Dua hari setelah insiden dan ingatan Zia pulih. Zia sudah kembali ke rumah. Zia tetap ceria, riang, rusuh, dan lasak seperti biasanya. Tidak ada perubahan apapun semenjak kejadian itu.
And yaaa, hari ini Zia masuk sekolah lagi karena sudah merindukan teman-temannya. Zia berjalan menuju kelas sambil memegang ponsel. Sesampainya di depan kelas. Tania si paling rusuh berteriak heboh saat melihat Zia datang ke sekolah.
"Ziziiiiii!!!!" teriaknya sambil berlari ke arah Zia. Mereka berdua berpelukan begitu erat, seperti bertahun-tahun tak berjumpa. Padahal hanya dua hari.
"Woi jangan erat-erat meluknyaaa. Kasian calon bini gue pengap, susah napas gegara lu," sahut si kadur, Eza. Tania melepaskan pelukan dan menatap sinis Eza. "Berisik dehh. Daripada bacot mending lu tidur!"
Eza mengabaikan Tania dan berjalan mendekati Zia. "Huwaaaa.. abang kangenn!" teriak Eza mendadak alay. Dirinya ingin memeluk Zia, tapi Zia malah mengelak.
"Woi kadur, lu mau meluk gue?" tanya Zia dan dibalas anggukan kepala sama Eza. "Cium dulu tuh pantat sapii, abistu peluk pak Asno baru peluk guee," kata Zia ngasal dan mengundang gelak tawa.
"Barabe dongg. Mau peluk lu sekali doangg."
"Noo!" Zia pergi ke tempat duduknya. Ia melihat Ivan di samping. Zia menatap lama dan tiba-tiba langsung memeluk Ivan erat.
"Bivann.. maapinn Cici ya udah lupa sama Bivan," kata Zia masih tetap memeluk Ivan. Ivan tersenyum sambil membalas pelukan.
"Aneh. Gue meluk dia kagak mau, giliran sama Ivan malah dia yang nyosor. Maunya apa itu anak? Apa kurangnya abang, dek?" tanya Eza. Lagi-lagi mereka tertawa mendengar perkataan Eza.
"Lu tuh kurang oke, kurang ganteng, kurang cocok juga sama Zia. Lu tukang tidur. Eemmm, lu jugaa kebanyakan halu, Za! Pokoknya gak cocok sama Zia," sahut Qiara dengan senyuman.
"Oke makasih masukannya kakak Qiara terhormad," kata Eza memantulkan huruf d seolah-olah menjadi qolqolah. Mereka tertawa lagi, termasuk Ivan dan Zia.
Ivan menatap Zia yang tertawa sembari merapikan rambutnya. "Maapin Bivan juga, yaa. Gara-gara Bivan, Cicii ingat lagi semuanya, ingat tentang luka-luka lama Cici," kata Ivan dengan nada penuh penyesalan.
"No. If I don't see that scar, I'll never know who you are. Thank you for always helping me. Forget the past, and step into the future," kata Zia menenangkan ivan. "You're welcome, pretty. I do everything with pleasure."
"Kalian berdua tuh ngomong apaan sih? Gunakanlah bahasa Indonesia yang baik dan benar," protes Jimmy agak kesal.
Yang mereka tau hanya sebatas Zia yang sakit dan pingsan karena mengingat masa lalunya. Mereka penasaran tentang masa lalu itu, tetapi Ivan melarang keras mereka untuk bertanya pada Zia. Ivan takut Zia kembali trauma dengan segala kisahnya di masa lalu.
"Sok-sok-an bahasa Inggris dia tuh," ledek Samuel. "Gue emang bisa bahasa Inggris ya nyett!" protes Ivan membuat Samuel sedikit tertawa.
"Udahh ah, gak usah sok dramatis lu berduaaa. Besok weekend. Liburan berjamaah kuy!" usul Alya. "Ayok-ayok, mo kemana?" tanya Jimmy bersemangat.
"Pantaikah?"
"Ke puncak aja, nginep nya di villa bokap gue. Ntar gue bilang sama bokap," tawar Zia. "Yang bener? Di mana? Bukan di Jerman, kan?" tanya Tania memastikan.
"Ye bukanlahh, ada di Indonesia. Ntar juga lu tau tempatnya. Tapi mungkin lu pada udah pernah ke sana juga?"
"No what-what. Yang penting liburann!"
"No what-what ki opo cokk? No problem adanyaa," kata Qiara mengoreksi bahasa Inggris Tania. Tania nyengir santai, "Itu tadi maksud gue."
"Ini satu kelas, kan? Ada yang gak ikut?" tanya Zia lagi. "Ikut semua sih kayaknya. Terkecuali Aska, mungkin?" Semua pandangan tertuju pada pria cool itu.
Merasa di tatap, Aska membuka mata. "Apa?"
"Lu mau ikut nggak?" tanya Zia kalem. Aska nampak berpikir-pikir. Banyak yang menduga Aska tidak akan ikut tetapi nyatanya...
"Iya gue ikut." Mereka sedikit tercengang tapi juga merasa senang. Sepersekian menit berikutnya, bel berbunyi tanda masuk kelas. Mereka memulai pelajaran sampai akhirnya jam pulang. "Amboiii, jadi gak sabar pengen liburann."
^^^Revisi, 2021.^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 199 Episodes
Comments
Alivaaaa
makin syuuukkaaaaaa
2021-05-16
0
🖤Sindy Lee🖤
Wihhhh asyikk.. 😁😁
2021-03-28
2
Eric Arayne
no what what🙃🙃🙃ngakak
2021-03-26
0