Malaikat Kecilku Gabriella

Malaikat Kecilku Gabriella

Gaby, Ananda dan Mike (Prolog)

"Gaby stop merengek!" pekik Mike saat mendengar Putri tunggalnya terus meminta dirinya untuk menemani pergi karya wisata ke kebun binatang.

"Tapi yah!?" Gaby masih terus memohon.

"Tante Maya akan menemanimu besok!" Mike memberi penegasan.

"Aku tidak mau, aku hanya ingin ayah yang menemaniku, titik!" gadis itu kemudian beranjak dari meja makan berlari menuju ke kamarnya dan hendak mengurung diri sepanjang hari.

Sejak kepergian sang ibu, Gaby menjadi gadis yang pemarah, emosinya sangat labil, terlebih ayahnya selalu sibuk dengan urusan pekerjaannya, membuat gadis kecil itu tumbuh dalam kesepian yang luar biasa.

..........

"Kenapa piringnya masih penuh?" tanya Ananda.

"Nona Gaby tidak mau makan" jawab Tika sambil membersihkan piring yang ia bawa dari kamar majikan ciliknya itu.

"Bukan kah dari pagi nona belum makan sama skali?" Nani bergumam.

"Apa ibu Maya sudah tau?" Ananda penasaran.

"Nona Gaby memang sering seperti ini, dia akan mogok makan kalau sedang bertengkar dengan tuan Mike" Tika menjelaskan.

"Tapi nanti nona bisa sakit!" Ananda merasa kasihan.

"Tidak ada satupun dari kami yang bisa membujuknya!" kata Nani menatap Ananda.

"Biar aku coba!" Ananda kemudian menyiapkan piring baru dan membawanya ke kamar Nona Gaby.

TOK TOK TOK...

"Nona, apakah saya boleh masuk?" Ananda menunggu sebentar sebelum akhirnya masuk ke dalam kamar karena tidak mendapat jawaban.

"Nona, ini saya bawakan makanan, Anda pasti sudah lapar" Ananda menunjukkan senyumya.

"Aku tidak mau makan!" Gaby membentak kasar dengan mata menyalak.

"Kalau Anda tidak makan, nanti anda bisa sakit!" Ananda mempertahankan senyumnya.

"Kenapa kau memaksa? memangnya siapa kau? hah???" Gaby berkacak pinggang.

"Oh iya, saya lupa memperkenalkan diri ya, saya adalah Ananda, pelayan baru di sini" Ananda membungkukkan dirinya dalam sebagai tanda penghormatan kepada nona ciliknya.

"Aku tidak peduli!" Gaby membuang muka.

"Nona, bolehkah saya bercerita sedikit?" Ananda berjalan mendekat dan menaruh nampan berisi piring penuh makanan enak di nakas.

Gaby masih tidak acuh.

"Sebelum saya bekerja di sini, saya tinggal di sebuah panti asuhan. Di sana banyak sekali anak-anak kurang beruntung yang tidak memiliki orang tua dan terpaksa berjuang hidup sendiri bersaing dengan teman-teman di panti. Setiap hari aku dan teman-teman di panti makan seadanya, tidur pun hanya beralaskan kasur tipis dan keras. kami tidak pernah merasakan fasilitas mewah seperti yang nona miliki di rumah ini. Kami tidak pernah mengenal orang tua kami. Bahkan saya yang sudah dewasa seperti sekarang saja masih merasa iri dengan nona yang sangat beruntung!" Ananda menatap majikan ciliknya yang mulai terlihat merespon ceritanya.

"Apa Anda mau melihat keadaan kami? aku punya foto-fotonya kalau Anda mau melihat!" Ananda menyodorkan ponselnya ke hadapan majikannya yang mulai mencuri-curi pandang.

"Makanan ini sangat enak nona, Anda sangat beruntung bisa menikmatinya kapan pun anda mau, sungguh aku sangat iri!" Ananda kembali memancing reaksi Gaby.

"Apa kau sudah makan?" tanya Gaby.

"Belum" Ananda berbohong.

"Kalau begitu ini buat kau saja!" Gaby menunjukkan wajah ibanya.

"Aku tidak terbiasa makan sendiri, karena di panti kami selalu berbagi, bagaimana kalau kita makan bersama? pasti rasanya akan lebih nikmat!" Ananda memberi usul, namun Gaby hanya menatap dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Saya akan menyuapi Anda! bagaimana?" Ananda mengembangkan senyumnya yang paling merekah. Tanpa menunggu persetujuan dari Gaby, ia langsung menyendokkan nasi dan menyodorkannya ke hadapan Gaby.

"Aaaaaaaaaa" Ananda membulatkan mata memberi kode agar Gaby membuka mulutnya. Gadis itupun akhirnya memakannya.

Ananda terus saja mengoceh tentang kisah hidupnya di panti sepanjang menyuapai Gaby sampai piring itu bersih.

"Ini minumnya nona" Ananda menyodorkan gelas berisi air putih.

"Terima kasih" Gaby tersenyum.

"Astagaaaaaa, kenapa senyum nona sangat manis, aku sangat menyukai senyum itu!" Ananda menggombal membuat Gaby tersipu malu. Ini adalah trik yang biasa ia gunakan untuk membujuk adik-adik pantinya saat mereka sedang ngambek.

"Kalau begitu saya permisi dulu ya nona!" Ananda yang sudah selesai langsung berjalan menuju keluar kamar.

"Kak Ananda, terima kasih ya!" Gaby sudah melupakan rasa kesalnya.

"Sama-sama nona, bila Anda membutuhkan sesuatu, Anda bisa mencari saya di dapur" Ananda membungkuk dan keluar dari kamar serta menutup pintunya sambil tersenyum.

..........

"Bagaimana Gaby hari ini?" tanya Mike ketika Maya memberikan laporan hariannya di ruang kerja.

"Ini tuan!" Maya menyodorkan ponselnya kepada Mike dan memutarkan video yang sudah di rekam oleh supir pribadi Gaby secara sembunyi-sembunyi saat kegiatan karya wisata berlangsung.

"Hemmmm" Mike seperti kehabisan kata-kata saat melihat ekspresi ceria dan tawa lepas dari putrinya yang selama ini tidak pernah ia rasakan bila mereka sedang berdua.

"Pelayan itu sepertinya berdampak positif terhadap nona Gaby" Maya mengutarakan pendapatnya.

"Siapa dia sebenarnya?" tanya Mike penasaran dengan Ananda.

"Ini tuan" Maya yang sudah tau benar karakter Mike memang sudah menduga bahwa setelah melihat video itu Mike akan langsung bertanya tentang Ananda, oleh sebab itu Maya sengaja membawa CV milik Ananda untuk antisipasi.

"Kalau begitu biarkan dia terus bersama dengan Gaby!" Mike menyerahkan kembali CV milik Ananda ke tangan Maya setelah sebelumnya beberapa saat dia baca dengan seksama.

"Baik tuan" Maya mengangguk.

"Terima kasih Maya untuk hari ini, kau boleh beristirahat!" Mike menyudahi percakapan mereka.

"Sama-sama tuan, kalau begitu saya permisi dulu!" Maya membungkukkan badannya dan melangkah keluar dari ruang kerja Mike.

..........

"Mike, apa Mama bisa bicara sebentar?" nyonya besar membuka percakapan.

"Ada apa ma?" Mike mengalihkan pandangannya ke arah sang Mama.

"Bagaimana tentang permohonan mama kepadamu mencarikan ibu untuk Gaby?" nyonya besar menatap wajah putranya dengan lekat.

"Maaaaaa" Mike yang paham arah pembicaraan langsung menghela nafas berat.

"Mama tidak peduli denganmu, kalau kau tidak mau mencari istri itu pilihanmu, setidaknya carilah ibu untuk anakmu, buat dia bahagia!" nyonya besar menekankan kalimatnya.

"Lalu Mama mau aku harus bagaimana?" Mike yang putus asa hanya bisa menyerah dengan desakan sang Mama.

"Apa kau tidak punya kandidat sama sekali?" tanya nyonya besar menelisik.

"Mama tau kan kalau aku tidak pernah dekat dengan wanita manapun?" Mike menatap mamanya dengan putus asa.

"Kalau kau tidak punya, biar Mama yang pilihkan, Mama sudah ada kandidatnya!"

"Siapa?" tanya Mike penasaran.

"Tentu saja orang yang sangat dekat dengan putrimu!" senyum misterius tersungging di wajah nyonya besar.

"Siapa?" tanya Mike semakin penasaran.

"Menurutmu siapa wanita yang paling dekat dengan Gaby saat ini?" nyonya besar sengaja memberi teka-teki.

Mike tidak menjawab dan hanya memicingkan matanya lalu menatap kearah putrinya.

"Ohh, come on mom!? she still young mom!!!" Mike menatap protes.

"Apa usia penting? lihat bagaimana mereka berinteraksi, sudah tidak ada jarak sama sekali, mereka begitu lepas satu sama lain, bahkan aku yakin kalau Gaby disuruh memilih antara dirimu atau dia, putrimu akan lebih memilih dia!" nyonya besar sangat yakin.

"Momm!!!" Mike merengek.

"Ini bukan tentang dirimu, ini tentang cucu kesayanganku!" nyonya besar tidak bisa terbantahkan lagi.

"Terserah Mama saja!" Mike yang sudah kalah telak akhirnya pergi menuju ruang kerja.

"Mama akan atur semuanya, kau hanya perlu mengikutinya saja!" nyonya besar berkata sedikit agak berteriak ketika putranya sudah mulai menjauh.

...........

"Kakkkkkkk!!!" Gaby berhamburan memeluk Ananda saat gadis itu baru tiba di halaman rumah.

"Nona kenapa masih di luar? ini kan sudah malam!" tanya Ananda.

"Aku sengaja menunggumu pulang kuliah!" Gaby antusias.

"Menunggu saya untuk apa?" Ananda bingung.

"Aku mau bertanya, kapan aku mulai boleh memanggilmu bunda?" mata Gaby berbinar-binar.

"Nona!?" Ananda terkejut.

"Tadi grandma bertanya padaku, apa aku setuju kalau kau menikah dengan Ayah? lalu aku bilang tentu saja sangat setuju!" Gaby langsung memeluk Ananda dengan erat.

"Ayo nona, sudah malam, kita masuk, disini anginnya kencang!" Ananda mengalihkan pembicaraan.

"Kau tidur denganku ya malam ini?" Gaby memohon.

"Baiklah, tapi saya mandi dulu di kamar belakang ya nona!" Ananda menyetujui.

"Oke, jangan lama-lama ya!" Gaby mengangguk.

Mereka pun berjalan masuk ke dalam rumah. Sementara nyonya besar yang dari tadi menyaksikan bagaimana Gaby memohon kepada Ananda sangat yakin kalau rencananya akan berhasil.

..........

Hari yang direncakan pun tiba, Ananda yang mengenakan gaun pengantin putih berbentuk petikut sangat cantik.

"Sayang kau begitu cantik!" nyonya besar datang dan memeluk calon menantunya.

"Terima kasih nyonya" Ananda tersipu.

"Kenapa masih memanggilku dengan nyonya? mulai sekarang aku adalah mertuamu, jadi panggil aku Mama seperti Mike memanggilku!" nyonya besar protes.

"Ba baik Mama!" Ananda merasa masih canggung.

"Wahhhh bunda cantik sekali!" Gaby pun sudah mulai merubah panggilannya.

"Terima kasih!" Ananda memeluk Gaby.

"Apa sudah siap?" Maya datang untuk menjemput pengantin wanita.

"Sudah!" kata Ayu.

"Ayo kita kebawah!" kata Maya sambil menuntun sang mempelai.

Acara diadakan secara sederhana di panti asuhan, Ananda yang merupakan gadis lugu tidak ingin acaranya dilangsungkan secara mewah dan besar-besaran.

Setelah siap, rombongan mempelai wanita berjalan beriring-iringan menuju lantai bawah tepatnya di ruang serba guna.

"Wahhh cantik sekali!" hampir semua tamu berkomentar serupa.

Mike pun tak kalah terkejut melihat perubahan wajah pengantin wanitanya. Cukup lama ia menatap tak berkedip.

"Simpan tatapan itu untuk nanti malam!" goda George kepada sahabatnya.

"Sialan!" Mike menyikut George untuk mengurai rasa gugupnya. Entah mengapa ia merasa tiba-tiba gugup saat melihat Ananda yang begitu mempesona.

Setelah janji suci diucapkan dihadapan Tuhan dan para tamu undangan, akhirnya mereka pun sah menjadi sepasang suami istri.

..........

Hari-harinya dijalani dengan penuh keceriaan karena kini ia sudah memiliki seorang ibu sambung yang sangat menyayanginya.

"Bunda hari ini jadi mengantarkan aku ke sekolah kan?" rengek Gaby.

"Iya sayang, habis sarapan kita berangkat ya" jawab Ananda sambil menuangkan susu ke dalam gelas Putri sambungnya itu.

"Apa kau sudah mulai masuk kuliah?" tanya Mike kepada Ananda.

"Iya, cutiku sudah habis!" jawab Ananda.

"Kalau begitu biar ayah antar kalian berdua!" kata Mike sambil mengunyah roti yang dihidangkan oleh Ananda.

..........

"Bye bunda, bye ayah!" kata Gaby sambil mengecup pipi kedua orang tuanya sebelum keluar dari mobil.

"Bye sayang, nanti tunggu pak supir menjemputmu ya!" Ananda memberi pesan.

"Iya Bun!" Gaby mengangguk.

"Jangan main jauh-jauh, tetap berada di area penjemputan!" Ananda kembali memperingati.

"Oke!" jawabnya lagi.

"Jangan lupa habiskan bekalmu!" lagi-lagi pesan Ananda.

"Siap bundakuuuuu!" Gaby mulai gemas karena lama-kelamaan bunda barunya ini jadi semakin cerewet.

Sementara Mike hanya menahan senyum melihat interaksi kedua gadisnya itu. Ia sangat bersyukur karena Ananda bisa menjadi ibu pengganti sekaligus menjadi sahabat yang baik bagi Gaby.

"Sudah sana masuk, nanti kau terlambat!" Mike memperingatkan putrinya.

"Siap bossss!" Gaby memberi hormat dan membuka pintu mobil serta berjalan menuju gedung sekolahnya dengan semangat yang luar biasa dan senyum yang merekah.

"Ayo George, kita jalan!" Mike memberi instruksi kepada asistennya.

"Baik tuan!" George pun melajukan mobilnya menuju kampus Ananda.

..........

Setiap akhir pekan Ananda selalu menyempatkan waktu untuk melakukan quality time bersama dengan putrinya. Meskipun kegiatan yang dilakukan hanya sederhana seperti memasak atau membuat benda DIY, namun hal itu sangat berpengaruh positif terhadap perkembangan emosi Gaby. Dalam kurun waktu satu bulan usia pernikahan orang tuanya saja Gaby sudah menunjukkan banyak sekali perubahan. Kini ia jauh lebih sopan terhadap para pekerja di rumah, lebih sering menyapa dan mengobrol dengan mereka tanpa batasan, terlebih dengan ketiga teman baik bundanya yaitu Nani, Tika dan Desi. Nyonya besar yang sudah melihat anak dan cucunya bahagia pun bisa dengan lega pulang kembali ke rumahnya, meninggalkan mereka bertiga untuk melanjutkan bisnisnya yang selama ini terbengkalai.

"Bun besok kita jadi kan bikin Apple pie?" tanya Gaby saat makan malam.

"Jadi donggggg!" Ananda mengangkat jempolnya.

"Bahannya sudah ada Bun?" tanya Gaby lagi.

"Nanti bunda cek lagi ya, kalau masih ada yang kurang biar bunda minta tolong kak Desi atau kak Tika belikan!" kata Ananda.

"Kenapa bukan kita saja yang belanja? aku kan sudah lama tidak jalan-jalan!" Gaby merajuk.

"Oke, kalau begitu besok kita saja yang jalan!" Ananda bersemangat.

"Kok ayah nggak diajak sih?" tanya Mike dengan wajah cemberut.

"Memangnya ayah mau ikut belanja?" Gaby bertanya dengan heran.

"Memangnya gak boleh?" ayah kesal.

"Biasanya kan ayah sibuk kerja, mana sempat belanja keperluan dapur?" Gaby menyindir sang ayah, membuat yang disindir kehabisan kata.

"Sudah-sudah, besok biar ayah yang nyetir buat kita, oke yah?" Ananda menengahi.

"Oke!" Ayah tersenyum sumringah.

.........

Pagi-pagi sekali Mike dan Gaby sudah siap berangkat.

"Bunnnn ayooo!" Gaby sudah tidak sabar.

"Sayang, ini masih jam tujuh pagi, swalayan masih pada siap-siap buka, satu jam lagi ya kita baru berangkat!" Ananda masih berkutat di dapur mencatat keperluan lain yang perlu dibeli selain untuk eksperimen membuat Apple pie.

"Kalau begitu kita jalan-jalan dulu saja cari makanan enak!" kata Gaby tetap ngotot ingin keluar rumah.

"Ya sudah, sebentar bunda selesaikan catatannya dulu!" Ananda mempercepat pencatatannya.

Tidak butuh waktu lama mereka akhirnya sudah ada di luar rumah.

"Kita mau kemana?" tanya Mike yang kebingungan harus mengarahkan mobilnya.

"Kau mau makan apa sayang?" Ananda menoleh ke kursi belakang.

"Bubur ayam!" Gaby bersemangat.

"Kalau begitu kita ke tepi danau saja, di sana banyak tukang dagang, biasanya ada tukang bubur ayam juga!" Ananda memberitahu suaminya.

"Oke!" Mike melajukan mobilnya ke arah yang ditunjukkan oleh sang istri.

Setibanya di tempat tujuan, Gaby langsung berlari ke arah gerobak tukang bubur.

"Berjalan sayang!" Ananda mengingatkan putrinya.

"Ayo!" Mike menggandeng tangan Ananda untuk berjalan menyusul Putri mereka.

"Ehhh iya ayo!" Ananda mengikuti suaminya tanpa penolakan.

"Ayah tidak makan?" tanya Ananda kepada suaminya.

"Tidak!" Mike adalah seorang yang pemilih, ia tidak pernah makan makanan yang dibeli di tempat umum seperti ini selama hidupnya.

"Mau coba punyaku?" Ananda menawarkan.

"Nope!" Mike menggeleng.

"Coba sedikit saja, aaaaaaaaaa" Ananda menyodorkan sesuap bubur kedepan mulut Mike, membuat Mike terpaksa memakannya.

"Bagaimana? enak kan?" Ananda menunggu ekspresi sang suami.

"Lumayan!" kata Mike.

"Kalau begitu aaaaaaaaaa" suapan kedua, ketiga, keempat dan seterusnya diberikan lagi kepada suaminya.

Mike pun tidak bisa menolak, tanpa disadarinya, rasa bubur yang dianggapnya selama ini tidak enak ternyata sangat cocok di lidahnya.

"Bang satu mangkok lagi ya!" Ananda memesan lagi.

"Bun kok pesan lagi?" Mike terkejut.

"Kan tadi ayah makanin punya bunda, bunda masih laper lahhhh!" Ananda bicara tanpa dosa membuat suaminya hanya menghela nafas.

Mangkok kedua pun mereka habiskan bersama-sama. Tanpa mereka sadari, Gaby yang sejak tadi mengamati mereka sangat merasa senang. Gadis itu sangat bahagia karena sekarang keluarganya benar-benar utuh seperti teman-temannya yang lain.

"I love you ayah dan bunda!" batin Gaby di dalam hatinya.

...............

Halo semua, terima kasih untuk para sahabat Ananda dan Mike atas kesetiaannya membaca novel baru ini.. Bagi pembaca baru, disarankan membaca Novel Gadis Yatim Piatu Kesayangan CEO dulu, agar tidak lompat di latar waktu dan pengenalan karakter tokoh-tokohnya. Karena novel ini adalah sekuel dari kisah cinta Ananda-Mike dan Ayu-Ron.

Selamat membaca semua...

Luv Luv..

Terpopuler

Comments

Kamaril Nurul

Kamaril Nurul

iya knpa Gaby jd kecil lgi Thor ?ini udh dibaca saat ananda mo lamar kerja di Kel anderson

2024-09-20

0

Neli Allen

Neli Allen

perasaan ini sdh ku baca tp kok gak ada tanda like nya ya

2024-08-07

0

peni fitriani

peni fitriani

aku baca kisah mereka untuk yg entah keberapa kali dan gak bosen sama cerita kak rossi untuk keluarga anderson 😘😘😘😘😘😘😘😘

2023-07-26

2

lihat semua
Episodes
1 Gaby, Ananda dan Mike (Prolog)
2 Menanti Kelulusan
3 23 Tahun
4 Promosi Jabatan
5 Bertemu Kembali
6 Makan Malam Berdua
7 Gaji Pertama
8 Sarapan Bersama
9 Ulang Tahun Uncle Ron
10 Curahan Hati Raf
11 Sesi Curhat
12 Sibling Time
13 Ucapan Terima Kasih
14 Bertemu Davi
15 Kegelisahan Dimas
16 Keputusan Dimas
17 Ucapan Selamat Malam
18 Mempercepat Pertemuan
19 Mike dan Ron Terkejut
20 Ujian Pertama
21 Ditantang Untuk Mencoba
22 Malam Hari di Danau
23 Saling Mencintai
24 Rencana Besar Keluarga Anderson
25 Di antar-jemput Pacar
26 Teguran Mike
27 Putus
28 Ananda Cemas
29 Persiapan Pertunangan
30 Bekerja Dari Rumah
31 Yang Terakhir Kalinya
32 Bertunangan
33 Panggilan Sayang
34 Berkumpul di Rumah Utama
35 Gaby VS Vita
36 Difitnah
37 Konferensi Pers
38 Disuapin
39 Dimas Cemburu
40 Pengantin Cilik
41 Hadiah Pernikahan
42 Hari Pernikahan
43 Karma Dibayar Tunai
44 Belah Duren
45 Main Bola VS Main Boneka
46 Pulang Ke Rumah Baru
47 Pingsan
48 Hamil
49 Ngidam Sate Kambing
50 Memasak Sate Kambing
51 Mohon Ijin Gak Bisa Nulis Dulu
52 Manja Bersama Suami
53 Niken dan Gamal
54 Pajamas Party
55 Hanya Pinjam
56 Kencan Ganda
57 Tragedi Taman Bermain
58 Sadar
59 Sang Pelaku
60 Kumpul Keluarga Besar
61 Persidangan
62 Calon Investor Baru
63 Cemburu Buta
64 Empat Bulanan
65 Welcome To The World Baby
66 Piala Bergilir
67 Hadiah Ulang Tahun Pernikahan
68 Menjadi Chef lagi
69 Diterima Bekerja
70 Hari Pertama Bekerja Kembali
71 Mobil Mogok
72 Diantar Suami
73 Pesan Bunda
74 Patah Hati
75 Ulang Tahun Dimas
76 Kelahiran dan Kematian (The End)
77 Sangkakala Milik Serafim
78 Cinta Karena Jebakan
79 Extra Part 3 Novel Sekaligus
80 Taruhan Para Hot Daddy
81 Misi Rahasia Dimas
82 Ketahuan oleh Sesepuh
83 Gaby Hamil
84 Kecurigaan Para Istri
85 Balas Dendam Gaby
86 Belalang Goreng
87 Gadis Penghangat Untuk Tuan Muda Dingin
88 Glamorous Camping
89 Menjemput Para Suami
90 Pengakuan Dimas
91 Klarifikasi Divo
92 Dibela Mertua
93 Baby Gadive
94 Terjebak Cinta Mr. Casanova
95 TIM INTERAKSI NOVEL
96 Novel Baru: Gelora Cinta Sang Mafia
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Gaby, Ananda dan Mike (Prolog)
2
Menanti Kelulusan
3
23 Tahun
4
Promosi Jabatan
5
Bertemu Kembali
6
Makan Malam Berdua
7
Gaji Pertama
8
Sarapan Bersama
9
Ulang Tahun Uncle Ron
10
Curahan Hati Raf
11
Sesi Curhat
12
Sibling Time
13
Ucapan Terima Kasih
14
Bertemu Davi
15
Kegelisahan Dimas
16
Keputusan Dimas
17
Ucapan Selamat Malam
18
Mempercepat Pertemuan
19
Mike dan Ron Terkejut
20
Ujian Pertama
21
Ditantang Untuk Mencoba
22
Malam Hari di Danau
23
Saling Mencintai
24
Rencana Besar Keluarga Anderson
25
Di antar-jemput Pacar
26
Teguran Mike
27
Putus
28
Ananda Cemas
29
Persiapan Pertunangan
30
Bekerja Dari Rumah
31
Yang Terakhir Kalinya
32
Bertunangan
33
Panggilan Sayang
34
Berkumpul di Rumah Utama
35
Gaby VS Vita
36
Difitnah
37
Konferensi Pers
38
Disuapin
39
Dimas Cemburu
40
Pengantin Cilik
41
Hadiah Pernikahan
42
Hari Pernikahan
43
Karma Dibayar Tunai
44
Belah Duren
45
Main Bola VS Main Boneka
46
Pulang Ke Rumah Baru
47
Pingsan
48
Hamil
49
Ngidam Sate Kambing
50
Memasak Sate Kambing
51
Mohon Ijin Gak Bisa Nulis Dulu
52
Manja Bersama Suami
53
Niken dan Gamal
54
Pajamas Party
55
Hanya Pinjam
56
Kencan Ganda
57
Tragedi Taman Bermain
58
Sadar
59
Sang Pelaku
60
Kumpul Keluarga Besar
61
Persidangan
62
Calon Investor Baru
63
Cemburu Buta
64
Empat Bulanan
65
Welcome To The World Baby
66
Piala Bergilir
67
Hadiah Ulang Tahun Pernikahan
68
Menjadi Chef lagi
69
Diterima Bekerja
70
Hari Pertama Bekerja Kembali
71
Mobil Mogok
72
Diantar Suami
73
Pesan Bunda
74
Patah Hati
75
Ulang Tahun Dimas
76
Kelahiran dan Kematian (The End)
77
Sangkakala Milik Serafim
78
Cinta Karena Jebakan
79
Extra Part 3 Novel Sekaligus
80
Taruhan Para Hot Daddy
81
Misi Rahasia Dimas
82
Ketahuan oleh Sesepuh
83
Gaby Hamil
84
Kecurigaan Para Istri
85
Balas Dendam Gaby
86
Belalang Goreng
87
Gadis Penghangat Untuk Tuan Muda Dingin
88
Glamorous Camping
89
Menjemput Para Suami
90
Pengakuan Dimas
91
Klarifikasi Divo
92
Dibela Mertua
93
Baby Gadive
94
Terjebak Cinta Mr. Casanova
95
TIM INTERAKSI NOVEL
96
Novel Baru: Gelora Cinta Sang Mafia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!