"Nona, Cepatlah Tuan muda sepertinya sedang mengamuk di depan," ucap Bi Inah.
Bi inah berjalan sangat cepat di depan Medina.
"Kenapa dengan Firo, Bi?" tanya Medina penasaran.
"Mari Nona, Sebaiknya kita Tenangkan dulu Tuan Muda," Bi Inah berjalan cepat, Medina mengikutinya dari belakang.
Dari jauh Medina melihat Firo sedang mengamuk.
Prankk!!
.
Prankk!!
Medina melihat Firo melempar piring dan semua benda yang ada di dekatnya. Dia tampak seperti serigala yang kehilangan arah.
Firo menatap Medina dengan tajam, seperti ingin meminta tolong kepadanya.
Namun semenit kemudian.
Tangan Firo seketika tidak bertenaga.Tampak satu tangannya lagi memegang kepalanya. Firo merasa kepalanya tiba-tiba begitu sangat berat.
Pandangan matanya sedikit kabur. Perlahan netranya melihat Medina mendekatinya.
Dengan sangat cepat Medina dan Bi inah menggandeng kedua tangan Firo yang tidak bertenaga membawanya ke kamar dan langsung merebahkan di kasur.
"Tuan, Apa yang terjadi?" Medina memapah tubuh Firo yang tak berdaya di kasurnya.
"Nona, sebaiknya kita biarkan Tuan Muda beristirahat," ucap Bi inah sambil membantu Medina menolong tuannya.
"Bi, kenapa Firo menjadi seperti ini?" tanya Medina sambil membaringkan Firo di kasur.
Badan Firo melemas tetapi mulutnya tidak berhenti berbicara bahkan ucapannya menjadi ngawur.
"Hai kau gadis ceroboh bisakah aku memelukmu sebentar! Kemari lah tidurlah bersamaku, Bukankah kau istriku!" Firo terus berbicara ngelantur, Ditariknya Medina ke kasur.
Medina yang ditarik tak kuasa menahan tubuhnya. dan ambruk di atas tubuh Firo di kasur.
"Tuan, Lepaskan aku!"
Tak berapa lama, Firo kembali memegangi kepalanya.
"Ahhhhhhhhh... "teriak Firo,
Medina yang disebelahnya ketakutan.
Dengan cepat Bi inah langsung memberikan suntikan penenang kepada Firo.
Tubuh Firo langsung melemas matanya perlahan lahan menutup dan tak sadarkan diri sambil memeluk Medina di sebelahnya.
Bi inah terpaksa memberikan obat bius kepada Firo supaya Firo bisa tertidur.
"Sepertinya Tuan muda tidak sengaja menelan obat itu lagi," ucap Bi inah keceplosan. Bi inah yang tak sadar langsung menutup mulut dengan tangannya.
"Maksud bibi apa? obat apa, Bi?"
"Non, banyak yang belum nona ketahui di rumah ini, Maaf Bibi tidak bisa memberitahukan sekarang. Sebaiknya nona juga harus berhati-hati di rumah ini," ucap Bi Inah. Perkataan Bi inah membuat penasaran Medina.
"Bi tolong jelaskan padaku semuanya, Aku tahu pasti ada yang tidak beres. Sebenarnya Firo beneran gila atau tidak?" tanya Medina mencecar Bi Inah.
"Suatu saat nanti nona akan mengetahuinya semuanya. Sebaiknya biarkan Tuan Muda beristirahat dahulu,"
"Bibi permisi dulu, Kalau ada apa apa nona bisa panggil bibi"
Bi inah pergi meninggalkannya di kamar bersama Firo.
Banyak yang ingin ditanyakan tetapi Medina tidak tahu harus bertanya dengan siapa.
Medina terus memandangi wajah Firo yang tertidur. kemarin dia melihat Firo seperti lelaki yang normal lainnya, tetapi kalau melihat Firo yang sekarang dia yakin kalau suaminya benar gila.
Menemani Firo membuat mata Medina mengantuk. Dalam keadaan duduk dia ikut tertidur di Sebelah Firo.
Hampir 3 jam Firo tertidur. Efek obat bius nya membuat dia tertidur lama. Bahkan Medina sudah terbangun dan Mandi, Firo masih tertidur pulas.
***
Kejadian sebelumnya,
Saat itu Firo sedang mencari Medina, Tiba tiba ada seorang Pembantu yang menghampirinya.
"Tuan Muda, Nona Medina sedang menunggu anda di meja makan, Nona menyuruh saya memanggil Tuan," Ucap pembantu itu.
Kemudian Firo mengikuti pembantu itu, Firo yang merasa senang, Tidak biasanya Medina menyuruh orang memanggilnya.
"Tuan Muda, Nona sudah memasak makan siang untuk anda" Pembantu itu membawa Firo ke meja makan.
Di sana sudah terhidang makanan yang biasa Firo makan.
"Tuan muda sepertinya Nona sedang ke belakang, sebaiknya tuan duduk dan makan lah dahulu sambil menunggu Nona," Pembantu itu mempersilahkan Firo duduk dan membiarkan dia sendiri.
Firo tak mencurigai apapun pikirannya terlampau senang. Menurutnya Medina begitu perhatian terhadapnya.
Firo menunggu Medina yang tak kunjung muncul, akhirnya Firo memakan makanan yang sudah disediakan.
Beberapa menit kemudian,
Firo merasakan reaksi tubuhnya berbeda. dia seperti merasakan lagi kejadian dahulu yang pernah dirasakannya.
Firo tahu dia sedang di jebak oleh ibu Tirinya. Badannya tidak bisa terkontrol, kepalanya pusing pandangannya seperti melayang-layang. Dia marah dan melempar apa saja yang ada di dekatnya.
Perasaannya begitu marah tetapi obat itu membuat tubuhnya melemah.
Di lihatnya saat itu Medina datang.
Dia ingin sekali wanita itu menolongnya. Tapi dia semakin berhalusinasi, Di bayangannya Medina sedang mengulurkan tangan hendak memeluknya.
Reaksi obat itu membuat tubuhnya lemah dan membuat pikirannya melayang dan berbicara ngawur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Komang Restu
bagus bget ceritamu. lnjut lnjut benar mghbur
2023-02-02
0
febriani
jahat ya ibu tirinya bermuka dua tuh tgu aja pembalasan nya
2022-12-25
0
andhis andhiz
kita ngopi brg yuk thor, biar enak bacany smbil ngopi..
2022-11-06
0