasan untuk bisa memeluk Angga dan menciumi punggung cowok itu.

Indy sangat puas, bisa menghirup wangi tubuh cowok itu dengan sepuasnya. Empat puluh lima menit dalam perjalanan, akhirnya mereka sampai di tujuan.

Tempat itu sudah ramai orang yang berlalu-lalang dengan urusannya masing-masing. Angga menggandeng tangan Indy dan berjalan menuju tempat dimana teamnya berada.

Sorot-sorot mata yang mereka lewati sekilas melihat ke arah dua sejoli itu. Banyak yang memandang asing pada Indy. Tapi tidak di hiraukannya.

Indy dan Angga telah masuk ke dalam sebuah ruangan yang seukuran ruang kelas, di depan pintu ruangan itu tertempel sebuah tulisan yang terbaca 'SAYAP EMAS' nama dari team yang Angga pimpin.

Saat gadis itu masuk ke sana, semua orang di sana langsung mendekatinya. Ada yang membawakan tempat duduk untuknya, menyajikan berbagai jenis minuman di atas meja. Juga banyak camilan dan makanan berat sebagai sarapan untuknya.

Indy di perlakukan layaknya tuan puteri. Angga hanya mengangguk sebagai intruksi untuk Indy menerima semua perlakuan itu.

"Kamu nggak usah heran, semua joki akan di perlakukan seperti itu dalam setiap turnamen," ucap Angga dengan mengelus pipi Indy.

"Oh ya, kita briefing dulu ya? Semua crew, kumpul."

Angga berteriak agar semua crew yang bertugas dalam teamnya mendengar perintahnya. Mereka semua berlari mendekati Indy dan Angga. Salah satu crew yang berpakaian hitam menutup pintu demi kepentingan team.

Bahkan setelah pintu tertutup rapat, orang itu tetap berjaga di depan pintu untuk menghindari kebocoran strategi yang akan Angga katakan saat breafing berlangsung.

"Kalian sudah cek semuanya?" tanya Angga pada crew di hadapannya.

Salah satunya menjelaskan dengan rinci dan Angga meresponnya dengan anggukan. Indy mendengarkan dengan seksama karena ini bagian terpentingnya.

"Bagus. Jangan sampai ada kesalahan sedikitpun. Jika terjadi masalah saat di lintasan nanti, aku akan memberikan hukuman yang setimpal karena keteledoran kalian," ucap cowok yang kali ini memakai topi putih di kepalanya.

"Kalian boleh lanjutkan lagi pekerjaan yang belum di selesaikan. Periksa lebih teliti lagi, aku benar-benar tidak mau terjadi kerusakan apapun."

Setelah perintah itu terucap dari mulut Angga, semua crew team yang tadi menghadapnya pergi meninggalkannya. Mereka kembali melaksanakan tugasnya. Mengecek kondisi motor berkali-kali, hingga tidak menemukan kecacatan sedikitpun.

"Ndy. Kamu nggak boleh terlalu berambisi untuk menang. Yang namanya menang atau kalah itu hal biasa dalam pertandingan. Yang paling penting, utamakan keselamatan kamu. karena kamu tanggung jawab aku sekarang, kalau kamu ada luka sedikit aja gara-gara balapan kali ini, aku nggak akan kasih kamu turun lagi buat balap."

Sebenarnya itu sebuah perhatian yang Angga tunjukkan atau justru sebuah ancaman untuk Indy. Meski Angga mengatakan hal itu padanya, Indy tetap ingin menjadi pemenang.

Dia tidak ingin di kalahkan, mengingat ini pertama kalinya gadis itu berada di turnamen balap racing resmi. Seharusnya ini akan menjadi lebih mudah untuknya. Nama Siska yang terus dia ingat, membuatnya semakin menggebu ingin merebut kemenangan itu.

"Kamu nggak usah khawatir. Aku cuma butuh kamu di samping aku, kasih kepercayaan kamu ke aku dan tunggu aku di garis finish. Itu aja," ucap gadis itu dengan tatapan dalam menunjukkan keseriusannya.

"Aku percaya sama kamu. Aku akan tunggu kamu di garis finish, dan aku akan berdoa buat keselamatan kamu."

Cowok itu mengecup pucuk ubun-ubun Indy, yang tentu saja membuat Indy semakin ingin menunjukkan kemahirannya dalam balap. Dia ingin sekali pacarnya itu merasa bangga padanya dan tidak kecewa karena sudah memilihnya.

"Gih, ganti baju kamu. Tuh, udah di siapin sama crew. Kamu tinggal ikutin intruksi mereka aja. Aku keluar dulu."

Angga pergi meninggalkan ruangan itu. Setelah cowok itu lenyap dari pandangannya, Indy berjalan menghampiri orang yang sedang memegangi baju safety untuk di pakainya.

Orang yang juga berpakaian serba hitam berlogo sayap emas di dada kanan bajunya itu, mengantar Indy ke sebuah kamar ganti yang terbuat dari sekat-sekat hordeng yang tergantung tinggi di ruangan itu.

Sepertinya panitia yang sudah menyulap ruangan itu menjadi ruangan serba guna. Sebelum masuk ke ruangan yang di siapkan untuknya, Indy melewati banyak ruangan yang bertuliskan nama-nama team lain.

Indy nampak keren setelah dia mengganti pakaiannya dengan baju balap. Dia berjalan mengikuti kemana motor-motor racing milik team yang Angga pimpin, berjalan dengan di dorong oleh crew.

Lagi-lagi Indy di suruh duduk berteduh di bawah payung besar yang melindungi ubun-ubunnya dari sengatan matahari.

Indy tengah menunggu gilirannya turun ke arena balap. Dia akan bertanding di banyak pertandingan. Mulai dari CC yang paling rendah hingga yang paling tinggi. Semuanya akan dia lewati di lintasan yang berbeda.

Terpopuler

Comments

Fufa Reys

Fufa Reys

🌿

2021-03-30

0

Mery hakim (Hiatus)

Mery hakim (Hiatus)

sampai sini dulu ya nanti lanjutttt lagi

2021-03-23

0

H.F. RAJAK

H.F. RAJAK

Lugu pa gmn ya si indy nih

2021-03-22

0

lihat semua
Episodes
1 Kebohongan Yang Kesekian Kali
2 Rayuan Maut Bang Raka
3 Rencana Bima
4 Om Dhanu dan Rio
5 Untung Saja Itu Rio
6 Rio dan Rahasia
7 Tawaran Basa-basi
8 Hadiah dari Rio
9 Siapa Dia
10 Jadian
11 Putus
12 Sebuah Pengakuan
13 Misterius
14 Curhatan Indy
15 Seminggu Menuju Balap
16 Ritual Sebelum Balap Di Mulai
17 Bocornya Dua Rahasia
18 Kemenangan Pertama
19 Hari Buruk
20 HARI BURUK #2
21 PUTUS
22 Hanya Dengan Menangis
23 Obat Untuk Indy
24 Rio Oh Rio
25 Jemputan Untuk Indy
26 Berita Mengejutkan
27 Kecewa
28 Kepergian Indy
29 Menyesal
30 Bukan Penjilat
31 Aku Rindu Angga
32 Selamat Datang Mas Adi
33 Panggilan Sayang
34 Bertemunya Adi dan Rio
35 Bertemu Lagi
36 Adi Yang Manis
37 Jajan Time
38 Malam Minggu Beracun
39 Maling
40 Amarah Rio
41 Hadiah Permintaan Maaf
42 Ide Om Dhanu #1
43 Ide Om Dhanu #2
44 Kedatangan Adi
45 Raka Penasaran
46 Adu Mulut
47 Tetes Air Mata Adi
48 Malangnya Adi
49 Perasaan Bersalah dan Sebuah Penyesalan
50 Gantungan Kunci
51 Menahan Rindu
52 Lili
53 Gagal Ngekos
54 Sarapan Bersama Lili
55 Berkunjung Ke Rumah Lili
56 Cerita Lili
57 Ketulusan Lili
58 Gamis Magic
59 Candaan Rio
60 Indy Ketahuan
61 Pesanan Lala dan Lulu
62 Kode Dari Rio
63 Pertemuan Tak Disengaja
64 Pesan Dari Lili
65 Emosi Lili
66 Abi Sayang Umi, Sekarang
67 Lili dan Rio Bertemu
68 Sholawat Pengantar Tidur Dari Rio
69 Sikap Lili
70 POV Lili
71 Indy Sakit
72 Indy Siuman
73 Cadar
74 Jalan Terbaik
75 Wanita Shalehah
76 Mencari Indekos
77 Kehilangan
78 Akur
79 Ada Lili dan Rio
80 Surprise to Indy
81 Teman Menuju Jannah
82 Liburan
83 Liburan Part 2
84 Rencana Terendus
85 Keikhlasan Lili
86 Cobaan Untuk Keluarga Indy
87 Siapakah Dia
88 Pinta Sang Mama
89 Kuputuskan, Aku Mau Menikah
90 Menuju Ijab Qobul
91 Ijab Qobul
92 Extra Part
93 BACA YUK
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Kebohongan Yang Kesekian Kali
2
Rayuan Maut Bang Raka
3
Rencana Bima
4
Om Dhanu dan Rio
5
Untung Saja Itu Rio
6
Rio dan Rahasia
7
Tawaran Basa-basi
8
Hadiah dari Rio
9
Siapa Dia
10
Jadian
11
Putus
12
Sebuah Pengakuan
13
Misterius
14
Curhatan Indy
15
Seminggu Menuju Balap
16
Ritual Sebelum Balap Di Mulai
17
Bocornya Dua Rahasia
18
Kemenangan Pertama
19
Hari Buruk
20
HARI BURUK #2
21
PUTUS
22
Hanya Dengan Menangis
23
Obat Untuk Indy
24
Rio Oh Rio
25
Jemputan Untuk Indy
26
Berita Mengejutkan
27
Kecewa
28
Kepergian Indy
29
Menyesal
30
Bukan Penjilat
31
Aku Rindu Angga
32
Selamat Datang Mas Adi
33
Panggilan Sayang
34
Bertemunya Adi dan Rio
35
Bertemu Lagi
36
Adi Yang Manis
37
Jajan Time
38
Malam Minggu Beracun
39
Maling
40
Amarah Rio
41
Hadiah Permintaan Maaf
42
Ide Om Dhanu #1
43
Ide Om Dhanu #2
44
Kedatangan Adi
45
Raka Penasaran
46
Adu Mulut
47
Tetes Air Mata Adi
48
Malangnya Adi
49
Perasaan Bersalah dan Sebuah Penyesalan
50
Gantungan Kunci
51
Menahan Rindu
52
Lili
53
Gagal Ngekos
54
Sarapan Bersama Lili
55
Berkunjung Ke Rumah Lili
56
Cerita Lili
57
Ketulusan Lili
58
Gamis Magic
59
Candaan Rio
60
Indy Ketahuan
61
Pesanan Lala dan Lulu
62
Kode Dari Rio
63
Pertemuan Tak Disengaja
64
Pesan Dari Lili
65
Emosi Lili
66
Abi Sayang Umi, Sekarang
67
Lili dan Rio Bertemu
68
Sholawat Pengantar Tidur Dari Rio
69
Sikap Lili
70
POV Lili
71
Indy Sakit
72
Indy Siuman
73
Cadar
74
Jalan Terbaik
75
Wanita Shalehah
76
Mencari Indekos
77
Kehilangan
78
Akur
79
Ada Lili dan Rio
80
Surprise to Indy
81
Teman Menuju Jannah
82
Liburan
83
Liburan Part 2
84
Rencana Terendus
85
Keikhlasan Lili
86
Cobaan Untuk Keluarga Indy
87
Siapakah Dia
88
Pinta Sang Mama
89
Kuputuskan, Aku Mau Menikah
90
Menuju Ijab Qobul
91
Ijab Qobul
92
Extra Part
93
BACA YUK

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!