"Ntar gue jelasin detailnya. Lu udah sehat, kan? Pulang sendiri ya. Gue duluan, mau bawa ini anak pulang," kata Ivan sambil mencoba menggendong Zia. Aska sendiri terpelongo melihat Ivan.
"Gue duluan, Ka!" Ivan pergi dengan sedikit berlari. Di sepanjang perjalanan, Ivan jadi bahan pembicaraan. Ia tidak perduli sama sekali, kesehatan Zia lebih penting.
Tepat di parkiran, Zai melihat Zia yang berasa digendong Ivan. Zai terkejut. Dirinya sudah kepalang emosi karena salah paham. "Lu apain kakak gue?"
"Jawab gue bangs*att!" maki Zai penuh emosi. Ivan menatapnya kesal. "Gak usah marah sekarang! Waktunya gak tepat, gue jelasin nanti. Ayok bawa Zia ke rumah sakit dulu."
Mereka pun pergi ke rumah sakit.
Zai juga menelpon keluarganya untuk datang ke rumah sakit, tempat di mana Zia akan dirawat. Sesampainya di rumah sakit.
Zean yang panik dengan keadaan adiknya langsung menarik kerah baju Ivan dan menyandarkannya di dinding. "Lu apain adek gua? Kenapa adek gue pingsan?!" tanya Zean yang kini juga emosi.
"Sa-santai, bang. Jangan pake kekerasan, jangan pake emosi. Ini kawasan rumah sakit, gak boleh ribut. Gue bakal jelasin baik-baik sekarang," jawab Ivan berusaha kalem.
Zean melepas kerah bajunya. Ia mengatur emosinya sebelum berbicara kembali. "Jelasin sekarang!"
"Ehm.. Sebelumnya saya minta maaf sama om, tante, bang Zean, dan Zai—"
Belum selesai Ivan berbicara omongannya terpotong. "Lu tau nama gue dari mana?" tanya Zean bingung. Mamanya yang sedari tadi menunduk akhirnya mendongakkan kepala.
"Nak Brivant?"
Ivan tersenyum canggung, "iya, tante. Saya Brivant."
Zai dan Zean sama-sama bingung. "Siapa dia, ma? Mama kenall?" tanya Zai. "Dia... dia orang yang bantu kakak kamu waktu di culik dulu."
"Hah?"
"Saya Brivant Alexand. Saya tetangga kalian beberapa tahun yang lalu. Saya salah satu putra kembar keluarga Alexand."
"Bi– Bivan?"
"Iyee, gue Bivan."
"Anjirrr, sempit banget dunia. Sekarang lu jelasin kenapa adek gue jadi gini," kata Zean masih dengan nada emosi. Tidak akan pernah bisa santai dirinya jika terjadi sesuatu dengan sang adik.
"Zean, tenang jangan emosi. Semua bisa diselesaikan baik-baik." Zean menghela nafas, "Maaf."
Ivan diam sejenak sebelum memulai cerita. "Zia tadi di UKS nemenin temannya yang sakit. Karena capek nunggu, dia ketiduran di UKS. Ivan masuk ke UKS, buat bantuin temen Ivan yang luka. Saat itu juga, Zia bangun bertepatan dengan Ivan yang lagi ngiket tali sepatu. Zia lihat bekas luka yang sama dengan lukanya, terus dia manggil nama Ivan dan kemudian pingsan," jelas Ivan panjang lebar dengan sedikit kebohongan.
Ivan gak mau Zia di marahin gara-gara nendang aset berharga milik Aska. Setelah mendengar penjelasan Ivan, mereka serempak berohria sembari mengangguk paham.
"Sebenernya Ivan bingung. Kenapa sebelumnya Zia gak kenal sama Ivan? Padahal kami deket banget dulu. Apa yang terjadi setelah kejadian itu, om, tante?"
"Gini ceritanya.."
*Flashback on
Dulu saat Zia berumur enam tahun, dirinya memang sangat dekat dengan Ivan. Ivan menjadi tetangganya sejak Zia lahir. Zia berada di antara teman-teman lelakinya.
Hanya Zia yang perempuan, karena saat itu temannya hanyalah Zean, Zai, Ivan, dan kadang juga ada Samuel. Abangnya saat itu berusia sembilan tahun dan Zai berusia lima tahun.
Ketika Zia bermain di luar rumah, Zia melihat kupu-kupu terbang. Warnanya sangat cantik dan memikat perhatian Zia. Zia mengikuti kupu-kupu itu sampai di tempat yang sepi, tanpa ada pejalan kaki, tanpa ada perumahan. Zia juga sendirian di sana.
Tak lama kemudian, ada seorang pria bertubuh tinggi menghampirinya. Ivan kebetulan lewat, melihat Zia di bawa oleh pria tak dikenal, ia mengikuti mereka sambil jalan mengendap-endap. Sampai akhirnya tiba di rumah kosong. Zia ditinggalkan di dalamnya sendirian.
Pria yang membawanya itu berkata, "Jika kamu menginginkan lollipop dan coklat, tunggu di sini ya. Om bakal beliin kamu lollipop yang besar dan coklat terlezat!"
Zia yang polos hanya mengangguk dengan senyuman. Perlahan, pria itu pergi meninggalkan Zia sendirian. Lambat laun Zia merasa ketakutan. "K-kok sepi bangett, ya?? Mamaa, Zia takuttt..."
^^^Revisi, 2021.^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 199 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Apa Ivan Mantannya Zia ya,,Makanya Ivan tau nama mobil kesayangan Zia,Flupy..
2024-03-09
0
miima
jd inget drakor secretary kim 🤭
2023-05-30
0
Chelsea
duh thor ko ad kejadian dramatis sih kan jadi nya romantis nya kerasa saia pengennya yg ayem ayem gitu thor ga bnyk misteri soal nya kalo gini nanti jodoh nya zia bisa ketebak ato orng orng nanti nebak asal yg katanya zia sm ivan lha kan jadi ga nurut alur nya tp gapapa lha kalo sm ivan
2020-05-16
8