"Ciyeeeee yang udah gajian, seneng banget nih kayaknya!" Niken menggoda Gaby.
"Iya dong, akhirnya aku bisa buktikan kalau aku bisa menghasilkan uang dengan keringat sendiri tanpa bantuan ayah dan bunda" kata Gaby dengan bangga.
"Bisa dong traktir aku?" tanya Niken.
"Tentu saja, yuk!" Gaby yang sedang libur bekerja akhirnya mentraktir Niken sahabatnya dengan gaji pertama yang ia peroleh setelah satu bulan bekerja.
"Asikkkk" Niken gembira.
"Eh ngomong-ngomong Davi nyariin terus tuh!" kata Niken saat sudah berada di tempat makan favorit mereka.
"Mau apa lagi sih? aku kan sudah bilang kalau saat ini aku masih mau fokus sama karir aku!" Gaby mendengus kesal.
"Diakan cinta mati, gak akan berhenti sampai bisa mendapatkan cinta sang pujaan hatinya!" kata Niken menggoda Gaby.
"Cih, menyebalkan sekali!" Gaby yang dikejar-kejar merasa risih.
"Kenapa sih tidak diterima saja?" Niken selalu bertanya dengan pertanyaan yang sama setiap kali ada kesempatan.
"Sudah deh ya, tidak usah mulai lagi, kita kan disini mau senang-senang!" kata Gaby mencegah sahabatnya yang mulai menjurus.
"Habis aku kesal, dia menteror aku terus!" Niken menggerutu.
"Blokir saja nomornya!" Ananda akhirnya memberi nasehat.
"Jadi selama ini kau memblokir nomornya? makanya dia meneror aku?" Niken terbelalak.
"Iya, heheheheh" Gaby yang sudah jengah dengan Davi sejak lama, memang menutup segala akses komunikasi dengan pria itu.
"Pantas saja!" kata Niken menghela nafasnya dengan kesal.
"Maaf ya, kau jadi kena imbasnya!" Gaby merasa bersalah.
"Sudahlah tidak apa-apa, kalau begitu nanti aku blokir juga deh nomornya Davi dari ponselku!" kata Niken pada akhirnya.
..........
"Bunnnn, kakak pulang!" kata Gaby saat tiba di rumah.
"Kakak dari mana?" Ananda menyambut sang putri.
"Kakak tadi habis bertemu dengan Niken" jawab Gaby sambil menghempaskan diri di sofa ruang keluarga.
"Bagaimana kabarnya Niken?" Ananda yang mengenal baik Niken sangat senang dengan pertemenan mereka berdua yang cukup solid sejak usia sekolah dasar.
"Baik Bun, tadi Niken titip salam buat bunda. Oya ini buat bunda, kakak beli pakai gaji pertama loh!" Gaby menyodorkan sebuah bingkisan berupa satu set alat make up untuk Ananda.
"Wahhhh, terima kasih ya kak" Ananda terharu melihat putrinya kini sudah semakin dewasa dan mandiri.
"Ayah tidak dikasih?" Mike yang baru turun dari kamar langsung ikut bergabung.
"Ini buat ayah" Gaby membuka tasnya dan mengambil sebuah kotak kecil berisi pulpen dengan merk terkenal untuk sang ayah.
"Terima kasih kak, ayah bangga pada kakak!" Mike mengacak-acak rambut sang putri.
"Ayahhhhhh" Gaby yang protes karena rambutnya berantakan membuat Mike tergelak.
"Sera kok tidak dikasih?" Sera yang melihat kedua orang tuanya mendapat hadiah protes kepada sang kakak.
"Ini untuk Sera" Gaby meraih paper bag yang ia taruh di samping sofa.
"Wahhhh, keren sekali, terima kasih kak!" Sera sangat senang mendapat satu set boneka Barbie.
"Sama-sama cantik" Gaby mengerlingkan matanya.
"Untukku mana?" Raf juga ikut protes.
"Ini untukmu!" kata Gaby sambil menyodorkan paper bag yang lain berisi satu set robotic Lego.
"Oke, terima kasih kak!" Raf menerimanya dengan senang hati.
Meskipun hadiah yang diberikan Gaby tidak seberapa, namun bagi Mike dan Ananda itu sangatlah berarti, terlebih hadiah itu dibeli dengan hasil jerih payahnya sendiri.
"Mulai sekarang kakak tidak akan minta uang lagi sama ayah dan bunda, kakak akan menggunakan uang gaji kakak sendiri untuk memenuhi keperluan sehari-hari kakak!" kata Gaby dengan yakin membuat kedua orang tuanya semakin merasa salut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
halimah abdul hayes
Didikan berhasil…Adik beradik kompak
2022-08-18
3
Stefani Pandita
anak pintar geby,salut bgt ama kamu geb semangt ia
2021-12-05
0
Inda Hana Parera
Didikan yg berhasil,,, selamat Mike and Amanda,
bisa mendidik anak menjadi pribadi yg baik
2021-08-31
1