"Sepertinya kita butuh orang lagi untuk mengerjakan semua ini, kita tidak bisa hanya melakukan semuanya bertiga saja!" kata Mike ketika sedang melakukan rapat internal dengan Ron dan George.
Sebagai pemimpin tertinggi di perusahaan Anderson, mereka bertiga memang mempunyai beban tanggung jawab yang sangat besar, terlebih lagi saat ini kerjaan bisnis mereka sudah merambah ke seluruh ujung dunia. Setelah sepuluh tahun dibawah pimpinan ketiga pria hebat ini, kini bisnis keluarga Anderson seperti sudah menjadi kerajaan bisnis raksasa yang sangat disegani oleh banyak pengusaha dunia.
"Aku setuju, kita sepertinya butuh satu kandidat lagi untuk menangani semua pekerjaan ini, terutama George yang beban kerjanya sudah melampaui batas maksima!l" Ron mengamini pendapat sang kakak.
"Apa kalian punya kandidat?" tanya Mike serius.
"Seperti aku tau siapa yang bisa kita andalkan" Ron tersenyum misterius.
"Siapa?" Mike antusias.
"Dimas! kau tau kan selama aku menetap di ibu kota, unit bisnis yang dijalani Dimas berkembang sangat pesat, omset yang diraup tidak main-main, bahkan mengalahkan omset unit bisnis usaha yang ada di ibukota!" Ron menggebu-gebu.
"Anda benar tuan, saya juga melihat potensi Dimas yang luar biasa, sangat jarang ada orang yang bisa mendongkrak omset bisnis seperti yang dilakukan oleh Dimas selama ini!" George sepaham dengan pendapat Ron.
"Bagaimana menurutmu Mike? kalau di pinggiran kota saja dia bisa mendongkrak popularitas, pastinya ia akan bisa membuat kerajaan bisnis kita maju dengan pesat di tengah kota!" Ron sangat optimis.
"Baiklah, aku setuju, kapan kau bisa memanggil Dimas datang ke sini?" Mike berbinar-binar.
"Sekarang pun aku bisa menghubunginya!" Ron langsung mengeluarkan ponselnya dari saku celana.
"Selamat siang bos" jawab suara di ujung telpon.
"Dimas, apa kau sedang sibuk?" tanya Ron.
"Tidak bos, saya baru saja selesai meeting dengan klien kita untuk membahas hasil pembangunan yang sudah berjalan, apa ada yang bisa dibantu?" Dimas bertanya.
"Apa kau bisa datang ke ibukota dalam waktu dekat? ada yang ingin kami diskusikan denganmu!" Ron meminta waktu Dimas.
"Kapan pun saya siap, kalau perlu detik ini juga!" Dimas selalu totalitas dalam bekerja.
"Ah kalau begitu berangkatlah besok pagi, langsung temui kami di kantor pusat ya, Aku, Mike dan George akan menunggumu!" akhirnya Ron memutuskan waktunya.
"Baiklah, besok saya akan berangkat dari sini pagi hari sekitar jam enam, mungkin akan tiba sekitar pukul sepuluh atau sebelas siang di kantor pusat" jawab Dimas.
"Bagus, kami tunggu besok ya, bookinglah hotel untuk semalam, kau bisa pulang keesokan harinya!" kata Ron mengakhiri percakapan.
"Siap bos!" kata Dimas sebelum akhirnya menutup telpon.
..........
"Permisi" Dimas yang sudah tiba di kantor pusat keesokan harinya langsung menemui ketiga petinggi perusahaan Anderson.
"Masuklah!" Ron tersenyum sumringah melihat wajah Dimas.
"Duduklah!" Mike mempersilahkan Dimas duduk di ruang rapat.
"Baiklah Dimas, karena kau sudah datang, aku rasa kita bisa memulai pembahasannya!" Mike menatap satu persatu wajah orang-orang kepercayaannya itu.
"Jadi, seperti yang kau tau bahwa saat ini perusahaan Anderson sedang berada di puncak tertinggi. Aku, Ron dan George saat ini sudah merasa kewalahan jika harus menangani semua lini usaha ini hanya bertiga saja, kami butuh satu orang lagi yang bisa kami percaya untuk membantu kami memimpin perusahaan Anderson ini," Mike menjeda penjelasannya dan menarik nafas.
"Kami sudah bersepakat bahwa kau adalah orang yang paling tepat untuk bisa membantu kami melakukan semua pekerjaan itu, kami ingin kau pindah ke kantor pusat dan menjadi bagian dari tim kami!" kata Mike pada akhirnya.
"Tuan!?" Dimas yang tidak percaya hanya bisa melongo mendengarnya.
"Kami ingin mempromosikan jabatanmu menjadi dewan direksi, sejajar dengan kami bertiga!" Ron tersenyum penuh harapan.
"Tapi rasanya saya belum layak tuan!" Dimas masih belum yakin pada kinerjanya.
"Belasan tahun kau sudah mengabdi di kantor cabang dengan hasil yang sangat memuaskan, itu sudah lebih dari cukup membuktikan kompetensi dan loyalitasmu!" kata Mike dengan penuh keyakinan.
"Ada George juga yang akan membantumu untuk menjalankan tugas barumu kelak!" kata Ron lagi menambahkan.
"Kau tidak perlu cemas, aku akan selalu mensupportmu!" George yang selama ini kewalahan, sangat bersemangat dengan hadirnya Dimas sebagai pendampingnya menjadi asisten CEO untuk Mike dan Ron.
"Boleh saya minta waktu? saya harus mempersiapkan diri saya sebelum menjalankan tugas baru ini, setidaknya beri saya waktu satu bulan untuk membereskan segala hal yang akan saya tinggalkan di kantor cabang tempat saya bekerja sekarang!" Dimas bernegosiasi.
"Baiklah, kalau menurutmu itu perlu, kami akan menunggu sampai semuanya siap, kau bisa mendelegasikan jabatanmu yang sekarang kepada seseorang yang menurutmu tepat, kami percayakan semua padamu!" ujar Mike.
"Baik tuan, terima kasih atas kepercayaan anda" Dimas mengangguk hormat.
"Oke, karena sudah deal, bagaimana kalau sekarang kita makan siang?" Ron melirik jam yang sudah menunjukkan pukul dua belas siang.
"Ayo, kita cari tempat yang nyaman!" kata Mike.
"Kau sudah booking hotel kan?" Ron menatap Dimas.
"Iya, malam ini saya akan menginap di hotel, besok pagi baru akan kembali ke kantor cabang" jawab Dimas.
"Good!" Ron menepuk bahu Dimas.
Selama makan siang, Mike, Ron dan George memberi sedikit pencerahan kepada Dimas tentang semua hal yang biasa dilakukan oleh dewan direksi untuk menjalankan roda perusahaan. Mereka semua berbincang-bincang begitu serius, bahkan sampai lupa waktu hingga pukul lima sore saat waktu sudah menunjukkan jam pulang kantor.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Putri Sera
Ronald memahami keren mendadak jadi pak comblang
2023-11-16
0
Putri Sera
panggil si Dimas calon menantu nya Ananda Mike
2023-11-16
0
Alif_Cha
aku mampir thor 🤗
2022-02-28
2