Zia pergi ke kamar mandi untuk mengganti bajunya dengan baju bela diri kebanggaan. Teman-teman Zia mengikuti dan menunggu Zia keluar dari kamar mandi.
"Zi, gimana kepala lu?" tanya Alya setelah Zia keluar dari kamar mandi. "Aman, masih ada ditempatnya."
"Gue nanya bener-bener, lah dia jawabnya ngawur begini. Ngajak ribut," gerutu Alya kesal, mereka tertawa. "Efeknya sampe otak kayaknya."
"Ini kalau lu gelut sama Zia, bakal kalah sih, kakk. Malu ntar lu, jadi gak usah aja ya," kata Ica meledek. "Kampret lu, Icak!" Lagi-lagi mereka tertawa.
"Ziii, lu minum ini deh. Ini ngilangin rasa sakit kepala luu. Tapi bakalan bikin lu rada lemes," kata Qiara. Minuman itu di rampas kasar oleh Zia.
"Ini tu efek minuman dia apa gimana sih? Kesel gue. Lu benerr, Al, dia ngajak ribut. Untung gue sabaran nih orangnya." Zia tertawa kecil lalu meminum minuman yang di berikan Qiara.
Zia merasa kepalanya sudah tidak sakit lagi, tetapi benar terjadi. Minuman itu membuatnya menjadi sedikit lemas, Zia merasa takut akan kalah nanti. "Maaf ya, gue ke lapangan dulu."
"Semangat!" Zia mengangguk lalu pergi.
Sesampainya di lapangan. Zia sedikit shock. 'Anjrittt! Ini kenapa lapangan jadi rame banget. Akal-akalan Nabila ini pasti. Oke kita lihat aja nanti, siapa yang bakal malu.'
...—·—...
Pertandingan di mulai.
Zia masih sedikit lemas karena efek minuman yang diberikan Qiara. Sialnya, di ronde pertama Zia kalah, Zia masih lemas, susah untuk berkonsentrasi. Nabila tentu merasa bangga karena bisa membuat Zia malu.
Tiba istirahat pertama. Temannya datang dan mensupport Zia, tetapi Qiara dan Alya tidak berada di situ. Sedangkan adiknya—Zai—berada di sana untuk mendukung sang kakak.
Zai sendiri sudah tau apa yang terjadi dengan Zia karena Ica menceritakannya tadi. Zai marah dan emosi, tapi dia tetap menahannya karena di suruh oleh Zia, jika tidak ditahan, dia pasti akan mengobrak-abrik Nabila di depan keramaian.
Itu akan jauh lebih buruk.
Tak lama kemudian, Qiara dan Alya datang membawa minuman lagi. "Heo wasabii!!" kata Alya.
"Berisik bacot! Lama kali kalian, keburu abis waktunya," sahut Tania gak sabar. "Susah nyarinya ogebb! Gue sama Alya capek keliling-keliling nyariin beginian."
"Wes karep."
"Zii, minum ini sekarang. Langsung habisin. Ini obat penambah stamina lu."
Sayangnya semua telat. Waktu istirahat sudah berakhir. Tanpa meminum minuman dari Ica, Zia kembali ke arenanya. Zia benar-benar tidak meminum apapun.
Anehnya, sekarang Zia merasa sudah jauh lebih berenergi, mungkin karena efeknya sudah hilang? Walaupun kekuatannya belum pulih seutuhnya, Zia berusaha untuk mengalahkan lawan.
Di ronde kedua. Dengan segala skill yang Zia miliki, dirinya berhasil mengalahkan lawan. Dalam sekejap mata lawannya berhasil kalah.
Istirahat kedua berlangsung lagi. Zia sudah benar-benar bersemangat. Dirinya juga meminum minuman dari Qiara untuk tidak mengecewakan mereka yang bersusah payah mencari minuman stamina untuknya.
Satu lagi ronde penentuan. Antara menang atau menanggung. Menggunakan jurus andalan ajaran papanya, dalam sekali gerakan, lawannya kembali jatuh. Zia pemenangnya.
Melihat kemenangan itu membuat Nabila emosi. Ia beranjak pergi dan melewati lapangan yang digunakan Zia.
Dengan santai Zia merentangkan kakinya. Zia split mendadak. Nabila yang berjalan mengangkat tinggi dagu pun terjatuh karena tidak melihat bawah. Nabila jadi bahan tertawaan orang banyak.
"Hahaha.. kasian!!"
"Sakitnya gak seberapa malunyaaa luar biasaa!"
"Keren betul weh si Zia ini."
"Bisa split dia. Koyak gak ya celananya kira-kira?"
Itulah yang dikatakan para penonton.
Niat hati Nabila mempermalukan Zia, tapi ternyata Nabila yang di permalukan Zia. Nabila emosi. "Diam lu semua!"
Bukannya diam, mereka lanjut tertawa.
"Waduhh. Makanya kalau jalan pake kaki, liatnya pake mata ya. Jangan sok banget dah ngangkat dagu tinggi-tinggi, pamer daki di leher apa gimana lu? Kasiankan jadi malu karena jatuh," ledek Zia mengundang gelak tawa.
Zia tersenyum lalu mengulurkan tangan. "Mau dibantuin gak, mbak?" Nabila menatapnya jijik. "Gak perlu! Najis gue megang tangan luu!"
Nabila pun mencoba berdiri dan terjatuh lagi karna tempatnya licin. Untuk kesekian kalinya, seluruh siswa-siswi SMA tertawa melihat kebodohan Nabila.
"Hahahaha. Karma is real, friend!"
^^^Revisi, 2021.^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 199 Episodes
Comments
Alivaaaa
hahaha Micin Micin 🤣🤣🤣🤣
2021-05-15
0
Al Khoz
baca ulang.. ga bosen2
2021-05-06
0
🖤Sindy Lee🖤
Rasain lo micin emang enak.. slah sendiri punya niat bruk kan jd kena batunya😂😂
Jatohnya ngak seberapa malunya Warbiazaaa😆😆
2021-03-28
2