Medina kembali ke aktifitas awalnya. Setiap pagi dia harus membangunkan Firo bangun pagi, Dan menemani Firo sarapan pagi.
Medina memandangi Firo ketika makan. Firo yang merasa diperhatikan berhenti mengunyah, dipandang balik Medina. Karena canggung Medina mengalihkan pandangannya ketika Firo balik menatapnya. Medina mengakui wajah Firo memang sangat tampan.
Ah sial kenapa dia balik menatapku! Batin Medina.
Medina yang salah tingkah tidak sengaja menyenggol nampan yang sedang dipegang Firo. Otomatis makanannya jatuh semua mengenai kaki dan tangan Firo.
"Maaf tuan! Aku tidak sengaja,"
Medina mengelap tumpahan makanan di tubuh Firo.
"Tidak bisa! Aku tidak akan memaafkan mu, Kecuali... " Firo tersenyum licik.
"Kecuali apa Tuan?" tanya Medina.
"Temani aku menemui ayahku," Firo menarik tangan Medina.
Medina hanya menurut mengikuti Firo.
Sebenarnya ada yang ingin disampaikan Firo kepada ayahnya. Dengan ditemani Medina, Firo melangkahkan kakinya ke rumah utama.
***
Di rumah utama,
"Wow, Ada penganten baru lewat," Nona Syerli menghampiri mereka berdua.
"Minggir, jangan menghalangi jalanku" Ucap Firo sambil mendorong tubuh Syerli yang menghalangi jalan mereka.
Syerli yang di dorong kepalanya terkena tiang. Dia tidak Terima dengan perlakuan Firo yang membuat kepalanya sakit.
"Dasar orang gila!" Dengan perasaan marah Syerli mengambil jus di sebelahnya hendak menyiram Kepala Firo dengan minuman jus.
Tetapi belum sempat menyiram, Tangan Syerli sudah di tangkis duluan oleh tangan Medina. jus yang seharusnya terkena kepala Firo malah berbalik ke muka Syerli, Otomatis mukanya dipenuhi jus strawberry.
"Maaf nona, Aku tidak sengaja!" ucap Medina enteng. Sebenarnya Medina sengaja melakukan itu karena dia ingin membalas dendam.
Medina tertawa tertahan,
"Dasar kalian pasangan gila!" Syerli kemudian melempar Medina dengan semangkuk besar gulai yang ada di dekatnya.
Sinyal tubuh Medina bereaksi ketika dia tahu akan terkena lemparan semangkuk gulai, Tubuhnya menghindar dan semangkuk gulai itu tiba-tiba terkena baju Nyonya Stella yang baru datang karena mendengar kegaduhan diruang tengah.
"Apa apaan kalian semuanya! Syerli apa yang kamu lakukan?" Nyonya Stella yang terkena lemparan geram. Bajunya kotor semua.
Medina dan Firo tertawa terbahak tidak bisa menahannya melihat keadaan mereka berdua yang kotor. Tubuh Nyonya Stella kotor dengan baluran gulai sementara rambut dan muka Syerli tersiram Jus strawberry.
"Ma-maaf, Mih! Syerli tidak sengaja. Ini semua gara-gara mereka berdua," Syerli menunjuk Medina dan Firo.
"Kalian keterlaluan sudah lancang sekali ya kalian" Nyonya Stella hendak menampar Medina karena geram melihatnya menertawainya.
Tetapi tangan Nyonya Stella keburu di tahan Firo.
"Jangan sentuh istriku!" ucap Firo menahan tangan Nyonya Stella yang hampir terkena pipi Medina.
"Ha... haa.. haa.. bagus kalian benar-benar pasangan yang serasi," Syerli berkata sambil bertepuk tangan.
Tuan Bram datang karena mendengar keributan.
"Ada apa ini?" tanya Tuan Bram.
"Daddy lihatlah, Aku dilempar jus oleh Firo! tampaknya ketika menikah dia bertambah parah gilanya," ucap Syerli mengadu kepada Tuan Bram.
"Lihatlah Mommy juga di lempar gulai," Sambungnya lagi.
Firo yang saat itu hanya diam sambil menggenggam tangannya. Dia tidak berkata apa-apa karena dia tahu semakin dia menyangkal semakin dia tidak di percaya.
"Tuan Bram itu tidak benar, jelas jelas Nona Syerli yang ingin melempar ke arah kita," Sangkal Medina.
"Sayang percayalah, apa yang di ucapkan Syerli memang benar," ucap Nyonya Stella meyakinkan Tuan Bram.
"Bohong! itu fitnah! Nona Syerli yang hendak melempar duluan," ucap Medina menyangkal.
"Cukup!! Mommy dan Syerli cepatlah kalian pergi bersihkan tubuh kalian. Aku tidak ingin mendengar keributan lagi," ucap Tuan Bram.
"Baiklah sayang! Oh ya aku sarankan sebaiknya Firo kita bawa ke rumah sakit jiwa saja sepertinya sakitnya tambah parah," ucap Nyonya Stella.
Medina yang melihat Firo yang geram akhirnya berkata,
"Sebaiknya tidak perlu Tuan! Tuan muda biar saya saja yang urusin di rumah, Menurut aku dia lebih baik tinggal di sini, lagi pula tidak baik suami istri tinggal terpisah," ucap Medina sambil menunduk.
Firo yang mendengar itu hanya tersenyum.
"Tapi suamimu itu pria gila. Daddy sebaiknya di pikirkan dahulu, sepertinya wanita ini memberi pengaruh buruk terhadap Firo," ucap Syerli.
"Sudah! Sudah jangan diperpanjang. Firo, Medina ada perlu apa kalian kesini? Sebaiknya ayo kita bicarakan di ruangan daddy. Kalian berdua cepatlah bersihkan diri kalian," ujar Tuan Bram.
Karena suruhan Tuan Bram, Syerli dan Nyonya Stella akhirnya pergi meninggalkan mereka. Firo dan Medina mengikuti Tuan Bram berjalan di belakangnya.
Tuan Bram sebenarnya sudah mengetahuinya. dia melihat mereka ribut dari kejauhan. Tuan Bram tersenyum dari jauh ketika anak dan mantunya bisa melawan mereka.
"Medina, Sudah berapa kali aku bilang panggil aku Daddy jangan panggil aku Tuan lagi, Mengerti!"
ucap Tuan Bram sambil duduk.
" Maaf Tuan! Maksud aku Daddy,"
"Firo sepertinya ada yang ingin kamu sampaikan kepadaku?" tanya Tuan Bram.
Tiba-tiba,
"Hoeeekkk," tanpa sengaja perut Medina berasa mual.
Belum apa-apa Tuan Bram sudah berpikiran macam-macam.
"Apa? Jangan jangan kamu hamil nak?" ucap Tuan Bram refleks ketika mendengar Medina hampir muntah.
"Bu-bukan.. Hoeek.. Hoekk" kata-kata Medina terpotong karena perutnya tidak bisa di kompromi dan akhirnya Medina benar benar muntah-muntah di depan mertuanya.
Tuan Bram tersenyum senang. Akhirnya ia akan mendapatkan cucu. Belum di periksa dokter saja, Tuan Bram sudah sangat senang.
"Akhirnya aku bakalan punya cucu, aku tak menyangka ternyata kamu beneran lelaki sejati! Selamat nak kamu akan menjadi ayah," Tuan Bram menepuk pundak Firo.
Firo yang belum sempat berkata apa-apa langsung terkaget. Sebenarnya bukan itu yang ingin Firo sampaikan. Dia menoleh ke Medina yang sedang lemas.
Bagaimana aku bisa hamil, Aku melakukan saja enggak. Batin Medina.
" Daddy aku hanya pusing dan mual saja, Ti..."
Karena saking senangnya Tuan Bram sampai tidak bisa berpikir jernih.
"Nak itu wajar di alami wanita hamil, sebaiknya kamu menjaga kandungan kamu, Firo sebaiknya kamu bawa istri kamu istirahat di kamarmu! Mulai sekarang kamu harus jaga cucu Daddy," ucap Tuan Bram.
Firo terdiam dia berpikir apa mungkin wanita bisa hamil hanya karena berciuman. Firo mengingat ingat kejadian waktu Medina pingsan Firo memberi nafas buatan.
"Bibi tolong bantu Nona Medina kembali ke kamarnya," ucap Tuan Bram tidak tega melihat Medina lemas terlalu banyak muntah. Tuan Bram menyuruh pembantunya membantu Medina berjalan kembali ke kamarnya.
"Daddy aku tidak hamil," Medina merasa Tuan Bram terlalu berlebihan, "Aku hanya masuk angin" batin Medina.
Mereka kemudian berjalan keluar ruangan.
"Bi tolong jaga Medina karena dia sedang Hamil," ucap Tuan Bram.
Tuan Bram hanya tau ciri-ciri wanita hamil itu hanya muntah dan pusing. Dulu ketika Fira hamil, ia hanya tahu seperti itu. Tuan Bram tidak pernah mengantar istrinya periksa ke dokter.
Bi inah yang mendengarnya terkaget tidak percaya. Dengan bantuan Bi inah, Medina di bawah ke kamar.
Sementara Firo mengikutinya kebingungan.
"Apa?Hamil?" ucap Nyonya Stella dan Syerli berbarengan.
Nyonya Stella dan Syerli yang dari tadi menguping pembicaraan mereka di pintu terkaget ketika mereka membuka pintu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Kenyang
dasar ibu dan anak sama sama stres..ha ha blum hmil bnrn ja dan sok😱🤭😂
2022-12-26
0
widya
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 ...
mertua sm ipar durjana ...
2022-12-04
0
Tatiastarie
ish.... tn. Bram asal a ja ngomong malam pertama aja blm.... pokonya Medina harus hati" sama stela dan sheryl
2022-10-27
0