"Happy birthday Gaby, Happy birthday Gaby, Happy birthday, Happy birthday, Happy birthday Gaby" lantunan lagu ulang tahun membahana ke penjuru cafe. Seluruh keluarga Anderson, keluarga panti dan para sahabat diundang khusus untuk merayakan ulang Tahun Gaby sekaligus kelulusan kuliahnya.
"Selamat ulang tahun Gaby" begitulah ucap setiap tamu undangan yang hadir.
"Ucapkan doamu dulu sayang" kata Ananda saat putrinya hendak meniup lilin.
"Tuhan tamakkah aku jika meminta pria yang aku cintai selama ini menjadi kado ulang tahunku? saat ini aku sudah tidak membutuhkan apapun karena Engkau sudah memberikan segalanya dalam hidupku!" doa Gaby di dalam hatinya sebelum meniup lilin.
"Yeyyyyyyy" suara sorak Sorai kembali pecah saat Gaby meniup lilin serta memotong kue ulang tahunnya.
"Potongan pertama untuk bunda, Berikutnya untuk Ayah, adik, grandma, uncle dan aunty" kata sang MC.
"Selamat sayang, semoga sehat selalu, panjang umur, berlimpah kasih karunia dari Tuhan, doa terbaik dari bunda selalu mengiringi hidup kakak!" Ananda memeluk sang putri dengan erat.
"Terima kasih bunda" Gaby membalas pelukan sang bunda dengan penuh rasa syukur, ia tidak bisa membayangkan apa jadinya dia tanpa sang bunda di sisinya.
"Selamat ulang tahun sayang, ayah bangga padamu!" kata Mike yang selalu bangga dengan pencapaian prestasi sang putri di bidang akademik.
"Terima kasih ayah" Gaby sangat bahagia karena sekarang sang ayah menjadi sangat akrab dengannya.
"Ayo semua karena acara intinya sudah selesai, maka saat ini waktunya untuk menikmati hidangan!" sang MC mengarahkan para tamu undangan untuk menikmati menu makanan yang sudah disediakan setelah Gaby berkeliling menyuapkan kue ulang tahunnya kepada orang-orang terdekatnya.
..........
TOK TOK TOK
"Kak, apa bunda boleh masuk?" Ananda mengetuk pintu kamar sang putri.
"Masuk saja Bun, tidak dikunci" kata Gaby yang sedang duduk di depan laptopnya.
"Kakak sedang sibuk ya?" tanya Ananda.
"Tidak Bun, kakak hanya sedang melihat-lihat email saja, barusan ada yang masuk dan memberitahukan kalau kakak sudah diterima bekerja di restoran Miamor dan besok pagi bisa datang langsung!" Gaby memberi tahukan informasi yang dia peroleh kepada sang bunda dengan berbinar-binar.
"Benarkah?" Ananda menghampiri sang putri dan ikut melihat ke layar laptop sang putri.
"Iya Bun, akhirnya kakak bisa mulai bekerja dan menghasilkan uang sendiri dengan keringat kakak" Gaby memeluk sang bunda dengan erat.
"Selamat ya kak, sekarang kakak sudah bisa menjadi lebih mandiri" Ananda membalas pelukan putrinya.
"Oya, ada apa bunda mencari kakak?" Gaby menyadari kalau pasti sang bunda sedang ada keperluan dengannya sampai harus datang ke dalam kamar.
"Tidak, bunda hanya ingin mengobrol saja" kata Ananda.
"Tentang apa Bun?" Gaby curiga.
"Bukan apa-apa, hanya saja bunda penasaran kapan bisa bertemu dengan calon menantu bunda" kata Ananda sambil mengelus kepala sang putri.
"Ih apaan sih bunda" Gaby malu-malu.
"Kakak kan sekarang sudah besar, kok malu-malu begitu sih?" Ananda menggoda putrinya.
"Kan dulu bunda pernah bilang kalau kakak boleh menikah kalau sudah sukses" kata Gaby.
"Kakak kan sekarang sudah sukses, sudah lulus kuliah dan sudah dapat pekerjaan juga!" Ananda meluruskan persepsi sang putri.
"Tapi masih ada cita-cita kakak yang belum tercapai Bun, kakak masih ingin merintis bisnis restoran dan cafe dulu!" kata Gaby.
"Kalau itu bisa kakak rintis sambil berjalan kak, kakak tidak lihat bunda? dulu bunda kuliah sambil hamil, bahkan mendapat gelar akademik setelah anak-anak bunda sudah besar semua!" Ananda memberi gambaran. Baginya usia dua puluh tiga tahun sudah cukup bagi Gaby untuk mulai belajar menata hubungannya dengan seorang pria.
"Tapi Bun," gaby menggantung kalimatnya.
"Apa tidak ada seorang laki-laki pun yang membuat kakak jatuh hati?" Ananda menelisik.
"Nanti kakak pikirkan lagi ya Bun" akhirnya Gaby memberi lampu kuning.
"Bunda tidak ingin memaksa kakak, bunda hanya ingin yang terbaik untuk semua anak-anak bunda!" Ananda mengelus pipi Gaby lembut.
"Terima kasih bunda" Gaby memeluk Ananda, ia sungguh bersyukur mendapatkan ibu sambung sebaik Ananda yang tidak pernah membedakan antara anak sambung dan anak kandungnya.
"Iya sayang, ya sudah kakak istirahat ya, besok pagi kan harus siap-siap berangkat ke kantor baru" kata Ananda sebelum keluar kamar.
"Oke bunda" Gaby mengangguk.
"Have a nice dream sweet heart!" Ananda mengecup kening Gaby.
"Have a nice dream too Mom!" balas Gaby.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
cokelat12
lah kiraen om dimas datang di acaranya geby
2021-10-02
1
👁️🗨️eHa🦄
oh Dimas dimana dirimu berada
2021-09-10
0
Intan Puspasari Sari
bujang lapuk donk dinasnya thooor
2021-08-20
0